Ayara, Jatuh Sakit.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹

...HAPPY READING......

.

.

"Ayara," gumam Alvian mengenggam erat kotak hadiah yang dikembalikan oleh gadis yang saat ini berjalan semakin menjauh dan tidak menoleh kearah belakang sama sekali.

Namun, dia tidak berniat untuk mengejarnya karena Alvian sudah berani mengambil keputusan untuk berpisah. Maka harus tega dan tidak boleh merasa kasihan pada Aya. Benar kata para staf nya, bila dia sudah berhasil. Jangankan Ayara, gadis lain saja akan tergila-gila padanya. Satu hal yang pemuda itu lupakan. Bahwa Ayara bukanlah gadis matre dan gila akan statusnya sebagai artis. Aya hanya butuh dirinya sebagai tempat sandaran, hanya itu tidak lebih.

Melihat cuacanya semakin mendung dan mau turun hujan. Pemuda itu berjalan masuk kedalam mobil staf yang ia bawa. Dunia seakan ikut merasakan kesedihan Ayara. Padahal sejak pagi terlihat sangat cerah dan sekarang juga sudah masuk musim gugur. Tapi Entah kenapa tiba-tiba hujan ditengah hari seperti saat ini.

Gumpalan awan yang menghitam dan bertebaran di mana-mana. Tidak membuat Ayara mencari tempat untuk berteduh. Gadis itu terus berjalan tanpa mau menoleh kearah pemuda yang tega membuangnya.

"Ayara, maafkan aku," Alvian ikut menangis setelah berada di dalam mobilnya. "Maaf, karena telah mengingkari janji kita. Namun, aku berjanji, setelah kontrak pertama ku selesai, aku akan kembali padamu. Aku akan menjaga hatiku agar tidak jatuh cinta pada gadis lain," lanjutnya lagi meletakan kepalanya pada setir mobil.

Alvian sangat sakit melihat gadis yang masih dia cintai meneteskan air mata. Selama ini Alvian menjaga agar Ayara tidak meneteskan air matanya. Dia selalu menghibur Ayara nya. Namun, hari ini Alvian sendiri yang membuat gadis itu menangis. Akan tetapi kembali lagi semua yang dia lakukan untuk meraih cita-citanya selama ini.

Setelah merasa lebih baik, Alvian pun meninggalkan tempat tersebut dan kembali menuju ke Apartemen pribadinya. Untuk hari ini dia hanya ingin sendiri dan tidak mau ada yang menggangu.

Jalan arah tujuan yang berbeda, membuat Alvian tidak tahu jika Aya terus berjalan di dalam derasnya hujan. Dia menumpahkan segala kesedihannya bersama air yang mengalir dari langit.

"Kau tega melakukannya, Al. Kenapa kau harus berjanji padaku, bila kau sendiri yang mengingkarinya. Jadi selama ini kau baik padaku hanya karena membutuhkan tubuhku? Kau keterlaluan sudah mempermainkan cinta ku yang tulus padamu,"

Gumam Aya terus berbicara sambil menagis. Sudah ada beberapa mobil yang lewat berhenti dan ingin memberikan tumpangan. Namun, Ayara menolak karena beralasan memang ingin bermain air hujan. Padahal anak kecil saja tahu jika dirinya lagi menangis.

"Mama... sekarang Aya tidak memiliki siapa-siapa lagi, Ma. Apakah mama tidak ingin membawa Aya pergi dari dunia yang kejam ini? Mama pasti tahu kan jika papa tidak pernah menganggap kehadiran ku. Apa lagi nenek dan keluar lainya,"

Sepanjang perjalanan sampai menuju kompleks perumahan keluarga mereka. Aya terus berjalan dalam hujan. Sakit hati karena merasa di bohongi membuat dia tidak sadar sudah berjalan hampir dua kilometer.

Untungnya dari tempat dia dan Alvian bertemu tadi tidak terlalu jauh dari kompleks perumahan Gardenia resort. Jadi gadis itu tidak perlu menyiksa dirinya karena tidak sadar sudah berjalan jauh.

"Astaga! Nona Muda kenapa hujan-hujanan seperti ini," teriak Pak Satpam berlari membukakan pintu pagar. Akan tetapi Aya tidak menjawab pertanyaannya dan hanya berjalan masuk ke dalam rumah yang kebetulan tidak ada siapa-siapa. Jadi Aya bisa langsung masuk kedalam kamarnya.

Saat mandi sebelum menganti bajunya pun. Ayara masih terus menangis. Sudah hampir dua jam dari tempat Alvian mengakhiri hubungan mereka. Air matanya tak kunjung mau berhenti mengalir.

"Kau jahat, Alvin! Kenapa kau tidak bisa berbohong demi hubungan kita? Aku tidak menuntut agar kita selalu bertemu. Cukup jangan akhiri hubungan bersamaku. Ta--tapi ternyata kau sangat takut kehadiran ku mengancam karier mu,"

Lirih Aya sambil berjalan keluar dari dalam kamar mandi. Lalu karena sudah merasakan kedinginan dan kram pada bagian perutnya. Gadis itu pun cepat-cepat memakai dress rumahan dan juga switer sebagai penghangat tubuhnya.

Mungkin karena kelelahan berjalan dan hatinya, membuat Aya tertidur dalam balutan selimut. Apalagi tiba-tiba badannya terasa mau demam. Sehingga sampai waktunya makan malam, gadis itu hanya mengurung dirinya di dalam kamar sambil melepas semua foto dia bersama Alvian dan dimasukan kedalam lemari tempat penyimpanan barang yang sudah tidak digunakan.

Lalu setelah itu Aya hanya duduk termenung sambil berpikir langkah apa yang akan dia ambil setelah hari ini. Tadinya Aya berniat akan memberitahu Alvian, bahwa dirinya mungkin akan bekerja untuk melanjutkan kuliahnya. Namun, ternyata sang kekasih menemuinya hanya untuk mengajak berpisah. Bukan buat melepas rindu setelah satu Minggu tidak berjumpa.

"Kuatlah, Aya. Kau harus kuat, mungkin saja Alvin sedang ada masalah. Mana tahu besok pagi dia akan datang dan meminta maaf sudah berkata seperti tadi," gumam Ayara kembali terlelap. Meskipun sudah sakit hati, ternyata Aya masih berharap jika Alvian berubah pikiran.

Sampai pada waktunya sarapan di pagi hari. Ayara tidak kunjung turun dari kamarnya yang berada dilantai atas.

"Arianti, kemana kakak mu, kenapa dia tidak turun untuk sarapan? Bukannya tadi malam dia juga tidak makan. Apakah dia sakit?" tanya Tuan Edward hanya bertanya seperti biasanya. Namun, tidak memastikan sendiri apa yang terjadi pada sang putri.

"Tidak tahu, Pa. Tapi sepertinya dia ada di rumah," jawab Arianti cuek. Mau pulang atau tidaknya sang kakak tentu dia tidak peduli.

"Kau ini," seru Tuan Edward. Lalu dia menoleh pada salah satu asisten rumah tangga yang sedang menaruh buah di atas meja makan. "Bibi, tolong lihat Aya, apakah ada di dalam kamarnya," titah beliau yang sebetulnya menyayangi anak pertama bersama wanita yang dulunya sangat ia cintai.

Hanya saja hasutan dari keluarga dan istri barunya yang selalu menjelekan Ayara. Membuat terkadang Tuan Edward marah. Begitu pula dengan masalah kuliah, mereka semua selalu mengatakan bahwa Ayara gadis nakal dan akan membuat malu keluarga bila tidak di suruh bekerja.

"Baik Tuan," jawab si Bibi pelayanan langsung saja pergi untuk melihat nona mudanya. Namun, alangkah terkejutnya ketika ingin mengetuk pintu kamar. Ayara sudah membuka pintu tersebut lebih dulu.

"Astaga! Nona, Anda kenapa pucat sekali!" seru si Bibi menahan tubuh Aya yang hampir terjatuh.

"Bibi... to--tolong ambilkan air putih, aku sangat haus," jawab Aya yang langsung pingsan tidak sadarkan diri. Untung saja tubuhnya masih berada dalam rangkulan pelayan.

"Nona, Nona!" Menepuk pelan pipi Ayara. Tapi tetap tidak ada reaksi apa-apa. Lalu dia berteriak minta tolong. Untungnya bisa di dengar oleh pelayan lain yang sedang membersihkan lantai atas.

"Tolong, tolong! Nona Aya pingsan. Siapapun cepatlah datang kemari," teriaknya yang panik takut terjadi sesuatu.

"Maria, apa yang terjadi? Nona muda kenapa?" seru pelayan yang mendengar teriakan rekan kerjanya.

"Nona muda pingsan, aku juga tidak tahu kenapa. Tapi sepertinya nona lagi demam tinggi. Cepatlah kau panggil Tuan Edward. Kita mana bisa membawa nona pindah dari sini," ucap wanita yang tadi dipanggil Maria.

"Baiklah, aku pergi dulu," tidak banyak bicara lagi. Pelayan tersebut berlari menuruni tangga untuk memanggil majikannya.

Tap!

Tap!

"Tuan, Tuan---"

"Bibi kau kenapa? Bicara yang benar, jangan panik seperti ini," bentak Nyonya Rose, karena sudah menganggu waktu makan nya.

"I---itu Nona Aya pingsan di depan kamarnya,"

Mendengar putrinya pingsan tentunya Tuan Edward langsung pergi meninggalkan meja makan.

"Ayara,"

Gumam Tuan Edward sambil menaiki tangga. Pikirannya langsung teringat seperti saat mendapat kabar ketika Jasmeen mengalami kecelakaan yang membuat sang istri meninggal Dunia.

"Tuan," ucap Maria begitu melihat kedatangan sang bos.

"Tahan kepalanya sebentar, Saya akan menggendongnya," kata Tuan Edward mengangkat tubuh kecil sang putri. Hari ini baru dia menyadari jika Ayara sangat kurus bagaikan tidak memiliki daging.

"Bibi hubungi dokter Eliza, suruh dia datang kemari," pria paruh baya itu kembali memberikan perintah sambil menidurkan Ayara yang tubuhnya sangat panas.

...BERSAMBUNG......

Terpopuler

Comments

Sifa Dini Eka Rizkiana

Sifa Dini Eka Rizkiana

lanjut thor 👍👍👍

2023-03-13

0

lihat semua
Episodes
1 Saling Mencintai.
2 Ingin Bersamamu.
3 Fans Pertama.
4 Hari Kelulusan.
5 Konser Pertama.
6 Thanks You, My Dear.
7 Berpisah Untuk Sementara.
8 Keputusan Tuan Edward.
9 Keputusan Alvian.
10 Berharap Hanya Mimpi.
11 Bertemu, Untuk Berpisah
12 Ayara, Jatuh Sakit.
13 Ayara Hamil.
14 Bukan Anakku Lagi.
15 Kota Yang Kejam.
16 Butiran Debu.
17 Bibi Atika dan Lula.
18 Tidak Bisa Bekerja.
19 Andai Mama, Masih Ada.
20 Sudah Hancur.
21 Mengesampingkan Mantan. (Alvian )
22 Menyewa Rumah. ( Aya )
23 Dunia Baru.
24 Menonton Konser. ( Lula )
25 Apakah Itu Aya? ( Alvin )
26 Kontraksi.
27 Pujaan Hati.
28 Buat Calon Keponakan.
29 Langkah Selanjutnya. ( Alvian )
30 Demi Si Buah Hati.
31 Aku Rela Melepas Mu.
32 Vania Amara Jasmeen.
33 Hari Valentine.
34 Mampu Bertahan.
35 Pertanyaan Lula.
36 Mendapatkan Job Besar.
37 Bonus Lima Kali Lipat.
38 Dua Jam.
39 Memiliki Fans Mendunia.
40 Tidak Ingin Terulang Kembali.
41 Kesukaan Vania.
42 Pemilik Suara.
43 Anak Suamiku.
44 Dugaan Para Sahabat.
45 Laporan Denis.
46 Tidak Baik-baik Saja.
47 Hanya Anakku ( Ayara )
48 Lagu Buat Ayara.
49 Hanya Ingin Berdua.
50 Buronan Cinta.
51 Menemui Dokter Erina.
52 Menunggu Tes DNA.
53 Menemukan Kalian.
54 Tidak Mau Disentuh.
55 Akan Memilihmu.
56 Untuk Vania.
57 Karena Kalian, Sangat Berharga. ( Alvian )
58 Ayara Demam.
59 Pelukan Pertama.
60 Aku Mencintaimu. ( Alvian )
61 Ingin Membangun, Sebuah Keluarga.
62 Sikap Jutek Aya.
63 Dua Boneka Besar.
64 Ungkapan Ayara.
65 Tidak Usah Berjanji ( Ayara )
66 Bukan Paha Ayam.
67 Jika Benar Cinta.
68 Wanita Berenisial A.
69 Amarah Tuan Abidzar.
70 Wanita Pilihan Papa.
71 Salah Minum Obat?
72 Bukan Mimpi.
73 Wanita Berhargaku.
74 Ada Aku ( Alvian )
75 Calon Menantu Papa.
76 Melamar Untuk Alvian.
77 Ide Tuan Abidzar.
78 Jasmeen, Sahabatku.
79 Pengantin Baru, Stok Lama.
80 Tetap Alvin Mu.
81 Pengumuman Novel Baru.
82 Aku Tidak Menyesal ( Alvian )
83 Ibu Mertua Idaman.
84 Tidak Ada Ikatan. ( Ayara )
85 Tidak Pernah Adil.
86 Rumah Baru, Kehidupan Baru.
87 Jangan Pernah Cemburu. ( Alvian )
88 Pahatan Wajah.
89 Via Mau Naik Pesawat.
90 Perpisahan Pertama, Setelah Menikah.
91 Washington DC.
92 Masih Merajuk.
93 Rencana Liburan.
94 Hatiku, Sudah Ada Yang Menempati.
95 Aaaa... I Love You.
96 Dialah Yang Istimewa.
97 Bara Dan Ria.
98 Bertemu Keluarga Kecil.
99 Tidak Bisa Diajak Kerjasama.
100 Makan Sepiring Bertiga.
101 Oleng Kiri-kanan.
102 Bersiap-siap Mau Liburan.
103 Villa, Naufal.
104 Grup Chat Member ALV.
105 Liburan Ala Member ALV.
106 Nyawa Saya Taruhannya. ( Denis )
107 Permaisuri Dan Putri.
108 Sudah Mendarah Daging.
109 Live Streaming ( Alvian )
110 Tidak Rela, Ayara Bahagia.
111 Data Lengkap Ayara.
112 Gugup ( Ayara )
113 Jangan Tanyakan Sakitnya.
114 Merasa Diatas Angin. ( Alice )
115 Bukan Keluarga Wilson Lagi.
116 Jangan Menjadi Kompor.
117 Membawa Keberuntungan.
118 Rencana Alice.
119 Tidak Mampu Membuatnya Bahagia.
120 Mau Mandi Sama Papa.
121 Planet Ian ALV.
122 Jantung Kehidupan.
123 Ingin Mempermalukan Aya.
124 Menikmati Masa Mudaku. ( Ayara )
125 Menonton Suami Konser.
126 Sandiwara.
127 Masih Mau.
128 Spirit Start!
129 Mengubah Lirik Lagu.
130 Pendukung Ayara.
131 Pencipta Lagunya.
132 Ingin Menemui Alice.
133 Ancaman Alvian.
134 Bukan Persawahan Pemerintah.
135 Wilson Group.
136 Pasti Memiliki Niat.
137 Berolahraga Pagi.
138 Alvian Tebar Pesona.
139 Ayara Hamil?
140 Seperti Negeri Dongeng.
141 Ada Didepan Mata.
142 Calon Cicit.
143 Ingin Bertukar Posisi ( Ayara )
144 Menyentuh Istriku.
145 Dulu Dan Sekarang.
146 Tanpa Bisa Dicegah.
147 Akan Membayar Mahal.
148 Bukanlah Orang Kejam. ( Ayara )
149 Sebagai Majikan.
150 Keinginan Alvian.
151 Trauma Kehilangan.
152 Maafkanlah. ( Alvian )
153 Sebut Saja Namaku.
154 Papa Muda.
155 Renata Akan Menikah.
156 Sampai Ajal Menjemput.
157 Ingin Mencelakai.
158 Agenci AX Si.
159 Cucu Wilson.
160 Tidak Berpikiran Positif.
161 Garda Terdepan.
162 Menjadi Istriku.
163 Merasa Tak Pantas.
164 Justru Sebaliknya.
165 Cinta Alvian Dan Ayara.
166 Deal Untuk Menikah.
167 Vania Yang Rewel.
168 Cukup Satu Macam.
169 Hari Kamis Sore.
170 Pengumuman.
171 Meminta Restu.
172 Hanya Perlu Bahagia.
173 Cukup Lakukan.
174 Berharga Bagimu.
175 Ingin Memiliki Anak.
176 Langit Mendung.
177 Agar Punya Pendirian.
178 Rumah Mertua.
179 Hanya Sebatas Mantan.
180 Permintaan Nyonya Marry.
181 Kelahiran Anak Kedua.
182 Program Hamil.
183 Jangan Stres.
184 Tidak Percaya Padaku. ( Lula )
185 Masuk Ruang UGD.
186 Biarkan Dia Berjuang.
187 Lula Pergi.
188 Hidup Masing-masing.
189 Senyuman Jahat.
190 Mengajukan Perceraian.
191 Kesalahan Fatal.
192 Sandiwara Keluarga Kecil.
193 Biarkan Dia Berjuang. ( Lula )
194 Jus Mangga Muda.
195 Masih Menunggu.
196 Menjemput Kebahagiaan.
197 Calon Anak Kembar.
198 Sebuah Anugerah.
199 Waktu yang Terbuang.
200 Terlihat Harmonis.
201 Paling Populer.
202 Pernikahan Ria dan Farhan.
203 Guru Gadungan.
204 Menunggu Kabar Baik.
205 Salah Lawan.
206 Konser Terakhir.
207 Rencana Para Member ALV.
208 Harus Berpikir Dewasa.
209 Cicilan Kontrak, Ibu Kos.
210 Please! ( Alice )
211 Bagaikan Boom Atom.
212 Bingkisan Kecil.
213 Itu Semua Tidak Benar.
214 Mulai Terbiasa.
215 Boleh Berteman?
216 Mengusir Ibu Sendiri.
217 Terlambat Menyadari. ( Bara )
218 Sekali Dayung.
219 Harus Tetap Bertahan.
220 Sudah Melepasnya.
221 Pencuri Ciuman.
222 Bara dan Farhan.
223 Do'akan Saja.
224 Harta Bukan Segalanya. ( Ria )
225 Membuatku Iri. ( Farhan )
226 Pernikahan Sebenarnya.
227 Nyonya Tita Pingsan.
228 Salah Satu Alasan.
229 Merasa Lebih Bahagia.
230 Operasi Caesar.
231 Apa Artinya Cinta.
232 Status Sosial.
233 Suka Lupa Tempat.
234 Laki-laki Bertanggung Jawab.
235 Febiola Novita.
236 Jangan Pernah Menyerah.
237 Pengumuman.
238 Pengumuman.
239 Promo novel Ongoing.
Episodes

Updated 239 Episodes

1
Saling Mencintai.
2
Ingin Bersamamu.
3
Fans Pertama.
4
Hari Kelulusan.
5
Konser Pertama.
6
Thanks You, My Dear.
7
Berpisah Untuk Sementara.
8
Keputusan Tuan Edward.
9
Keputusan Alvian.
10
Berharap Hanya Mimpi.
11
Bertemu, Untuk Berpisah
12
Ayara, Jatuh Sakit.
13
Ayara Hamil.
14
Bukan Anakku Lagi.
15
Kota Yang Kejam.
16
Butiran Debu.
17
Bibi Atika dan Lula.
18
Tidak Bisa Bekerja.
19
Andai Mama, Masih Ada.
20
Sudah Hancur.
21
Mengesampingkan Mantan. (Alvian )
22
Menyewa Rumah. ( Aya )
23
Dunia Baru.
24
Menonton Konser. ( Lula )
25
Apakah Itu Aya? ( Alvin )
26
Kontraksi.
27
Pujaan Hati.
28
Buat Calon Keponakan.
29
Langkah Selanjutnya. ( Alvian )
30
Demi Si Buah Hati.
31
Aku Rela Melepas Mu.
32
Vania Amara Jasmeen.
33
Hari Valentine.
34
Mampu Bertahan.
35
Pertanyaan Lula.
36
Mendapatkan Job Besar.
37
Bonus Lima Kali Lipat.
38
Dua Jam.
39
Memiliki Fans Mendunia.
40
Tidak Ingin Terulang Kembali.
41
Kesukaan Vania.
42
Pemilik Suara.
43
Anak Suamiku.
44
Dugaan Para Sahabat.
45
Laporan Denis.
46
Tidak Baik-baik Saja.
47
Hanya Anakku ( Ayara )
48
Lagu Buat Ayara.
49
Hanya Ingin Berdua.
50
Buronan Cinta.
51
Menemui Dokter Erina.
52
Menunggu Tes DNA.
53
Menemukan Kalian.
54
Tidak Mau Disentuh.
55
Akan Memilihmu.
56
Untuk Vania.
57
Karena Kalian, Sangat Berharga. ( Alvian )
58
Ayara Demam.
59
Pelukan Pertama.
60
Aku Mencintaimu. ( Alvian )
61
Ingin Membangun, Sebuah Keluarga.
62
Sikap Jutek Aya.
63
Dua Boneka Besar.
64
Ungkapan Ayara.
65
Tidak Usah Berjanji ( Ayara )
66
Bukan Paha Ayam.
67
Jika Benar Cinta.
68
Wanita Berenisial A.
69
Amarah Tuan Abidzar.
70
Wanita Pilihan Papa.
71
Salah Minum Obat?
72
Bukan Mimpi.
73
Wanita Berhargaku.
74
Ada Aku ( Alvian )
75
Calon Menantu Papa.
76
Melamar Untuk Alvian.
77
Ide Tuan Abidzar.
78
Jasmeen, Sahabatku.
79
Pengantin Baru, Stok Lama.
80
Tetap Alvin Mu.
81
Pengumuman Novel Baru.
82
Aku Tidak Menyesal ( Alvian )
83
Ibu Mertua Idaman.
84
Tidak Ada Ikatan. ( Ayara )
85
Tidak Pernah Adil.
86
Rumah Baru, Kehidupan Baru.
87
Jangan Pernah Cemburu. ( Alvian )
88
Pahatan Wajah.
89
Via Mau Naik Pesawat.
90
Perpisahan Pertama, Setelah Menikah.
91
Washington DC.
92
Masih Merajuk.
93
Rencana Liburan.
94
Hatiku, Sudah Ada Yang Menempati.
95
Aaaa... I Love You.
96
Dialah Yang Istimewa.
97
Bara Dan Ria.
98
Bertemu Keluarga Kecil.
99
Tidak Bisa Diajak Kerjasama.
100
Makan Sepiring Bertiga.
101
Oleng Kiri-kanan.
102
Bersiap-siap Mau Liburan.
103
Villa, Naufal.
104
Grup Chat Member ALV.
105
Liburan Ala Member ALV.
106
Nyawa Saya Taruhannya. ( Denis )
107
Permaisuri Dan Putri.
108
Sudah Mendarah Daging.
109
Live Streaming ( Alvian )
110
Tidak Rela, Ayara Bahagia.
111
Data Lengkap Ayara.
112
Gugup ( Ayara )
113
Jangan Tanyakan Sakitnya.
114
Merasa Diatas Angin. ( Alice )
115
Bukan Keluarga Wilson Lagi.
116
Jangan Menjadi Kompor.
117
Membawa Keberuntungan.
118
Rencana Alice.
119
Tidak Mampu Membuatnya Bahagia.
120
Mau Mandi Sama Papa.
121
Planet Ian ALV.
122
Jantung Kehidupan.
123
Ingin Mempermalukan Aya.
124
Menikmati Masa Mudaku. ( Ayara )
125
Menonton Suami Konser.
126
Sandiwara.
127
Masih Mau.
128
Spirit Start!
129
Mengubah Lirik Lagu.
130
Pendukung Ayara.
131
Pencipta Lagunya.
132
Ingin Menemui Alice.
133
Ancaman Alvian.
134
Bukan Persawahan Pemerintah.
135
Wilson Group.
136
Pasti Memiliki Niat.
137
Berolahraga Pagi.
138
Alvian Tebar Pesona.
139
Ayara Hamil?
140
Seperti Negeri Dongeng.
141
Ada Didepan Mata.
142
Calon Cicit.
143
Ingin Bertukar Posisi ( Ayara )
144
Menyentuh Istriku.
145
Dulu Dan Sekarang.
146
Tanpa Bisa Dicegah.
147
Akan Membayar Mahal.
148
Bukanlah Orang Kejam. ( Ayara )
149
Sebagai Majikan.
150
Keinginan Alvian.
151
Trauma Kehilangan.
152
Maafkanlah. ( Alvian )
153
Sebut Saja Namaku.
154
Papa Muda.
155
Renata Akan Menikah.
156
Sampai Ajal Menjemput.
157
Ingin Mencelakai.
158
Agenci AX Si.
159
Cucu Wilson.
160
Tidak Berpikiran Positif.
161
Garda Terdepan.
162
Menjadi Istriku.
163
Merasa Tak Pantas.
164
Justru Sebaliknya.
165
Cinta Alvian Dan Ayara.
166
Deal Untuk Menikah.
167
Vania Yang Rewel.
168
Cukup Satu Macam.
169
Hari Kamis Sore.
170
Pengumuman.
171
Meminta Restu.
172
Hanya Perlu Bahagia.
173
Cukup Lakukan.
174
Berharga Bagimu.
175
Ingin Memiliki Anak.
176
Langit Mendung.
177
Agar Punya Pendirian.
178
Rumah Mertua.
179
Hanya Sebatas Mantan.
180
Permintaan Nyonya Marry.
181
Kelahiran Anak Kedua.
182
Program Hamil.
183
Jangan Stres.
184
Tidak Percaya Padaku. ( Lula )
185
Masuk Ruang UGD.
186
Biarkan Dia Berjuang.
187
Lula Pergi.
188
Hidup Masing-masing.
189
Senyuman Jahat.
190
Mengajukan Perceraian.
191
Kesalahan Fatal.
192
Sandiwara Keluarga Kecil.
193
Biarkan Dia Berjuang. ( Lula )
194
Jus Mangga Muda.
195
Masih Menunggu.
196
Menjemput Kebahagiaan.
197
Calon Anak Kembar.
198
Sebuah Anugerah.
199
Waktu yang Terbuang.
200
Terlihat Harmonis.
201
Paling Populer.
202
Pernikahan Ria dan Farhan.
203
Guru Gadungan.
204
Menunggu Kabar Baik.
205
Salah Lawan.
206
Konser Terakhir.
207
Rencana Para Member ALV.
208
Harus Berpikir Dewasa.
209
Cicilan Kontrak, Ibu Kos.
210
Please! ( Alice )
211
Bagaikan Boom Atom.
212
Bingkisan Kecil.
213
Itu Semua Tidak Benar.
214
Mulai Terbiasa.
215
Boleh Berteman?
216
Mengusir Ibu Sendiri.
217
Terlambat Menyadari. ( Bara )
218
Sekali Dayung.
219
Harus Tetap Bertahan.
220
Sudah Melepasnya.
221
Pencuri Ciuman.
222
Bara dan Farhan.
223
Do'akan Saja.
224
Harta Bukan Segalanya. ( Ria )
225
Membuatku Iri. ( Farhan )
226
Pernikahan Sebenarnya.
227
Nyonya Tita Pingsan.
228
Salah Satu Alasan.
229
Merasa Lebih Bahagia.
230
Operasi Caesar.
231
Apa Artinya Cinta.
232
Status Sosial.
233
Suka Lupa Tempat.
234
Laki-laki Bertanggung Jawab.
235
Febiola Novita.
236
Jangan Pernah Menyerah.
237
Pengumuman.
238
Pengumuman.
239
Promo novel Ongoing.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!