Ilmu Teratai Putih

Ilmu Teratai Putih

Part 1 Rahasia Datuak Malelo

Di Penghujung pesisir pulau Sumatra, hiduplah seorang pendekar sakti dengan seorang putrinya yang bernama Mutiara.

Pagi itu, saat cahaya mentari menyentuh tanah, terdengar sayup-sayup suara tangisan seorang bayi dari balik pohon yang rindang.

“Hmm..! sepertinya aku mendengar sesuatu,” desah Datuk Malelo pelan.

Matanya yang tajam dan pendengarannya yang selalu siaga, terus mencari dari mana asal sumber suara itu bergema. Kemudian dengan secepat kilat, pendekar itu langsung melesat hilang dari tempat duduknya.

“Oh, ternyata seorang bayi, perempuan dan cantik sekali. Tapi siapa gerangan orang yang telah membuangnya?” tanya Datuk Malelo pada dirinya sendiri.

Bayi itu di gendong dan di bawanya pulang kerumahnya. Datuk Malelo memandikan dan mengganti kain bedong yang masih melilit di sekujur tubuh bayi tersebut.

“Tega sekali orang tua yang telah membuang mu nak,” gerutu Datuk Malelo seraya membersihkan luka di tubuh bayi itu akibat di gigit semut.

Setelah di mandikan dan diganti kain bedongnya, lalu Datuk Malelo menidurkan bayi mungil itu di ayunan, yang terbuat dari kain panjang lalu di ikat menggunakan tali.

Bayi itu kemudian di rawat dan di asuh oleh Datuk Malelo dengan penuh cinta kasih. Sama dengan Mutiara putrinya sendiri.

Di bawah didikan dan asuhan Datuk Malelo, kedua balita itupun tumbuh sehat dan kuat. Bayi itu pun di beri nama Seruni.

Di bandingkan dengan putrinya Mutiara, ternyata Seruni memiliki kecerdasan yang luar biasa, budi pekerti lembut dan jiwa yang bersih. Berbeda dengan Mutiara yang selalu mengandalkan emosi dalam menyelesaikan suatu masalah. Selain itu Seruni juga bisa berkomunikasi dengan hewan.

Perbedaan watak itulah membuat mereka berdua sering berselisih dan kadang menimbulkan pertengkaran.

Walau demikian Datuk Malelo tetap saja memberikan Pendidikan dan pelatihan yang cukup untuk menempa jiwa dan mental kedua putrinya itu. Agar salah satu di antara mereka tidak merasa tersisihkan.

Hari demi hari, mereka berdua terus saja berlatih dan belajar, sehingga di usia mereka yang masih terbilang anak-anak, keduanya sudah menguasai bermacam ilmu kesaktian yang tak dapat di anggap remeh.

Semakin hari mereka melakukan latihan, maka terlihat semakin jelas perbedaan yang mencolok di antara keduanya. Seruni selalu mendominasi segalanya, baik berupa kesaktian, maupun keluhuran budi.

Suatu ketika Datuk Malelo berniat hendak memberitahukan tentang jati diri Seruni, karena Datuk Malelo beranggapan, lebih cepat memberitahukannya, maka itu lebih baik untuk mentalnya.

Itu semua sengaja di lakukan Datuak Malelo, agar Seruni tau siapa orang tua kandungnya. Sehingga kelak, Seruni tak menuntut dirinya sebagai orang yang telah memelihara dan membesarkannya.

“Putriku Seruni, ke sinilah nak!” ujar Datuak Malelo di waktu senggang.

“Ada apa Ayah?” tanya Seruni ingin tahu.

“Ada sesuatu hal yang harus Ayah beritahukan kepada mu.”

“Tentang apa itu Ayah?”

“Tentang asal usul mu putri ku.”

“Maksud Ayah apa?”

“Sebenarnya kau bukan putri kandung Ayah sayang.”

“Apa! aku bukan putri kandung Ayah?”

“Iya nak.”

“Jadi aku ini..?”

“Ayah menemukan mu di tengah hutan waktu itu, Ayah sendiri nggak tau siapa orang tua mu. Apakah mereka sengaja membuang mu, atau kau menjadi korban penculikan.”

“Jadi, aku bukan anak Ayah?”

“Iya sayang, mesti demikian Ayah nggak akan berhenti menyayangimu seperti putri Ayah sendiri. Karena selain kalian berdua, Ayah nggak punya siapa-siapa lagi di dunia ini.”

“Tapi Ayah, kenapa kedua orang tua ku, begitu tega membuang darah dagingnya sendiri, di tengah hutan lagi. Gimana kalau aku dimakan binatang buas, pasti nggak akan ada orang yang tahu.”

“Tenang sayang, kita belum tahu pasti kebenaranya. Jadi kita nggak boleh terlalu cepat memutuskan apa yang belum jelas. Tapi Ayah janji pada mu, akan menyelidiki kasus ini hingga tuntas.”

“Benar itu dek, Ayah nggak mungkin berbohong pada kita, selalin Ayah, kakak juga akan membantu menemukan kedua orang tua mu,” timpal Mutiara dengan tenang.

“Iya kak, aku percaya pada kalian berdua,” jawab Seruni singkat.

“Ya, sudah, sekarang lebih baik kalian tidur, besok pagi kita akan mulai melakukan pencarian.”

“Baik Ayah!” jawab kedua putri Datuak Malelo serentak.

Mereka pun kemudian beranjak menuju kamarnya masing-masing. Di atas ranjangnya yang mungil, Tiara tertidur dengan pulas bersama adiknya Seruni.

Sementara itu di saat kedua putrinya telah tertidur lelap, Datuk Malelo mendatangi kamar putrinya dengan pelan. Air matanya tampak menetes, membasahi kedua pipinya yang mulai keriput.

Hatinya terasa pilu ketika memandangi kedua putrinya yang masih kecil itu. sungguh Datuk Malelo tak menyangka sama sekali, di usianya yang sudah menjelang senja, ternyata dia masih punya dua orang putri yang harus di didik dan di besarkan dengan jiwa dan raganya.

Apalagi istri tercintanya, telah tiada setelah mempertaruhkan nyawa dalam melahirkan Mutiara, anak yang telah mereka tunggu setelah puluhan tahun.

Bayangan yang menyakitkan itu, selalu saja melintas di pikirannya. "Semoga Allah mengampuni dosa-dosa mu Mariana dan menempatkan mu di tempat yang lebih layak di sisinya, aamiin,” desah Datuak Malelo dengan deraian air mata.

Setelah itu, Datuak Malelo langsung bergegas meninggalkan ruangan kamar putrinya itu, menuju ruang tamu.

Di atas selembar tikar pandan yang lusuh, Datuk Malelo pun tertidur pulas hingga pagi datang menjelang.

“Ayah, Ayah! Bangun Ayah, buka mata Ayah!” panggil Seruni pada Datuk Malelo.

“Iya sayang! tapi hari kan masih gelap,” jawab Datuak Malelo dengan pelan.

“Nggak Ayah! Lihat tu, matahari udah terbit, bukan kah Ayah janji akan membantu ku dalam mencari Ibu dan Ayah,” jelas Seruni seraya menggoyang tubuh Ayahnya.

“Baik, baik! Ayah bersiap-siap dulu.”

“Iya, Ayah! Aku menunggu di depan dengan kak Tiara.”

“Baiklah, Ayah akan segera menemui kalian setelah selesai sholat.”

“Baiklah Ayah,” jawab Seruni seraya berlari riang menuju halaman depan rumahnya.

Setelah bersiap-siap, Datuk Malelo beserta kedua putrinyapun, berlari menuju perkampungan. Ilmu peringan tubuh yang mereka miliki, sungguh sangat luar biasa. Terbukti, mereka bisa menempuh perjalanan jarak jauh dengan sebentar saja.

“Hmm..! ini kampung pertama yang harus kita datangi,” ujar Datuk Malelo pada kedua putrinya.

Di sebuah kedai nasi, Datuk Malelo beristirahat untuk melepaskan dahaganya dan kedua orang putrinya.

“Kalian mau pesan apa sayang?” tanya Datuk Malelo pada kedua orang putrinya.

“Aku pesan nasi Ayah,” jawab Seruni.

“Aku juga Ayah!” timpal Tiara, seraya memakan sepotong tahu yang terletak di atas sebuah piring.

“Kami pesan dua piring nasi, Bu dan segelas kopi hangat,” ujar Datuak Malelo pada pemilik warung.

“Baik Pak,” jawab pemilik warung seraya mengambilkan pesanan Datuak Malelo.

Ketika pemilik warung sudah mengeluarkan pesanan Datuak Malelo, lalu Datuak itu pun bertanya pada pemilik warung.

“Ini Desa apa Namanya Bu?”

“Ini Desa Pedukuhan Pak.”

“Ooo, Desa Pedukuhan ya,” ujar Datuk sembari menganggukkan kepalanya.

“Emangnya Bapak dan anak-anak mau kemana?” tanya pemilik warung pada Datuak Malelo.

Bersambung...

*Selamat membaca*

Terpopuler

Comments

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

hadir di sini say

2023-10-30

1

Dwi sonya

Dwi sonya

mantap

2023-07-13

0

Miss Rida

Miss Rida

Aku mampir yah tor

2023-03-27

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Rahasia Datuak Malelo
2 Part 2 Mencari informasi
3 Part 3 Bertemu syekh Abdullah
4 Part 4 Berjumpa pendekar aliran hitam
5 Part 5 Nasib si Kakek tua
6 Part 6 Meninggalkan hutan
7 Part 7 Dikerjain
8 Part 8 Mencari keberadaan Tiara
9 Part 9 Mendapat serangan
10 Part 10 Bertemu Datuak Basa
11 Part 11 Derita Datuak Basa
12 Part 12 Ketampanan Sutan Mudo.
13 Part 13 Perjalanan Siti
14 Part 14 Pertolongan untuk Datuak Basa
15 Part 15 Keangkuhan Datuak Basa
16 Part 16 Pendekar Sikumbang
17 Part 17 Pengobatan Datuak Malelo
18 Part 18 kegagalan Tiara
19 Part 19 Keberhasilan Seruni
20 Part 20 Pertikaian
21 Part 21 Pengembaraan
22 Part 22 Bertemu seorang pemuda
23 Part 23 Kebaikan hati Seruni
24 Part 24 Pembantaian
25 Part 25 Sanjungan untuk Seruni
26 Part 26 Bertemu Kakek tua
27 Part 27 Mangkuto
28 Part 28 Diserang oleh Mak Nani
29 Part 29 Teluh kiriman
30 Part 30 Difitnah Mak Nani
31 Part 31 Pengakuan Ketua aliran putih
32 Part 32 Menolak jadi pemimpin
33 Part 33 Sayembara
34 Part 34 Kemenangan Seruni
35 Part 35 Ulah Datuak Basa
36 Part 36 Diserang golongan hitam
37 Part 37 Pertarungan
38 Part 38 Pengampunan dari Seruni
39 Part 39 Siluman kawah bangkai
40 Part 40 Niat Mayangsari
41 Part 41 Perintah untuk pedang beracun.
42 Part 42 Rasa kagum
43 Part 43 Bertemu Kakek Pakih
44 Part 44 Mendapat senjata sakti
45 Part 45 Bertemu Pendekar Cakar Maut
46 Part 46 Di buru Pendekar aliran hitam
47 Part 47 Bertemu Guru
48 Part 48 Mempelajari ilmu baru
49 Part 49 Menghadapi pendekar rawa rontek
50 Part 50 Kegagalan yang dialami Seruni
51 Part 51 Diracuni oleh Mayangsari
52 Part 52 Menggagalkan penculikan
53 Part 53 Membasmi penculikan Gadis Desa
54 Part 54 Rintangan dalam mengembara
55 Part 55 Menggagalkan rencana Ratu genit
56 Part 56 Hukuman untuk ratu Genit
57 Part 57 Bertemu dengan ratu Genit
58 Part 58 Desa di tengah hutan
59 Part 59 Bimbingan dari Mangkuto
60 Part 60 Harapan
61 Part 61 Kekejaman Mayangsari
62 Part 62 Pelayanan untuk Datuak Malelo
63 Part 63 Menolong saudagar kaya
64 Part 64 Kepolosan Tiara
65 Part 65 Perguruan Harimau putih
66 Part 66 Kisah kitab sakti
67 Part 67 Mendapat jamuan istimewa
68 Part 68 Menuju sarang Bruto ijo
69 Part 69 Penyelamatan para tawanan
70 Part 70 Bruto ijo
71 Part 71 Akhir Mayangsari
72 Part 72 Pengobatan
73 Part 73 Tewasnya pendekar Rontek
74 Part 74 Bertemu pendekar Giring
75 Part 75 Pengobatan untuk pendekar Giring
76 Part 76 Bertemu murid Padepokan
77 Part 77 Ilmu Malih rupa
78 Part 78 Kembali ke gunung Padang
79 Part 79 Pemilihan ketua baru
80 Part 80 Hukuman untuk Mak Nani
81 Part 81 Mendengarkan bisikan ghaib
82 Part 82 Bertemu Pendekar Topeng perak
83 Part 83 Petunjuk untuk Seruni
84 Part 84 Dihadang Pendekar bertopeng
85 Part 85 Ulah Ratu Genit
86 Part 86 Kembalinya kekuatan Ratu Genit
87 Part 87 Kekalahan Ratu Genit
88 Part 88 Menemukan Jodi yang hilang
89 Part 89 Janji Mangkuto
90 Part 90 Bertemu siluman ular
91 Part 91 Memasuki Desa angker
92 Part 92 Ilmu santet
93 Part 93 Pembunuhan Dukun santet
94 Part 94 Menemukan warga yang ditawan
95 Part 95 Menemukan pulau aneh
96 Part 96 Pertarungan Ratu Genit dan gurunya
97 Part 97 Turunnya pangkat Jenglot
98 Part 98 Menuju pulau Ratu Siluman
99 Part 99 Menyusup ke Istana Ratu siluman
100 Part 100 Pertarungan Seruni dengan Genit
101 Part 101 Pembalasan dari Seruni
102 Part 102 Pembebasan para tawanan
103 Part 103 Tewasnya Ratu Genit dan gurunya
104 Part 104 Perawatan untuk tahanan
105 Part 105 Mendapat lawan yang tangguh
106 Part 106 Kesedihan Tiara
107 Part 107 Usaha pendekar Bancah betung
108 Part 108 Pertolongan pendekar Sikumbang
109 Part 109 Kebaikan Budi Datuak Malelo
110 Part 110 Serangan Mak Nani
111 Part 111 Pertemuan yang tak disangka
112 Part 112 Dilanda asmara
113 Part 113 Pernikahan Mutiara
114 Part 114 Menunggu kedatangan Telik Sandi
115 Part 115 Mengunjungi Pulau Ratu Seruni
116 Part 116 Munculnya Eyang Singgala
117 Part 117 Takluknya Eyang Singgala
118 Part 118 Pernikahan Seruni
119 Part 119 Penjemputan para pendekar
120 Part 120 Melepas kepergian Eyang Singgala
121 Part 122 Pemegang tampuk kepemimpinan
122 Part 123 Serangan secara mendadak
123 Part 124 Kepergian Tiara
124 Part 125 Mendapat serangan dari Tiara
125 Part 126 Kembali berbuat baik
126 Part 126 Kedatangan Tiara
127 Part 127 Mendapat pelayanan yang buruk
128 Part 128 Melahirkan dalam waktu bersamaan
129 Part 129 Gangguan jahat
130 Part 130 Menemukan ruang rahasia
131 Part 131 Kedatangan para Santri
132 Part 132 Pembagian tugas
133 Part 133 Kejahatan Tiara
134 Part 134 Perilaku Tiara
135 Part 135 Rahasia yang terbongkar
136 Part 136 Rencana Seruni
137 Part 137 Pelajaran berharga
138 Part 138 Penyusup
139 Part 139 Keinginan Sekar
140 Part 140 Mendapat lawan
141 Part 141 Kegelisahan Tiara
142 Part 142 Musibah untuk Sekar
143 Part 143 Latihan secara rahasia
144 Part 144 Rahasia
145 Part 145 Rahasia
146 Part 146 Petaka
147 147 Kedatangan lawan
148 Part 148 Pertarungan
149 Part 149 Terkena serangan
150 Part 150 Mencari penginapan
151 Part 151 Melahirkan dengan selamat
152 Part 152 Palasik
153 Part 153 Bertemu Sutan Mudo
154 Part 154 Rencana Sekar
155 Part 155 Membangun Penginapan
156 Part 156 Kembali ke Pulau
157 Part 157 Mempelajari ilmu Teratai putih
158 Part 158 Terbongkarnya kebusukan Tiara
159 Part 159 Pertikaian
160 Part 160 Ketua Baru.
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Part 1 Rahasia Datuak Malelo
2
Part 2 Mencari informasi
3
Part 3 Bertemu syekh Abdullah
4
Part 4 Berjumpa pendekar aliran hitam
5
Part 5 Nasib si Kakek tua
6
Part 6 Meninggalkan hutan
7
Part 7 Dikerjain
8
Part 8 Mencari keberadaan Tiara
9
Part 9 Mendapat serangan
10
Part 10 Bertemu Datuak Basa
11
Part 11 Derita Datuak Basa
12
Part 12 Ketampanan Sutan Mudo.
13
Part 13 Perjalanan Siti
14
Part 14 Pertolongan untuk Datuak Basa
15
Part 15 Keangkuhan Datuak Basa
16
Part 16 Pendekar Sikumbang
17
Part 17 Pengobatan Datuak Malelo
18
Part 18 kegagalan Tiara
19
Part 19 Keberhasilan Seruni
20
Part 20 Pertikaian
21
Part 21 Pengembaraan
22
Part 22 Bertemu seorang pemuda
23
Part 23 Kebaikan hati Seruni
24
Part 24 Pembantaian
25
Part 25 Sanjungan untuk Seruni
26
Part 26 Bertemu Kakek tua
27
Part 27 Mangkuto
28
Part 28 Diserang oleh Mak Nani
29
Part 29 Teluh kiriman
30
Part 30 Difitnah Mak Nani
31
Part 31 Pengakuan Ketua aliran putih
32
Part 32 Menolak jadi pemimpin
33
Part 33 Sayembara
34
Part 34 Kemenangan Seruni
35
Part 35 Ulah Datuak Basa
36
Part 36 Diserang golongan hitam
37
Part 37 Pertarungan
38
Part 38 Pengampunan dari Seruni
39
Part 39 Siluman kawah bangkai
40
Part 40 Niat Mayangsari
41
Part 41 Perintah untuk pedang beracun.
42
Part 42 Rasa kagum
43
Part 43 Bertemu Kakek Pakih
44
Part 44 Mendapat senjata sakti
45
Part 45 Bertemu Pendekar Cakar Maut
46
Part 46 Di buru Pendekar aliran hitam
47
Part 47 Bertemu Guru
48
Part 48 Mempelajari ilmu baru
49
Part 49 Menghadapi pendekar rawa rontek
50
Part 50 Kegagalan yang dialami Seruni
51
Part 51 Diracuni oleh Mayangsari
52
Part 52 Menggagalkan penculikan
53
Part 53 Membasmi penculikan Gadis Desa
54
Part 54 Rintangan dalam mengembara
55
Part 55 Menggagalkan rencana Ratu genit
56
Part 56 Hukuman untuk ratu Genit
57
Part 57 Bertemu dengan ratu Genit
58
Part 58 Desa di tengah hutan
59
Part 59 Bimbingan dari Mangkuto
60
Part 60 Harapan
61
Part 61 Kekejaman Mayangsari
62
Part 62 Pelayanan untuk Datuak Malelo
63
Part 63 Menolong saudagar kaya
64
Part 64 Kepolosan Tiara
65
Part 65 Perguruan Harimau putih
66
Part 66 Kisah kitab sakti
67
Part 67 Mendapat jamuan istimewa
68
Part 68 Menuju sarang Bruto ijo
69
Part 69 Penyelamatan para tawanan
70
Part 70 Bruto ijo
71
Part 71 Akhir Mayangsari
72
Part 72 Pengobatan
73
Part 73 Tewasnya pendekar Rontek
74
Part 74 Bertemu pendekar Giring
75
Part 75 Pengobatan untuk pendekar Giring
76
Part 76 Bertemu murid Padepokan
77
Part 77 Ilmu Malih rupa
78
Part 78 Kembali ke gunung Padang
79
Part 79 Pemilihan ketua baru
80
Part 80 Hukuman untuk Mak Nani
81
Part 81 Mendengarkan bisikan ghaib
82
Part 82 Bertemu Pendekar Topeng perak
83
Part 83 Petunjuk untuk Seruni
84
Part 84 Dihadang Pendekar bertopeng
85
Part 85 Ulah Ratu Genit
86
Part 86 Kembalinya kekuatan Ratu Genit
87
Part 87 Kekalahan Ratu Genit
88
Part 88 Menemukan Jodi yang hilang
89
Part 89 Janji Mangkuto
90
Part 90 Bertemu siluman ular
91
Part 91 Memasuki Desa angker
92
Part 92 Ilmu santet
93
Part 93 Pembunuhan Dukun santet
94
Part 94 Menemukan warga yang ditawan
95
Part 95 Menemukan pulau aneh
96
Part 96 Pertarungan Ratu Genit dan gurunya
97
Part 97 Turunnya pangkat Jenglot
98
Part 98 Menuju pulau Ratu Siluman
99
Part 99 Menyusup ke Istana Ratu siluman
100
Part 100 Pertarungan Seruni dengan Genit
101
Part 101 Pembalasan dari Seruni
102
Part 102 Pembebasan para tawanan
103
Part 103 Tewasnya Ratu Genit dan gurunya
104
Part 104 Perawatan untuk tahanan
105
Part 105 Mendapat lawan yang tangguh
106
Part 106 Kesedihan Tiara
107
Part 107 Usaha pendekar Bancah betung
108
Part 108 Pertolongan pendekar Sikumbang
109
Part 109 Kebaikan Budi Datuak Malelo
110
Part 110 Serangan Mak Nani
111
Part 111 Pertemuan yang tak disangka
112
Part 112 Dilanda asmara
113
Part 113 Pernikahan Mutiara
114
Part 114 Menunggu kedatangan Telik Sandi
115
Part 115 Mengunjungi Pulau Ratu Seruni
116
Part 116 Munculnya Eyang Singgala
117
Part 117 Takluknya Eyang Singgala
118
Part 118 Pernikahan Seruni
119
Part 119 Penjemputan para pendekar
120
Part 120 Melepas kepergian Eyang Singgala
121
Part 122 Pemegang tampuk kepemimpinan
122
Part 123 Serangan secara mendadak
123
Part 124 Kepergian Tiara
124
Part 125 Mendapat serangan dari Tiara
125
Part 126 Kembali berbuat baik
126
Part 126 Kedatangan Tiara
127
Part 127 Mendapat pelayanan yang buruk
128
Part 128 Melahirkan dalam waktu bersamaan
129
Part 129 Gangguan jahat
130
Part 130 Menemukan ruang rahasia
131
Part 131 Kedatangan para Santri
132
Part 132 Pembagian tugas
133
Part 133 Kejahatan Tiara
134
Part 134 Perilaku Tiara
135
Part 135 Rahasia yang terbongkar
136
Part 136 Rencana Seruni
137
Part 137 Pelajaran berharga
138
Part 138 Penyusup
139
Part 139 Keinginan Sekar
140
Part 140 Mendapat lawan
141
Part 141 Kegelisahan Tiara
142
Part 142 Musibah untuk Sekar
143
Part 143 Latihan secara rahasia
144
Part 144 Rahasia
145
Part 145 Rahasia
146
Part 146 Petaka
147
147 Kedatangan lawan
148
Part 148 Pertarungan
149
Part 149 Terkena serangan
150
Part 150 Mencari penginapan
151
Part 151 Melahirkan dengan selamat
152
Part 152 Palasik
153
Part 153 Bertemu Sutan Mudo
154
Part 154 Rencana Sekar
155
Part 155 Membangun Penginapan
156
Part 156 Kembali ke Pulau
157
Part 157 Mempelajari ilmu Teratai putih
158
Part 158 Terbongkarnya kebusukan Tiara
159
Part 159 Pertikaian
160
Part 160 Ketua Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!