Sembari menunjukkan tempat tinggalnya kepada Jaka. Nawang mengajak nya untuk bertamu kedalam nya dengan melewati air terjun yang menutupi sebuah gua tempat tinggal Nawang.
"mari aku ajak kamu ke rumah aku. " Ajak Nawang
"Kamu yakin Nawang? Kamu bukan lelembut kan? " Tanya Jaka tidak percaya
"Sembarangan kamu mengatai aku lelembut, sini jalan dulu baru kamu tau" Ucap Nawang menegaskan.
Akhirnya Jaka menuruti ajakan Nawang, mereka berjalan beriringan dan saling berpengangan tangan agar tidak terpeleset batu sungai yang licin.
Betapa terkejutnya Jaka ketika ia melewati air terjun yang cukup deras itu. Ia melewati air namun badannya tidak basah. Kejadian ini sedikit membuat Jaka curiga siapakah Nawang.
Setelah Jaka sampai ke dalam gua tempat tinggal Nawang ia pun terbelalak matanya melihat hal yang belum pernah ia lihat sebelumnya ia seperti tidak percaya namun inilah yang ia lihat sekarang ia melihat kondisi luar dan dalam sangat berbeda di dalam gua ini sangat luas dan terdapat rumah yang bagus dan megah sangat berbading dari rumahnya dan rumah warga kampungnya. Rumah ini sangat mewah dengan warna emas dan juga tanaman bunga yang banyak.
"Ini kah rumah kamu? " Tanya Jaka kagum tidak percaya
"Iya ini adalah tempat tinggal aku disini" Jelas Nawang.
"Aku takjub dengan rumah kamu Nawang" Ucap Jaka
"Kamu boleh datang kesini kapanpun kamu mau Jaka" Balas Nawang.
Kemudian hari-hari berikutnya mereka menjadi lebih dekat dan sering bersama menikmati hari dan juga menghabiskan waktu bersama.
Benih-benih cinta dari hati Jaka semakin besar begitu pun dengan Nawang. Hingga suatu hari Jaka memberanikan diri meminang Nawang untuk menjadi istrinya. Namun suatu hal mengejutkan Jaka ketika Nawang yang di yakininya juga memiliki perasaan yang sama namun ia menolak lamaran Jaka.
"Jaka ma'af kan aku, kita tidak bisa bersama aku memiliki suatu alasan yang membuat kun tidak bisa menerima lamaran kamu" Jelas Nawang.
Mendengar tolakan wanita yang ia cintai tidak membuat perasaannya langsung lemah Jaka berusaha untuk menunjukkan perasaan tulusnya kepada Nawang.
Beberapa hari Nawang memperhatikan Jaka yang memperjuangkan cintanya kepada dirinya membuat Nawang bingung dan gelisah ia akhirnya berdoa dan memohon batara agung agar Nawang bisa bersama dengan Jaka lelaki yang ia cintai. Dengan kesungguhan akhirnya ia mendapat jawaban dari batara agung.
Kemudian ia menemui Jaka yang saat ini tengah duduk di atas batu yang biasa mereka duduki bersama. Nawang menghampiri Jaka lalu ia berkata.
"mas Jaka kenapa kamu sampai seperti ini menunggu ku? " Tanya Nawang.
"Nawang akhirnya kamu menemuiku, aku akan berusaha keras agar kamu yakin dan percaya bahwa aku sangat mencintai mu. " Jelas Jaka bersungguh-sungguh.
"Mas, aku akan memberi tahu kamu alasan yang membuat kita tidak bisa bersama. Kamu harus tau bahwa aku bukanlah manusia. Aku adalah bidadari yang di tugaskan untuk menjaga tempat ini, manusi dan bidadari tidak akan bisa bersatu. Ketahuilah bahwa akupun juga mencintaimu. Namun kita tidak bisa bersama karena dimensi kita berbeda."jelas Nawang kepada Jaka.
Mendengar penjelasan dari Nawang membuat Jaka terkejut dan ia pun tampak seperti tidak memiliki harapan lagi.
"Tidak adakah cara agar kita dapat bersama? " Tanya Jaka berharap.
"Nawang tidak bisa menjawab pertanyaan Jaka. "
Ia terdiam sesaat untuk mengukuhkan hatinya apa yang harus ia lakukan ia bimbang ia sangat mencintai Jaka namun ia adalah seorang bidadari jika ia bersama Jaka ia tidak akan bisa lagi pergi ke kayangan ia akan kehilangan gelarnya dan ia akan menjadi manusia biasa.
Akhirnya ia meneguhkan hati nya dan hendak menjawab bahwa ia memutuskan untuk hidup bersama Jaka di bumi.
Namun belum ia sempat mengucapkan ada suara yang menentang hubungan Jaka dan Nawang.
"Seorang manusia tidak akan bisa bersama dengan seorang bidadari itu adalah hukum yang sudah mutlak tidak bisa di bantah! Nawang jika kau lalai akan tugas mu lebih baik kau kembali ke kayangan.! " Ucap Suara langit itu.
Jaka dan Nawang terkejut kemudian Nawang pun bersimpuh dan memohon dengan bersungguh-sungguh.
"Ya batara agung mohon belas kasih Nawang sangat mencintai Jaka Nawang sangat bahagia bersama Jaka mohon restui hubungan kami. Ya batara agung hamba mohon restui kami" Ucap Nawang memohon kepada Batara agung.
Kemudian Jaka pun juga memohon kepada Batara agung.
"Ya batara agung hamba mohon jangan pisahkan kami, kami saling mencintai satu sama lain hamba mohon restui kami" Dengan bersimpuh ia memohon dan berharap akan di kabulkan oleh Batara agung.
Namun sayangnya hubungan dari 2 dimensi ini tidak lah bisa.
Batara agung tetap menolak dan tidak bisa merestui hubungan ini.
Mendengar perintah bahwa Nawang harus kembali ke kayangan Jaka pun sangat putus asa. Karena ia berada di tempat ini dengan waktu yang cukup lama tidak makan dan minum membuat Jaka tampak sangat pucat dan lemas. Nawang melihat kondisi Jaka ia semakin yakin untuk tidak meninggalkan Jaka sendirian. Karena kondisi Jaka yang mulai parah. Nawang pun bersumpah bahwa tempat ini adalah saksi cinta kasih mereka. Tempat ini akan selalu indah dan tempat dimana mereka bisa menemukan dan bersama orang yang mereka kasihi selamanya.
Setelah bersumpah Jaka pun menutup mata di dalam pelukan Nawang. Nawang pun tak kuasa menahan tangis nya dan tidak rela Jaka meninggalkannya. Akhirnya Nawang pun mengakhiri hidupnya dengan menusuk dadanya dengan belati yang di bawa oleh Jaka. Akhirnya Mereka meninggal bersama-sama.
"Nahh itulah cerita asal usul disini Nayla." Ucap Dhika.
Nayla yang terbawa cerita membuat nya menitikan air mata.
"Kasian Jaka dan Nawang. Tidak di restui oleh semesta. Aku jadi sedih" Ucap Nayla menyembunyikan air matanya.
"Kamu cengeng ya Nay" Gurau Dhika.
"Enak aja aku gak cengeng tapi cerita ini beneran bikin baper. Tapi aku jadi punya inspirasi untuk novel aku Dhika. " Jelas Nayla.
"Ohh kamu penulis ya Nay" Ucap Dhika.
"Iya hehe hobi aja sih buat ngisi waktu luang. " Jelas Nayla.
"Kamu hebat ya Nayla" Puji Dhika.
"Hebat gimana Dhik? " Tanya Nayla.
"Ya hebat aja hehe" Imbuh Dhika.
"Dhika yuk duduk di batu itu kayanya cantik buat selfie" Ajak Nayla.
"Boleh ayok" Balas Dhika.
Akhirnya mereka berjalan bersama menuju sebuah batu besar di pinggir air terjun.
Nayla sangat menikmati waktunya bersama Dhika begitu pun dengan Dhika.
Nayla bisa tertawa dan tersenyum sumringah membuat hati Dhika ikut senang, walaupun ia baru saja mengenal gadis itu namun ia seperti tau bahwa ia mempunyai beban besar yang di pikulnya namun karena ia tidak mau menujukan kepada orang lain ia tidak bisa di mengerti perasaannya.
Namun setidaknya ia bisa membuat Nayla bahagia walaupun mungkin ini adalah waktu terakhirnya karena mungkin ia tidak akan bertemu Nayla lagi ketika ia selesai berlibur disini. Namun Dhika yang ternyata jatuh cinta kepada Nayla ia berharap Nayla akan menjadi pasangan hidup nya walaupun ia tau Nayla adalah istri orang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Rosey
udahhh sama Dhika aja fikss kalian serasi 😍
2023-05-30
0