🌹🌹🌹🌹🌹🌹
...HAPPY READING......
.
.
Cup!
"Kenapa kau cantik sekali," goda Alvian memberikan kecupan di pipi Ayara. Saat ini mereka sudah mau pulang ke ibukota, karena pemuda itu akan langsung berangkat untuk konser pertamanya di luar ibukota S.
Rencananya setelah tiba di Apartemen milik Alvian mereka akan pindah ke mobil staf grup boyband nya yang disediakan oleh agensi mereka. Barang pribadi miliknya juga sudah diambil oleh salah satu sahabat Alvian. Jadi mereka hanya tinggal menyusul ke bandara saja.
"Aku memang sudah cantik dari dulu, makanya kau mau berpacaran dengan ku," jawab Ayara tersenyum. Mereka berdua sudah seperti pasangan suami-istri yang berat untuk berpisah satu sama lain.
"Benar, kau sudah cantik dari dulu. Makanya aku sangat berat berpisah dengan mu," sambil berjalan keluar dari Villa dan mengandeng tangan Aya. Pemuda tersebut terus saja mengungkapkan isi hatinya.
"Ayo masuk!" titahnya membukakan pintu mobil buat Ayara. Lalu setelah menutup pintu mobilnya kembali, Alvian menyusul masuk dan mulai menjalankan kendaraan roda empatnya.
Mereka harus cepat kembali, karena takut membuat temannya menunggu terlalu lama. Alvian tidak mau bila dikatakan tidak konsisten dalam bekerja dan pacaran.
Sebetulnya mereka tidak akan terlambat, bila tadi pagi Alvian tidak menggempur Ayara lagi. Namun, hampir satu jam mereka mengulangi percintaan itu lagi.
"Aku pun pasti akan merindukan dirimu. Kau tahu sendiri seberapa aku bergantung padamu selama ini," saat berkata demikian terlihat Aya menunduk kepalanya. Gadis itu berusaha untuk tidak mengisi kepergian Alvian. Dia tidak mau kekasihnya menjadi tidak tenang gara-gara meninggalkan dia dalam keadaan bersedih.
"Aku tidak akan lama, jangan bersedih. Nanti jika aku sudah semakin berhasil. Maka aku akan membawamu konser kemanapun. Agar kita selalu bersama dan juga biar tidak ada gadis yang mendekatiku," tangan Alvian terangkat untuk mengelus kepala kekasihnya.
"Benarkah, kau tidak akan berbohong, 'kan?" seru Ayara dengan mata berbinar-binar.
"Huem, tentu aku tidak berbohong. Kau jangan bersedih ya, perpisahan ini hanya untuk sementara,"
"Iya, aku tidak akan bersedih lagi. Kau jaga dirimu baik-baik, jangan lupa untuk makan dan jaga kesehatan. Bekerja boleh, tapi kesehatan jauh lebih penting," pesan gadis itu kembali ceria.
Setelah mendengar perkataan Alvian yang akan membawanya ketika sudah berhasil nanti membuat Aya diibaratkan dapat penerangan di tempat gelap.
"Terima kasih, kau juga ya. Jaga dirimu baik-baik, selama aku pergi," jangankan saat mau pergi jauh seperti hari ini. Di hari-hari biasa saja, Alvian selalu berpesan agar Aya jangan telat makan.
"Tentu, aku harus baik-baik saja, karena harus melihat kau berdiri di atas panggung. Di tengah-tengah ribuan juta penonton dan pada saat itu aku adalah gadis yang paling beruntung, karena Alvin adalah milikku sendiri," Aya tersenyum semakin lebar membayangkan betapa dia beruntung mendapatkan cinta dari kekasihnya.
"Kau bicara apa, bukannya sekarang aku juga hanya menjadi milikmu,"
"Sekarang dan nanti tentu berbeda cerita, Vin. Saat ini kau hanyalah di kenal sebagai Alvin putra dari seorang pengusaha. Akan tetapi untuk kedepannya, kau akan menjadi terkenal dengan usahamu sendiri. Untuk bermimpi saja rasanya aku tidak berani memiliki pacar seorang artis terkenal," sepanjang perjalanan mereka terus saja bercerita dan mengungkapkan perasaan masing-masing. Sehingga tidak sadar mobil mereka tiba di perkirakan mobil khusus penghuni Apartemen milik Alvian.
Di sana ternyata sudah ada satu mobil yang akan mengantarkan Alvian menyusul sahabatnya ke bandara. Lalu dengan mengenggam lembut tangan Ayara. Pemuda itu masuk ke mobil khusus milik agensinya.
"Maaf, kami sedikit terlambat dari waktu yang sudah ditentukan," ucap Alvian merasa tidak enak. Dia adalah artis baru, bagaimana mungkin baru di awal sudah membuat kesalahan, meskipun tidak disengaja.
"Sudahlah tidak apa-apa. Apa gadis ini adalah kekasihmu?" tanya seorang perempuan yang akan mengatur bagian kostum para member mereka.
"Iya, benar! Kenalan namanya Ayara," Alvian memperkenalkan kekasihnya pada wanita tersebut.
"Nama yang cantik seperti orangnya," puji wanita itu yang umurnya kira-kira sudah tiga puluh tahun kurang lebih. "Kenalkan Saya Mauza, Saya adalah orang yang akan makeup kekasihmu ketika hendak tampil," ucapnya memperkenalkan diri.
"Halo Kakak, Saya Ayara," balas Ayara seraya mengulurkan tangannya. Mereka bersalaman dengan menyebutkan nama masing-masing.
"Kau ternyata juga sangat ramah, pantas saja Alvian sampai telat datang gara-gara lagi bersama kekasihnya." kata Mauza tersenyum kecil karena tanpa sengaja matanya melihat bekas Kiss Mark yang di buat oleh Alvian pada bagian samping leher Ayara.
"Oya, Ayara, kau tahu kan resikonya memiliki kekasih seorang artis. Mungkin setelah ini kalian akan jarang bisa berkomunikasi seperti biasanya. Sebab pekerjaan Alvian sangat harus konsisten, apabila tidak begitu. Maka agensi akan menolaknya untuk di rekrut, apalagi jika sampai di kontrak," tahu jika Alvian dan Ayara bukan pacaran biasa. Wanita yang sudah dewasa itupun memberikan pesan untuk Ayara.
"Iya Kak, Saya sudah tahu," jawab Ayara saling tatap dengan Alvian yang terus mengenggam tangannya.
"Baguslah jika kau sudah mengerti," wanita tersebut menganggukkan kepalanya. Dia merasa senang jika Ayara sudah mengerti, biar baik juga untuk pekerjaan Alvian untuk kedepannya.
"Oya kak, apakah Manajer kami sudah menyiapkan semuanya?" tanya Alvian yang lupa menanyakan perihal surat kontrak mereka.
"Tentu saja, malam ini jam delapan kalian akan tampil di bagian ke empat. Untuk saat ini semuanya berjalan sangat bagus. Tiket penjualan kursi untuk penonton pun sudah terjual habis sampai urutan nomor tiga belas dari depan panggung," tutur wanita itu.
"Benarkah? Wah pasti sangat ramai ya," seru Alvian merasa senang dan gugup sekaligus. Ini adalah konser pertamanya di atas panggung besar. Jadi hal wajar ya, bila dia seperti itu.
"Ya benar, Walaupun karcisnya murah hanya tiga puluh dolar. Tapi ini suatu keberuntungan. Aku dengar kata Agensi kita gara-gara adanya grup boyband kalian berlima. Jadi tampil lah dengan baik, jangan kecewakan agensi kita, buktikan bahwa kalian bisa." jawab Mauza memberikan semangat. Sebab jika grup boyband Alvian berhasil di rekrut, maka diapun akan mendapatkan keuntungan besar.
"Tentu, kami akan buktikan bahwa grup boyband kami tidak akan mengecewakan kalian semuanya," jawab Alvian yakin. Tidak lama setelah itu mereka sudah tiba di bandara yang ada di pusat ibukota. Lalu mereka semua turun.
Sambil menarik koper bajunya Alvian mengandeng kekasihnya sampai ke tempat di mana mereka harus berpisah.
"Aya, jaga dirimu baik-baik ya, tunggu aku pulang dan akan membawamu pergi jalan-jalan lagi," kata Alvian berhenti sambil menggenggam kedua tangan ayara yang ia kecup berulang kali.
"Huem, pasti aku akan menunggu kepulangan mu," sekuat apapun Ayara menahan agar tidak bersedih dengan perpisahan mereka. Namun, nyatanya dia menangis juga. Melihat kekasihnya menangis, pemuda itupun langsung menarik Aya kedalam pelukannya.
"Jangan menangis, aku mencintaimu," bisik Alvian sembari melepaskan pelukannya, karena staf mereka sudah menatapnya agak aneh, yang mungkin saja marah padanya.
"Aku juga mencintaimu, Alvin. Tolong jaga hatimu hanya untukku,"
Gumam Ayara sembari melambaikan tangannya, karena Alvian yang sudah melangkah masuk kedalam ruang untuk melaku check in, sebelum mereka melakukan penerbangan.
...BERSAMBUNG......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 241 Episodes
Comments
Sifa Dinieka
lanjut Thor 👍👍👍
2023-03-09
1