Kenapa Dia Bisa Berubah?

Karena kelelahan tidak butuh waktu lama Nayla pun terlelap, di ranjang besar dengan kondisi gelap karena sudah terbiasa tidur dalam keadaan lampu di matikan.

Malam pun telah berganti pagi, sinar matahari telah menerangi setiap sudut ruangan, suara riwuh dengan pelayan yang bekerja di luar kamar, ada yang sedang membersihkan vas-vas di sepanjang jalan ruangan, ada juga yang sedang sibuk membuat sarapan untuk tuan rumah.

Nayla yang masih tidur dengan posisi miring ke kanan tampak tidak terganggu dengan suara riwuh aktivitas di luar kamarnya ia menggulingkan badannya kearah kiri ke sisi kasur yang lebih luas namun ia terkejut ketika ia meraba sisi kasur yang ada di sampingnya,

" Apa ini kok aneh. " Ucap Nayla yang meraba dengan mata masih terpejam.

Karena merasa sangat mencurigakan ia pun membuka matanya, betapa terkejut nya ia dengan apa yang ia lihat di depan matanya.

"Aaaaaacccchhhhhhhkkkkkkk" Teriak Nayla memecah keheningan kamarnya.

Ternyata ada Reyfan yang sedang tertidur di samping nya, dengan posisi mereka yang saling berhadapan. Reyfan yang masih tidur ikut terkejut dan histeris.

"Aaaaaaacccchhhhhhhkkkkkk" Timpal suara Reyfan. Keduanya berteriak bersamaan, Nayla dengan refleknya langsung mendorong tubuh Reyfan agar menjauh darinya, namun karena dorongan Nayla terlalu kencang membuat tubuh Reyfan terdorong dan terjatuh ke lantai.

"Hheeeeee, aaaauuuu, apa yang kamu lakukan sakit tau! " Ucap Reyfan yang tersungkur jatuh dari ranjang Nayla. Reyfan meringis kesakitan karena pinggang nya terasa nyeri.

Nayla yang terkejut mencoba memeriksa keadaan Reyfan yang masih terbaring di atas lantai.

"Sakit ya. " Tanya Nayla

"Kamu kira gak sakit apa.! " Balas Reyfan kesal lalu mendudukkan dirinya ke atas ranjang.

Nayla melihat sekeliling kamarnya ia ingin memastikan bahwa ia tidak salah memasuki kamar. Namun benar ini adalah kamarnya.

" Ini kan kamarku? Kenapa kamu disini.! " Tanya Nayla penuh curiga.

"E-enggak tau aku semalam minum, mungkin aku terlalu mabuk tidak sadar masuk kamarmu. " Jelas Reyfan.

Yang sebenarnya terjadi, semalam Reyfan memang berada di kamar Nayla, ia ingin menunggu Nayla pulang dan ingin membicarakan soal kejadian kemarin. Namun Reyfan terlalu bingung dan canggung untuk berbicara dengan Nayla. Karena terlalu malam ia memutuskan untuk tidur di dalam kamarnya Nayla dan menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Nay, aku mau bicara mengenai kejadian kemarin. Sebenarnya aku. Aachhh susah banget sih ngomong sama dia " Celetuk Reyfan yang kesal.

" Achh bodoamat deh ngantuk juga mending aku tidur dulu besok kalo dia udah pulang aku baru bisa bicara. Reyfan tidur kosongkan pikiran mu.! " Celetuk Reyfan.

Namun Reyfan tidak mengira bahwa beberapa saat setelah ia tidur Nayla sudah pulang dan memasuki kamarnya dan beristirahat tidur.

"Berarti semalam kita tidur bersama. Kamu gak macam-macam kan.! " Ucap Nayla yang terkejut dan langsung menyilangkan kedua tangannya ke dada.

"Enak aja, badan kecil kaya gitu gak bikin aku nafsu ya. " Ucap Reyfan.

"A-apaaa, kecil. " Ucap Nayla terbelalak matanya karena kesal dengan ucapan Reyfan.

"Keluar sana balik ke kamarmu.! " Ucap Nayla sambil mendorong tubuh Reyfan.

Reyfan yang merasa jengkel pun menangkap tangan Nayla yang mendorong nya. Lalu dengan kekuatannya langsung mendorong tubuh Nayla.

Nayla yang tak cukup tenaga nya ikut terdorong dengan posisi Nayla yang terbaring dengan kedua tangan nya di genggam oleh Reyfan. Kemudian Reyfan mulai menatap kedua mata Nayla ia mulai mendekatkan wajahnya. Keduanya saling bertatapan mata. Reyfan pun mendekatkan wajahnya ke area telinga Nayla dan berbisik.

"Segeralah mandi, nanti kita bicara berdua aku tunggu di meja makan. " Bisik Reyfan, lalu melepaskan kedua tangan Nayla dan beranjak pergi keluar kamar.

Nayla yang masih terdiam dengan apa yang Reyfan kan lakukan.

"Dasar laki-laki gila. " Celetuknya ketika Reyfan sudah meninggalkan kamarnya.

Nayla pun segera bangkit dari posisinya dan hendak mandi.

Ketika sedang mandi ia mulai mengomel sendiri karena sikap Reyfan.

" Sebenarnya dia kenapa sih, kemaren kasar tadi dia kaya bicara halus gitu, saat dia terjatuh tadi aku kira dia ngamuk, aneh emang itu orang. " Ucap Nayla mengomel.

Setelah selesai mandi ia pun mencari pakaian yang cocok dikenakan. Karena sekarang di rumah sudah tidak ada keluarga ia lebih suka pakaian yang simpel. Nayla pun mengenakan celana pendek sedengkul berwarna biru muda dengan baju kaos warna putih tidak lupa ia geraikan rambutnya yang panjang di tambah sedikit riasan di wajah agar tidak pucat. Nayla tampak cantik natural dan lebih segar. Setelah selesai merias diri ia pun keluar dari kamar menuju lantai bawah untuk bertemu Reyfan di meja makan.

Di meja makan ternyata sudah ada Reyfan yang sedang menunggu Nayla. Reyfan tampak lebih tampan dengan pakaian casualnya. Dengan memakai setelan kaos hitam, kemeja kotak berwarna hitam putih dan celana jens berwarna hitam gaya rambut nya seperti oppa korea menambah kesan pria tampan.

Melihat Reyfan yang sedang duduk Nayla pun langsung menghampiri nya dan ikut duduk di sebrang meja. Reyfan pun menyadari kedatangan Nayla.

"Oh kamu udah datang, sarapannya di makan dulu Nay. " Ucap Reyfan menyilahkan Nayla duduk.

"Kamu gak makan langsung sarapannya? gak lagi nungguin aku kan.? " Tanya Nayla

"Aku nungguin kamu biar kita sarapan bareng. " Jawab Reyfan dengan tersenyum.

" Emt. Oke selamat makan. " Ucap Nayla.

Sebenarnya Nayla merasa ada yang aneh dengan sikap Reyfan, sikapnya beda dengan biasanya.

Akhirnya mereka berdua sarapan pagi bersama. Nayla pun mulai fokus dengan sarapannya. Ketika Nayla sudah selesai dengan aktivitasnya ia hendak meninggalkan meja makan dan ingin kembali ke kamarnya namun ketika melewati Reyfan ia langsung di cegah oleh Reyfan dengan menggenggam tangan kanan Nayla.

Nayla pun terkejut karena Reyfan menggenggam tangannya.

"Nay, kita ngobrol sebentar di taman. " Ajak Reyfan.

"Mau ngobrol soal apa? " Balas Nayla penasaran.

"Udah ikut aja yuk sebentar aja. " Ucap Reyfan sambil menarik tangan Nayla pergi bersamanya.

Setelah mereka sudah sampai di kursi taman belakang rumah, mereka duduk berdampingan Reyfan dan Nayla saling berhadapan.

"Nay, sebelumnya aku mau minta maaf karena udah keterlaluan kemaren aku udah kasar sama kamu." Ucap Reyfan mengakui penyesalannya.

Pertanyaan yang ada di atas kepala Nayla tentang sikap Reyfan terjawab sudah.

" Kamu gak lagi sakit atau jangan-jangan kamu masih mabuk, Reyfan gak mungkin langsung berubah jadi baik dengan cepat. Sekarang apa rencana mu.? " Jawab Nayla dengan curiga.

" Tidak ada rencana aku merasa bahwa aku udah keterlaluan aja. Aku tau kamu juga gak mau di posisi sekarang kan. " Jelas Reyfan dengan senyuman.

"Lalu apa yang kamu sekarang? " Tanya Nayla.

"Aku tidak mau apa-apa cuma mau berdamai aja sama kamu. Aku tau sekarang kita udah sah jadi suami istri. Tapi kamu tau kan aku punya Rena. Aku ingin menikah dengannya tapi kondisi yang udah seperti ini sepertinya susah. Rena sendiri juga belum siap untuk menikah dengan ku. Aku mau kita berteman gimana. " Jelas Reyfan.

Sebenarnya Nayla masih merasa sangat kecewa dengan Reyfan karena dialah ia harus mengalami kesulitan dan berakhir di klinik akibat dehidrasi berar, tapi entah kenapa ia tidak dapat meluapkan emosi nya ia seperti paham dengan keadaan Reyfan, atau mungkin sifat polosnya yang buat dia tidak bisa marah dengan suaminya.

" Oke kalo begitu." Ucap Nayla mengikuti ucapan Reyfan.

"Kita damai " Ucap Reyfan sambil menjulurkan tangan kanannya untuk bersalaman dengan Nayla.

" Kita damai " Balas Nayla membalas jabatan tangan Reyfan.

" Kalo di depan orang tua, kita harus mesra agar mereka tidak curiga. Oke" Ucap Reyfan.

"Oke." Balas Nayla.

Akhirnya mereka memutuskan untuk berdamai dan menjadi teman.

"Ngomong-ngomong kamu gak ke kantor. " Tanya Nayla.

" Seharusnya aku pergi ke kantor cuma papah menyuruh ku libur beberapa hari. " Jelas Reyfan.

"Ohh, bagus dong kamu bisa menemui kekasihmu kan" Ucap Nayla.

"Dia lagi ke luar kota mungkin dua hari lagi baru pulang. " Jawab Reyfan.

"Ohh yaudah aku naik dulu ya. " Ucap Nayla berpamitan.

"Em mau ke mall jalan-jalan. " Ajak Reyfan.

"Kamu yakin. " Jawab Nayla sedikit terkejut.

"Ayok, kita jalan-jalan kita udah damai kan jadi gapapa dong" Ajak Reyfan.

"Oke deh. " Jawab Nayla menuruti ajakan Reyfan.

Reyfan pun mengajak Nayla untuk pergi jalan-jalan berdua.

Terpopuler

Comments

Rosey

Rosey

garang banget bang 😏

2023-05-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!