BadBoy Sholeh

BadBoy Sholeh

Chapter 1. Prolog

Kisah ini hanyalah menceritakan tentang anak sekolah. Bukan tentang CEO dingin dengan sekretaris nya, bukan tentang mafia arogan ataupun psikopat kejam dan mangsanya, bukan pula tentang perjodohan paksa. Namun, ini hanyalah menceritakan tentang cowok berandal yang selalu di pandang buruk oleh masyarakat sekitar. Yang siapa sangka ternyata kelakuannya di luar yang di pandang buruk, berbanding terbalik dengan aslinya. Dunia ini sangat kejam baginya, terdapat banyak alasan yang membuatnya seperti ini.

 🥀🥀🥀

Matahari yang malu-malu perlahan muncul dari persembunyian nya. Sinarnya menyilau terang, pagi hari ini sangat cerah sekali. Di sebuah sekolah SMA pancadarma.

Suara bel berbunyi menandakan jika sudah waktunya masuk. Semua siswa-siswi SMA Pancadarma berhamburan masuk ke dalam kelas, bahkan yang baru datang pun berlarian masuk agar tidak di hukum karena telat.

Lima menit berlalu, seorang pria menghentikan motornya di depan gerbang sekolah yang seperti biasa sudah di tutup.

"Telat terus! Mau sampai kapan kayak gini?" sindir Pak satpam yang berjaga gerbang.

Pria itu melirik sekilas tak peduli, lalu ia kembali melajukan motornya ke belakang sekolah. Menaruh motornya di tempat biasa dan mulai memanjat ke tembok yang lumayan tinggi.

"Abyan!!"

Brugh!

"Aw!"

Baru saja ia sampai di atas tiba-tiba dikagetkan oleh teriakan seseorang yang sudah tak asing baginya. Abyan yang kaget pun refleks terjatuh di hadapan seorang gadis.

Ya, dia adalah Abyan Zavier El Zein. Seorang siswa kelas XII MIPA 3 yang memiliki paras wajah tampan itu adalah seorang Most wanted sekolah. Yang di kenal ketua gang motor Renjana. Selain itu Abyan juga dikenal dengan kenakalannya, dirinya yang sering membuat masalah membuat semua siswa-siswi SMA Pancadarma tak heran melihatnya di hukum.

Abyan mendongak menatap gadis cantik di hadapannya yang terlihat menatapnya tajam sambil berkacak pinggang. Bukannya takut, Abyan malah tersenyum sambil terus menatap gadis tersebut. Wajahnya yang cantik alami dengan bulu mata yang lentik, lensa mata berwarna hitam pekat membuat Abyan selalu kagum. Tambah hijab yang selalu membuatnya semakin adem melihatnya.

Dia adalah Arumi Razifa Quennara seorang ketua osis sekaligus wakil ketua rohis, yang dikenal baik dan sholehah. Namun tidak dengan Abyan, dia sangat galak jika kepada pria itu.

"Bangun!" pekiknya yang membuat Abyan tersadar.

Pria itu mulai berdiri dari posisinya sambil memegang pinggangnya yang terasa nyeri. Sedangkan Arumi hanya menatapnya datar, ia benar-benar sudah capek menghukum pria itu. Rambut yang acak-acakan, baju di keluarin dengan dasi berantakan yang membuat Arumi muak melihatnya.

"Ikut Aku!"

Abyan hanya menurut tanpa ada bantahan. Ia mulai mengikuti gadis itu sambil terus tersenyum. Gila, gadis itu benar-benar membuatnya semakin gila jika melihatnya.

Sampai di depan toilet umum. Arumi melirik Abyan sekilas lalu berkata, "Bersihkan toilet ini sampai benar-benar bersih, jangan pergi jika belum selesai! Aku ke kelas dulu, Assalamu'alaikum."

Abyan hanya terdiam dan menjawabnya di dalam hati. Ia masih terus menatap gadis di depannya yang perlahan mau pergi.

"Eh tunggu!"

Arumi membalikkan badannya lalu menatap pria itu sambil mengernyitkan dahinya. "Ada apa? Mau membantah?"

Pria itu tidak menjawab, ia membuka tasnya lalu mengeluarkan sesuatu dan menyodorkan pada gadis itu. "Ini untukmu."

Arumi hanya menatap kotak Tupperware yang di sodorkan Abyan. Lalu perlahan ia mulai mengambilnya.

"Di makan! Jika tidak mau berikan kepada orang lain, jangan di buang mubazir!" perintah Abyan.

"Hm, thanks."

Gadis itu kembali melangkahkan kakinya menuju kelasnya yang kebetulan tidak jauh dari toilet. Abyan hanya menatap kepergiannya sambil tersenyum tipis.

Pria itu mulai menjalankan hukuman yang di berikan Arumi. Mau tidak mau dia harus menjalankan hukumannya karena ini memang kesalahannya yang datang terlambat.

Waktu terus berputar hingga tak terasa jam sudah menunjukkan waktunya istirahat pertama.

Kringgggg!

Abyan telah menyelesaikan hukumannya. Ia mulai pergi menuju ke kantin, yang kebetulan perutnya dari tadi sudah keroncongan meminta makan. Pria itu berjalan menuju ke salah satu meja yang sudah ada keempat temannya di sana.

"Darimana?" tanya salah satu temannya yang bernama Leo.

"Biasa," jawabnya singkat.

"Telat lagi?" sambung Revan.

"Hm."

"Mau sampai kapan sih kayak gini terus? Orang lain malah semakin mandang Lo itu buruk, padahal mereka tidak tau yang sebenernya," ujar Xiel.

Byan hanya melirik sekilas, ia meneguk segelas air yang ada di tangannya. Lalu berkata, "Gw emang udah buruk di mata mereka."

Keempat pria yang di kenal sahabat sekalipun anak buahnya hanya bisa menghela nafas. Memang di luaran sana menganggap jika Byan bukan cowok baik-baik. Namun mereka tidak tahu yang sebenarnya dia orangnya gimana.

Mereka pun memilih diam dan melanjutkan makannya. Begitupun dengan Byan yang sudah di pesankan makanan dan mulai memakannya.

Selesai makan, Byan berdiri dari duduknya. Ia melirik teman-temannya sekilas, menatap Revan dan Leo. "Seperti biasa gw bakal telat masuk kelas."

Teman-temannya hanya menganggukkan kepalanya. Mereka sudah tahu temannya itu mau kemana. Memang Abyan sering ketinggalan banyak pelajaran dan mereka sudah tahu alasannya.

Abyan mulai melangkah kakinya pergi meninggalkan kantin. Tak sedikit siswi-siswi yang melihatnya dengan tatapan kagum. Tas ransel yang di gendong sebelah tangan, rambut sedikit acak-acakan dengan dasi berantakan dan dua kancing bajunya yang terlepas membuat siapapun yang melihatnya pasti terpesona.

Abyan tidak memperdulikan tatapan mereka, ia hanya fokus berjalan dengan sambil memainkan permen Hop pop di mulutnya.

Namun langkahnya tiba-tiba terhenti saat berpapasan dengan gadis yang di sukai nya. Gadis itu tidak sendiri, di sampingnya terdapat seorang pria yang katanya adalah ketua rohis (Rohani Islam).

Abyan menatap pria di depannya tak suka. Begitupun dengan pria itu menatapnya dengan tatapan sengit dan tersirat dari matanya penuh kebencian.

Males meladeni, Byan memilih melangkahkan kakinya pergi dari hadapan mereka.

"Abyan! Mau kemana kamu? Bentar lagi masuk!" seru Arumi yang tak di gubris oleh Abyan.

Arumi hanya menghela nafasnya pelan. Benar-benar pria itu membuatnya pening.

"Huh, bener-bener maunya apa sih."

"Mau di nasehatin gimana pun jika orangnya susah di atur tidak akan berubah," ujar Azzam pria yang di samping Arumi.

Abyan yang belum jauh masih mendengarnya. Ia menghentikan langkahnya sejenak, lalu mengepalkan tangannya erat.

Ya, dia adalah Azzam Narandra pria kelas XII MIPA 1 yang selalu di kagum-kagumkan Arumi karena ke aliman nya. Seorang ketua rohis yang pintar dan jago ngaji. Siapa sih yang gak kagum dengan pria itu? Selain sopan santun, baik dan murah senyum pria itu juga memiliki wajah berparas tampan.

Sikap Azzam juga yang berbanding terbalik dengan Abyan, membuat Arumi selalu mengagum-ngagumkan dan sering membanding-bandingkan pria itu. Namun Arumi tidak tahu, mana yang sebenernya cowok baik-baik dan tidak baik.

Apa yang sebenernya terjadi? Apa alasan-alasan Abyan menjadi cowok berandal, cowok nakal yang selalu di pandang buruk oleh orang-orang sekitar?

Semua jawabannya hanya ada di sini, di kisah ini. Kisah yang berjudul 'BadBoy Sholeh'. Kata demi kata sederhana yang akan terukir indah di sini, yang akan menuliskan semua kisah mereka. Perlahan rasa penasaran kalian akan terjawab, satu persatu semuanya akan terungkap.

'Jadilah seburuk-buruknya di mata manusia, tetapi luhur di mata Allah.' ~Abyan

Terpopuler

Comments

𝕗 𝕚 𝕚

𝕗 𝕚 𝕚

mampir kak

2023-11-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!