Keputusan Tuan Edward.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹

.

.

Setelah melihat pesawat yang membawa Alvian terbang mengudara. Ayara pun melangkah meninggalkan bandara dan langsung masuk ke dalam mobil taksi online yang sudah dipesankan oleh kekasihnya saat mereka dalam perjalanan menuju bandara. Saking perhatiannya Alvian sampai menyiapkan mobil untuk Ayara pulang.

"Pak, ke kompleks perumahan Gardenia resort ya," ucap gadis itu sambil menyeka air matanya yang terus menetes.

"Baik, Nona," jawab si sopir mulai menjalankan kendaraan tersebut menuju tempat yang dikatakan oleh penumpangnya.

Selama di dalam perjalanan menuju kediamannya. Aya hanya termenung sambil menggigit jari tangannya sendiri. Sudah dua hari dia pergi meninggalkan rumah. Namun, sang papa ataupun satu saja diantara keluarnya tidak ada yang menanyakan keberadaan Ayara. Miris Memang, tapi begitulah kehidupan gadis cantik itu.

"Nona, kita sudah memasuki area kompleks. Rumah Nona yang ada di sebelah mana?" tanya si sopir menyadarkan si Ayara dari lamunannya.

"Agh, ma--maafkan Saya, Pak," seru Aya kaget dengan suara si sopir.

"Tidak apa-apa, Saya mengerti Nona pasti merasa bersedih karena harus berpisah dengan suaminya," jawab di sopir entah mengapa bisa menebak jika Aya lagi bersedih karena memikirkan suami. Padahal Alvin hanyalah pacarnya.

"Rumah Saya yang itu, Pak. Pagar yang berwana keemasan dan hitam," tunjuk gadis itu tidak menghiraukan perkataan si sopir yang sok-sokan menebak yang dia tidak tahu. Begitulah perkiraan Aya.

"Baiklah, terima kasih, Nona. Jaga kesehatan adek nya jangan sampai gara-gara memikirkan ayahnya, si adek ikut sakit," pesan si bapak sopir itu lagi. Sehingga membuat Ayara bergidik ngeri. Dia mengira si Taksi online itu agak gila. Berbicara aneh yang membuat Ayara takut. Setelah membayar ongkosnya dan mengucapkan terima kasih. Gadis tersebut langsung masuk karena Pak Satpam sudah membuka gerbang untuknya.

"Selamat datang, Non," sapa Pak Satpam ramah seperti biasanya.

"Iya Pak, terima kasih. Oya, apakah Papa sudah pulang?" tanyanya dengan suara sendu.

"Sudah dari tadi malam, tapi sekarang beliau dan keluarga yang lain sedang pergi ke rumah utama," jawab Pak Satpam.

"Yasudah, kalau begitu Saya masuk dulu, Pak," Ayara pergi meninggalkan pos keamanan dan masuk kedalam rumah mewahnya. Benar saja, di dalam tidak ada siapa-siapa. Kecuali para pelayan.

"Ayara, jangan bersedih. Kau memang bukan siapa-siapa dirumah ini," ucapnya menguatkan diri agar tidak menangis atas perlakuan sang ayah yang tidak pernah perduli dia ada dimana dan pergi bersama siapa. Seakan-akan Ayara bukannlah anaknya.

Ceklek!

Suara Aya membuka pintu kamarnya. Setelah mengunci pintunya kembali gadis itu merebahkan tubuhnya diatas ranjang yang tadi malam dia tinggal karena menginap di Villa bersama sang kekasih.

"Alvin sudah sampai apa belum, ya? Agh, belum juga satu jam, tapi aku sudah merindukannya.," kembali berbicara sendiri sambil menatap langit-langit kamarnya.

"Bapak taksi tadi kenapa bisa bicara aneh, ya? Apakah dia salah minum obat?" bingung ingin melakukan apa. Akhirnya pikiran Aya kembali mengigat perkataan si tukang Taksi.

"Adek, suami? Aneh sekali, baru kali ini aku bertemu orang seperti itu," lanjutnya lagi sebelum matanya terpejam. Tadi malam gara-gara percintaannya bersama Alvian. Gadis itu sampai kurang tidur, belum lagi tadi subuh sudah digempur untuk kedua kalinya. Sehingga Ayara benar-benar merasa kelelahan. Dia sudah mendapatkan pelepasan berulangkali. Sedangkan Alvian begitu tangguh, sesuai seperti tubuhnya yang atletis dan berotot. Padahal umur pemuda itu baru menginjak sembilan belas tahun.

Sampai pada pukul setengah lima sore. Ayara baru membuka matanya karena mendengar suara pintu kamarnya yang diketuk dari luar.

"Eum, siapa sih?" gumam Ayara sambil berjalan membuka pintu kamarnya.

Kleeek!

"Iya Bibi, ada apa?" tanya Aya setelah melihat siapa yang berada dibalik pintu.

"Maaf, sudah menganggu waktu istirahatnya, Nona Muda. Tapi Saya di suruh oleh Tuan Edward. Katanya Nona disuruh keruang kerjanya," jawab asisten rumah tangga dengan sopan.

"Apa! Benarkah? Aku tidak lagi salah dengarkan?" seru Ayara dengan hati berbunga-bunga. Ini adalah pertama kalinya sang ayah ingin berbicara dengannya. Apalagi sampai menyuruh pembantu memangil Ayara.

"Benar sekali, Non. Tapi lebih baik Nona mandi saja dulu, nanti Bibi yang akan sampaikan pada Tuan," kata si Bibi tersenyum karena dia ikut merasakan bahagia melihat Ayara bisa tersenyum. Mereka yang bekerja di rumah mewah itu mengetahui seperti apa Aya diperlakukan oleh ibu dan adik tirinya. Apalagi Tuan Edward, pria paruh baya itu seakan buta dan tuli pada keadaan putrinya sendiri.

"Baiklah, aku mandi sebentar. Bibi terima kasih, tolong katakan pada Papa, dalam waktu lima belas menit aku sudah akan ke sana," ucap Ayara sebelum menutup kembali pintu kamarnya.

Sebelum masuk ke dalam kamar mandi Ayah sempatkan dulu mendekati pigura almarhum ibunya. "Mama tolong doakan ya, semoga ini adalah pertanda baik. Aya sangat ingin bisa berkuliah dan semoga saja Papa tidak mendengarkan perkataan nenek yang melarang papa membiayai kuliahku," ucapnya pada foto sang ibu. Lalu setelah itu barulah dia mengambil handuk dan membersihkan tubuhnya di dalam kamar mandi.

Tidak membutuhkan waktu lama, gadis itu begitu bahagia mendengar sang ayah Ingin bertemu dengannya. Jadi hanya kurang lebih sepuluh menit Ayara sudah selesai dan langsung mengganti pakaiannya menggunakan dress rumahan.

Dia tidak memakai bedak ataupun yang lainnya. Kecuali menyisir rambut saja. Jadi sesuai perkataannya tadi, kurang dari waktu lima belas menit Aya sudah mengetuk pintu ruang kerja papanya, yang berada di lantai bawah.

Tok!

Tok!

"Masuk!" terdengar suara bariton Tuan Edward menyuruh putrinya masuk. Sehingga mengunakan satu tangannya gadis itu pun membuka pintu dengan pelan. Takut-takut membuat kesalahan sehingga membuat papanya marah. Sedangkan satu tangannya membawa hasil nilai ujiannya yang mendapatkan peringkat pertama. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Papa," ucap Ayara berjalan mendekat papanya yang duduk di atas sofa.

"Duduklah! Ada yang ingin papa sampaikan padamu," titah beliau masih tetap dengan suara beratnya. Ayara hanya mengangguk dan duduk dihadapan sang ayah.

"Pa... ini raport dan hasil dari semester satu sampai akhir. Ayara kembali mendapatkan juara," dengan bangga Aya menyerahkan nilai sekolahnya.

Tuan Edward pun menerima dan mulai memeriksa hasil nilai dari putrinya menuntut ilmu dalam beberapa tahun terakhir sampai lulus sekolah.

"Bagus! Kau memang harus pintar, jangan menjadi gadis bodoh seperti kebanyakan anak-anak di luar sana," kata Tuan Edward menyimpan kembali setelah memeriksa satu persatu nilai sang putri.

Ayara yang mendengar hal tersebut tentu saja sangat merasa bahagia. Dia mengira hal itu adalah pertanda baik. Namun, setelah mendengar lagi perkataan sang ayah. Senyum Ayara langsung hilang dalam sekejap mata.

"Jika kau ingin kuliah, maka carilah pekerjaan. Nanti sisa biaya kuliah mu, baru Papa yang akan membayarnya,

Deg!

Jantung Ayara bagaikan ditikam oleh sembilu. Benar-benar sakit, bagaimana mungkin ayahnya bisa berkata demikian. Sedangkan kakak tirinya saja di kuliahkan diluar negeri dan biayanya ditanggung oleh Tuan Edward.

"Kenapa Aya harus bekerja terlebih dahulu, Pa. Aya mana bisa bekerja, lagian mau kerja apa juga?" seru Aya mencoba untuk protes.

"Justru karena kau tidak bisa bekerja makanya harus belajar dari sekarang. Kau bisa memulai mencari pekerjaan sebagai pegawai toko swalayan atau apalah yang bisa mendapatkan uang dan kekurangan biaya kuliahnya baru Papa yang tanggung,"

"Iya, tapi kenapa Aya harus bekerja, Pa. Sedangkan Kakak hanya kuliah saja, tidak bekerja dulu," keluh gadis itu sudah menangis. Ternyata apa yang diharapkan tadi semuanya hanyalah mimpi belaka. Nyatanya Tuan Edwar malah menyuruh putrinya bekerja jika ingin melanjutkan kuliah. Padahal beliau tidaklah kekurangan uang. Ayah seperti apa yang bisa dan tega memperlakukan putri kandungnya sendiri seperti itu.

"Ayara! Jangan pernah membandingkan dirimu dengannya. Kakakmu berbeda, dia tidak hanya pintar. Tapi dia juga sangat rajin membantu Papa dikala sedang libur sekolah," bentak Tuan Edward. Dia tidak ingin ada yang membantah keputusannya.

"Tapi Kakak laki-laki, Pa. Sedangkan Aya---"

"Terserah padamu, jika kau ingin melanjutkan kuliahmu. Maka carilah pekerjaan agar mendapatkan uang sendiri. Nanti sisanya baru Papa akan membantumu," sela pria paruh baya itu langsung keluar dari ruang kerjanya dan meninggalkan Ayara yang menangis.

"Mama, apa yang harus Aya lakukan? Harus melanjutkan kuliah, atau bagaimana?" lirihnya mengadu pada sang ibu yang sosok nyatanya saja Ayara tidak pernah melihatnya.

...BERSAMBUNG......

Terpopuler

Comments

Dewi Purnomo

Dewi Purnomo

Ayah kandung kok kejam yaaa....mewek.

2023-03-10

0

lihat semua
Episodes
1 Saling Mencintai.
2 Ingin Bersamamu.
3 Fans Pertama.
4 Hari Kelulusan.
5 Konser Pertama.
6 Thanks You, My Dear.
7 Berpisah Untuk Sementara.
8 Keputusan Tuan Edward.
9 Keputusan Alvian.
10 Berharap Hanya Mimpi.
11 Bertemu, Untuk Berpisah
12 Ayara, Jatuh Sakit.
13 Ayara Hamil.
14 Bukan Anakku Lagi.
15 Kota Yang Kejam.
16 Butiran Debu.
17 Bibi Atika dan Lula.
18 Tidak Bisa Bekerja.
19 Andai Mama, Masih Ada.
20 Sudah Hancur.
21 Mengesampingkan Mantan. (Alvian )
22 Menyewa Rumah. ( Aya )
23 Dunia Baru.
24 Menonton Konser. ( Lula )
25 Apakah Itu Aya? ( Alvin )
26 Kontraksi.
27 Pujaan Hati.
28 Buat Calon Keponakan.
29 Langkah Selanjutnya. ( Alvian )
30 Demi Si Buah Hati.
31 Aku Rela Melepas Mu.
32 Vania Amara Jasmeen.
33 Hari Valentine.
34 Mampu Bertahan.
35 Pertanyaan Lula.
36 Mendapatkan Job Besar.
37 Bonus Lima Kali Lipat.
38 Dua Jam.
39 Memiliki Fans Mendunia.
40 Tidak Ingin Terulang Kembali.
41 Kesukaan Vania.
42 Pemilik Suara.
43 Anak Suamiku.
44 Dugaan Para Sahabat.
45 Laporan Denis.
46 Tidak Baik-baik Saja.
47 Hanya Anakku ( Ayara )
48 Lagu Buat Ayara.
49 Hanya Ingin Berdua.
50 Buronan Cinta.
51 Menemui Dokter Erina.
52 Menunggu Tes DNA.
53 Menemukan Kalian.
54 Tidak Mau Disentuh.
55 Akan Memilihmu.
56 Untuk Vania.
57 Karena Kalian, Sangat Berharga. ( Alvian )
58 Ayara Demam.
59 Pelukan Pertama.
60 Aku Mencintaimu. ( Alvian )
61 Ingin Membangun, Sebuah Keluarga.
62 Sikap Jutek Aya.
63 Dua Boneka Besar.
64 Ungkapan Ayara.
65 Tidak Usah Berjanji ( Ayara )
66 Bukan Paha Ayam.
67 Jika Benar Cinta.
68 Wanita Berenisial A.
69 Amarah Tuan Abidzar.
70 Wanita Pilihan Papa.
71 Salah Minum Obat?
72 Bukan Mimpi.
73 Wanita Berhargaku.
74 Ada Aku ( Alvian )
75 Calon Menantu Papa.
76 Melamar Untuk Alvian.
77 Ide Tuan Abidzar.
78 Jasmeen, Sahabatku.
79 Pengantin Baru, Stok Lama.
80 Tetap Alvin Mu.
81 Pengumuman Novel Baru.
82 Aku Tidak Menyesal ( Alvian )
83 Ibu Mertua Idaman.
84 Tidak Ada Ikatan. ( Ayara )
85 Tidak Pernah Adil.
86 Rumah Baru, Kehidupan Baru.
87 Jangan Pernah Cemburu. ( Alvian )
88 Pahatan Wajah.
89 Via Mau Naik Pesawat.
90 Perpisahan Pertama, Setelah Menikah.
91 Washington DC.
92 Masih Merajuk.
93 Rencana Liburan.
94 Hatiku, Sudah Ada Yang Menempati.
95 Aaaa... I Love You.
96 Dialah Yang Istimewa.
97 Bara Dan Ria.
98 Bertemu Keluarga Kecil.
99 Tidak Bisa Diajak Kerjasama.
100 Makan Sepiring Bertiga.
101 Oleng Kiri-kanan.
102 Bersiap-siap Mau Liburan.
103 Villa, Naufal.
104 Grup Chat Member ALV.
105 Liburan Ala Member ALV.
106 Nyawa Saya Taruhannya. ( Denis )
107 Permaisuri Dan Putri.
108 Sudah Mendarah Daging.
109 Live Streaming ( Alvian )
110 Tidak Rela, Ayara Bahagia.
111 Data Lengkap Ayara.
112 Gugup ( Ayara )
113 Jangan Tanyakan Sakitnya.
114 Merasa Diatas Angin. ( Alice )
115 Bukan Keluarga Wilson Lagi.
116 Jangan Menjadi Kompor.
117 Membawa Keberuntungan.
118 Rencana Alice.
119 Tidak Mampu Membuatnya Bahagia.
120 Mau Mandi Sama Papa.
121 Planet Ian ALV.
122 Jantung Kehidupan.
123 Ingin Mempermalukan Aya.
124 Menikmati Masa Mudaku. ( Ayara )
125 Menonton Suami Konser.
126 Sandiwara.
127 Masih Mau.
128 Spirit Start!
129 Mengubah Lirik Lagu.
130 Pendukung Ayara.
131 Pencipta Lagunya.
132 Ingin Menemui Alice.
133 Ancaman Alvian.
134 Bukan Persawahan Pemerintah.
135 Wilson Group.
136 Pasti Memiliki Niat.
137 Berolahraga Pagi.
138 Alvian Tebar Pesona.
139 Ayara Hamil?
140 Seperti Negeri Dongeng.
141 Ada Didepan Mata.
142 Calon Cicit.
143 Ingin Bertukar Posisi ( Ayara )
144 Menyentuh Istriku.
145 Dulu Dan Sekarang.
146 Tanpa Bisa Dicegah.
147 Akan Membayar Mahal.
148 Bukanlah Orang Kejam. ( Ayara )
149 Sebagai Majikan.
150 Keinginan Alvian.
151 Trauma Kehilangan.
152 Maafkanlah. ( Alvian )
153 Sebut Saja Namaku.
154 Papa Muda.
155 Renata Akan Menikah.
156 Sampai Ajal Menjemput.
157 Ingin Mencelakai.
158 Agenci AX Si.
159 Cucu Wilson.
160 Tidak Berpikiran Positif.
161 Garda Terdepan.
162 Menjadi Istriku.
163 Merasa Tak Pantas.
164 Justru Sebaliknya.
165 Cinta Alvian Dan Ayara.
166 Deal Untuk Menikah.
167 Vania Yang Rewel.
168 Cukup Satu Macam.
169 Hari Kamis Sore.
170 Pengumuman.
171 Meminta Restu.
172 Hanya Perlu Bahagia.
173 Cukup Lakukan.
174 Berharga Bagimu.
175 Ingin Memiliki Anak.
176 Langit Mendung.
177 Agar Punya Pendirian.
178 Rumah Mertua.
179 Hanya Sebatas Mantan.
180 Permintaan Nyonya Marry.
181 Kelahiran Anak Kedua.
182 Program Hamil.
183 Jangan Stres.
184 Tidak Percaya Padaku. ( Lula )
185 Masuk Ruang UGD.
186 Biarkan Dia Berjuang.
187 Lula Pergi.
188 Hidup Masing-masing.
189 Senyuman Jahat.
190 Mengajukan Perceraian.
191 Kesalahan Fatal.
192 Sandiwara Keluarga Kecil.
193 Biarkan Dia Berjuang. ( Lula )
194 Jus Mangga Muda.
195 Masih Menunggu.
196 Menjemput Kebahagiaan.
197 Calon Anak Kembar.
198 Sebuah Anugerah.
199 Waktu yang Terbuang.
200 Terlihat Harmonis.
201 Paling Populer.
202 Pernikahan Ria dan Farhan.
203 Guru Gadungan.
204 Menunggu Kabar Baik.
205 Salah Lawan.
206 Konser Terakhir.
207 Rencana Para Member ALV.
208 Harus Berpikir Dewasa.
209 Cicilan Kontrak, Ibu Kos.
210 Please! ( Alice )
211 Bagaikan Boom Atom.
212 Bingkisan Kecil.
213 Itu Semua Tidak Benar.
214 Mulai Terbiasa.
215 Boleh Berteman?
216 Mengusir Ibu Sendiri.
217 Terlambat Menyadari. ( Bara )
218 Sekali Dayung.
219 Harus Tetap Bertahan.
220 Sudah Melepasnya.
221 Pencuri Ciuman.
222 Bara dan Farhan.
223 Do'akan Saja.
224 Harta Bukan Segalanya. ( Ria )
225 Membuatku Iri. ( Farhan )
226 Pernikahan Sebenarnya.
227 Nyonya Tita Pingsan.
228 Salah Satu Alasan.
229 Merasa Lebih Bahagia.
230 Operasi Caesar.
231 Apa Artinya Cinta.
232 Status Sosial.
233 Suka Lupa Tempat.
234 Laki-laki Bertanggung Jawab.
235 Febiola Novita.
236 Jangan Pernah Menyerah.
237 Pengumuman.
238 Pengumuman.
239 Promo novel Ongoing.
Episodes

Updated 239 Episodes

1
Saling Mencintai.
2
Ingin Bersamamu.
3
Fans Pertama.
4
Hari Kelulusan.
5
Konser Pertama.
6
Thanks You, My Dear.
7
Berpisah Untuk Sementara.
8
Keputusan Tuan Edward.
9
Keputusan Alvian.
10
Berharap Hanya Mimpi.
11
Bertemu, Untuk Berpisah
12
Ayara, Jatuh Sakit.
13
Ayara Hamil.
14
Bukan Anakku Lagi.
15
Kota Yang Kejam.
16
Butiran Debu.
17
Bibi Atika dan Lula.
18
Tidak Bisa Bekerja.
19
Andai Mama, Masih Ada.
20
Sudah Hancur.
21
Mengesampingkan Mantan. (Alvian )
22
Menyewa Rumah. ( Aya )
23
Dunia Baru.
24
Menonton Konser. ( Lula )
25
Apakah Itu Aya? ( Alvin )
26
Kontraksi.
27
Pujaan Hati.
28
Buat Calon Keponakan.
29
Langkah Selanjutnya. ( Alvian )
30
Demi Si Buah Hati.
31
Aku Rela Melepas Mu.
32
Vania Amara Jasmeen.
33
Hari Valentine.
34
Mampu Bertahan.
35
Pertanyaan Lula.
36
Mendapatkan Job Besar.
37
Bonus Lima Kali Lipat.
38
Dua Jam.
39
Memiliki Fans Mendunia.
40
Tidak Ingin Terulang Kembali.
41
Kesukaan Vania.
42
Pemilik Suara.
43
Anak Suamiku.
44
Dugaan Para Sahabat.
45
Laporan Denis.
46
Tidak Baik-baik Saja.
47
Hanya Anakku ( Ayara )
48
Lagu Buat Ayara.
49
Hanya Ingin Berdua.
50
Buronan Cinta.
51
Menemui Dokter Erina.
52
Menunggu Tes DNA.
53
Menemukan Kalian.
54
Tidak Mau Disentuh.
55
Akan Memilihmu.
56
Untuk Vania.
57
Karena Kalian, Sangat Berharga. ( Alvian )
58
Ayara Demam.
59
Pelukan Pertama.
60
Aku Mencintaimu. ( Alvian )
61
Ingin Membangun, Sebuah Keluarga.
62
Sikap Jutek Aya.
63
Dua Boneka Besar.
64
Ungkapan Ayara.
65
Tidak Usah Berjanji ( Ayara )
66
Bukan Paha Ayam.
67
Jika Benar Cinta.
68
Wanita Berenisial A.
69
Amarah Tuan Abidzar.
70
Wanita Pilihan Papa.
71
Salah Minum Obat?
72
Bukan Mimpi.
73
Wanita Berhargaku.
74
Ada Aku ( Alvian )
75
Calon Menantu Papa.
76
Melamar Untuk Alvian.
77
Ide Tuan Abidzar.
78
Jasmeen, Sahabatku.
79
Pengantin Baru, Stok Lama.
80
Tetap Alvin Mu.
81
Pengumuman Novel Baru.
82
Aku Tidak Menyesal ( Alvian )
83
Ibu Mertua Idaman.
84
Tidak Ada Ikatan. ( Ayara )
85
Tidak Pernah Adil.
86
Rumah Baru, Kehidupan Baru.
87
Jangan Pernah Cemburu. ( Alvian )
88
Pahatan Wajah.
89
Via Mau Naik Pesawat.
90
Perpisahan Pertama, Setelah Menikah.
91
Washington DC.
92
Masih Merajuk.
93
Rencana Liburan.
94
Hatiku, Sudah Ada Yang Menempati.
95
Aaaa... I Love You.
96
Dialah Yang Istimewa.
97
Bara Dan Ria.
98
Bertemu Keluarga Kecil.
99
Tidak Bisa Diajak Kerjasama.
100
Makan Sepiring Bertiga.
101
Oleng Kiri-kanan.
102
Bersiap-siap Mau Liburan.
103
Villa, Naufal.
104
Grup Chat Member ALV.
105
Liburan Ala Member ALV.
106
Nyawa Saya Taruhannya. ( Denis )
107
Permaisuri Dan Putri.
108
Sudah Mendarah Daging.
109
Live Streaming ( Alvian )
110
Tidak Rela, Ayara Bahagia.
111
Data Lengkap Ayara.
112
Gugup ( Ayara )
113
Jangan Tanyakan Sakitnya.
114
Merasa Diatas Angin. ( Alice )
115
Bukan Keluarga Wilson Lagi.
116
Jangan Menjadi Kompor.
117
Membawa Keberuntungan.
118
Rencana Alice.
119
Tidak Mampu Membuatnya Bahagia.
120
Mau Mandi Sama Papa.
121
Planet Ian ALV.
122
Jantung Kehidupan.
123
Ingin Mempermalukan Aya.
124
Menikmati Masa Mudaku. ( Ayara )
125
Menonton Suami Konser.
126
Sandiwara.
127
Masih Mau.
128
Spirit Start!
129
Mengubah Lirik Lagu.
130
Pendukung Ayara.
131
Pencipta Lagunya.
132
Ingin Menemui Alice.
133
Ancaman Alvian.
134
Bukan Persawahan Pemerintah.
135
Wilson Group.
136
Pasti Memiliki Niat.
137
Berolahraga Pagi.
138
Alvian Tebar Pesona.
139
Ayara Hamil?
140
Seperti Negeri Dongeng.
141
Ada Didepan Mata.
142
Calon Cicit.
143
Ingin Bertukar Posisi ( Ayara )
144
Menyentuh Istriku.
145
Dulu Dan Sekarang.
146
Tanpa Bisa Dicegah.
147
Akan Membayar Mahal.
148
Bukanlah Orang Kejam. ( Ayara )
149
Sebagai Majikan.
150
Keinginan Alvian.
151
Trauma Kehilangan.
152
Maafkanlah. ( Alvian )
153
Sebut Saja Namaku.
154
Papa Muda.
155
Renata Akan Menikah.
156
Sampai Ajal Menjemput.
157
Ingin Mencelakai.
158
Agenci AX Si.
159
Cucu Wilson.
160
Tidak Berpikiran Positif.
161
Garda Terdepan.
162
Menjadi Istriku.
163
Merasa Tak Pantas.
164
Justru Sebaliknya.
165
Cinta Alvian Dan Ayara.
166
Deal Untuk Menikah.
167
Vania Yang Rewel.
168
Cukup Satu Macam.
169
Hari Kamis Sore.
170
Pengumuman.
171
Meminta Restu.
172
Hanya Perlu Bahagia.
173
Cukup Lakukan.
174
Berharga Bagimu.
175
Ingin Memiliki Anak.
176
Langit Mendung.
177
Agar Punya Pendirian.
178
Rumah Mertua.
179
Hanya Sebatas Mantan.
180
Permintaan Nyonya Marry.
181
Kelahiran Anak Kedua.
182
Program Hamil.
183
Jangan Stres.
184
Tidak Percaya Padaku. ( Lula )
185
Masuk Ruang UGD.
186
Biarkan Dia Berjuang.
187
Lula Pergi.
188
Hidup Masing-masing.
189
Senyuman Jahat.
190
Mengajukan Perceraian.
191
Kesalahan Fatal.
192
Sandiwara Keluarga Kecil.
193
Biarkan Dia Berjuang. ( Lula )
194
Jus Mangga Muda.
195
Masih Menunggu.
196
Menjemput Kebahagiaan.
197
Calon Anak Kembar.
198
Sebuah Anugerah.
199
Waktu yang Terbuang.
200
Terlihat Harmonis.
201
Paling Populer.
202
Pernikahan Ria dan Farhan.
203
Guru Gadungan.
204
Menunggu Kabar Baik.
205
Salah Lawan.
206
Konser Terakhir.
207
Rencana Para Member ALV.
208
Harus Berpikir Dewasa.
209
Cicilan Kontrak, Ibu Kos.
210
Please! ( Alice )
211
Bagaikan Boom Atom.
212
Bingkisan Kecil.
213
Itu Semua Tidak Benar.
214
Mulai Terbiasa.
215
Boleh Berteman?
216
Mengusir Ibu Sendiri.
217
Terlambat Menyadari. ( Bara )
218
Sekali Dayung.
219
Harus Tetap Bertahan.
220
Sudah Melepasnya.
221
Pencuri Ciuman.
222
Bara dan Farhan.
223
Do'akan Saja.
224
Harta Bukan Segalanya. ( Ria )
225
Membuatku Iri. ( Farhan )
226
Pernikahan Sebenarnya.
227
Nyonya Tita Pingsan.
228
Salah Satu Alasan.
229
Merasa Lebih Bahagia.
230
Operasi Caesar.
231
Apa Artinya Cinta.
232
Status Sosial.
233
Suka Lupa Tempat.
234
Laki-laki Bertanggung Jawab.
235
Febiola Novita.
236
Jangan Pernah Menyerah.
237
Pengumuman.
238
Pengumuman.
239
Promo novel Ongoing.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!