Ibu Tiriku Ternyata Mantanku
...༻◩༺...
"Gracias..."
Seorang gadis membeli satu buket bunga besar. Mengucapkan terima kasih setelah mendapat uang kembalian. Dia baru saja melakukan transaksi di meja kasir.
Raquel Fernandez namanya. Dia terlihat lesu. Langkahnya bahkan begitu berat. Seolah sedang membawa batu besar di sana.
Setelah sekian menit berjalan, Raquel akhirnya tiba di panti asuhan. Tempat yang telah menjadi naungannya sejak berusia lima tahun.
"Kenapa lama sekali?" ujar Belinda. Penjaga panti yang telah dianggap seperti ibu oleh Raquel dan anak-anak panti.
"Aku jalan kaki," jawab Raquel dengan raut wajah sendu. Dia menghela nafas sejenak.
"Kau baik-baik saja kan?" tanya Belinda.
"Aku hanya merasa ini seperti mimpi, Bibi." Raquel menjelaskan sambil mengangkat bahunya bersamaan.
Belinda membawa Raquel duduk ke sofa. Mengajak perempuan itu bicara baik-baik.
"Kau harus pikirkan baik-baik. Karena ini juga terkait dengan masa depanmu. Jangan merasa terbebani karena memikirkan nasib panti asuhan. Jika masih ragu, sebaiknya kau tidak usah menerima lamaran Tuan Felipe," tutur Belinda.
Raquel menggeleng sambil tersenyum. "Tidak! Keputusanku sudah bulat untuk menerima lamaran Tuan Felipe. Lihatlah! Aku juga sudah membelikan bunga untuknya," ujarnya. Raquel sengaja menyembunyikan kegelisahannya dengan cara berpura-pura ceria.
Sosok lelaki yang ingin menikahi Raquel adalah seorang duda. Nama duda itu adalah Felipe Edwardo. Dia merupakan pengusaha bisnis di bidang wine dan sampanye. Felipe sendiri sering memberi bantuan kepada panti asuhan Mariana. Dia juga membiayai semua pendidikan yang ditempuh oleh anak-anak panti. Termasuk biaya kuliah Raquel.
Namun kini Felipe berhenti memberi bantuan karena sedang sakit keras. Akibat sakit, omset bisnisnya menurun drastis.
Panti asuhan Mariana lantas dilanda kesulitan ekonomi. Raquel terpaksa berhenti kuliah dan kembali. Dia bekerja untuk membantu ekonomi di panti asuhan.
Sampai di suatu waktu, Felipe mengirim sekretarisnya memberitahu sesuatu. Yaitu memberitahukan tentang keinginannya untuk menikahi Raquel. Salah satu mantan anak panti asuhan Mariana. Felipe berjanji akan memberi bantuan secara permanen jika Raquel bersedia menikah dengannya.
Alasan Felipe ingin menikahi Raquel karena perempuan tersebut selalu mengingatkannya dengan mendiang sang istri. Jadi Felipe ingin melihat Raquel setiap hari sebelum ajalnya menjemput. Lelaki paruh baya itu juga membutuhkan orang yang dipercaya untuk menjaga kedua putranya.
Raquel sempat mengalami dilema. Jika dia menolak lamaran Felipe, maka panti asuhan Mariana bisa saja terancam dihilangkan. Hari demi hari semakin banyak anak yang dipindahkan. Mengingat lokasinya ada di desa Castellano. Panti asuhannya sangat jarang menerima bantuan dari orang besar seperti Felipe.
Raquel juga ingin kembali melanjutkan kuliah agar nanti dirinya bisa dapat pekerjaan yang menjanjikan. Namun di sisi lain dia merasa masih terlalu muda untuk menikah. Usia Raquel baru 21 tahun sekarang. Usia yang dianggap masih terlalu muda untuk menikah. Terutama dalam budaya modern Spanyol.
Selama tiga hari Raquel diberi waktu untuk berpikir. Namun di akhir, Raquel memilih menerima lamaran Felipe. Sebab Raquel tidak mau panti asuhan Mariana kesulitan. Selain itu, dirinya juga ingin terus lanjut berkuliah.
Hari ini Raquel dan Belinda akan berangkat ke kota Madrid. Proses pernikahan Raquel dan Felipe akan dilakukan di mansion besar keluarga Edwardo. Bukan sejenis pernikahan mewah. Namun lebih pada pernikahan rahasia yang dilakukan dengan sah demi Felipe.
Perlu memakan waktu berjam-jam untuk sampai ke kota Madrid. Raquel sendiri tidak asing dengan kota tersebut. Sebab di kota itulah dia pernah berkuliah.
Meski tinggal di panti asuhan sudah melewati batas usia yang ditentukan, Belinda tidak mempermasalahkan keberadaan Raquel. Lagi pula keberadaan perempuan itu sangat membantu keadaan di panti asuhan.
Mobil baru melewati gerbang mansion keluarga Edwardo. Raquel dan Belinda berdecak kagum melihat bagaimana tampilan mansion tersebut. Mereka sendiri di antar oleh Erik. Lelaki baik yang tinggal tidak jauh dari panti asuhan.
Kedatangan Raquel disambut oleh seorang kepala pelayan bernama Inna. Ia segera menunjukkan jalan menuju kamar Felipe.
Pintu kamar perlahan dibuka oleh Inna. Raquel dan Belinda segera dipersilahkan masuk ke dalam. Felipe tampak terbaring lemah di atas ranjang. Namun dia tersenyum saat diberi kabar bahwa Raquel telah datang.
Awalnya atensi Raquel tertuju pada Felipe. Setelah itu, barulah ke arah tiga lelaki yang berdiri di sebelah Felipe.
Deg!
Jantung Raquel berdebam keras. Bagaimana tidak? Ada seorang lelaki yang sangat dikenalnya dengan jelas. Yaitu Luiz Edwardo. Lelaki yang tak lain adalah mantan kekasihnya sendiri.
Raquel sempat mematung. Matanya dan Luiz sama-sama membulat. Jelas Luiz juga kaget dengan kehadiran Raquel.
'Apa-apaan ini? Dia siapanya Tuan Felipe?' batin Raquel.
"Kemarilah Nona Raquel dan Bibi Belinda," ujar Romi. Dia sendiri merupakan sekretaris pribadi Felipe.
Raquel masih membeku. Tetapi saat sentuhan tangan Belinda menyentuh pundak, dia langsung tersadar.
"Raquel?" tegur Belinda.
"I-iya," tanggap Raquel kikuk. Dia segera berjalan mendekati Felipe. Lelaki berusia lima puluh delapan tahun itu tersenyum lembut. Menatap Raquel dengan lekat.
"Hai..." sapa Felipe.
"Halo, Tuan..." Raquel membungkuk hormat sambil memberikan buket bunga pembeliannya. Dia tersenyum dengan canggung pada calon suaminya itu.
"Aku tidak percaya kau setuju menikah denganku. Terima kasih... Aku yakin sekarang bisa pergi dengan damai," ungkap Felipe yang menerima dengan senang hati buket bunga dari Raquel.
"Ayah!" tegur Liuz. Dia benci mendengar ayahnya pasrah begitu.
Felipe terkekeh sambil mengalihkan bola matanya ke arah Luiz. Tidak lupa juga Julio yang merupakan adiknya Luiz.
"Kenalkan mereka adalah putraku. Luiz dan Julio. Meski kami tidak sedarah, kami selalu menyayangi layaknya keluarga. Aku bersyukur mereka setuju untuk membiarkanku menikah denganmu, Raquel..." ucap Felipe.
"Putra?" Raquel merasa semakin syok. Lagi-lagi dia bertukar pandang dengan Luiz.
Apa ini nyata? Itulah kalimat yang terus terulang dalam benaknya. Dia bahkan bisa mengingat jelas masa-masa pacarannya dengan Luiz. Mereka bahkan pernah beberapa kali berhubungan intim. Raquel sendiri lupa seberapa banyak dirinya bercinta dengan Luiz. Lalu sekarang? Dia harus menikah dengan ayahnya Luiz. Raquel merasa benar-benar aneh dan tidak nyaman. Namun apalah daya. Ia sudah terlanjur setuju.
"Mendiang Nyonya Edwardo menderita kelainan pada rahimnya. Jadi dia dan Tuan Felipe memutuskan untuk mengadopsi anak," jelas Romi.
Raquel mengangguk. Dia memilih bersikap tidak mengenal Luiz. Begitu pun sebaliknya.
Tak lama kemudian pendeta datang. Setelah saling mengucap janji, Raquel dan Felipe resmi menikah.
Felipe duduk menyandar di ranjang. Dia dan Raquel saling menggenggam tangan.
"Sekali lagi terima kasih, Raquel. Kita bisa lakukan secara perlahan," tutur Felipe sembari tersenyum tipis. Sedangkan Raquel hanya mengangguk.
Di belakang, Luiz memejamkan rapat matanya. Dia juga merasa syok seperti Raquel. Andai Luiz tahu calon ibu tirinya adalah Raquel, mungkin dirinya tidak akan pernah setuju dengan pernikahan ini.
"Sial! Aku tidak menyangka ibu kita akan semuda ini!" keluh Julio. Berbisik ke telinga Luiz. Dia adalah remaja yang sudah berusia 16 tahun.
...***...
Catatan Kaki :
Gracias : Terima kasih dalam bahasa Spanyol.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Firgi Septia
kenapa coba TDK nikahin Belinda saja /Shame//Shame/
2024-09-07
0
Firgi Septia
ya nggak jg seumuran anakmu mau dinikahin untuk mengasuh anakmu yg seumuran jg knapa TDK cari yg lebih tua/Panic//Panic/
2024-09-07
0
Firgi Septia
ini namanya membantu dengan pamrih nggak nyadar umur sdh tua mau sama yg lebih muda apalagi seumuran anaknya klo mau nikah carilah yg dekat umurmu 🙄🙄
2024-09-07
0