Waktu sudah menunjukan tengah malam Nayla dan Dhika terlihat semakin dekat, mereka berbincang-bincang saling mengenal satu sama lain membuat Nayla yang sempat merasa kesepian menjadi lebih terhibur.
Mereka seperti pasangan kekasih yang saling mencintai duduk berdua di pesisir pantai bersenda gurau seperti bukan orang yang baru saja saling mengenal.
Dhika adalah pemuda yang baik ia juga lelaki tampan dengan tubuh yang tinggi dada yang bidang kedua lengan yang berotot namun bukan yang besar banget benar-benar seperti aktor korea lee jong suk wajahnya juga putih bersih dengan gaya rambut yang di belah seperti gaya rambut idol korea yang lagi tren saat ini, Dhika juga orang nya sangat ramah dan murah senyum sikap seperti itu yang membuat Nayla merasa nyaman berkenalan dan mengobrol dengannya.
Angin pantai semakin dingin karena sudah sangat malam akhirnya Dhika menawarkan diri untuk mengantar Nayla ke penginapan.
"Udah semakin malam anginnya makin kencang ya, kamu mungkin sudah lelah ayo aku antar kamu ke penginapan mu? " Ajak Dhika.
Nayla yang sudah merasa lelah akhirnya menyetujui ajakan Dhika untuk mengantarnya ke kamar penginapan.
Dalam perjalanan Dhika pun sedikit bertanya kepada Nayla.
"Kalo boleh tau kamu kesini sendirian atau bersama keluarga Nay? " Tanya Dhika basa-basi tapi juga penasaran.
"aku kesini sama suami, aku baru aja menikah dengannya kemarin tapi kami pasangan yang di jodohkan, sebelumnya aku sama sekali tidak mengenal dan bertemu dengannya begitu pun juga dia. Aku terpaksa menerima ini karena keluarga ku saat ini sedang ada kesulitan di bisnis, yah pasti kamu tau kan pernikahan bisnis seperti ini "jelas Nayla dengan nada yang tidak bersemangat.
Dhika yang mengetahui bahwa wanita yang sedang berjalan dengannya ini adalah istri orang lain merasa terkejut, namun ia juga merasa kasian dengan nasib yang di alami Nayla. Karena bisnis keluarga ia harus mengorbankan masa depannya untuk menikah dengan laki-laki yang tidak ia cintai.
"Kalo begitu kemana perginya suamimu Nayla? Kenapa dia tega membiarkan istrinya pergi sendirian?" Tanya Dhika penasaran.
"Dia tidak mengakui pernikahan ini dan aku sebagai istrinya jadi kita di tempat lain seperti ini saling mengurusi urusan masing-masing kalo di rumah karena ada keluarga ya kita harus berpura-pura harmonis." Jelas Nayla.
Tak lama mereka berjalan akhirnya mereka sampai di depan pintu kamar Nayla.
"Ya udah Dhika terimakasih ya sudah menolong ku tadi dan juga mau mengobrol denganku aku jadi gak merasa bosan lagi deh. " Ucap Nayla kepada Dhika.
"Sama-sama besok kalau kamu sendirian lagi aku gak keberatan kok nemenin kamu" balas Dhika menghibur.
Karena Dhika dan Nayla merasa seperti sudah berteman mereka pun tak sungkan bertukar nomor telepon lalu mereka saling berpamitan.
Mereka pun berpisah dengan Nayla masuk kedalam kamar dan Dhika berbalik pergi dari kamar Nayla. Baru beberapa langkah Dhika tak sengaja menabrak seseorang.
"Adduuhhh, maaf-maaf saya tidak awas tadi. " Ucap Dhika yang terkejut dan merasa bersalah seraya mengulur kan tangannya untuk membantu seseorang itu yang terjatuh akibat bertubrukan dengannya.
"Gapapa, lain kali hati-hati." Saut seseorang itu dengan nada ketus. Seseorang itu tidak lain adalah Reyfan.
Setelah meminta maaf Dhika pergi dan berlalu dari Reyfan.
Reyfan yang tampak lelah dan sedikit kesal ia kembali dan masuk ke dalam kamarnya. Di dalam kamar ia menghempaskan tubuhnya ke atas kasur yang empuk dengan seprei berwarna putih itu.
Dengan tubuh telentang Reyfan menatap ke langit-langit atap kamarnya dan kembali membayangkan apa yang ia alami tadi.
Di ruang VVIP tempat Reyfan dan Rena bersama mereka banyak berbincang sampai Reyfan membujuk dan melamar kembali kekasihnya. Namun rasa kecewa Reyfan karena sikap Rena yang seakan tidak memikirkan perasaan nya membuat nya kecewa, namun karena rasa cintanya kepada Rena ia pun menutupi rasa kecewa itu dan bersabar.
Reyfan yang berusaha untuk meyakinkan dan membuat Rena bahagia di saat situasi sudah sangat berbeda. Tetapi Rena malah mementingkan pekerjaannya.
"Sayang malam ini adalah malam kita, emt besok aku mau ajak kamu jalan-jalan kita menikmati pantai dan tempat-tempat lain disini, kamu pasti bakal seneng" Ucap Reyfan kepada Rena.
Namun jawaban dari Rena tidak seperti yang Reyfan inginkan.
"Maaf ya sayang, besok pagi-pagi sekali aku harus pulang soalnya jam 10.00 pagi aku harus ke kota S untuk pemotretan. " Tolak Rena.
"Kamu gak bisa kah kosongin waktumu sebentar, mumpung kita disini waktu seperti ini akan susah terjadi lagi kamu tau kan situasi nya udah beda, mumpung kita disini aku ingin kita menikmati waktu bersama kita." Ucap Reyfan berharap.
"Im so sorry sayang, aku udah tanda tangan kontrak jadi besok aku harus datang, kamu tau kan aku model terkenal saat ini jadi job pemotretan dan lain-lain banyak sayang tolong ngertiin aku ya, please" Ucap Rena.
Karena mendengar ucapan dari Rena. Reyfan merasa kecewa.
"Oke, kalo itu maumu dan sudah menjadi keputusan mu, silahkan aku pergi ke kamar dulu kamu pegilah tidur besok bangun pagi kan." Dengan sedikit kesal Reyfan pun pergi keluar dari ruangan itu dan meninggalkan Rena sendiri.
Akhirnya kebersamaan mereka di akhiri dengan perdebatan dan Reyfan yang merasa emosi nya tak terbendung lagi langsung meninggalkan Rena yang memanggilnya untuk kembali.
Reyfan yang membayangkan Rena kekasihnya itu, yang terlalu tergila-gila dengan karir dan posisi membuat Reyfan kecewa ia pun mulai mempertanyakan apakah Rena benar-benar mencintainya?.
Di sela-sela lamunannya muncul wajah Nayla di bayangan Reyfan. Bayangann saat mereka terjatuh dan saling bertatap mata membuat jantung Reyfan berdegup dengan kencang. Ia mengingat kembali wajah cantik Nayla, wajahnya benar-benar sangat cantik benar-benar gadis yang lembut namun sedikit menyebalkan. Mungkin karena sikap dari Reyfan yang selalu dingin dan cuek kepada Nayla.
Reyfan yang mulai sadar dari lamunannya lalu berfikir gimana bisa wajah Nayla ada di dalam bayangannya.
"aahhh, apa yang aku pikirkan? kenapa harus wajah gadis nyebelin itu muncul sih" ucap Reyfan.
Di balik dinding kamar Reyfan adalah kamarnya Nayla. Di dalam kamar rupanya Nayla juga belum tertidur, ia pun sama dengan posisi telentang dengan mata menatap langit-langit atap kamanya.
Nayla kembali membayangkan lagi kejadian yang hari ini ia alami,
berturut-turut ia ingat secara detail dari ia yang tadi terjatuh dan menimpa tubuh Reyfan sampai ia mengalami hal yang sangat mengerikan di pesisir pantai untung saja Dhika datang menyelamatkannya.
Dalam bayangan Nayla wajah Dhika juga muncul ia membayangkan lagi di saat Dhika datang menyelamatkannya dari orang-orang jahat itu, melihat nya berkelahi dan juga menghajar orang-orang jahat yang berusaha menyakitinya, lalu ketika ia berhasil melawan orang-orang jahat itu, ia tidak pergi ia langsung datang menghampiriku yang sudah lemas dan menggendong ku pergi dari tempat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments