I'M The One You Hurt
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
...HAPPY READING......
.
.
"Alvin, selamat ya, aku sangat bahagia. Akhirnya grup kalian berlima bisa diterima oleh masyarakat banyak," ucap gadis cantik bernama Ayara, mengandeng mesra tangan kekasihnya keluar dari gedung rekaman menuju ke arah mobil Alvin berada.
"Huem, terima kasih," jawab Alvin hanya tersenyum kecil. Tidak seperti hari-hari biasanya yang akan bercerita heboh sambil merangkul mesra kekasihnya.
Namun, meskipun merasa ada keanehan pada sikap sang kekasih. Ayara menepis pikiran buruk bahwa pacarnya mungkin saja sedang lelah setelah melakukan beberapa kali wawancara.
Hari ini akhirnya Alvin dan bersama keempat sahabatnya kembali menemui Agensi yang akan menerbitkan mereka sebagai boyband setelah menang ikut beberapa kali audisi di kota S.
"Masuklah!" titah pemuda itu membuka pintu mobil buat Ayara sang kekasih. Lalu setelah memastikan gadis itu masuk dia berjalan memutar mobil dan masuk lewat pintu mobil sebelahnya.
"Kita mau makan apa?" tanya Alvin setelah menyusul masuk dan duduk di bangku kemudi.
"Aku mau makan makanan yang segar-segar dan pedas,"
"Tumben sekali, biasanya kau tidak suka makan seperti itu?" meskipun bertanya tapi Alvin langsung menjalankan kendaraan roda empatnya menuju di mana makanan yang diinginkan oleh Ayara.
"Entahlah, aku juga tidak tahu kenapa akhir-akhir ini aku ingin makan, makanan seperti itu. Jika memakan, makanan biasa saja, perutku akan terasa mual." jawab gadis cantik itu jujur. Sebab karena Alvin terlalu sibuk untuk latihan membuat dia lupa menceritakan hal tersebut. Padahal biasanya masalah sekecil apapun. Ayara yang biasa disapa Aya, oleh orang-orang terdekatnya termasuk Alvin sendiri.
Tidak ada hal yang gadis itu rahasiakan dari kekasihnya. Masalah ibu dan saudara tirinya yang jahat saja Aya selalu bercerita. Dikarenakan hal itulah setelah berpacaran selama hampir dua tahun bersama Alvin. Dia memiliki harapan besar bahwa Alvin adalah laki-laki yang dikirim oleh tuhan untuk membahagiakan dirinya.
Sampai-sampai sejak tiga bulan lalu dia sudah memberikan mahkotanya pada laki-laki yang mempunyai cita-cita menjadi seorang penyanyi terkenal itu. Alvin bukanlah dari keluarga biasa. Dia anak seorang pengusaha terkenal sama seperti Ayara.
Akan tetapi pemuda yang baru saja berumur sembilan belas tahun itu tidak pernah tertarik untuk meneruskan ayahnya sebagai pengusaha.
Untung saja dia bukanlah anak tunggal, tapi Alvin masih memiliki satu orang adik laki-laki sudah berumur tujuh belas tahun. Jadi ada yang akan meneruskan perusahaan keluarganya.
"Mau ke restoran atau tempat biasa yang kita datangi?" Alvin kembali bertanya. Dia memang salah satu cowok idaman. Tidak hanya tampan, kaya dan bertalenta. Namun, Alvin adalah laki-laki yang sangat romantis pada kekasihnya. Dia selalu memperlakukan Ayara seperti ratu dihatinya.
"Bagaimana jika bukan kedua tempat itu?" Aya tersenyum kerena dia sudah memiliki tempat yang ingin dia datangi.
Alvin meyergit heran, lalu diapun berkata. "Sebutkan tempatnya ada di sebelah mana?" tanpa bertanya dia langsung menyetujui kemanapun yang diinginkan oleh sang kekasih.
"Benarkah! Wah, kau yang terbaik!" seru Ayara girang karena Alvin tidak menolak keinginannya.. Padahal dia belum menyebutkan tempat makan yang akan mereka datangi.
Cup!
"Huem, tentu saja. Memangnya kapan aku membohongimu," Alvin tersenyum sambil menggenggam satu tangan Aya dan ia kecup berulangkali. Sedangkan tangan satunya masih memutar setir mobil.
"Tidak pernah! Kau yang terbaik, jika tidak ada dirimu entah akan seperti apa hari-hari yang aku lalui," jawab Aya dengan suara sendu. Mengigat ayahnya yang selalu berlaku pilih kasih antara dia dan saudara tirinya membuat Aya tidak pernah betah dirumah.
Gadis itu selalu menghabiskan hari-harinya bersama Alvin. Dia selalu hadir saat Alvin latihan dan ikut audisi. Intinya apapun yang berhubungan dengan musik.
"Sudahlah tidak perlu bersedih. Ada aku yang akan selalu bersamamu," Alvin menarik tubuh Aya agar bersandar pada lengannya.
"Terima kasih! Tapi... aku takut, Vin," Aya menjauhkan tubuhnya untuk menatap muka Alvin.
"Takut?"
Ayara mengangguk membenarkan. "Iya, takut kau akan meninggalkan aku setelah menjadi artis atau musisi terkenal," ungkap Aya tidak bisa menahan rasa takut kehilangan Alvin. Dia juga tidak bisa menyembunyikan masalah sekecil apapun pada pemuda itu.
"Aya, apa yang kau katakan? Aku tidak akan pernah melakukan itu, kau tahu kan jika aku sangat mencintaimu," seru Alvin sampai megetepikan mobilnya ke sisi jalan. Lalu dia genggam kedua tangan gadis itu dan didekatkan ke dadanya.
"Apa kau ragu bahwa aku sangat mencintaimu?" tanya Alvin menatap mata Aya penuh cinta.
"Alvin, aku... aku bukan tidak percaya padamu. Aku hanya, hanya takut jika kau akan membuang ku setelah kau berhasil nanti," air mata Ayara pun menetes di pipi mulusnya.
"Berhasil seperti apa, huem?" dengan sigap Alvin menyapu air mata kekasihnya. "Aya, aku ingin menjadi penyanyi bukan karena masalah uang, kau tahu itu. Tapi karena cita-cita ku sejak dulu. Jadi jangan pernah berpikiran buruk seperti ini lagi," lanjutnya sangat menyakinkan. Sehingga Ayara langsung memeluk dirinya sambil kembali menangis.
"Vin, maafkan aku," lirih Aya yang memiliki harapan besar pada kekasihnya. " Kau tahu sendiri jika aku tidak pernah dianggap oleh papaku sendiri. Makanya aku takut ini terjadi pada hubungan kita,"
Cup!
"Tidak perlu minta maaf, aku mengerti. Maafkan aku juga sudah membuat mu khawatir pada hubungan kita," Alvin balas memeluk sang kekasih dan mencium pucuk kepalanya. Dia sangat tahu bahwa Ayara tidak pernah mendapatkan perhatian dari ayahnya lagi semenjak beliau menikah dan punya anak bersama istri mudanya.
Maka dari itu Alvin selalu mengistimewakan Ayara. Selama ini sesibuk apapun dia, pasti akan menomorsatukan gadis itu terlebih dahulu.
Cup!
"Sudah jagan menangis lagi, nanti Ayara ku tidak akan cantik lagi," goda nya menjauhkan tubuh mereka dan kembali lagi menyeka air mata gadis yang dia cintai.
Ya, Alvin memang mencintai Ayara, begitu pula sebaliknya. Mereka berdua saling mencintai. Sepertinya tidak akan dapat terpisahkan lagi, kecuali oleh maut yang memisahkan.
"Alvin jangan berbicara seperti itu, aku kan jadi malu," seru Aya tersenyum dengan hidung mancung memerah gara-gara menangis.
Cup!
"Aku sangat suka melihat wajah malu mu, sangat menggemaskan," Alvin ikut tersenyum tampan. Sehingga selalu mampu membuat seorang Ayara jatuh cinta padanya. Padahal sebelum berkenalan dengan Alvin, gadis itu begitu tertutup dan menjauhi setiap pemuda yang menyatakan cinta padanya.
"Hanya itu saja? Tidak ada yang lainya?" Aya ikut menggoda kekasihnya.
"Tentu saja tidak, aku menyukaimu dari segi apapun itu. Aku mencintaimu, Ayara ku. Kau seperti kehidupan kedua bagiku," ungkap Alvin menarik tengkuk Aya dan langsung menyambar bibir sang kekasih yang selalu menjadi candu untuk nya.
...BERSAMBUNG......
.
.
.
Hai... hai... Terima kasih karena kalian sudah mau membaca karya receh, Mak autour, jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya ya🥰🥰
Like.
Vote.
Bintang lima.
Subscriber.
Hadiah kopi ataupun bunganya.
Terima kasih 🙏😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 241 Episodes
Comments
Anonymous
keren
2024-03-27
1
Fajar Ayu Kurniawati
.
2023-12-18
0
auliasiamatir
waoo ketemu cerita keren author senior nih..
2023-10-09
1