Bibi Atika dan Lula.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹

HAPPY READING...

.

.

"Ayo, ayo! Kita sudah sampai di kota B. Siapa yang tidak akan turun, maka akan kembali ke kota S lagi." ucap si kernet begitu mobil bus mereka tiba di terminal ibukota B. Ayara yang tidur pun langsung bangun dan melihat disekitarnya.

"Apakah ini kota B? Ya Tuhan! Tolong bantu aku. Apa yang harus aku lakukan, aku tidak punya siapa-siapa,"

Do'a Ayara sambil berjalan turun seperti para penumpang lainnya.

"Berapa, Paman?" tanya gadis itu seraya mengeluarkan dompet kecil miliknya. Namun, sebelum menjawab si kernet yang masih berumur sekitar empat puluh tahun kurang lebih itu berjalan kearah sopir dan berbisik di telinganya. Sehingga membuat Aya merasa ketakutan.

Akan tetapi tidak lama setelah berbincang beberapa saat. Si kernet kembali berjalan kebelakang dan menemui Ayara yang berdiri di dekat tangga keluar dari mobil tersebut.

"Be--berapa, Paman?" tanyanya terbata-bata karena merasa takut.

"Untuk Anda kami berikan gratis, Nona. Kebetulan bus kami sedang kosong juga. Jadi pergunakan saja uangnya untuk hal lain saja," jawab si kernet melihat sepanjang jalan Aya tidak ada ikut makan dan penampilannya tidak baik-baik saja. Jadi dia menebak bahwa Aya mungkin tidak punya uang atau lagi ada masalah. Kebetulan beliau juga mempunyai anak perempuan, jadi merasa tidak tega untuk menagis uang tumpangan mobil.

"Be--benarkah? Paman tidak berniat jahat pada Saya, 'kan?" tanya Ayara polos. Meskipun iya, lelaki tersebut berniat jahat, mana mungkin akan memberitahu dirinya.

Sebelum menjawabnya, si kernet tersenyum kecil dan berkata. "Saya serius, anggap saja Saya lagi menolong putri Saya sendiri. Nona turun saja dan berhati-hatilah. Dunia luar sangat kejam, Saya rasa Anda belum pernah datang ke kota ini," pesannya yang benar-benar ikhlas ingin membantu saja.

Tanpa aba-aba Ayara menarik tangan laki-laki itu dan ia cium takzim karena tidak menyangka masih ada orang baik yang mau menolong dirinya.

"Paman, terima kasih! Semoga Tuhan menganti rezeki kalian berdua yang sudah mau menolong ku,"

"Sama-sama, pergilah, Nak. Jangan percaya pada orang sembarangan. Semoga nasib baik juga menyertaimu," kata sopir tersebut yang juga menatap Aya kasihan. Sebetulnya sudah sejak dalam perjalanan mereka memperhatikan Aya yang berpuasa dan tidak makan apapun. Padahal penumpang lainnya makan dan menikmati jajanan disetiap mereka berhenti.

"Iya Paman, sekali lagi terima kasih," pamit Ayara tersenyum dibalik maskernya.

Sayang, ini mungkin karena kehadiran dirimu, Nak. Sehingga kita bisa bertemu orang baik,"

Gumam Aya sambil berjalan menjauh dari terminal yang kebetulan berada di pusat ibukota B. Dia terus berjalan sambil berpikir akan kemana dengan uang sembilan puluh delapan Dolar. Sebab yang sisanya tadi sudah dia gunakan untuk membayar bus saat ke makam mamanya dan juga membeli air mineral beserta dua potong roti.

Ketika dia sudah hampir kelelahan berjalan tanpa arah. Hujan tiba-tiba turun dan Aya pun terpaksa berteduh di emperan toko bunga. Bukan dalam waktu yang sebentar, tapi hampir dua jam hujan tak kunjung berhenti. Seakan sedang mewakili hatinya yang menagis tiada henti.

"Dingin sekali," ucapnya menahan dingin dan juga lapar. Namun, tidak lama setelah itu pintu toko bunga tempat Aya numpang berteduh terbuka dari dalam.

"Nak, ayo masuklah! Sepertinya kau kedinginan," ucap seorang wanita tua berumur lebih dari lima puluh tahun. Dia adalah pemilik toko sederhana tersebut.

"Te-te-- terima kasih, Bibi. Saya, Saya disini saja," tolak Aya ingat pesan si kernet jika dia tidak boleh percaya pada sembarangan orang.

"Jangan takut, Bibi bukan orang jahat. Ayo masuklah! Sekarang musim hujan, biasanya akan lama. Bisa jadi akan sampai malam," kata wanita itu yang tahu jika Aya takut padanya.

"Saya bukannya takut, Bibi. Tapi Saya hanya---"

"Justru jika kau diam diluar seperti ini, orang-orang jahat akan melihat dirimu. Ayo masuklah! Di dalam ada gadis seumuran denganmu juga," sela wanita paruh baya itu lagi. Sebetulnya dia melihat Aya dari dalam mulai kedinginan, makanya dia mengajaknya masuk.

"Tapi---"

"Sudah, ayo masuk! Bibi bukan orang jahat," sebelum Aya menyelesaikan ucapannya. Si pemilik toko menarik tangannya masuk. Sebab sekarang bukan hanya hujan saja, tapi juga angin kencang.

"Ayo duduklah!" titahnya membawa Aya ke sofa yang biasa digunakan oleh para pelanggan menunggu pesanan mereka.

"Bibi Atikah, dia siapa?" tanya seorang gadis yang sedang merangkai bunga Lili.

"Entahlah! Bibi juga tidak tahu, kau tanya saja. Dia sepertinya bukan orang sini,"

"Nak, kau tunggu di sini, biar Bibi bikin kan Teh hangat untuk menghangatkan tubuhmu," lanjut wanita paruh baya itu meninggalkan Ayara bersama gadis yang merupakan karyawan di toko tersebut.

"Hai, nama mu siapa? Apakah betul bukan orang sini? dan kenalkan namaku Lula," tanya gadis itu dan langsung memperkenalkan dirinya.

"Hai juga, aku, aku Ayara," Aya menerima uluran tangan Lula. Mereka berkenalan karena mereka seperti seumuran.

"Ayara, nama yang cantik!" puji Lula tersenyum. "Iya, apakah kau bukan orang sini?" kembali bertanya karena Ayara belum menjawab pertanyaan nya.

"Be-benar, aku dari kota A,"

"Wah, jauh sekali! Lalu kau mau pergi kemana?" tanya Bibi Atika datang membawa teh untuk Aya. "Ini minumlah! Agar perutmu tidak dingin," menaruh Teh dihadapan Aya.

"Te--terima kasih, Bibi. Maaf Saya jadi merepotkan Anda," ucap Ayara sungkan dan tidak menjawab dia akan pergi kemana. Sebab dia belum tahu arah dan tujuan.

"Sudah tidak apa-apa, jangan sungkan. Tapi kau belum menjawab akan pergi kemana? Apakah kau punya saudara di kota ini?" Bibi Atika kembali mengulangi pertanyaannya yang sama.

"Sa--saya, Saya belum tahu akan kemana Bibi," lirih Ayara menunduk sedih. Dia masih belum membuka maskernya karena takut Bibi Atika dan Lula kaget melihat wajahnya.

"Apa kau kabur dari rumah?" tebak si Bibi yang lebih berpengalaman pada pahitnya kehidupan. Lalu sebelum Ayara menjawab, dia pun berkata. "Eh, siapa namamu tadi, eum... Ayara, kau buka maskernya dan minum Teh ini selagi hangat,"

"Tapi... Saya," tidak melanjutkan lagi Ayara pun melepaskan maskernya. Sebab dia memang sangat dingin dan membutuhkan Teh hangat. Namun, alangkah terkejutnya Bibi Atika dan Lula. Seperti dugaan Ayara, sebab dia saja masih merasakan sakit pada wajahnya. Jadi sudah pasti mukanya memar.

"Astaga! Siapa yang tega melakukan ini padamu, Nak? Ayo cepat minum Teh nya, biar Bibi obati," seru wanita paruh baya itu langsung berpindah tempat duduk disamping Ayara. "Lula, cepat ambilkan kota obat dan rebus air hangat, biar Bibi mengobati muka Ayara," titahnya benar-benar merasa khawatir.

"Tidak banyak bertanya, Lalu pergi ke dapur kecil yang sering mereka gunakan untuk membuat Teh dan kopi. Namun jika untuk masak makanan lain tidak bisa, tempatnya sangatlah kecil.

...BERSAMBUNG......

Terpopuler

Comments

Yora Fitriani86

Yora Fitriani86

murah rejeki Paman/Drool/

2023-11-10

0

Sifa Dini Eka Rizkiana

Sifa Dini Eka Rizkiana

alhamdulillah... masih ada org baik yg menolong ayara... semoga bibi atikah dan lula baiknya tulus sama ayara ... lanjut thor 👍👍

2023-03-16

1

lihat semua
Episodes
1 Saling Mencintai.
2 Ingin Bersamamu.
3 Fans Pertama.
4 Hari Kelulusan.
5 Konser Pertama.
6 Thanks You, My Dear.
7 Berpisah Untuk Sementara.
8 Keputusan Tuan Edward.
9 Keputusan Alvian.
10 Berharap Hanya Mimpi.
11 Bertemu, Untuk Berpisah
12 Ayara, Jatuh Sakit.
13 Ayara Hamil.
14 Bukan Anakku Lagi.
15 Kota Yang Kejam.
16 Butiran Debu.
17 Bibi Atika dan Lula.
18 Tidak Bisa Bekerja.
19 Andai Mama, Masih Ada.
20 Sudah Hancur.
21 Mengesampingkan Mantan. (Alvian )
22 Menyewa Rumah. ( Aya )
23 Dunia Baru.
24 Menonton Konser. ( Lula )
25 Apakah Itu Aya? ( Alvin )
26 Kontraksi.
27 Pujaan Hati.
28 Buat Calon Keponakan.
29 Langkah Selanjutnya. ( Alvian )
30 Demi Si Buah Hati.
31 Aku Rela Melepas Mu.
32 Vania Amara Jasmeen.
33 Hari Valentine.
34 Mampu Bertahan.
35 Pertanyaan Lula.
36 Mendapatkan Job Besar.
37 Bonus Lima Kali Lipat.
38 Dua Jam.
39 Memiliki Fans Mendunia.
40 Tidak Ingin Terulang Kembali.
41 Kesukaan Vania.
42 Pemilik Suara.
43 Anak Suamiku.
44 Dugaan Para Sahabat.
45 Laporan Denis.
46 Tidak Baik-baik Saja.
47 Hanya Anakku ( Ayara )
48 Lagu Buat Ayara.
49 Hanya Ingin Berdua.
50 Buronan Cinta.
51 Menemui Dokter Erina.
52 Menunggu Tes DNA.
53 Menemukan Kalian.
54 Tidak Mau Disentuh.
55 Akan Memilihmu.
56 Untuk Vania.
57 Karena Kalian, Sangat Berharga. ( Alvian )
58 Ayara Demam.
59 Pelukan Pertama.
60 Aku Mencintaimu. ( Alvian )
61 Ingin Membangun, Sebuah Keluarga.
62 Sikap Jutek Aya.
63 Dua Boneka Besar.
64 Ungkapan Ayara.
65 Tidak Usah Berjanji ( Ayara )
66 Bukan Paha Ayam.
67 Jika Benar Cinta.
68 Wanita Berenisial A.
69 Amarah Tuan Abidzar.
70 Wanita Pilihan Papa.
71 Salah Minum Obat?
72 Bukan Mimpi.
73 Wanita Berhargaku.
74 Ada Aku ( Alvian )
75 Calon Menantu Papa.
76 Melamar Untuk Alvian.
77 Ide Tuan Abidzar.
78 Jasmeen, Sahabatku.
79 Pengantin Baru, Stok Lama.
80 Tetap Alvin Mu.
81 Pengumuman Novel Baru.
82 Aku Tidak Menyesal ( Alvian )
83 Ibu Mertua Idaman.
84 Tidak Ada Ikatan. ( Ayara )
85 Tidak Pernah Adil.
86 Rumah Baru, Kehidupan Baru.
87 Jangan Pernah Cemburu. ( Alvian )
88 Pahatan Wajah.
89 Via Mau Naik Pesawat.
90 Perpisahan Pertama, Setelah Menikah.
91 Washington DC.
92 Masih Merajuk.
93 Rencana Liburan.
94 Hatiku, Sudah Ada Yang Menempati.
95 Aaaa... I Love You.
96 Dialah Yang Istimewa.
97 Bara Dan Ria.
98 Bertemu Keluarga Kecil.
99 Tidak Bisa Diajak Kerjasama.
100 Makan Sepiring Bertiga.
101 Oleng Kiri-kanan.
102 Bersiap-siap Mau Liburan.
103 Villa, Naufal.
104 Grup Chat Member ALV.
105 Liburan Ala Member ALV.
106 Nyawa Saya Taruhannya. ( Denis )
107 Permaisuri Dan Putri.
108 Sudah Mendarah Daging.
109 Live Streaming ( Alvian )
110 Tidak Rela, Ayara Bahagia.
111 Data Lengkap Ayara.
112 Gugup ( Ayara )
113 Jangan Tanyakan Sakitnya.
114 Merasa Diatas Angin. ( Alice )
115 Bukan Keluarga Wilson Lagi.
116 Jangan Menjadi Kompor.
117 Membawa Keberuntungan.
118 Rencana Alice.
119 Tidak Mampu Membuatnya Bahagia.
120 Mau Mandi Sama Papa.
121 Planet Ian ALV.
122 Jantung Kehidupan.
123 Ingin Mempermalukan Aya.
124 Menikmati Masa Mudaku. ( Ayara )
125 Menonton Suami Konser.
126 Sandiwara.
127 Masih Mau.
128 Spirit Start!
129 Mengubah Lirik Lagu.
130 Pendukung Ayara.
131 Pencipta Lagunya.
132 Ingin Menemui Alice.
133 Ancaman Alvian.
134 Bukan Persawahan Pemerintah.
135 Wilson Group.
136 Pasti Memiliki Niat.
137 Berolahraga Pagi.
138 Alvian Tebar Pesona.
139 Ayara Hamil?
140 Seperti Negeri Dongeng.
141 Ada Didepan Mata.
142 Calon Cicit.
143 Ingin Bertukar Posisi ( Ayara )
144 Menyentuh Istriku.
145 Dulu Dan Sekarang.
146 Tanpa Bisa Dicegah.
147 Akan Membayar Mahal.
148 Bukanlah Orang Kejam. ( Ayara )
149 Sebagai Majikan.
150 Keinginan Alvian.
151 Trauma Kehilangan.
152 Maafkanlah. ( Alvian )
153 Sebut Saja Namaku.
154 Papa Muda.
155 Renata Akan Menikah.
156 Sampai Ajal Menjemput.
157 Ingin Mencelakai.
158 Agenci AX Si.
159 Cucu Wilson.
160 Tidak Berpikiran Positif.
161 Garda Terdepan.
162 Menjadi Istriku.
163 Merasa Tak Pantas.
164 Justru Sebaliknya.
165 Cinta Alvian Dan Ayara.
166 Deal Untuk Menikah.
167 Vania Yang Rewel.
168 Cukup Satu Macam.
169 Hari Kamis Sore.
170 Pengumuman.
171 Meminta Restu.
172 Hanya Perlu Bahagia.
173 Cukup Lakukan.
174 Berharga Bagimu.
175 Ingin Memiliki Anak.
176 Langit Mendung.
177 Agar Punya Pendirian.
178 Rumah Mertua.
179 Hanya Sebatas Mantan.
180 Permintaan Nyonya Marry.
181 Kelahiran Anak Kedua.
182 Program Hamil.
183 Jangan Stres.
184 Tidak Percaya Padaku. ( Lula )
185 Masuk Ruang UGD.
186 Biarkan Dia Berjuang.
187 Lula Pergi.
188 Hidup Masing-masing.
189 Senyuman Jahat.
190 Mengajukan Perceraian.
191 Kesalahan Fatal.
192 Sandiwara Keluarga Kecil.
193 Biarkan Dia Berjuang. ( Lula )
194 Jus Mangga Muda.
195 Masih Menunggu.
196 Menjemput Kebahagiaan.
197 Calon Anak Kembar.
198 Sebuah Anugerah.
199 Waktu yang Terbuang.
200 Terlihat Harmonis.
201 Paling Populer.
202 Pernikahan Ria dan Farhan.
203 Guru Gadungan.
204 Menunggu Kabar Baik.
205 Salah Lawan.
206 Konser Terakhir.
207 Rencana Para Member ALV.
208 Harus Berpikir Dewasa.
209 Cicilan Kontrak, Ibu Kos.
210 Please! ( Alice )
211 Bagaikan Boom Atom.
212 Bingkisan Kecil.
213 Itu Semua Tidak Benar.
214 Mulai Terbiasa.
215 Boleh Berteman?
216 Mengusir Ibu Sendiri.
217 Terlambat Menyadari. ( Bara )
218 Sekali Dayung.
219 Harus Tetap Bertahan.
220 Sudah Melepasnya.
221 Pencuri Ciuman.
222 Bara dan Farhan.
223 Do'akan Saja.
224 Harta Bukan Segalanya. ( Ria )
225 Membuatku Iri. ( Farhan )
226 Pernikahan Sebenarnya.
227 Nyonya Tita Pingsan.
228 Salah Satu Alasan.
229 Merasa Lebih Bahagia.
230 Operasi Caesar.
231 Apa Artinya Cinta.
232 Status Sosial.
233 Suka Lupa Tempat.
234 Laki-laki Bertanggung Jawab.
235 Febiola Novita.
236 Jangan Pernah Menyerah.
237 Pengumuman.
238 Pengumuman.
239 Promo novel Ongoing.
Episodes

Updated 239 Episodes

1
Saling Mencintai.
2
Ingin Bersamamu.
3
Fans Pertama.
4
Hari Kelulusan.
5
Konser Pertama.
6
Thanks You, My Dear.
7
Berpisah Untuk Sementara.
8
Keputusan Tuan Edward.
9
Keputusan Alvian.
10
Berharap Hanya Mimpi.
11
Bertemu, Untuk Berpisah
12
Ayara, Jatuh Sakit.
13
Ayara Hamil.
14
Bukan Anakku Lagi.
15
Kota Yang Kejam.
16
Butiran Debu.
17
Bibi Atika dan Lula.
18
Tidak Bisa Bekerja.
19
Andai Mama, Masih Ada.
20
Sudah Hancur.
21
Mengesampingkan Mantan. (Alvian )
22
Menyewa Rumah. ( Aya )
23
Dunia Baru.
24
Menonton Konser. ( Lula )
25
Apakah Itu Aya? ( Alvin )
26
Kontraksi.
27
Pujaan Hati.
28
Buat Calon Keponakan.
29
Langkah Selanjutnya. ( Alvian )
30
Demi Si Buah Hati.
31
Aku Rela Melepas Mu.
32
Vania Amara Jasmeen.
33
Hari Valentine.
34
Mampu Bertahan.
35
Pertanyaan Lula.
36
Mendapatkan Job Besar.
37
Bonus Lima Kali Lipat.
38
Dua Jam.
39
Memiliki Fans Mendunia.
40
Tidak Ingin Terulang Kembali.
41
Kesukaan Vania.
42
Pemilik Suara.
43
Anak Suamiku.
44
Dugaan Para Sahabat.
45
Laporan Denis.
46
Tidak Baik-baik Saja.
47
Hanya Anakku ( Ayara )
48
Lagu Buat Ayara.
49
Hanya Ingin Berdua.
50
Buronan Cinta.
51
Menemui Dokter Erina.
52
Menunggu Tes DNA.
53
Menemukan Kalian.
54
Tidak Mau Disentuh.
55
Akan Memilihmu.
56
Untuk Vania.
57
Karena Kalian, Sangat Berharga. ( Alvian )
58
Ayara Demam.
59
Pelukan Pertama.
60
Aku Mencintaimu. ( Alvian )
61
Ingin Membangun, Sebuah Keluarga.
62
Sikap Jutek Aya.
63
Dua Boneka Besar.
64
Ungkapan Ayara.
65
Tidak Usah Berjanji ( Ayara )
66
Bukan Paha Ayam.
67
Jika Benar Cinta.
68
Wanita Berenisial A.
69
Amarah Tuan Abidzar.
70
Wanita Pilihan Papa.
71
Salah Minum Obat?
72
Bukan Mimpi.
73
Wanita Berhargaku.
74
Ada Aku ( Alvian )
75
Calon Menantu Papa.
76
Melamar Untuk Alvian.
77
Ide Tuan Abidzar.
78
Jasmeen, Sahabatku.
79
Pengantin Baru, Stok Lama.
80
Tetap Alvin Mu.
81
Pengumuman Novel Baru.
82
Aku Tidak Menyesal ( Alvian )
83
Ibu Mertua Idaman.
84
Tidak Ada Ikatan. ( Ayara )
85
Tidak Pernah Adil.
86
Rumah Baru, Kehidupan Baru.
87
Jangan Pernah Cemburu. ( Alvian )
88
Pahatan Wajah.
89
Via Mau Naik Pesawat.
90
Perpisahan Pertama, Setelah Menikah.
91
Washington DC.
92
Masih Merajuk.
93
Rencana Liburan.
94
Hatiku, Sudah Ada Yang Menempati.
95
Aaaa... I Love You.
96
Dialah Yang Istimewa.
97
Bara Dan Ria.
98
Bertemu Keluarga Kecil.
99
Tidak Bisa Diajak Kerjasama.
100
Makan Sepiring Bertiga.
101
Oleng Kiri-kanan.
102
Bersiap-siap Mau Liburan.
103
Villa, Naufal.
104
Grup Chat Member ALV.
105
Liburan Ala Member ALV.
106
Nyawa Saya Taruhannya. ( Denis )
107
Permaisuri Dan Putri.
108
Sudah Mendarah Daging.
109
Live Streaming ( Alvian )
110
Tidak Rela, Ayara Bahagia.
111
Data Lengkap Ayara.
112
Gugup ( Ayara )
113
Jangan Tanyakan Sakitnya.
114
Merasa Diatas Angin. ( Alice )
115
Bukan Keluarga Wilson Lagi.
116
Jangan Menjadi Kompor.
117
Membawa Keberuntungan.
118
Rencana Alice.
119
Tidak Mampu Membuatnya Bahagia.
120
Mau Mandi Sama Papa.
121
Planet Ian ALV.
122
Jantung Kehidupan.
123
Ingin Mempermalukan Aya.
124
Menikmati Masa Mudaku. ( Ayara )
125
Menonton Suami Konser.
126
Sandiwara.
127
Masih Mau.
128
Spirit Start!
129
Mengubah Lirik Lagu.
130
Pendukung Ayara.
131
Pencipta Lagunya.
132
Ingin Menemui Alice.
133
Ancaman Alvian.
134
Bukan Persawahan Pemerintah.
135
Wilson Group.
136
Pasti Memiliki Niat.
137
Berolahraga Pagi.
138
Alvian Tebar Pesona.
139
Ayara Hamil?
140
Seperti Negeri Dongeng.
141
Ada Didepan Mata.
142
Calon Cicit.
143
Ingin Bertukar Posisi ( Ayara )
144
Menyentuh Istriku.
145
Dulu Dan Sekarang.
146
Tanpa Bisa Dicegah.
147
Akan Membayar Mahal.
148
Bukanlah Orang Kejam. ( Ayara )
149
Sebagai Majikan.
150
Keinginan Alvian.
151
Trauma Kehilangan.
152
Maafkanlah. ( Alvian )
153
Sebut Saja Namaku.
154
Papa Muda.
155
Renata Akan Menikah.
156
Sampai Ajal Menjemput.
157
Ingin Mencelakai.
158
Agenci AX Si.
159
Cucu Wilson.
160
Tidak Berpikiran Positif.
161
Garda Terdepan.
162
Menjadi Istriku.
163
Merasa Tak Pantas.
164
Justru Sebaliknya.
165
Cinta Alvian Dan Ayara.
166
Deal Untuk Menikah.
167
Vania Yang Rewel.
168
Cukup Satu Macam.
169
Hari Kamis Sore.
170
Pengumuman.
171
Meminta Restu.
172
Hanya Perlu Bahagia.
173
Cukup Lakukan.
174
Berharga Bagimu.
175
Ingin Memiliki Anak.
176
Langit Mendung.
177
Agar Punya Pendirian.
178
Rumah Mertua.
179
Hanya Sebatas Mantan.
180
Permintaan Nyonya Marry.
181
Kelahiran Anak Kedua.
182
Program Hamil.
183
Jangan Stres.
184
Tidak Percaya Padaku. ( Lula )
185
Masuk Ruang UGD.
186
Biarkan Dia Berjuang.
187
Lula Pergi.
188
Hidup Masing-masing.
189
Senyuman Jahat.
190
Mengajukan Perceraian.
191
Kesalahan Fatal.
192
Sandiwara Keluarga Kecil.
193
Biarkan Dia Berjuang. ( Lula )
194
Jus Mangga Muda.
195
Masih Menunggu.
196
Menjemput Kebahagiaan.
197
Calon Anak Kembar.
198
Sebuah Anugerah.
199
Waktu yang Terbuang.
200
Terlihat Harmonis.
201
Paling Populer.
202
Pernikahan Ria dan Farhan.
203
Guru Gadungan.
204
Menunggu Kabar Baik.
205
Salah Lawan.
206
Konser Terakhir.
207
Rencana Para Member ALV.
208
Harus Berpikir Dewasa.
209
Cicilan Kontrak, Ibu Kos.
210
Please! ( Alice )
211
Bagaikan Boom Atom.
212
Bingkisan Kecil.
213
Itu Semua Tidak Benar.
214
Mulai Terbiasa.
215
Boleh Berteman?
216
Mengusir Ibu Sendiri.
217
Terlambat Menyadari. ( Bara )
218
Sekali Dayung.
219
Harus Tetap Bertahan.
220
Sudah Melepasnya.
221
Pencuri Ciuman.
222
Bara dan Farhan.
223
Do'akan Saja.
224
Harta Bukan Segalanya. ( Ria )
225
Membuatku Iri. ( Farhan )
226
Pernikahan Sebenarnya.
227
Nyonya Tita Pingsan.
228
Salah Satu Alasan.
229
Merasa Lebih Bahagia.
230
Operasi Caesar.
231
Apa Artinya Cinta.
232
Status Sosial.
233
Suka Lupa Tempat.
234
Laki-laki Bertanggung Jawab.
235
Febiola Novita.
236
Jangan Pernah Menyerah.
237
Pengumuman.
238
Pengumuman.
239
Promo novel Ongoing.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!