Ada Cinta Dalam Benci
Hari pernikahan sudah tiba, Nayla yang saat ini tengah duduk di sebuah kursi dan meja rias tengah terdiam sambil menatap kearah cermin rias di depannya, ia sudah mengenakan gaun pernikahan yang mewah dan anggun berwarna putih ia tampak cantik namun air mata tidak dapat ia tahan. matanya berkaca-kaca berusaha untuk keluar. Nayla merenungkan kembali impian dan hari-harinya akan berubah demi kedua orang tuanya Nayla merelakan impian dan sisa hidupnya untuk hidup bersama pria yang tidak ia kenali. Air mata semakin deras mengalir Nayla tidak mampu menahan kesedihan di hatinya. Di tengah lamunannya teringat sebuah nama seorang pria yang ia harapkan untuk menjadi suaminya ialah kekasih Nayla seorang pria dan teman masa kecilnya yang saat ini sedang dalam perjalanan bisnis di luar negeri sebut saja Kevin. ketika Kevin memutuskan untuk pergi keluar negeri hingga saat ini ia tidak pernah mengabari Nayla walaupun hanya menanyakan kabar. Bahkan ketika ia memberi tahu Kevin bahwa ia akan menikah, tidak ada kabar balasan dari Kevin. Nayla berfikir apakah Kevin sudah melupakan nya atau sudah menemukan wanita lain disana.?
Acara pernikahan sudah di mulai, banyak tamu yang hadir dan ikut merayakan hari pernikahannya, desain dan hiasan gedungnya tampak mewah banyak tamu dari kalangan executive datang dan ikut merayakan.
Tak lama kemudian mempela pria pun datang dengan setelan jas berwarna hitam menambah kesan tampan dan berwibawa. Reyfan berjalan menuju tempat Nayla berada.
Seperti mimpi ia tidak percaya hari ini ia telah menikah dan memiliki seorang suami.
Nayla pun terbayang ketika pertama kali ia bertemu dengan Reyfan pada acara makan malam dengan kedua keluarga. Ia sempat terpesona dengan wajah tampan Reyfan dengan tinggi badan yang proposional kulit putih bersih dengan gaya rambut seperti oppa korea wajahnya pun putih bersih dan sangat tampan bisa di katakan tipe ideal semua wanita namun ketika ia duduk di sebelahnya Reyfan tak berbicara dan terkesan acuh. Sepanjang acara Reyfan hanya diam dan akan berbicara ketika di tanya saja selebihnya ia tampak diam. Di hari pernikahannya Reyfan pun juga terkesan dingin dan cuek, kami pun melakukan ijab qabul dan selebihnya kita duduk dan melayani tamu yang ingin bersalaman dan berswafoto bersama.
Acara pernikahan pun sudah selesai, seluruh tamu undangan sudah meninggalkan gedung pernikahan. Yang tersisa hanya beberapa tamu yang masih duduk dan saling bercengkrama dengan keluarga kami, yah teman-teman bisnis ayah dan ayah pun tampak asyik mengobrol dengan orang tua lelaki yang sekarang sudah menjadi suamiku, begitupun dengan ibu dia juga sangat asyik mengobrol dengan keluarga suamiku ini.
Berbeda dengan Nayla yang sedari tadi merasa sangat tidak nyaman, Reyfan yang duduk di sampingnya dari awal hingga akhir acara tak sepatah kata pun keluar dia hanya terdiam dan tersenyum kecut kepada tamu undangan yang tadi datang untuk menyalami mereka.
Nayla pun tidak berani untuk mengajaknya berbicara karena merasa takut dan terlebih rasa canggung yang membuat nya ikut terdiam.
Waktu sudah menunjukkan larut malam. Semua tamu sudah pulang, Nayla dan Reyfan yang sekarang sudah sah menjadi suami istri pun ikut meninggalkan gedung pernikahan untuk beristirahat ke sebuah rumah yang sudah di siapkan oleh kedua orang tua Reyfan untuk mereka tinggali. Mereka pulang dengan menaiki mobil yang sama, selama perjalanan menuju rumah Nayla hanya menatap jendela mobil dan memandangi jalan,
"Malam ini indah ya.. Angin sepoi-sepoi banyak suara hewan malam." seru Nayla dalam hati.
Malam ini memanglah indah. Langit yang cerah, dengan bulan sabit yang terang cahayanya tidak lupa bintang-bintang yang bertebaran berkelip menghiasi malam ini.
Beberapa saat setelah di perjalanan akhirnya rombongan mobil pengantin sudah sampai di sebuah rumah mewah berlantai 2, tamannya pun tak kalah indah di sampingnya terdapat kolam ikan dengan air mancur yang seakan membawa ketenangan jika di dekatnya, di sampingnya pula ada sebuah mansion yang bisa di gunakan untuk membaca dan menenangkan diri.
" Reyfan sekarang kamu sudah menikah dengan Nayla. Mama dan Papa Sangat bahagia malam ini karena kamu menikah dengan Wanita yang terbaik seperti Nayla" Ucap selamat dari Mama Reyfan
"Reyfan senang melihat kalian Bahagia walaupun di atas penderitaan Reyfan! "
Dengan Nada ketus Reyfan kemudian pergi ke kamar meninggalkan Nayla yang sedari tadi hanya diam dan memandangi sikap Reyfan kepada Ibunda nya itu.
Ibunya Reyfan yang sebelumnya bahagia seketika terdiam, merasa terkejut dengan kata-kata yang di lontar kan oleh putranya itu, Nayla yang tidak tega berusaha menghibur Ibunda Reyfan yang sekarang menjadi Ibu Mertua nya itu.
"Tante, maafkan sikap Reyfan barusan ya, mungkin saat ini dia sedang kelelahan karena acara pernikahan hari ini. " hibur Nayla yang berusaha menenangkan ibu mertuanya itu.
"Nayla sayang, jangan panggil tante dong kan sekarang mama ini juga mama kamu juga. Mama paham dengan sikap Reyfan yang begitu. Mama yakin kamu adalah wanita yang terbaik untuk putra Mama." ujar mama mertua.
Malam ini Seluruh keluarga kami Tidur di Rumah ini, Nayla yang berusaha untuk selalu ikut berkumpul dengan keluarga pun akhirnya harus pergi menyusul untuk tidur dan menemani suaminya yang sedari tadi sudah di dalam kamar.
Dengan hati-hati Nayla pergi ke dalam kamar itu, di intipnya dari sela-sela pintu agar dia bisa tahu sedang apa suaminya sekarang.
"Aduh dia udah tidur belum yaa?" ujar Nayla yang penuh penasaran.
Karena tidak terlihat dengan jelas akhirnya Nayla memberanikan diri untuk masuk ke dalam kamar. Setelah Masuk kamar terdengar suara Air dari Kamar mandi.
"Ohh, dia sedang mandi" ungkap Nayla.
Nayla pun merasa sangat kelelahan karena pesta hari ini, dia bersiap-siap untuk pergi tidur dan mwnghiraukan suaminya yang masih mandi di dalam kamar mandi,
tak menunggu lama Reyfan sudah selesai mandi dia bersiap-siap untuk memakai Handuk warna putih untuk menutupi tubuhnya, begitu membuka pintu kamar mandi dia terkejut melihat wanita yang sekarang sedang tertidur di ranjang nya.
"Wah, berani-beraninya dia ya tidur di atas ranjang ku! " ujar Reyfan dengan kesal.
Reyfan berjalan menuju ranjang Nayla dan Reyfan berusaha membangunkan Nayla yang rupanya sudah tidur dengan nyenyak akibat kelelahan.
"Heh! siapa yang nyuruh kamu tidur di sini! ini kamarku! kamu cari kamar sendiri sana" bentak Reyfan yang tidak terima melihat Nayla tidur di kamarnya.
Karena suara Reyfan terlalu keras Nayla terkejut dan terbangun.
Nayla yang baru membuka mata dia terkejut melihat seorang lelaki yang hanya memakai handuk berwarna putih berdiri di samping nya, sesaat Nayla terpesona dengan lelaki yang saat ini sedang berada di sampingnya ini yang berusaha untuk mengusirnya keluar dari kamarnya.
Melihat Nayla yang hanya dia memandanginya Reyfan semakin meninggikan suara dan membentak Nayla
"Heh, apa kamu budeg hey bangun ini kamarku! aku gak akan mau tidur dengan mu, jadi kamu jangan sekali-kali bermimpi! sekarang pergi sana! " Reyfan yang sudah tampak sangat kesal dia memaki istrinya di malam pertama mereka.
Nayla yang mendengar bentakan Reyfan seketika tersadar akan lamunannya. dengan suara lirih Nayla membalas suara dari Reyfan Nayla pun beranjak turun dari ranjang dan meninggalkan Reyfan.
" Maaf, aku akan pergi keluar " jawab Nayla lalu berlalu meninggalkan Reyfan yang sedari tadi berdiri.
Dengan kaki yang lemas Nayla pergi berjalan ke arah pintu kamar lalu keluar dan menutup pintu meninggalkan Reyfan sendiri di dalam kamar. Nayla sangat terkejut sekarang hatinya bagai teriris belati karena peristiwa yang baru saja dia alami.
Dengan tertatih Nayla berjalan menuju kamar tamu yang masih kosong, dengan badan yang lemas Nayla membuka pintu kamar dan masuk lalu mengunci kamar tersebut, ia berjalan menuju ranjang lalu Nayla menghempaskan tubuh langsingnya itu ke dalam ranjang yang empuk. Nayla terbaring terlentang matanya menatap langit-langit kamar, Nayla teringat kembali dengan apa yang baru saja dia alami tanpa sadar mata Nayla mulai berkaca-kaca merasakan sesak yang dia rasakan.
Bagaimana tidak, orang tuanya saja tidak pernah membentaknya seperti itu, tapi ia malah mendapatkan suara tinggi dari orang lain, orang yang baru di kenalnya dan sekarang menjadi suaminya. Padahal sesaat dia tengah terpesona dengan Reyfan wajahnya yang tampan denga kulit wajah yang putih bersih tanpa jerawat, badan yang tegap dan dada yang bidang, tetapi tiba-tiba lenyap sudah, dia tersadar bahwa suaminya tidak akan pernah mencintainya dan Nayla pun juga berfikir untuk jangan sampai mencintai suaminya itu. Tanpa sadar Nayla pun tertidur, sampai pagi telah tiba di susul dengan suara ayam jago yang membangunkan Nayla dalam tidur nya. dengan setengah sadar Nayla merasakan bahwa bukan dia yang tidur sendiri di kamar ini, tangannya mulai meraba sampai dia merasakan sesuatu, karena penasaran akhirnya Nayla pun membuka matanya dan menoleh kesamping.
Betapa terkejut nya Nayla dan tidak percaya apa yang dia lihat sekarang. Melihat suaminya yang kemaren malam membentak dan memarahinya sekarang malah tidur di ranjang Nayla.
"hey? apa yang kamu lakukan di sini.. Bangun? " seru Nayla yang membangun kan Reyfan yang masih tertidur dengan pulas.
Nayla kembali mengguncang-guncang tubuh Reyfan supaya dia bangun. karena Reyfan berutang penjelasan padanya.
tak lama pun Reyfan terbangun dan melirik wajah Nayla yang saat ini duduk di depannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments