Hari sudah berganti sinar matahari pagi menembus sela-sela gorden kamar Nayla yang masih terlelap, rupanya kemaren malam ia begadang karena tidak bisa tidur.
Bunyi dering handphone yang terletak di meja samping kanan ranjang Nayla, handphone berdering dan ada notifikasi panggilan dari nomor yang tidak di kenal. Suara deringnya keras hingga membuat Nayla terbangun dari tidurnya, dengan setengah sadar Nayla mengulurkan tangannya ke asal sumber suara dan mencari letak Handphone miliknya, dengan mata yang masih terpejam Nayla menjawab panggilan tersebut.
"Hallo" kata Nayla dengan lemas.
"Gadis cantik jam segini masih tidur, astaga" Tegur suara itu.
Mata Nayla langsung terbelalak dan melihat panggilan di handphone nya.
"Hallo, ini siapa? " Tanya Nayla lagi memastikan.
"Baru kemarin udah lupa sama aku, aku Dhika. Nayla" Tegur Dhika.
"Astaga kamu ya pagi-pagi udah nelfon aja aku jadi gak sadar hehe maaf ya Dhika. " Jawab Nayla.
"It's Oke Nayla, by the way hari ini kamu ada rencana tidak? Kalo tidak aku mau ajak kamu jalan-jalan. " Ajak Dhika.
"Emt. Aku ndak ada rencana hari ini, rencana ku cuma satu rebahan di kamar tadinya, karna kamu ajakin aku mau" Jawab Nayla senang.
"Bagus kalo kamu nganggur hari ini, aku mau ajak kamu pergi jalan-jalan di daerah wisata di luar resort kamu mau, " Ucap Dhika.
"Mau kemana dulu kamu gak ada niat jahat kan" Jawab Nayla dengan sedikit curiga.
"Kamu lihat tampangku ini orang jahat kah? Santai aja aku mau holiday disini kamu mesti bakal senang" Ucap Dhika meyakinkan.
"Oke, jemput aku jam sepuluh ya Dhika. " Balas Nayla.
"Oke, kalo begitu siap-siap sekarang ya jam sepuluh pagi aku jemput di kamar mu.. Bye Nayla" Dhika mengakhiri percakapan mereka.
Mereka pun akhirnya mengakhiri percakapan mereka di telefon dan bersiap untuk pergi.
Ketika Nayla hendak bersiap mandi, tiba-tiba bunyi bell pintu berbunyi.
Nayla pun langsung berjalan menuju bibir pintu untuk membuka pintu siapakah yang datang.
Ketika Nayla membuka pintu ternyata ada Reyfan yang berdiri di situ.
"Reyfan? Ada perlu apa kamu? " Tanya Nayla
Tanpa langsung menjawab Reyfan langsung masuk kedalam kamar Nayla.
"Hey, aku tanya loh. Jawab aku dong? " Tanya Nayla lagi.
Reyfan yang sudah berada di dalam langsung berjalan menuju ranjang Nayla dan duduk disana.
Nayla yang masih bingung dengan tingkah laku suaminya ini akhirnya menutup pintu lalu bertanya lagi.
"Reyfan Putra Atmajaya. Tolong jawab aku kamu ada perlu apa datang kesini, mana langsung masuk lagi.?" Tanya Nayla dengan kesal.
"Kamu baru bangun tidur ya." Reyfan tidak langsung menjawab pertanyaan dari Nayla malah menanyakan hal lain.
"Aku tau kamu bosan hari ini kan, mau pergi denganku?" Jawab Reyfan dengan nada dingin.
Nayla yang tadinya kesal langsung terkejut dengan ajakan Reyfan, ia bingung sekaligus bimbang.
"Gak ada angin gak ada hujan kamu mau ajak aku jalan? Bukannya kekasih mu ada disini? Kenapa gak sama dia aja? " Tanya Nayla yang masih bingung.
"Gak perlu banyak tanya kamu mau atau tidak? " Jawab Reyfan tegas.
Nayla pun berfikir dia sudah memiliki janji dengan Dhika dan ini tiba-tiba Reyfan juga mengajaknya keluar?
Namun akhirnya Nayla pun menjawab ajakan Reyfan.
"Maaf aku udah ada janji mau keluar sama temen jadi aku tidak bisa menemanimu keluar. " Jawab Nayla yang menolak ajakan Reyfan.
Nayla menggrutu di batinnya, "lagian kemarin malam aku di tinggal sendirian di penginapan sedangkan dia malah pergi bersenang-senang dengan kekasihnya, sekarang giliran aku yang balas emang nya cuma kamu yang bisa senang-senang dasar cowok egois" Suara batin Nayla.
Reyfan yang mendengar penolakan dari Nayla langsung bertanya.
"Kamu mau keluar sama siapa? "
"Cewek atau cowok? "
"Pergi kemana aja? "
Tanya Reyfan yang memberondong.
"Kamu kepo banget, mau aku pergi sama cewek atau cowok itu kan bukan urusanmu" Balas tegas Nayla.
"Ya jelas urusan ku kamu kan istriku jadi aku harus tau kemana dan dengan siapa kamu pergi " Jawab Reyfan
"Kamu gak ingat semalam kamu pergi keluar sama siapa? Sama wanita lain kan ke room VVIP, aku tau tapi tidak melarangmu kan. Kenapa kamu harus ikut ngurusin urusanku" Balas Nayla yang mulai kesal.
Reyfan pun tak bisa membalas lagi ia juga berfikir bukankah kemarin malam ia juga bersenang-senang dengan Rena dan meninggalkan Nayla sendiri. Kita juga sudah sepakat untuk tidak mencampuri urusan masing-masing. Tapi kenapa sekarang rasanya ia ingin tau sekali istrinya akan bertemu dengan siapa dan hendak pergi kemana.
"Sudahlah Reyfan aku mau mandi dulu, kalo kamu udah tidak ada hal yang mau di bicarain kamu kembali ke kamarmu sendiri" Ucap Nayla.
Reyfan yang memandang istrinya Nayla langsung bangkit dan berjalan menuju pintu keluar.
Suara pintu pun tertutup Nayla langsung bergegas mandi, setelah selesai mandi Nayla pun merias dirinya wajah cantik Nayla tak perlu make up yang tebal. Ia cukup menggunakan beberapa alat make up saja seperti moisturizer untuk melembabkan kulit lalu memakai sunscreen agar wajahnya terlindungi dari terik matahari, lalu memakai chusion dari brand ternama. Setelah itu di shade dengan bedak tabur tak lupa ia membuat alis agar semakin menambah volume wajahnya selanjutnya tak lupa aye liner lalu ayeshadow berwarna peach ia usap sedikit lalu di beri gliter agar lebih cantik setelah itu tak lupa mascara agar menambah kelentikan matanya, finishnya ia memakai lipcream dan di ombre setelah itu menggunakan blush on pink dan di tap tap sedikit di pipinya, Sudah deh.
Setelah habis berdandan Nayla pun memilih baju yang cocok untuk ia kenakan hari ini.
Setelah cukup lama ia mencari akhirnya ketemu juga yang cocok ia lebih suka memakai baju casual hari ini ia mengenakan setelan celana pendek berwarna navy dan hodie jumbo berwarna hitam putih. Sebenarnya ia ingin tampak anggun tapi sepertinya tidak sesuai dengan karakternya yang tidak mau ribet.
Setelah selesai memilih baju yang ingin ia kenakan ia menata rambutnya kali ini ia ikat seperti eko kuda memperlihatkan leher dan tengkuknya yang putih mulus.
Waktu yang sudah menunjukkan pukul sepuluh Nayla sudah hampir siap ia tak lupa memakai parfume favoritnya dari brand Golden dengan aroma manis buah pear dan peach semakin menambah semangat nya.
Bell kamarnya pun berbunyi, Nayla seakan sudah tau siapa yang membunyikan bell kamarnya itu langsung bergegas menuju pintu, di bukanya pintu itu dan ternyata sudah ada lelaki tampan dan tinggi memakai kemeja berwarna hitam putih dan bercelana di bawah dengkul. lelaki tampan itu tak lain adalah Dhika.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments