Bukan Anakku Lagi.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹

...HAPPY READING......

.

.

"Auh... kepalaku kenapa pusing sekali?" lirih Ayara membuka matanya pelan. Setelah tidak sadarkan diri kurang lebih satu jam. Akhirnya gadis itu sudah siuman. Namun, sayangnya dia berada dalam masalah besar. Tuan Edward yang sejak tadi menunggu di sana langsung berdiri dari sofa dan bejalan mendekati ranjang putrinya.

"Papa," seru Aya menatap mata ayahnya dengan mata berkaca-kaca. Berharap bisa berbagi kesedihan yang ia rasakan dengan sang ayah. Akan tetapi malah sebaliknya, Tuan Edward ada di sana bukan untuk merangkul sang putri.

"Ayara cepat duduk!" suara bariton Tuan Edward membuat Ayara langsung berusaha untuk duduk. Sebab dia tahu bahwa papanya lagi marah.

"Ne--nek, Mama!" ucap gadis itu melihat bukan hanya ada ayahnya saja di sana. Seumur-umur sepertinya baru kali ini Marlin sang nenek masuk kedalam kamarnya.

"Akhirnya kau siuman juga," seru Marlin menatap Ayara penuh kebencian. Rasa tidak suka itu memang sudah ada sejak Ayara belum dilahirkan. Jadi kejadian ini hanya sebagai perantara untuk meluapkan rasa bencinya saja.

"A--ada apa? Aya---"

"Katakan siapa ayah bayi itu Ayara," bentak Tuan Edward tidak bisa lagi menahan emosinya.

"A--anak siapa, Pa? Aya tidak tahu apa yang Pap---"

Plaaak!

Plaaak!

Sebelum Ayara menyelesaikan ucapannya. Dua buah tamparan dari Tuan Edward sudah membekas pada kedua pipinya. Wajah pucat Aya langsung berubah memar di bagian kiri dan kanannya. Sehingga Aya kesulitan bernafas merasakan sakitnya bekas telapak tangan papanya.

"Aakkkk! Sakit, Pa." teriak Ayara karena belum hilang rasa sakit pada ke-dua pipinya. Namun, Tuan Edward menjambak rambut panjang Ayara tanpa rasa belas kasih pada darah daging nya sendiri.

"Sakit? Sakit katamu? Jadi selama ini kau menjadi wanita murahan sehingga hamil diluar nikah seperti ini," seru pria paruh baya itu ingin mencekik leher Ayara. Akan tetapi Marlin dan Rose istrinya memegangi tangannya agar berhenti menyiksa Ayara. Meskipun mereka berdua begitu menikmati hal tersebut. Mereka mencegah bukan karena kasihan, tapi karena takut Tuan Edward membunuh Ayara dan masuk penjara.

"Papa, hentikan!" ucap Rose menjelma seperti bidadari dari neraka. Seakan dia perduli pada Ayara.

"Edward, hentikan, Nak. Kau tidak perlu mengotori tanganmu karena anak tidak berguna ini," ucap Marlin memeluk lengan putra sulungnya.

"Mami, Ayara sudah membuat malu keluarga kita," jawab Tuan Edward melepaskan juga cengkraman tangannya pada leher Ayara.

Untuk saat ini Ayara tidak bisa berpikir dengan benar. Sebab tamparan dari ayahnya benar-benar sangat sakit. Namun, dibalik itu semua Ayara juga masih terpaku mendengar papanya berkata kalau dia sedang hamil.

"Iya, Mami tahu kamu malu. Kita semua sudah dibuat malu olehnya. Tapi dengan kau membunuhnya, masalah ini tidak akan selesai," Marlin menarik Tuan Edward agak menjauh dari Ayara yang hanya bisa menagis tersedu-sedu. Merasakan sakit karena di tampar dan sakit karena hamil anak laki-laki yang kemarin siang juga sudah membuang dirinya.

"Lalu sekarang kita harus bagaimana, Mam?" tanya Rose pada ibu mertuanya. Wanita itu sudah tidak sabar melihat penderitaan Ayara yang selanjutnya. Bila Ayara sudah tidak ada, maka sudah pasti kekayaan Tuan Edward akan menjadi milik ke-dua anaknya.

"Ayara, ayo cepat katakan siapa laki-laki yang sudah menghamili mu? Dia harus bertanggung jawab. Jika dia berani menolak, maka aku bersumpah akan menghancurkan keluarganya sampai tidak tersisa.

Deg!

"A--apa yang harus aku lakukan? Mana mungkin Alvian akan bertanggung jawab. Jangankan untuk menikahi ku, berpacaran saja dia sudah tidak mau,"

Gumam Ayara menelan Saliva nya sendiri. Ayara sedang berpikir keras, apa yang harus dia lakukan agar ayahnya tidak memaksa untuk berkata jujur.

"Ayara!" Tuan Edward kembali mendekati Ayara dan mencengkeram lagi kerah switer yang anaknya pakai. "Ayo cepat katakan! Kita berangkat ke rumahnya sekarang juga," bentak lelaki itu yang tidak bisa disapih oleh siapapun.

"Pa--papa, tolong maafkan Aya, Pa." jawab Ayara semakin menagis. Dia menyesal telah mengecewakan sang ayah. Meskipun raut muka Tuan Edward memerah karena besarnya amarah yang dia tahan. Namun, Ayara tahu bahwa dibalik itu semua papanya sangat kecewa.

"Aku tidak membutuhkan maaf darimu. Sekarang capat katakan siapa ayah bayi ini, biar Sekertaris Ricardo mencari dan menyeretnya datang kemari," tidak ada kata embel-embel papa lagi yang beliau ucapkan, karena besarnya rasa kecewa pada sang putri.

"Ayara, ayo cepat katakan! Kenapa kau hanya diam saja," bentak Marlin geram pada cucunya yang hanya menangis.

"Nenek, tolong maafkan Ayara, Nek," lirih gadis itu terus meminta maaf. Dia tahu betapa keluarga mereka menjaga kehormatan. Namun, Aya malah hamil diluar nikah. Sudah pasti dia seakan mengali kuburannya sendiri.

"Aya, cepat katakan siapa laki-laki yang sudah melakukannya. Jagan menguji kesabaran ku. Atau kau---"

"Pa, sudahlah! Kalian tidak perlu memaksanya. Ayara pasti bingung lelaki mana yang sudah menghamilinya." sela Rose sambil melipat tangannya di depan dada.

"Kalau dia tidak mau mengakui siapa ayah bayi itu. Maka bawa dia ke dokter aborsi. Anak itu tidak boleh lahir di keluarga kita," ucap Marlin seperti dia bukanlah seorang ibu.

"Ti--tidak, Aya tidak mau mengugurkan anak ini," jawab Ayara sambil menyeka air matanya.

"Jika kau juga tidak mau, maka tinggalkan rumah ini. Mulai sekarang kau bukan lagi anakku," kata Tuan Edward yang membuat Marlin dan Rose tersenyum kecil.

"Tapi Aya mau tinggal dimana, Pa. Papa kan tahu Ayara tidak memiliki siapapun selain Papa," jawab Ayara berharap sang ayah tidak mengusirnya. Namun, dia kembali salah, nyatanya Tuan Edward menarik kasar tangannya untuk turun dari atas ranjang tempat tidur.

"Papa, sakit," rintih Aya karena tangannya ditarik paksa.

"Cepat, kau ambil semua barang-barang mu dan tinggalkan rumah ku sekarang juga," titah beliau tidak ada rasa iba sedikitpun. "Cepat! Ayara. Jika kau masih berada di sini juga. Maka aku tidak hanya membunuh bayi itu, tapi juga menghabisi nyawa mu," ancamannya lagi. Sehingga membuat Ayara langsung memutuskan untuk pergi.

"Ba--baiklah! A--aku akan pe--pergi," jawab Aya terbata-bata. Dia berjalan kearah lemari dan mengambil tas ransel yang sering dia bawa pergi sekolah. Aya mengeluarkan buku-bukunya yang masih tersimpan di dalamnya. Lalu Aya mengambil dua lembar baju beserta ijazahnya.

"Kenapa kau hanya membawa tas kecil? Bukannya itu ada koper, kau bawa semua barang-barang mu pergi dari sini," ujar Marlin melihat cucunya hanya mengambil dua lembar pakaian.

"Tidak, Nek. Cukup ini saja. Itu semua papa yang membelinya," jawab Ayara memaksakan senyum. Satu hal yang ia sadari hari ini. Bahwa tidak ada yang tulus menyayanginya.

"Aya, mulai hari ini kau jangan pernah mengaku sabagai keturunan Willson. Pantas saja Jasmeen memberi nama belakang mu mengunakan namanya sendiri. Mungkin dia sudah tahu bahwa hal ini akan terjadi," pesan Tuan Edward karena takut Ayara akan membuat malu keluarga mereka.

"Papa tenang saja, mati sekalipun Aya tidak akan mengunakan nama keluarga Wilson. Tapi apakah boleh sebelum pergi aku memeluk Papa untuk terakhir kalinya?" tanya gadis itu memaksa dirinya untuk tersenyum.

"Pergilah sekarang! Selagi masih pagi dan jangan pernah kembali lagi," dari jawaban Tuan Edward. Gadis itu sudah tahu jawabannya.

"Baiklah! Saya pergi. Terima kasih karena Anda sudah membesarkan Saya selama ini. Maaf sudah mengecewakan kalian," jawab Ayara melangkah pergi meninggalkan kamarnya. Dia tidak lagi menyebutkan kata papa karena orang tuanya sendiri sudah tidak mengakui dia sebagai anaknya.

...BERSAMBUNG......

Terpopuler

Comments

ayu_indrian

ayu_indrian

aduhh ikut nangis Thor bacanya 😭😭

2023-12-09

0

Anne Siregar

Anne Siregar

tidak bisa berkata apa apa 😭😭😭😭😭

2023-10-06

1

Hana Fitria

Hana Fitria

ya Allah Aya mau peluk untuk terakhir kali sja di tolak semoga kamu bahagia setelah ini 😭😭😭

2023-06-26

0

lihat semua
Episodes
1 Saling Mencintai.
2 Ingin Bersamamu.
3 Fans Pertama.
4 Hari Kelulusan.
5 Konser Pertama.
6 Thanks You, My Dear.
7 Berpisah Untuk Sementara.
8 Keputusan Tuan Edward.
9 Keputusan Alvian.
10 Berharap Hanya Mimpi.
11 Bertemu, Untuk Berpisah
12 Ayara, Jatuh Sakit.
13 Ayara Hamil.
14 Bukan Anakku Lagi.
15 Kota Yang Kejam.
16 Butiran Debu.
17 Bibi Atika dan Lula.
18 Tidak Bisa Bekerja.
19 Andai Mama, Masih Ada.
20 Sudah Hancur.
21 Mengesampingkan Mantan. (Alvian )
22 Menyewa Rumah. ( Aya )
23 Dunia Baru.
24 Menonton Konser. ( Lula )
25 Apakah Itu Aya? ( Alvin )
26 Kontraksi.
27 Pujaan Hati.
28 Buat Calon Keponakan.
29 Langkah Selanjutnya. ( Alvian )
30 Demi Si Buah Hati.
31 Aku Rela Melepas Mu.
32 Vania Amara Jasmeen.
33 Hari Valentine.
34 Mampu Bertahan.
35 Pertanyaan Lula.
36 Mendapatkan Job Besar.
37 Bonus Lima Kali Lipat.
38 Dua Jam.
39 Memiliki Fans Mendunia.
40 Tidak Ingin Terulang Kembali.
41 Kesukaan Vania.
42 Pemilik Suara.
43 Anak Suamiku.
44 Dugaan Para Sahabat.
45 Laporan Denis.
46 Tidak Baik-baik Saja.
47 Hanya Anakku ( Ayara )
48 Lagu Buat Ayara.
49 Hanya Ingin Berdua.
50 Buronan Cinta.
51 Menemui Dokter Erina.
52 Menunggu Tes DNA.
53 Menemukan Kalian.
54 Tidak Mau Disentuh.
55 Akan Memilihmu.
56 Untuk Vania.
57 Karena Kalian, Sangat Berharga. ( Alvian )
58 Ayara Demam.
59 Pelukan Pertama.
60 Aku Mencintaimu. ( Alvian )
61 Ingin Membangun, Sebuah Keluarga.
62 Sikap Jutek Aya.
63 Dua Boneka Besar.
64 Ungkapan Ayara.
65 Tidak Usah Berjanji ( Ayara )
66 Bukan Paha Ayam.
67 Jika Benar Cinta.
68 Wanita Berenisial A.
69 Amarah Tuan Abidzar.
70 Wanita Pilihan Papa.
71 Salah Minum Obat?
72 Bukan Mimpi.
73 Wanita Berhargaku.
74 Ada Aku ( Alvian )
75 Calon Menantu Papa.
76 Melamar Untuk Alvian.
77 Ide Tuan Abidzar.
78 Jasmeen, Sahabatku.
79 Pengantin Baru, Stok Lama.
80 Tetap Alvin Mu.
81 Pengumuman Novel Baru.
82 Aku Tidak Menyesal ( Alvian )
83 Ibu Mertua Idaman.
84 Tidak Ada Ikatan. ( Ayara )
85 Tidak Pernah Adil.
86 Rumah Baru, Kehidupan Baru.
87 Jangan Pernah Cemburu. ( Alvian )
88 Pahatan Wajah.
89 Via Mau Naik Pesawat.
90 Perpisahan Pertama, Setelah Menikah.
91 Washington DC.
92 Masih Merajuk.
93 Rencana Liburan.
94 Hatiku, Sudah Ada Yang Menempati.
95 Aaaa... I Love You.
96 Dialah Yang Istimewa.
97 Bara Dan Ria.
98 Bertemu Keluarga Kecil.
99 Tidak Bisa Diajak Kerjasama.
100 Makan Sepiring Bertiga.
101 Oleng Kiri-kanan.
102 Bersiap-siap Mau Liburan.
103 Villa, Naufal.
104 Grup Chat Member ALV.
105 Liburan Ala Member ALV.
106 Nyawa Saya Taruhannya. ( Denis )
107 Permaisuri Dan Putri.
108 Sudah Mendarah Daging.
109 Live Streaming ( Alvian )
110 Tidak Rela, Ayara Bahagia.
111 Data Lengkap Ayara.
112 Gugup ( Ayara )
113 Jangan Tanyakan Sakitnya.
114 Merasa Diatas Angin. ( Alice )
115 Bukan Keluarga Wilson Lagi.
116 Jangan Menjadi Kompor.
117 Membawa Keberuntungan.
118 Rencana Alice.
119 Tidak Mampu Membuatnya Bahagia.
120 Mau Mandi Sama Papa.
121 Planet Ian ALV.
122 Jantung Kehidupan.
123 Ingin Mempermalukan Aya.
124 Menikmati Masa Mudaku. ( Ayara )
125 Menonton Suami Konser.
126 Sandiwara.
127 Masih Mau.
128 Spirit Start!
129 Mengubah Lirik Lagu.
130 Pendukung Ayara.
131 Pencipta Lagunya.
132 Ingin Menemui Alice.
133 Ancaman Alvian.
134 Bukan Persawahan Pemerintah.
135 Wilson Group.
136 Pasti Memiliki Niat.
137 Berolahraga Pagi.
138 Alvian Tebar Pesona.
139 Ayara Hamil?
140 Seperti Negeri Dongeng.
141 Ada Didepan Mata.
142 Calon Cicit.
143 Ingin Bertukar Posisi ( Ayara )
144 Menyentuh Istriku.
145 Dulu Dan Sekarang.
146 Tanpa Bisa Dicegah.
147 Akan Membayar Mahal.
148 Bukanlah Orang Kejam. ( Ayara )
149 Sebagai Majikan.
150 Keinginan Alvian.
151 Trauma Kehilangan.
152 Maafkanlah. ( Alvian )
153 Sebut Saja Namaku.
154 Papa Muda.
155 Renata Akan Menikah.
156 Sampai Ajal Menjemput.
157 Ingin Mencelakai.
158 Agenci AX Si.
159 Cucu Wilson.
160 Tidak Berpikiran Positif.
161 Garda Terdepan.
162 Menjadi Istriku.
163 Merasa Tak Pantas.
164 Justru Sebaliknya.
165 Cinta Alvian Dan Ayara.
166 Deal Untuk Menikah.
167 Vania Yang Rewel.
168 Cukup Satu Macam.
169 Hari Kamis Sore.
170 Pengumuman.
171 Meminta Restu.
172 Hanya Perlu Bahagia.
173 Cukup Lakukan.
174 Berharga Bagimu.
175 Ingin Memiliki Anak.
176 Langit Mendung.
177 Agar Punya Pendirian.
178 Rumah Mertua.
179 Hanya Sebatas Mantan.
180 Permintaan Nyonya Marry.
181 Kelahiran Anak Kedua.
182 Program Hamil.
183 Jangan Stres.
184 Tidak Percaya Padaku. ( Lula )
185 Masuk Ruang UGD.
186 Biarkan Dia Berjuang.
187 Lula Pergi.
188 Hidup Masing-masing.
189 Senyuman Jahat.
190 Mengajukan Perceraian.
191 Kesalahan Fatal.
192 Sandiwara Keluarga Kecil.
193 Biarkan Dia Berjuang. ( Lula )
194 Jus Mangga Muda.
195 Masih Menunggu.
196 Menjemput Kebahagiaan.
197 Calon Anak Kembar.
198 Sebuah Anugerah.
199 Waktu yang Terbuang.
200 Terlihat Harmonis.
201 Paling Populer.
202 Pernikahan Ria dan Farhan.
203 Guru Gadungan.
204 Menunggu Kabar Baik.
205 Salah Lawan.
206 Konser Terakhir.
207 Rencana Para Member ALV.
208 Harus Berpikir Dewasa.
209 Cicilan Kontrak, Ibu Kos.
210 Please! ( Alice )
211 Bagaikan Boom Atom.
212 Bingkisan Kecil.
213 Itu Semua Tidak Benar.
214 Mulai Terbiasa.
215 Boleh Berteman?
216 Mengusir Ibu Sendiri.
217 Terlambat Menyadari. ( Bara )
218 Sekali Dayung.
219 Harus Tetap Bertahan.
220 Sudah Melepasnya.
221 Pencuri Ciuman.
222 Bara dan Farhan.
223 Do'akan Saja.
224 Harta Bukan Segalanya. ( Ria )
225 Membuatku Iri. ( Farhan )
226 Pernikahan Sebenarnya.
227 Nyonya Tita Pingsan.
228 Salah Satu Alasan.
229 Merasa Lebih Bahagia.
230 Operasi Caesar.
231 Apa Artinya Cinta.
232 Status Sosial.
233 Suka Lupa Tempat.
234 Laki-laki Bertanggung Jawab.
235 Febiola Novita.
236 Jangan Pernah Menyerah.
237 Pengumuman.
238 Pengumuman.
239 Promo novel Ongoing.
Episodes

Updated 239 Episodes

1
Saling Mencintai.
2
Ingin Bersamamu.
3
Fans Pertama.
4
Hari Kelulusan.
5
Konser Pertama.
6
Thanks You, My Dear.
7
Berpisah Untuk Sementara.
8
Keputusan Tuan Edward.
9
Keputusan Alvian.
10
Berharap Hanya Mimpi.
11
Bertemu, Untuk Berpisah
12
Ayara, Jatuh Sakit.
13
Ayara Hamil.
14
Bukan Anakku Lagi.
15
Kota Yang Kejam.
16
Butiran Debu.
17
Bibi Atika dan Lula.
18
Tidak Bisa Bekerja.
19
Andai Mama, Masih Ada.
20
Sudah Hancur.
21
Mengesampingkan Mantan. (Alvian )
22
Menyewa Rumah. ( Aya )
23
Dunia Baru.
24
Menonton Konser. ( Lula )
25
Apakah Itu Aya? ( Alvin )
26
Kontraksi.
27
Pujaan Hati.
28
Buat Calon Keponakan.
29
Langkah Selanjutnya. ( Alvian )
30
Demi Si Buah Hati.
31
Aku Rela Melepas Mu.
32
Vania Amara Jasmeen.
33
Hari Valentine.
34
Mampu Bertahan.
35
Pertanyaan Lula.
36
Mendapatkan Job Besar.
37
Bonus Lima Kali Lipat.
38
Dua Jam.
39
Memiliki Fans Mendunia.
40
Tidak Ingin Terulang Kembali.
41
Kesukaan Vania.
42
Pemilik Suara.
43
Anak Suamiku.
44
Dugaan Para Sahabat.
45
Laporan Denis.
46
Tidak Baik-baik Saja.
47
Hanya Anakku ( Ayara )
48
Lagu Buat Ayara.
49
Hanya Ingin Berdua.
50
Buronan Cinta.
51
Menemui Dokter Erina.
52
Menunggu Tes DNA.
53
Menemukan Kalian.
54
Tidak Mau Disentuh.
55
Akan Memilihmu.
56
Untuk Vania.
57
Karena Kalian, Sangat Berharga. ( Alvian )
58
Ayara Demam.
59
Pelukan Pertama.
60
Aku Mencintaimu. ( Alvian )
61
Ingin Membangun, Sebuah Keluarga.
62
Sikap Jutek Aya.
63
Dua Boneka Besar.
64
Ungkapan Ayara.
65
Tidak Usah Berjanji ( Ayara )
66
Bukan Paha Ayam.
67
Jika Benar Cinta.
68
Wanita Berenisial A.
69
Amarah Tuan Abidzar.
70
Wanita Pilihan Papa.
71
Salah Minum Obat?
72
Bukan Mimpi.
73
Wanita Berhargaku.
74
Ada Aku ( Alvian )
75
Calon Menantu Papa.
76
Melamar Untuk Alvian.
77
Ide Tuan Abidzar.
78
Jasmeen, Sahabatku.
79
Pengantin Baru, Stok Lama.
80
Tetap Alvin Mu.
81
Pengumuman Novel Baru.
82
Aku Tidak Menyesal ( Alvian )
83
Ibu Mertua Idaman.
84
Tidak Ada Ikatan. ( Ayara )
85
Tidak Pernah Adil.
86
Rumah Baru, Kehidupan Baru.
87
Jangan Pernah Cemburu. ( Alvian )
88
Pahatan Wajah.
89
Via Mau Naik Pesawat.
90
Perpisahan Pertama, Setelah Menikah.
91
Washington DC.
92
Masih Merajuk.
93
Rencana Liburan.
94
Hatiku, Sudah Ada Yang Menempati.
95
Aaaa... I Love You.
96
Dialah Yang Istimewa.
97
Bara Dan Ria.
98
Bertemu Keluarga Kecil.
99
Tidak Bisa Diajak Kerjasama.
100
Makan Sepiring Bertiga.
101
Oleng Kiri-kanan.
102
Bersiap-siap Mau Liburan.
103
Villa, Naufal.
104
Grup Chat Member ALV.
105
Liburan Ala Member ALV.
106
Nyawa Saya Taruhannya. ( Denis )
107
Permaisuri Dan Putri.
108
Sudah Mendarah Daging.
109
Live Streaming ( Alvian )
110
Tidak Rela, Ayara Bahagia.
111
Data Lengkap Ayara.
112
Gugup ( Ayara )
113
Jangan Tanyakan Sakitnya.
114
Merasa Diatas Angin. ( Alice )
115
Bukan Keluarga Wilson Lagi.
116
Jangan Menjadi Kompor.
117
Membawa Keberuntungan.
118
Rencana Alice.
119
Tidak Mampu Membuatnya Bahagia.
120
Mau Mandi Sama Papa.
121
Planet Ian ALV.
122
Jantung Kehidupan.
123
Ingin Mempermalukan Aya.
124
Menikmati Masa Mudaku. ( Ayara )
125
Menonton Suami Konser.
126
Sandiwara.
127
Masih Mau.
128
Spirit Start!
129
Mengubah Lirik Lagu.
130
Pendukung Ayara.
131
Pencipta Lagunya.
132
Ingin Menemui Alice.
133
Ancaman Alvian.
134
Bukan Persawahan Pemerintah.
135
Wilson Group.
136
Pasti Memiliki Niat.
137
Berolahraga Pagi.
138
Alvian Tebar Pesona.
139
Ayara Hamil?
140
Seperti Negeri Dongeng.
141
Ada Didepan Mata.
142
Calon Cicit.
143
Ingin Bertukar Posisi ( Ayara )
144
Menyentuh Istriku.
145
Dulu Dan Sekarang.
146
Tanpa Bisa Dicegah.
147
Akan Membayar Mahal.
148
Bukanlah Orang Kejam. ( Ayara )
149
Sebagai Majikan.
150
Keinginan Alvian.
151
Trauma Kehilangan.
152
Maafkanlah. ( Alvian )
153
Sebut Saja Namaku.
154
Papa Muda.
155
Renata Akan Menikah.
156
Sampai Ajal Menjemput.
157
Ingin Mencelakai.
158
Agenci AX Si.
159
Cucu Wilson.
160
Tidak Berpikiran Positif.
161
Garda Terdepan.
162
Menjadi Istriku.
163
Merasa Tak Pantas.
164
Justru Sebaliknya.
165
Cinta Alvian Dan Ayara.
166
Deal Untuk Menikah.
167
Vania Yang Rewel.
168
Cukup Satu Macam.
169
Hari Kamis Sore.
170
Pengumuman.
171
Meminta Restu.
172
Hanya Perlu Bahagia.
173
Cukup Lakukan.
174
Berharga Bagimu.
175
Ingin Memiliki Anak.
176
Langit Mendung.
177
Agar Punya Pendirian.
178
Rumah Mertua.
179
Hanya Sebatas Mantan.
180
Permintaan Nyonya Marry.
181
Kelahiran Anak Kedua.
182
Program Hamil.
183
Jangan Stres.
184
Tidak Percaya Padaku. ( Lula )
185
Masuk Ruang UGD.
186
Biarkan Dia Berjuang.
187
Lula Pergi.
188
Hidup Masing-masing.
189
Senyuman Jahat.
190
Mengajukan Perceraian.
191
Kesalahan Fatal.
192
Sandiwara Keluarga Kecil.
193
Biarkan Dia Berjuang. ( Lula )
194
Jus Mangga Muda.
195
Masih Menunggu.
196
Menjemput Kebahagiaan.
197
Calon Anak Kembar.
198
Sebuah Anugerah.
199
Waktu yang Terbuang.
200
Terlihat Harmonis.
201
Paling Populer.
202
Pernikahan Ria dan Farhan.
203
Guru Gadungan.
204
Menunggu Kabar Baik.
205
Salah Lawan.
206
Konser Terakhir.
207
Rencana Para Member ALV.
208
Harus Berpikir Dewasa.
209
Cicilan Kontrak, Ibu Kos.
210
Please! ( Alice )
211
Bagaikan Boom Atom.
212
Bingkisan Kecil.
213
Itu Semua Tidak Benar.
214
Mulai Terbiasa.
215
Boleh Berteman?
216
Mengusir Ibu Sendiri.
217
Terlambat Menyadari. ( Bara )
218
Sekali Dayung.
219
Harus Tetap Bertahan.
220
Sudah Melepasnya.
221
Pencuri Ciuman.
222
Bara dan Farhan.
223
Do'akan Saja.
224
Harta Bukan Segalanya. ( Ria )
225
Membuatku Iri. ( Farhan )
226
Pernikahan Sebenarnya.
227
Nyonya Tita Pingsan.
228
Salah Satu Alasan.
229
Merasa Lebih Bahagia.
230
Operasi Caesar.
231
Apa Artinya Cinta.
232
Status Sosial.
233
Suka Lupa Tempat.
234
Laki-laki Bertanggung Jawab.
235
Febiola Novita.
236
Jangan Pernah Menyerah.
237
Pengumuman.
238
Pengumuman.
239
Promo novel Ongoing.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!