Adhika Putra Tama.

Adhika Putra Tama, pria tampan yang telah menolong seorang gadis dari gerombolan orang jahat, Adhika rupanya adalah seorang direktur utama di perusahaan ternama di kota S, Putra's Group adalah perusahaan yang saat ini ia pimpin.

Di kawasan perusahaannya Adhika adalah sosok pemimpin yang cukup tegas dan pintar ia juga sangat memikirkan kesejahteraan karyawan di dalamnya. Terbukti dari banyaknya prestasi yang di raih karyawan yang ia percayai memenangkan Suatu proyek besar setiap bulannya. Selain di kantornya Adhika juga merupakan sosok yang baik dan ramah di rumahnya, saat di rumah ia sangat menghormati semua anggota keluarga nya, ibu, ayah dan ke dua adiknya yang masih menuntut ilmu pendidikan. Ayah dari Andhika adalah pensiunan dari perusahaan yang sedang ia kelola bisa di bilang Adhika mewarisi posisi ayah nya yang sekarang lebih memilih di rumah dan memantau perkembangan perusahaan keluarga nya.

Ayah Andhika sebut saja Martin. Ia selalu memperhatikan anak pertama nya itu, Adhika memang seorang putra yang memiliki profesionalitas yang tinggi hingga ia khwatir akan masa depan anaknya jika terlalu fokus pada pekerjaan maka keinginannya untuk menimang cucu akan sangat lama, ia juga ingin anaknya juga memikirkan untuk memiliki istri dan anak. Namun karena setiap membahas persoalan tentang pernikahan Adhika selalu mengalihkan perhatian dan membahas topik lain. Sampai ia berfikir untuk menyuruh Andhika untuk pergi berlibur untuk menenangkan pikiran dan juga memikirkan soal memiliki seorang istri. Mendengar itu sontak Adhika menolak ia berdalih jika pekerjaannya di kantor masih menumpuk. Melihat usaha dari ayah Adhika, ibu Adhika tidak tinggal diam ia pun sama ingin melihat anak tertuanya itu segera menikah akhirnya ia pun ikut serta membujuk Adhika.

Adhika yang melihat kedua orang tuanya itu ia tak bisa berbuat apa-apa lagi dengan terpaksa ia menuruti permintaan kedua orang tuanya. Sebenarnya ia tau trik yang sedang ayah dan ibunya lakukan. Namun yah, Adhika tidak bisa jika tidak menuruti permintaan itu. Hari itu juga Adhika pergi ke suatu tempat ia memilih berlibur di Sebuah pantai, karena menurutnya suasana disana lebih menenangkan untuk nya. Akhirnya Adhika pergi ke arah kota Z karena disana ada sebuah resort yang berdekatan dengan pantai yang sedang ia cari. Setelah beberapa jam di dalam perjalanan Adhika telah sampai. Ia pun segera membawa barang-barang bawaannya dan pergi ke penginapan disana.

"Tempat ini indah, ada pantai di depan resort ini pantas resort ini adalah resort yang sangat terkenal di kota ini. " Ucap Dhika kagum.

Setelah ia mendapat kamar di penginapan ia lalu merebahkan diri di ranjang untuk mengusir penatnya selama di perjalanan. Dhika yang rupanya kelelahan akhirnya dia tertidur.

Waktu pun menunjukkan sudah malam hari, Dhika yang sedang terlelap pun akhirnya terbangun tanpa sadar ia melewatkan hari ini dan bisa tidur dengan nyenyak. Akhirnya Andhika pergi bersiap untuk mandi, setalah selesai membersihkan diri ia pun berbenah pakaian dan mencari baju yang ingin ia kenakan.

Setelah selesai ia pun akhirnya menemukan setelan baju polos putih dan kemeja berwarna navy dan celan jens.

Akhirnya ia pun pergi keluar kamar untuk berjalan-jalan menikmati udara pantai sambil mencari makan yang ingin ia makan. Setelah sampai di resto resort tersebut ia memilih menu yang tersedia makanan seafood memang favoritnya. Setelah selesai makan dan kenyang ia pun berjalan santai di tepi pantai, menikmati udara dan suara deburan ombak yang tenang. Karena terlalu menikmati suasana nya Adhika tidak sadar berjalan terlalu jauh dari resort. Jalannya remang-remang dan sepi namun Adhika tidak peduli akan kesunyian itu ia terlalu menikmati suasana ia sempat berfikir bahwa mungkin apa yang di katakan kedua orang tuanya adalah benar, ia harus memikirkan masa depannya sendiri hidup nya tidak hanya di habiskan untuk bekerja melainkan mencari kebahagiaan di satu keluarga kecil miliknya sendiri, sungguh waktu yang sangat indah jika ia pergi berlibur seperti ini bersama orang yang di cintainya mungkin ia akan saling membagi kebahagiaan dalam satu moment.

Ketika Adhika sedang berangan ia tak sengaja mendengar suara teriakan seseorang meminta pertolongan, Adhika yang mendengar suara itu sontak langsung mencari sumber suara itu, ia menyusuri jalan yang sudah sangat sepi dan gelap bahkan tidak ada orang di sini. Disini hanya ada perahu-perahu nelayan yang berjejer saja. Hingga akhirnya Adhika menemukan sumber suara teriakan itu.

Dari balik semak-semak ia melihat seorang gadis yang tidak berdaya yang sekarang di rubungi oleh banyak laki-laki. Adhika yang seolah tidak terima dengan peristiwa itu ia langsung berteriak untuk menghentikan aksi para laki-laki bejat itu.

Akhirnya pertarungan tak bisa di hentikan Andhika yang hanya seorang diri bertarung dengan lima orang, karena keyakinannya ia pun akhirnya dapat mengusir gerombolan penjahat itu.

Setelah itu Adhika menghampiri gadis yang sedang terpojok dengan kaki yang terluka.

Gadis itu sangat lemah ia kehabisan tenaga ketika berusaha menghindari para penjahat tadi. Adhika semakin tidak tega akhirnya ia menggendong gadis itu dan membawanya ke resort. Saat ia melihat gadis itu ia terpesona dengan kecantikan yang di milikinya gadis itu. Ia seperti menemukan seseorang yang ia impikan. Namun Adhika juga penasaran kenapa gadis itu ada di sana sendrian.

Setelah sampai di resort Adhika pun mendudukannya di sebuah sofa di dekat pantai. Tak lupa ia mengobati luka gadis itu. Gadis itu yang tadinya terdiam sekarang bersuara dan ia mengucapkan rasa terimakasih karena Adhika sudah menyelamatkan nya. Adhika pun tersenyum hangat. Ia tau gadis itu sangat ketakutan namun ia tidak berani bertanya kepada nya kenapa ia sampai ada di tempat gelap itu sendiri. Adhika berusaha menghiburnya ia pun juga berkenalan dengan gadis itu. Gadis itu bernama Nayla.

Sejenak Adhika merasa jantungnya berdegup kencang namun ia tidak mau menampilkan apa yang ia rasakan. Karena sikap baik dan ramah Adhika membuat Nayla merasa nyaman untuk mengobrol bersamanya. Hingga waktu menunjukkan sudah terlalu malam. Adhika pun menawarkan diri untuk mengantarkan Nayla untuk pergi ke kamar nya untuk beristirahat tak lupa ia pun meminta bertukar nomor telfon agar bisa berkomunikasi setelah itu. Nayla yang merasa bahwa Adhika adalah orang yang baik ia tak ragu memberikan kontak handphone nya.

Di perjalanan menuju kamar Nayla Adhika memberanikan diri untuk bertanya kepada Nayla sebenarnya ia takut di anggap kurang sopan namu ia penasaran juga. Setelah menanyakan suatu soal ternyata Nayla tidak keberatan menjawabnya bahkan ia pun juga bercerita kepadanya. Sampai ia tau bahwa Nayla ternyata sudah memiliki suami hasil perjodohan keluarganya Nayla tidak menyukai nya begitupun suaminya, mungkin ini yang menjadi alasan Nayla pergi sendirian hingga mendapati musibah tadi.

Mendengar cerita Nayla, Adhika merasa kasian ia seperti ikut merasa kesedihan dan rasa kesepian yang Nayla rasakan namun gadis itu tidak bisa berbuat apa-apa karena ini semua demi kebaikan kedua orang tuanya.

Tak terasa akhirnya mereka telah sampai di kamar Nayla. Adhika pun menyuruh Nayla untuk masuk ke kamar dan beristirahat. Setelah kedua nya berpamitan dan Nayla pun sudah menutup pintu kamarnya, Adhika berbalik beranjak pergi namun.

"Bbrrukkk"

Adhika bertabrakan dengan seorang laki-laki.

Adhika langsung meminta maaf walaupun laki-laki tersebut tampak sangat kesal kepadanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!