16. Drama kecil.

“I-ini dimana kak?” Tanya takut Queen saat Barra menghentikan mobil nya tepat di pekarangan luas sebuah taman.

Tetapi entah lah, jika memang taman seharusnya saat ini banyak orang yang tengah bersantai atau piknik di sana. Namun saat ini taman itu kosong dan di depan sana ada sebuah rumah kayu.

Barra menarik tangan Queen lalu mengecup lama punggung tangan itu. Sempat sesaat Queen tersentak kaget bahkan hendak menarik tangan nya.

“Sekarang kita turun dan bersantai di rumah itu, oke?”

“Ke-kenapa?”

Alis Barra bertaut bingung, menatap Queen penuh tanda tanya padahal diri nya lah yang di tanya.

“Maksud Queen, kenapa kakak membawa Queen ke sini?”

Barra tersenyum tipis namun pria itu tidak menjawab nya melainkan membuka seatbelt yang mengaman kan tubuh Queen.

“Tunggu” Setelah mengucapkan itu, Barra langsung keluar dari mobil dan berputar ke sisi Queen lalu membuka pintu mobilnya.

“Silahkan, istri ku”

Seketika pipi Queen memerah, bahkan gadis itu sempat menutupi wajah nya sebelum akhirnya ia meraih tangan Barra.

“Kita akan bersantai dan bermain di sini, bagaimana?” Ujar Barra di sela langkah nya.

Tentu Queen langsung mengangguk antusias, bahkan mata gadis itu sedari tadi sibuk memperhatikan sekitar dengan tatapan penuh binar nya.

“Queen mau!” Sahut antusias Queen.

Barra hanya bisa tersenyum menahan rasa gemas nya, namun jauh di dalam lubuk hati nya pria itu tengah bersedih karena sebentar lagi Queen akan bertemu dengan seorang psikolog di dalam rumah kayu itu.

“Tenang lah, Queen baik-baik saja” Batin Barra menenangkan dirinya sendiri.

Hingga akhirnya langkah mereka terhenti tepat di depan rumah kayu yang begitu indah dan memanjakan mata itu.

Tokk.. Tokk.. Tokk..

Barra mengetuk pintu rumah tersebut membuat Queen menatap nya penuh pertanyaan, sampai saat terlihat seorang wanita membuka pintu tersebut.

“Barra?” Pekik tak menyangka wanita itu.

“Hai Jen” Sapa Barra tersenyum amat tipis.

Wanita yang di sapa Jen atau bernama lengkap Jenny Hirty selaku sang dokter psikolog tersebut membuka pintu nya lebar-lebar.

“Ayo masuk, aku kira kamu tidak jadi datang” Ujar Jenny.

Jika kalian bertanya kenapa pembicaraan mereka terkesan seperti seorang teman yang mengunjungi teman nya, maka jawaban nya benar!.

Barra dan Jenny sudah mengatur skenario mereka, dan ini semua Barra lakukan agar Queen tidak tau dengan siapa dia berhadapan dan berbicara nanti nya.

Barra melangkahkan kaki nya memasuki rumah itu, tetapi langkah nya terhenti kala merasakan Queen hanya terdiam.

“Ayo masuk sayang” Lembut Barra menarik pelan tubuh Queen.

“Qu-queen gak mau, Queen mau pulang kak” Lirih pelan Queen.

“Sayang gak boleh gini, nanti aku gak enak sama teman aku”

“Oh iya benar, perkenalkan aku Jenny. Aku teman semasa kuliah Barra” Sela Jenny mengulurkan tangan nya di hadapan Queen.

Queen yang takut pun sontak memundurkan langkah nya, namun tak lama kemudian gadis itu meraih tangan Jenny.

“A-aku Queen, teman nya kak Barra” Sahut ragu Queen.

“Sayang!” Tekan gemas Barra. “Tidak usah di sembunyikan dari Jenny, dia sudah tau” Lanjut nya.

Queen menatap bingung kedua manusia di hadapan nya itu. Barra dengan wajah kesal nya sedangkan Jenny dengan senyuman nya.

“Sudah ayo kita bicarakan di dalam, kebetulan tadi aku membuat cookies”

“Cookies?” Ulang Queen dengan tatapan berbinar nya.

Jenny mengangguk. “Cookies dengan potongan coklat lho” Ujar nya menggoda Queen.

Sontak saja Queen langsung melangkah kan kaki nya memasuki rumah kayu itu membuat Barra dan Jenny tersentak kaget.

“Emm, a-ayo kita masuk kak” Gumam pelan Queen merasa malu.

Jenny terkekeh pelan lantas merangkul gadis itu. “Ayo, kamu harus cobain cookies buatan aku” Ajak nya menuntun Queen berjalan.

Walaupun genggaman tangan nya terlepas dengan cepat Barra mengikuti langkah kedua nya, hingga sampai lah mereka di ruangan yang terbilang sangat sejuk dan indah.

“Woahh..” Gumam kagum Queen.

“Ayo duduk dulu, aku akan mengambilkan cookies nya”

Queen mengangguk, lantas gadis itu langsung duduk dengan mata yang mengedar ke segala arah menikmati keindahan itu.

Barra berjongkok di hadapan Queen, dan mengusap pipi nya, hal itu pun membuat sang pemilik langsung menatap nya.

“Suka?” Tanya Barra dengan senyum hangat nya.

“Suka, Queen sangat suka!”

“Bagus lah” Barra mengullum senyum nya saat perhatian Queen kembali teralihkan pada pemandangan itu.

“Aku benar-benar bodoh, gadis kecil. Bahkan kondisi mu separah ini aku baru bisa berada di samping mu”

.

.

“Hubungan kak Barra sama kak Jenny dekat banget ya?” Ujar tiba-tiba Queen.

Barra yang awalnya tengah fokus pada layar laptop di depan nya, sontak langsung menoleh menatap gadis itu.

“Apa maksud mu?”

Queen menggeleng dan langsung membenarkan posisi tidurnya hingga membelakangi Barra. “Tidak, Queen tidak punya maksud apa-apa”

“Jika sedang berbicara, jangan memunggungi aku seperti ini sayang” Peringat Barra tak suka.

Lantas Queen pun langsung berbalik dan menatap pria berahang tegas dihadapan nya yang saat ini tengah menatap nya.

“Apa maksud perkataan kamu hmm?” Tanya lembut Barra penuh maksud.

Sebenarnya tanpa Barra tanya pun pria itu sudah mengerti maksud dari perkataan Queen, namun tetap saja ia ingin menggoda sang istri.

“Queen cuma bilang, kakak sama kak Jenny bersahabat?” Ralat Queen sedikit gugup.

Tak!

Barra menutup laptop nya dan menaruh nya di nakas, lalu pria itu mengangkat tubuh Queen bak seorang anak kecil serta memangku nya begitu saja.

“Kamu cemburu hmm?”

“A-apa? Ti-tidak!” Sahut terbata-bata Queen dengan pipi memerah.

“Kamu cemburu” Kekeh Barra menghujami wajah Queen dengan kecupan nya.

“A-apa sih, Queen bilang Queen tidak cemburu!” Gadis itu kesal, bahkan pipi nya menggembung.

“Hmm jadi kamu tidak cemburu?” Goda Barra memasang raut sedih.

Queen mengangguk mantap dengan ekspresi serius nya.

“Huuft, seperti nya aku harus menerima tawaran Jenny untuk menjadi kekasih gelap nya” Desah putus asa Barra.

Mata Queen melotot begitu lebar, bahkan seperti nya mata itu akan keluar dari tempat nya saat mendengar penuturan Barra.

“Kalau gitu aku harus menghubungi Jenny dan menerima tawaran itu” Lanjut nya berpura-pura hendak mengambil handphone nya.

Secepat kilat Queen menahan tangan Barra bahkan Queen memeluk tubuh besar itu hingga kini tubuh Barra berada di dalam pelukan Queen.

“Queen kedinginan!” Ketus Queen.

“Hmm?” Barra berdehem menahan tawa dan rasa gemas nya.

“Ayo tidur, Queen ngantuk!” Ketus nya lagi dan langsung menarik Barra hingga berbaring.

Lalu di susul dirinya yang memeluk tubuh Barra. Queen sangat nekat untuk memeluk tubuh besar itu, bahkan tangan Queen saja tidak sampai untuk meraih punggung Barra.

“Baiklah, ayo tidur. Aku akan menghubungi Jenny besok saja”

“Kak Barra!!.. ” Rengek kesal Queen sebelum aku tawa Barra memenuhi kamar itu.

...****************...

Terpopuler

Comments

🦋ꪖꪗꪖ𝕫 •*ᥫ᭡

🦋ꪖꪗꪖ𝕫 •*ᥫ᭡

Semangattttt Ka Riri ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️ ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️ ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️ ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

2023-03-14

0

🦋ꪖꪗꪖ𝕫 •*ᥫ᭡

🦋ꪖꪗꪖ𝕫 •*ᥫ᭡

Yhahahahah lucu banget siii Queen 😘😘

2023-03-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!