Apakah Kamu Benar Reyfan.

Di dalam hati Nayla masih merasa bingung juga aneh, apa yang terjadi kepada Reyfan. Kenapa dia tiba-tiba menjadi baik juga halus ketika berbicara dengan Nayla. Namun sisi lainnya Nayla tampak senang karena ia tidak di bentak-bentak oleh Reyfan.

Untuk hari ini bisa di katakan sebagai kecan pertama mereka. Reyfan mengajak Nayla pergi berdua saja tanpa pengawal dan juga sopir pribadi. Reyfan tanpak lebih sumringah kepada Nayla ia mengajak Nayla jalan-jalan ke sebuah Mall yang terkenal di kota Y untuk menonton bioskop.

" Nay, aku udah pesen dua tiket buat kita nonton bioskop, kamu suka film romance kan.? " Tanya Reyfan.

" Kamu udah pesan, i-iya film apa saja aku suka. " Jawab Nayla dengan sedikit canggung.

" Yaudah kita langsung berangkat? " Ajak Reyfan.

" Tunggu, aku harus ganti baju dulu Rey. " Balas Nayla.

" Gak usah Nay, kamu udah cantik kok beneran gak bohong, " Rayu Reyfan.

" Emm, yaudah deh kalo kamu bilang begitu. " Jawab Nayla menurut.

Mereka berdua berjalan beriringan menuju mobil yang sebelumnya sudah di siapkan, setelah sampai di mobil Reyfan dengan ramahnya membukakan pintu depannya dan mempersilahkan Nayla masuk kedalam.

" Silahkan Nay, awas kepalanya. " Ucap Reyfan mempersilahkan Nayla masuk mobil.

" Aku duduk di sampingmu? Biasanya aku duduknya di belakang." Ucap Nayla.

" Mulai sekarang kamu duduknya di depan aja ya Nay. " Jawab Reyfan dengan tersenyum.

" Baiklah terimakasih. " Balas Nayla yang kemudian masuk kedalam mobil.

Setelah keduanya masuk kedalam mobil, Reyfan mulai mengemudikan mobilnya.

Di dalam perjalanan, mereka mulai mengobrol layaknya pasangan lainnya.

" Hari ini cuacanya cukup cerah ya Nay.? " Tanya Reyfan membuka obrolan.

" Iya Dik, eh Reyfan, cukup cerah " Ucap Nayla kaget, karena sering ngobrol bersama Dhika ia sampai keceplosan menyebut namanya.

Reyfan yang mendengar nama asing itu sedikit terkejut dan menanyakan siapa orang tersebut, walaupun ia tau orang yang bernama Dhika pasti adalah orang yang menemani Nayla kemarin. Namun ia pura-pura tidak mengetahuinya.

" Dhik? Siapa itu Nay? " Tanya Reyfan.

" Maaf aku salah sebut, dia temen aku kok maaf ya. " Ucap Nayla merasa sungkan.

" Oh temen kamu, kirain pacar kamu Nay. " Jawab Reyfan.

" Hehehe, temen Rey. " Ucap Nayla.

" Ngomong-ngomong kalo boleh tau sih, kamu udah berapa lama sama Rena Rey.? " Tanya Nayla penasaran.

" Emm, cukup lama Nayla kita berhubungan hampir 4 tahun. Lama ya. " Jawan Reyfan sambil fokus mengemudi.

" Lama ya, tapi kok kalian gak nikah aja malah kamu di nikahin sama aku. " Jawab Reyfan.

" Sebenarnya udah berkali-kali aku melamarnya tapi dia tidak mau selalu menolak dengan alasan masih fokus dengan karirnya, dia itu model terkenal Nay. Dulu kita bertemu saat aku ada acara di sebuah hotel, waktu itu aku di kenalin sama temen aku, kami mulai ngobrol saling berkenalan karena kita ngobrolnya nyambung dan nyaman aku beraniin nembak Rena Nay. " Ucap Reyfan menceritakan.

" Lalu setelah itu Rey. " Tanya Nayla penasaran.

" Setelah itu kita sering kencan, makan malam bersama, aku mulai tertarik dengannya jadi aku menyatakan cinta dan ternyata dia juga sama, akhirnya kita jadian Nay. Aku sempat berfikir hubungan ku tidak akan lama tapi tidak, kita bertahan sampai 4 tahun, aku menghormatinya Nay aku tidak mau merusaknya sampai kita sah. Tapi entah mungkin sudah lama kali ya dia seperti berubah jadi jarang ada waktu, lebih fokus dengan karirnya. Orang tuaku sudah menyuruh ku melamarnya tapi dia menolak dan jawabannya pun tidak berubah ia ingin fokus dengan karirnya.

" Sangat di sayangkan. Kenapa dia tidak melihat ketulusan mu Rey. " Ucap Nayla menyayangkan.

" Yah karena orang tuaku juga pengen melihat ku segera menikah, jadinya kita dijodohkan. Awalnya aku menolak keras dan ingin menunggu Rena. Tapi Papahku orang yang tegas dan tidak bisa di ubah keputusannya. Mau tidak mau aku terima. " Jelas Reyfan.

" Kalo kamu gimana Nay. Tau kamu di jodohkan begini. " Tanya Reyfan penasaran.

" Tentu saja aku menolak, aku sangat tidak menyukai perjodohan ini, aku masih memiliki impian menjadi penulis yang hebat. Sama seperti mu aku juga memiliki kekasih tapi saat ini aku tidak tau status kami, ia seperti menghilang begitu saja. 1 tahun yang lalu dia pamit pergi dinas ke luar negeri, dengan berat hati aku mengikhlaskan ia pergi dan kita berjanji untuk tetap menunggu hingga hari kita akan bertemu. Namun semenjak ia pergi tidak ada kabar lagi, aku sudah menghubunginya namun nomor telepon nya sudah tidak aktif. Terakhir karena putus asa aku menemui orang tuanya aku hendak mengabarkan jika aku akan di jodohkan dan segera akan menikah orang tuanya bilang akan menyampaikan pesanku. Namun tetap ia tidak membalas ataupun pulang. Aku tidak tau sekarang ia sedang apa, melihat kondisi ayah yang memiliki riwayat jantung aku terpaksa menyetujuinya. " Ucap Nayla berterus terang dengan menitikan air mata membuat Reyfan ikut merasakan sakit yang ia rasakan. Karena tidak ingin terlalu berlarut Reyfan mulai menyelamur Nayla.

" Ehhh kita sampai Nay. " Ucap Reyfan sumringah agar Nayla tidak terlalu sedih.

" I-iya Rey. " Ucap Nayla.

Setelah sampai di tempat tujuan, Mereka berjalan bersama menuju pusat perbelanjaan tersebut.

" Kita langsung ke bioskop Rey? " Tanya Nayla.

" Filmnya masih 2 jam lagi Nay, kita main game dulu yuk. " Ajak Reyfan bersemangat.

Dengan bersemangat Reyfan menggandeng tangan Nayla dan mengajaknya ke area permainan.

" T-tapi aku gak bisa main. " Ucap Nayla.

" Udah, ikut aja aku ajarin ntar. " Balas Reyfan.

Setelah sampai Reyfan pun membeli banyak koin agar bisa memainkan semua game yang tersedia.

" Kamu belinya banyak banget. " Ucap Nayla kaget.

" Biar kita puas mainnya Nay, aku udah lama gak kesini, Rena aku ajak kesini gak pernah mau. " Ucap Reyfan.

" Kita main game ini dulu ya. Game memasukkan bola basket kedalam ring. " Ajak Reyfan.

Reyfan sangat bersemangat untuk memainkan semua permainan di area game itu, membuat Nayla ikut merasa senang karena melihat tingkah Reyfan yang girang seperti anak kecil.

" Ajarin aku kalo gitu. Rey. " Ucap Nayla.

Nayla pun ikut memainkan game yang sedang di mainkan oleh Reyfan. Nayla menirukan gaya Reyfan memasukkan bola ke dalam ring namun tidak ada satu pun bola yang masuk, hal tersebut membuat Nayla sedikit kesal.

" Ahhh, kok gak ada yang masuk padahal gayanya sama kok kaya kamu. " Gerutu Nayla.

" Sini- sini aku ajarin. " Reyfan pun mulai mengajarkan gaya dan cara memainkan game, namun Nayla tidak dapat memahaminya.

" Ihh gak bisa, aduhh. " Gerutu Nayla.

Reyfan yang melihat Nayla kesulitan ia langsung memposisikan tubuhnya ke belakang Nayla dan mempraktikkan langsung caranya.

" Nihh gini Nay, tangannya gini kamu harus bidik tapi jangan kelamaan soalnya ada timingnya. Niihh lempar. Yesss masukk" Ucap Reyfan.

Nayla yang terkejut dengan Reyfan yang mengajarinya seperti orang yang memeluk dari belakang membuat wajahnya merah merona, detak jantungnya menjadi cepat. Ia menjadi malu dan salah tingkah namun Reyfan malah asik main.

" Nahh gitu Nayla udah paham belum, sini main lain. " Ucap Reyfan.

" Ehh iya aku paham. " Nayla melanjutkan permainan lagi.

Setelah beberapa kali memperhatikan cara Reyfan bermain Nayla sudah paham dan mulai menyeimbangi permainan Reyfan.

" Wahh udah jago mainnya hebat kamu Nay. " Puji Reyfan.

" Iya dong haruss. " Ucap Nayla senang.

Setelah puas bermain lempar bola basket Reyfan ingin mengajak Nayla menjajal permain lain.

" Nay, kita coba ini, permainan ini membutuhkan konsentrasi ya, kamu harus memukul setiap ada kepala tikus yang muncul. Semakin banyak kepala yang kena pukulan semakin banyak kita dapet tiket nanti bisa di tukar loh. " Seru Reyfan menjelaskan.

" Beneran, bisa di tuker dapet hadiah,? Oke aku gak bakal meleset sedikit pun. " Ucap Nayla mulai ber antusias.

Nayla mulai fokus dengan permainan dan dengan sangat ber antusias agar bisa dapat tiket yang banyak.

Melihat Nayla yang sangat senang bermain membuat Reyfan ikut senang ia mulai melihat Nayla dengan tatapan yang hangat.

" Aaaa Reyfan Reyfan, aku menang, tiketnya banyak banget ni. Gak berhenti-henti nii. " Seru Nayla yang kegirangan.

Melihat Nayla yang sangat bersemangat ia ikut senang.

" Wahh, hebat kamu tak kasih jempol. " Ucap Reyfan sambil mengelus kepala Nayla.

Nayla yang di elus kepalanya merasa malu, dan menjadi salah tingkah.

Nayla merasa ada sesuatu yang membuatnya merasa gerah, jantungnya berdegup kencang kedua pipinya tampak memerah seperti memakai blus on yang kebanyakan.

" Nay, pipi mu merah banget, tadi kayanya gak semerah itu. Kamu kedinginan. " Tegur Reyfan.

" Ahh tidak apa-apa kok Rey. " Sontak Nayla memalingkan wajahnya.

Karena waktu untuk menonton bioskop tinggal beberapa menit lagi, Reyfan mengajak Nayla untuk ke kasir dan menukar kan seluruh tiket yang di dapat. Namun pandangannya teralihkan dengan mesin capit boneka.

" Nay, bentar kita habisin koinnya dulu. Itu aku mau main capit boneka," Ajak Reyfan.

Lalu mereka berjalan menuju mesin capit boneka. Koin yang mereka miliki sisa 10 koin karena mereka hanya memainkan 2 game saja namun di ulang-ulang sampai bosan. Untuk 10 koin terakhir Reyfan ingin menghabiskan untuk main mesin capit boneka.

Tertulis setiap permainan harus memasukkan 2 koin dan Reyfan hanya memiliki 10koin itu berarti ada 5 kali kesempatan.

Reyfan pun mulai memasukkan 2 koin pertama.

" ANDA GAGAL " Membuat Reyfan ingin mencoba lagi. Lalu ia memasukkan 2 koin yang kedua.

" ANDA GAGAL" Reyfan mulai kesal. Nayla yang memperhatikan tingkah Reyfan seperti tidak percaya, karena Reyfan yang ia kenal kemarin adalah laki-laki yang angkuh, perfeksionis, pemarah dan memiliki wajah dingin berbeda sekali dengan Reyfan yang sedang bersamanya sekarang ia menjadi laki-laki yang hangat murah senyum dan juga lucu.

" ANDA GAGAL" Reyfan mulai frustasi, namun Nayla tertawa melihat tingkah Reyfan.

" Susah banget sih ini, kamu ngetawain aku Nay. " Tanya Reyfan cemberut.

" Hehehe habisnya kamu lucu. " Masih tertawa.

" ANDA GAGAL. " Sudah koin ke 4 Reyfan mulai pasrah.

" Ayoo dong ini terakhir ya, habis ini aku tidak akan bermain lagi. " Gerutu Reyfan.

Akhirnya Reyfan memasukkan 2koin terakhirnya. Ia kemudian memusatkan selalu konsentrasinya. Dan mulai.

" ANDA MENANG. " Reyfan pun akhirnya menang dan ia senang kegirangan.

Reyfan yang menang mendapatkan boneka targetnya yaitu boneka panda.

" Nay liat nay aku menang hihihi hebatkan aku. " Lapor Reyfan girang.

" Iya iya Reyfan dah menang. " Nayla pun ikut senang.

" Nihh bonekanya buat kamu. " Reyfan menyodorkan boneka panda yang ia dapatkan.

" Buat aku Rey.? " Nayla memastikan.

" Iya buat kamu, jangan di lihat harganya ya tapi liat perjuangan dan kefrustasianku tadi buat dapetin boneka ini. " Ucap Reyfan memberikan boneka dengan senyum manis.

" Aku kira buat kekasih mu, yaudah terimakasih ya. " Ucap Nayla lalu menerima boneka tersebut.

Kemudian mereka berjalan menuju kasir dan menukar kan tiket permainan tersebut. Tiket yang terkumpul mendapat hadiah berupa Accecoris sepasang bros berbentuk love yang terbagi dua.

Terpopuler

Comments

Rosey

Rosey

dia baik gara2 nyesel udah bikin Nayla masuk rumah sakit 😒

2023-05-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!