🌹🌹🌹🌹🌹🌹
...HAPPY READING......
.
.
Setelah melakukan ciuman di dalam mobil sampai beberapa menit. Barulah Alvin melepaskan pangutan bibir mereka. Lalu tangannya terangkat untuk mengelap bibir kekasihnya yang basah oleh Saliva mereka yang sudah menjadi satu.
Cup!
"I love you," ucap pemuda tampan itu sedikit berbisik, yang dibalas oleh Ayara dengan tersenyum manis. Sebab ini bukanlah kali pertama Alvin mengucapkan kata aku mencintaimu. Namun, hampir disetiap saat ketika mereka lagi bersama.
"Sekarang ayo kita berangkat ke Restoran atau ke cafe manapun yang kamu inginkan. Sebagai permintaan maaf ku yang sudah membuat dirimu menangis," ajak Alvin mulai menjalankan kembali kendaraan mewahnya. Akan tetapi sebelum itu dia mengacak rambut kekasihnya lebih dulu.
"Kenapa diam saja, ayo tunjukkan di mana tempatnya," kata Alvin karena Ayara hanya tersenyum menatap dirinya. Dapat pemuda itu lihat bahwa kilatan cinta dari Aya benar-benar tulus untuk dirinya.
"Jalan saja terus, tapi... tempatnya agak jauh ya," jawab Aya kembali memperbaiki cara duduknya agar tidak menggangu Alvin yang lagi membawa kendaraan.
"Tidak apa-apa jauh juga, selagi bersama dirimu. Maka tidak ada masalah,"
"Agh, kau pandai sekali mengombal. Awas ya, disaat kau sudah menjadi penyanyi terkenal nanti, tidak boleh merayu para fans mu," cebik Ayara berpura-pura marah sembari memperingati sang kekasih.
"Tentu saja tidak, aku seperti ini hanya dengan gadis yang aku cintai saja," jawab Alvin sambil menambah kecepatan laju mobilnya.
"Aku percaya padamu," Aya tersenyum mendengar perkataan Alvin. Dia benar-benar merasa bersyukur mendapat pemuda setampan dan sebaik kekasihnya.
Tidak ada keinginan lain lagi yang Aya inginkan. Cukup hidup bersama Alvin sampai akhir hayatnya saja. Ayara tidak memiliki ibu sejak dia masih berumur dua tahun. Lalu ayahnya menikah lagi dengan janda beranak satu. Wanita tersebut adalah sekertaris perusahaan papanya.
Di awal pernikahan sampai dua tahun kemudian, ibu tirinya masih bersikap baik. Namun, semuanya berubah setelah beliau memiliki anak sendiri.
Jadi Ayara memiliki adik perempuan, satu ayah, tapi lain ibu. Dia dan sang adik hanya beda umur tiga tahun kurang lebih. Sedangkan anak bawaan dari ibu tirinya adalah laki-laki yang saat ini lagi kuliah diluar negeri. Sebab Tuan Edward tidak pernah membedakan anak tirinya dengan anak kandungnya sendiri.
Semenjak ibu tiri Ayara memiliki anak sendiri itulah kehidupan Aya mulai berubah seratus delapan puluh derajat. Apalagi ketika Arianti adiknya sudah besar. Sang adik kerap kali melakukan kesalahan lalu dituduhkan pada dirinya.
Ayara yang tidak suka dengan keributan akhirnya selalu mengalah. Namun, atas sikap baiknya itu malah disalahgunakan oleh sang adik. Arianti memiliki paras wajah seperti ibunya jadi tidak terlalu cantik. Sedangkan Ayara begitu mirip dengan Tuan Edward ayahnya. Memiliki hidung mancung, kulit putih dan tubuhnya tinggi semampai, benar-benar sangat sempurna.
Tuan Edward yang sibuk mengurus perusahaan jadi memasrahkan istrinya yang bernama Rose untuk mengurus anak-anaknya. Jadi tidak pernah tahu apa saja yang terjadi di rumah.
Sudah berulang kali Ayara mengadu pada Tuan Edward. Bahwa dia sering kali mendapatkan perlakuan buruk dari ibu dan adik tirinya. Namun, sayangnya beliau tidak pernah percaya pada anaknya sendiri dan lebih percaya pada Rose dan juga anaknya dengan wanita itu.
Dulunya ibu kandung Ayara menikah dengan Tuan Edwar tanpa restu dari mertuanya. Dari awal menikah sampai ibu kandung Ayara menghembuskan nafas terakhirnya, karena mengalami kecelakaan beruntun dan langsung merenggut nyawanya. Kejadian tersebut tepatnya setelah tujuh tahun pernikahan dia dan Tuan Edward.
Mirisnya, keluarga Tuan Edward bukan hanya tidak menyukai istri dari anaknya saja. Namun, juga tidak menyukai cucu mereka. Yaitu Ayara Febriani Jasmeen. Nama Jasmeen adalah nama ibu kandung Ayara. Entah memiliki firasat atau bagaimana, ketika Ayara baru lahir Jasmeen menyematkan namanya pada nama belakang sang putri.
Jasmeen seakan tahu jika Ayara tidak akan di terima dan sukai oleh keluarga suaminya. Sehingga dia tidak menggunakan nama belakang keluarga besar Tuan Edward.
"Belok kiri, nanti tempatnya sebelum turunan itu," ucap Ayara begitu mobil mereka sudah hampir sampai ke Restoran yang ia inginkan. Tidak banyak protes Alvin menuruti permintaan kekasihnya.
"Baiklah penguasa hatiku, kita akan makan sesuai apa yang kau inginkan," jawab Alvin malah kembali menggoda kekasihnya.
"Tunggu saja di dalam, aku akan membukakan pintu mobil untuk Ayara ku," ucapnya lagi setelah memarkirkan mobilnya di samping mobil pengunjung lain.
Ayara hanya mengangguk dan tersenyum. Setiap lagi bersama dengan Alvin, gadis itu selalu tersenyum bahagia. Beda halnya bila sudah kembali ke rumah. Dia lebih sering mengurung dirinya di dalam kamar, karena tidak ingin bertengkar dengan ibu dan adik tirinya.
"Alvin... terima kasih," Aya menerima uluran tangan kekasihnya. Mereka berdua berjalan dengan saling bergandengan tangan.
"Tidak perlu berterima kasih, karena sudah seharusnya aku memperlakukan mu seperti seorang ratu," Alvin semakin mengenggam erat tangan Ayara. Seolah takut ada yang memisahkan mereka berdua.
Begitu sampai di dalam, pegawai Restoran langsung menyambut ramah. Lalu Aya pun memesan makanan yang ia inginkan.
Sedangkan Alvin memesan makanan untuk dirinya sendiri . Lalu pasangan muda itu memilih naik kelantai dua. Agar bisa menikmati makanan mereka sambil melihat pemandangan dari atas. Kebetulan sekali Restoran tersebut terletak di atas bukit yang cukup tinggi di kota tersebut.
"Wah, ternyata tempatnya sangat indah dari yang ada di sosial media," seru Aya setelah mereka duduk di pinggir dinding kaca besar.
"Sosial media? Memangnya kau juga belum pernah datang ketempat ini?" ulang Alvin memastikan jika dia tidak salah dengar.
"Iya, sosial media, aku tahu tempat ini dari sosial media. Ada pengunjung yang live streaming saat makan di sini dan aku tiba-tiba ingin mencicipi makanan di sini," jawab Aya semakin tidak sabar untuk mencicipi makanan mereka yang belum datang.
"Sejak kapan kau tertarik dengan makanan seperti ini?" dua tahun selalu bersama, membuat Alvin sangat mengetahui bagaimana kekasihnya itu.
"Mungkin sejak satu Minggu lalu," jawab Aya tertawa karena tahu jika Alvin pasti bingung degan perubahan sikap nya. "Aku merasa makanan yang aku lihat, seperti menyuruhku segera mencicipinya. Mungkin juga makanan tersebut memang memanggil namaku seperti ini. Aya... ayo datanglah ke sini. Kami menunggu mu," Ayara semakin tertawa setelah menyebutkan kekonyolan dirinya. Sebab dia sendiri juga tidak tahu kenapa bisa seperti itu.
"Kau ini ada-ada saja, jika begitu kenapa tidak datang saja ke sini dan makan sepuasnya,"
"Aku tidak mau sendirian, tapi ingin kau yang menemaniku. Karena kau sangat sibuk jadinya aku tidak berani mengaggu waktu latihan kalian," jawab Aya jujur.
Bagi Ayara melihat Alvin bisa masuk dapur rekaman adalah suatu kebahagiaan. Dia ikut merasa bahagia setelah berjuang bertahun-tahun, akhirnya Alvin dan teman satu grup boyband nya bisa menang dari audisi bergengsi yang di adakan oleh ibu kota mereka.
"Seharusnya kau bilang saja, tidak perlu menahannya. Aku pasti akan meluangkan waktu ku untuk menanimu," ucap Alvin menatap lekat wajah kekasihnya.
"Tidak apa-apa, kita bisa makan sekarang. Tapi... eum," Ayara tidak melanjutkan lagi ucapannya. Dia malu untuk mengatakan keinginannya yang lainnya lagi. Alvin sudah mau mengantarnya ke Restoran tersebut saja dia sudah merasa bersyukur.
"Tapi apa? Ayo katakan, jangan membuatku menebaknya sendirian,"
"Eum... bisakah kau yang menyuapi aku? Tapi jika kau mau, bila tidak juga tidak apa-apa," Ayara mengelengkan kepalanya cepat. Ingin menunjukkan bahwa dia tidak memaksa agar Alvin mau menyuapinya.
"Baiklah, biar aku suapi," jawaban Alvin tentu saja membuat Ayara begitu bahagia. Dia langsung berdiri dari tempat duduknya dan memeluk tubuh sang kekasih.
...BERSAMBUNG.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 241 Episodes
Comments
auliasiamatir
pasangan remaja yang manis
2023-10-09
1
Jesi Jasinah
hadir thor
2023-05-25
1
Sifa Dinieka
lanjut Thor 👍
2023-03-06
0