Hari pernikahan sudah tiba, Nayla yang saat ini tengah duduk di sebuah kursi dan meja rias tengah terdiam sambil menatap kearah cermin rias di depannya, ia sudah mengenakan gaun pernikahan yang mewah dan anggun berwarna putih ia tampak cantik namun air mata tidak dapat ia tahan. matanya berkaca-kaca berusaha untuk keluar. Nayla merenungkan kembali impian dan hari-harinya akan berubah demi kedua orang tuanya Nayla merelakan impian dan sisa hidupnya untuk hidup bersama pria yang tidak ia kenali. Air mata semakin deras mengalir Nayla tidak mampu menahan kesedihan di hatinya. Di tengah lamunannya teringat sebuah nama seorang pria yang ia harapkan untuk menjadi suaminya ialah kekasih Nayla seorang pria dan teman masa kecilnya yang saat ini sedang dalam perjalanan bisnis di luar negeri sebut saja Kevin. ketika Kevin memutuskan untuk pergi keluar negeri hingga saat ini ia tidak pernah mengabari Nayla walaupun hanya menanyakan kabar. Bahkan ketika ia memberi tahu Kevin bahwa ia akan menikah, tidak ada kabar balasan dari Kevin. Nayla berfikir apakah Kevin sudah melupakan nya atau sudah menemukan wanita lain disana.?
Acara pernikahan sudah di mulai, banyak tamu yang hadir dan ikut merayakan hari pernikahannya, desain dan hiasan gedungnya tampak mewah banyak tamu dari kalangan executive datang dan ikut merayakan.
Tak lama kemudian mempela pria pun datang dengan setelan jas berwarna hitam menambah kesan tampan dan berwibawa. Reyfan berjalan menuju tempat Nayla berada.
Seperti mimpi ia tidak percaya hari ini ia telah menikah dan memiliki seorang suami.
Nayla pun terbayang ketika pertama kali ia bertemu dengan Reyfan pada acara makan malam dengan kedua keluarga. Ia sempat terpesona dengan wajah tampan Reyfan dengan tinggi badan yang proposional kulit putih bersih dengan gaya rambut seperti oppa korea wajahnya pun putih bersih dan sangat tampan bisa di katakan tipe ideal semua wanita namun ketika ia duduk di sebelahnya Reyfan tak berbicara dan terkesan acuh. Sepanjang acara Reyfan hanya diam dan akan berbicara ketika di tanya saja selebihnya ia tampak diam. Di hari pernikahannya Reyfan pun juga terkesan dingin dan cuek, kami pun melakukan ijab qabul dan selebihnya kita duduk dan melayani tamu yang ingin bersalaman dan berswafoto bersama.
Acara pernikahan pun sudah selesai, seluruh tamu undangan sudah meninggalkan gedung pernikahan. Yang tersisa hanya beberapa tamu yang masih duduk dan saling bercengkrama dengan keluarga kami, yah teman-teman bisnis ayah dan ayah pun tampak asyik mengobrol dengan orang tua lelaki yang sekarang sudah menjadi suamiku, begitupun dengan ibu dia juga sangat asyik mengobrol dengan keluarga suamiku ini.
Berbeda dengan Nayla yang sedari tadi merasa sangat tidak nyaman, Reyfan yang duduk di sampingnya dari awal hingga akhir acara tak sepatah kata pun keluar dia hanya terdiam dan tersenyum kecut kepada tamu undangan yang tadi datang untuk menyalami mereka.
Nayla pun tidak berani untuk mengajaknya berbicara karena merasa takut dan terlebih rasa canggung yang membuat nya ikut terdiam.
Waktu sudah menunjukkan larut malam. Semua tamu sudah pulang, Nayla dan Reyfan yang sekarang sudah sah menjadi suami istri pun ikut meninggalkan gedung pernikahan untuk beristirahat ke sebuah rumah yang sudah di siapkan oleh kedua orang tua Reyfan untuk mereka tinggali. Mereka pulang dengan menaiki mobil yang sama, selama perjalanan menuju rumah Nayla hanya menatap jendela mobil dan memandangi jalan,
"Malam ini indah ya.. Angin sepoi-sepoi banyak suara hewan malam." seru Nayla dalam hati.
Malam ini memanglah indah. Langit yang cerah, dengan bulan sabit yang terang cahayanya tidak lupa bintang-bintang yang bertebaran berkelip menghiasi malam ini.
Beberapa saat setelah di perjalanan akhirnya rombongan mobil pengantin sudah sampai di sebuah rumah mewah berlantai 2, tamannya pun tak kalah indah di sampingnya terdapat kolam ikan dengan air mancur yang seakan membawa ketenangan jika di dekatnya, di sampingnya pula ada sebuah mansion yang bisa di gunakan untuk membaca dan menenangkan diri.
" Reyfan sekarang kamu sudah menikah dengan Nayla. Mama dan Papa Sangat bahagia malam ini karena kamu menikah dengan Wanita yang terbaik seperti Nayla" Ucap selamat dari Mama Reyfan
"Reyfan senang melihat kalian Bahagia walaupun di atas penderitaan Reyfan! "
Dengan Nada ketus Reyfan kemudian pergi ke kamar meninggalkan Nayla yang sedari tadi hanya diam dan memandangi sikap Reyfan kepada Ibunda nya itu.
Ibunya Reyfan yang sebelumnya bahagia seketika terdiam, merasa terkejut dengan kata-kata yang di lontar kan oleh putranya itu, Nayla yang tidak tega berusaha menghibur Ibunda Reyfan yang sekarang menjadi Ibu Mertua nya itu.
"Tante, maafkan sikap Reyfan barusan ya, mungkin saat ini dia sedang kelelahan karena acara pernikahan hari ini. " hibur Nayla yang berusaha menenangkan ibu mertuanya itu.
"Nayla sayang, jangan panggil tante dong kan sekarang mama ini juga mama kamu juga. Mama paham dengan sikap Reyfan yang begitu. Mama yakin kamu adalah wanita yang terbaik untuk putra Mama." ujar mama mertua.
Malam ini Seluruh keluarga kami Tidur di Rumah ini, Nayla yang berusaha untuk selalu ikut berkumpul dengan keluarga pun akhirnya harus pergi menyusul untuk tidur dan menemani suaminya yang sedari tadi sudah di dalam kamar.
Dengan hati-hati Nayla pergi ke dalam kamar itu, di intipnya dari sela-sela pintu agar dia bisa tahu sedang apa suaminya sekarang.
"Aduh dia udah tidur belum yaa?" ujar Nayla yang penuh penasaran.
Karena tidak terlihat dengan jelas akhirnya Nayla memberanikan diri untuk masuk ke dalam kamar. Setelah Masuk kamar terdengar suara Air dari Kamar mandi.
"Ohh, dia sedang mandi" ungkap Nayla.
Nayla pun merasa sangat kelelahan karena pesta hari ini, dia bersiap-siap untuk pergi tidur dan mwnghiraukan suaminya yang masih mandi di dalam kamar mandi,
tak menunggu lama Reyfan sudah selesai mandi dia bersiap-siap untuk memakai Handuk warna putih untuk menutupi tubuhnya, begitu membuka pintu kamar mandi dia terkejut melihat wanita yang sekarang sedang tertidur di ranjang nya.
"Wah, berani-beraninya dia ya tidur di atas ranjang ku! " ujar Reyfan dengan kesal.
Reyfan berjalan menuju ranjang Nayla dan Reyfan berusaha membangunkan Nayla yang rupanya sudah tidur dengan nyenyak akibat kelelahan.
"Heh! siapa yang nyuruh kamu tidur di sini! ini kamarku! kamu cari kamar sendiri sana" bentak Reyfan yang tidak terima melihat Nayla tidur di kamarnya.
Karena suara Reyfan terlalu keras Nayla terkejut dan terbangun.
Nayla yang baru membuka mata dia terkejut melihat seorang lelaki yang hanya memakai handuk berwarna putih berdiri di samping nya, sesaat Nayla terpesona dengan lelaki yang saat ini sedang berada di sampingnya ini yang berusaha untuk mengusirnya keluar dari kamarnya.
Melihat Nayla yang hanya dia memandanginya Reyfan semakin meninggikan suara dan membentak Nayla
"Heh, apa kamu budeg hey bangun ini kamarku! aku gak akan mau tidur dengan mu, jadi kamu jangan sekali-kali bermimpi! sekarang pergi sana! " Reyfan yang sudah tampak sangat kesal dia memaki istrinya di malam pertama mereka.
Nayla yang mendengar bentakan Reyfan seketika tersadar akan lamunannya. dengan suara lirih Nayla membalas suara dari Reyfan Nayla pun beranjak turun dari ranjang dan meninggalkan Reyfan.
" Maaf, aku akan pergi keluar " jawab Nayla lalu berlalu meninggalkan Reyfan yang sedari tadi berdiri.
Dengan kaki yang lemas Nayla pergi berjalan ke arah pintu kamar lalu keluar dan menutup pintu meninggalkan Reyfan sendiri di dalam kamar. Nayla sangat terkejut sekarang hatinya bagai teriris belati karena peristiwa yang baru saja dia alami.
Dengan tertatih Nayla berjalan menuju kamar tamu yang masih kosong, dengan badan yang lemas Nayla membuka pintu kamar dan masuk lalu mengunci kamar tersebut, ia berjalan menuju ranjang lalu Nayla menghempaskan tubuh langsingnya itu ke dalam ranjang yang empuk. Nayla terbaring terlentang matanya menatap langit-langit kamar, Nayla teringat kembali dengan apa yang baru saja dia alami tanpa sadar mata Nayla mulai berkaca-kaca merasakan sesak yang dia rasakan.
Bagaimana tidak, orang tuanya saja tidak pernah membentaknya seperti itu, tapi ia malah mendapatkan suara tinggi dari orang lain, orang yang baru di kenalnya dan sekarang menjadi suaminya. Padahal sesaat dia tengah terpesona dengan Reyfan wajahnya yang tampan denga kulit wajah yang putih bersih tanpa jerawat, badan yang tegap dan dada yang bidang, tetapi tiba-tiba lenyap sudah, dia tersadar bahwa suaminya tidak akan pernah mencintainya dan Nayla pun juga berfikir untuk jangan sampai mencintai suaminya itu. Tanpa sadar Nayla pun tertidur, sampai pagi telah tiba di susul dengan suara ayam jago yang membangunkan Nayla dalam tidur nya. dengan setengah sadar Nayla merasakan bahwa bukan dia yang tidur sendiri di kamar ini, tangannya mulai meraba sampai dia merasakan sesuatu, karena penasaran akhirnya Nayla pun membuka matanya dan menoleh kesamping.
Betapa terkejut nya Nayla dan tidak percaya apa yang dia lihat sekarang. Melihat suaminya yang kemaren malam membentak dan memarahinya sekarang malah tidur di ranjang Nayla.
"hey? apa yang kamu lakukan di sini.. Bangun? " seru Nayla yang membangun kan Reyfan yang masih tertidur dengan pulas.
Nayla kembali mengguncang-guncang tubuh Reyfan supaya dia bangun. karena Reyfan berutang penjelasan padanya.
tak lama pun Reyfan terbangun dan melirik wajah Nayla yang saat ini duduk di depannya.
Dengan mata yang masih mengantuk Reyfan pun mulai terbangun dan mendudukkan tubuhnya di hadapan Nayla.
"Apa yang kamu lakukan disni? bukankah kamu yang tidak mau tidur denganku? sampai kau mengusirku semalam? " tanya Nayla dengan nada penasaran dan juga sedikit kesal.
"Aku lupa kalau keluarga kita semalam tidur di rumah ini. Aku tidak mau mereka sampai berfikir kalau aku sangat menentang pernikahan ini. Dan kau sebaiknya jangan coba-coba mendekati aku! Karna aku sudah memiliki kekasih yang ingin aku nikahi! kamu fikir aku mau menikah dengan mu! tunggu sampai 1 tahun pernikahan ini aku akan menceraikan mu dan aku akan menikah dengan Rena kekasih ku. " dengan nada penuh kebencian Reyfan berkata istrinya.
"Ya! kamu fikir aku mau menikah dengan mu? apa kamu fikir aku juga tidak punya seorang kekasih yang sangat aku cintai? karna kedua orang tua ku aku juga terpaksa harus menikah dengan pria yang sama sekali tidak punya attitude seperti kamu! aku juga sangat membenci kau! tenang saja aku juga tidak sudi mendekati mu apalagi harus jatuh cinta kepada mu.! apa kau puas! sekarang pergi kau dari sini! " balas Nayla yang sudah tidak dapat membendung lagi emosi yang sudah dia tahan semalam.
Dengan wajah penuh emosi keduanya saling membuang muka. Reyfan yang sudah kesal pun beranjak ingin pergi dari kamar Nayla, sesaat ingin bangkit tiba-tiba datang seseorang yang melihat keadaan mereka.
"Selamat pagi anaku sayang, Nayla dah Reyfan sudah bangun ya. kok kalian tidur di sini? " tanya Mama Nayla keheranan.
"ayo segera siap-siap untuk sarapan bareng di bawah. " ujar kata lembut mama Nayla.
Sontak mereka pun yang tadinya berjauhan dan saling membuang muka langsung berdekatan dan saling merangkul bak sepasang pengantin baru yang saling mencintai.
"Iya selamat pagi mamah. Ahhh ini kemaren kita sangking kelelahan mah jadi langsung cari kamar yang dekat aja. Eee. Nayla dan Reyfan baru aja bangun tidur, kami akan siap-siap lalu bergabung dengan yang lain di bawah" balas Nayla yang menutupi konflik di antara mereka.
"Iya Mah, nanti Reyfan dan Nayla akan menyusul ke bawah" sambung Reyfan yang juga membalas sapaan mama Nayla.
Ketika Mama Nayla sudah meninggal kan kamar tersebut, Reyfan langsung beranjak pergi keluar dari kamar dan menuju kamar utama miliknya dan meninggal kan Nayla sendiri.
Nayla masih terdiam dan terfikir kan lontarkan kata-kata makian yang dia dapat dari suaminya itu. Dengan Penuh rasa Sabar dia hiraukan saja perkataan kasar suaminya itu, lalu beranjak untuk pergi mandi dan ikut berkumpul bersama keluarga di ruang makan.
Dengan helaan nafas panjang Nayla mulai menyemangati dirinya agar menjadi lebih kuat dan tidak mau kalah dari suaminya.
selesai ia mandi Nayla duduk di meja rias dan memandangi wajahnya di cermin.
"apa aku gak cantik ya? " ungkap Nayla
"huft. cantik gini kok, enak aja aku di ginikan. awas aja ya Reyfan kamu yang bakal menderita karena sudah menghinaku. " ungkap Nayla yang penuh emosi
Dengan memakai Dress renda warna merah dan rambut yang terurai Nayla tampak cantik dan cocok dengan kulit putih mulusnya dan tubuh langsing dan sexy tak lupa riasan wajah Nayla yang sangat menawan bak seorang aktris korea, dia turun menuruni tangga dan di sambut oleh kedua orang tua Nayla dan juga keluarga dari suaminya Reyfan.
" wahh. kaka cantik sekali, beruntung kak Reyfan menikah dengan kak Nayla "puji seorang gadis muda yang duduk melihat Nayla, yang tak lain adalah adik dari suaminya Reyfan.
" Wahhh iya ya Nayla cantik banget hari ini" imbuh beberapa anggota keluarga yang melihat kecantikan Nayla.
tanpa di sadari Reyfan yang sedari tadi duduk diam saja dia ikut memandangi wajah Nayla yang tampak cantik dan drees yang ia kenakan. sesaat dia seperti terpukau dengan senyuman sumringah Nayla.
"Cantik juga wanita ini" Kata Reyfan dalam hatinya. lalu kembali membuang muka ketika tahu Nayla berjalan menuju kursi samping mejanya
"Terimakasih semuanya, maaf Nayla terlambat untuk sarapan nya" jawab Nayla dengan senyuman dengan nada lembut.
Pagi itu menjadi waktu berkumpul bagi kedua keluarga yang sekarang menjadi keluarga besar.
Nayla memandangi seluruh anggota keluarga yang tampak sedang berbahagia.
tapi ketika melihat kearah samping kanan nya tampak suaminya yang sedang memakan sarapan tampak cuek dan memasang wajah dingin terlihat sekali tidak menghiraukan nya.
Sontak Nayla langsung membuang muka kesal dan fokus dengan makanan di depan nya.
"Kalian mau pergi Honey moon kemana? " Tanya Ayah Reyfan di susul anggota keluarga lainnya.
Nayla tampak terkejut namun berusaha menutupi nya dengan memasang ekspresi senyum.
"Kita belum bisa pergi kemana-mana pah, pekerjaan ku di kantor masih menumpuk jadi hari ini aku harus pergi ke kantor untuk mengerjakannya." jawab Reyfan berusaha mencari alasan agar tidak pergi berdua dengan Nayla
"Tenang saja, Papah sudah hendle semua kamu dan Nayla bisa pergi hari ini. Pergi lah ke kota Z disana ada Penginapan yang sesuai untuk pengantin baru seperti kalian. lagi pula itu juga milik keluarga kita sendiri yang jarang kita kunjungi jadi kalian bisa pergi di kesana. " sambung Papa Reyfan memastikan
" tapi pah? balas Reyfan dan langsung du bantah papa Reyfan
"sudah pergi aja" tegas papa Reyfan
Reyfan tahu percuma berdebat dengan Papanya itu, karena tidak mau merusak suasana antar keluarga jadi dengan terpaksa dia menuruti Keinginan keluarga nya.
Nayla yang tadi hanya fokus dengan makanan nya juga dengan sangat terpaksa untuk menyetujui nya..
Dengan menunjukkan ekspresi lembut dan tenangnya dia menunjukkan bahwa dia setuju untuk pergi Honey moon ke Kota Z hari ini bersama Suaminya Reyfan.
Singkat cerita, seluruh keluarga sudah selesai sarapan Nayla pun beranjak dan menuju kamarnya. sesampainya di dalam kamar tiba-tiba Reyfan kembali datang ia masuk kedalam dan menutup pintu kamar Nayla dan menguncinya.
Nayla yang terkejut melihat suaminya yang sudah berdiri di depan daun pintu kamar nya dengan ekspresi tidak puas dan kesal. lalu berjalan menuju tempat Nayla berdiri,
berjalan lebih dekat dan lebih dekat hingga Nayla menjauhkan diri degan berjalan mundur untuk menghindari tapi apa daya saat ini dia terpojok dan sudah tidak dapat bergerak kemana-mana.
Reyfan yang sudah berdiri dan memblokir area gerak Nayla dengan menghadangkan kedua tangannya di sisi kanan dan kiri tembok dimana wajah Nayla langsung menghadap dirinya.
Dengan marah Reyfan berkata. " Apa yang kamu pikirkan? kamu akan bersenang-senang denganku hari ini.? menikmati waktu berdua..? kenapa kamu tadi diam saja? kenapa tidak mau membantu ku agar kita tidak pergi H
Honeymoon? atau kau memang menginginkan ini? jawab aku. " Desak Reyfan yang sedari tadi menyerukan dengan penuh kekesalan kepada Nayla.
"Kenapa kau menuduhku yang bukan-bukan, pergi dari sini. Aku diam karena tau situasi ini tidak akan bisa di hindari, malah akan membuat keluarga yang lain curiga jika kita ternyata saling membenci seprti ini.. " tegas Nayla sambil menghempaskan tangan Reyfan.
Mendengar jawaban dari Nayla yang berusaha menjelaskan dari tuduhan, Reyfan makin tampak kesal dan tidak menerima jawaban tersebut lalu ia dengan penuh amarah pergi berlalu meninggalkan Nayla yang sudah terpojok di sudut tembok putih kamarnya.
" Cepat berkemas aku menunggu di bawah! " ucap Reyfan yang langsung meninggalkan Nayla.
dengan raut wajah yang sebal pula Nayla memaki-maki orang yang sudah menghilang dari kamarnya itu.
"Huh! dasar laki-laki yang sangat menyebalkan seenaknya saja menuduh aku. emangnya aku juga mau apa Honeymoon sama kamu! dasar cowok gila! " ucap Nayla yang sangat jengkel dengan suaminya.
Setelah puas memaki-maki suaminya Nayla mulai menenangkan hati dan mulai untuk berbenah, menyiapkan barang apa saja yang harus ia bawa nantinya.
Reyfan yang sudah berbenah mulai turun dari lantai atas kamarnya dan memanaskan mobil sambil menunggu istrinya Nayla,
tak lama kemudian Nayla sudah tiba, seluruh anggota keluarga di rumah itu datang berkumpul di depan halaman rumah untuk mengantar pasangan suami istri yang baru saja menikah itu pergi merayakan honeymoon mereka.
Di perjalanan kedua pasangan itu hanya terdiam dan sibuk masing-masing, sama sekali tak menggambarkan pasangan baru yang bahagia.
"dddddrrtttt". Bunyi suara panggilan telepon
" hallo sayang, ucap Reyfan bernada mesra kepada lawan bicaranya di telfon.
Nayla yang berada di samping nya tampak acuh dan membuang muka ke arah jalan.
Ternyata Reyfan menerima panggilan dari kekasihnya Rena yang dia ajak pula pergi bersama dengannya dan Nayla.
" kamu denger kan kalo aku nanti akan pergi bersama kekasih ku dan kamu duduk diam saja sendiri di penginapan aku nanti akan pesan 2 kamar jadi kamu jangan harap bisa sekamar dengan ku paham! " ucap Reyfan dengan tegas seperti tidak memikirkan perasaan orang yang ada di sampingnya itu.
" terserah kamu aja emang aku pikirin, kurang kerjaan banget ngekorin orang pacaran" balas Nayla dengan nada malas.
Setelah cukup lama di perjalanan akhirnya mereka telah sampai di sebuah wilayah resort dan penginapan milik keluarga Reyfan.
"wow, pemandangan nya bagus banget bakal betah nih disini" ucap Nayla yang sangat terpesona dengan pemandangan yang sekarang ada di depan matanya itu.
Tak jauh dari resort mereka terbentang luas hamparan pantai dan suarandeburan ombak yang semakin menambah sempurna keindahannya. fasilitas resort yang cukup komplit ada bar, tempat bersantai, restoran, dan juga toko-toko yang menyediakan kebutuhan.
"ayo jalan" ajak reyfan
akhirnya mereka berjalan berdua Nayla yang masih terpesona dengan tempat itu seakan bersemangat untuk berlibur dia sampai tidak berhati-hati pada langkahnya sampai kakinya tersandung sebuah batu hingga dia terkejut dan kehilangan keseimbangannya, ketika hampir jatuh Reyfan yang berada di samping nya reflek langsung menangkap tubuh Nayla yang sudah hampir terjatuh.
Reyfan yang menangkap tubuh Nayla akhirnya ikut terjatuh dengan posisi Reyfan berada di bawah tubuh Nayla agar dia berada di depan tubuhnya Reyfan. Tanpa sengaja wajah mereka saling berhadapan, mata mereka saling bertaut satu sama lain untuk waktu beberapa saat sebelum mereka tersadar.
sampai akhirnya mereka tersadar,
" eehhh, ma'af" ucap Nayla yang malu dan langsung bangkit dari atas tubuh Reyfan.
Reyfan pun turut bangkit dan berdiri seraya membersihkan kotoran di bajunya. Nayla yang melihat itu merasa tak enak dan berniat untuk membantu tetapi baru mengulur kan tangannya, Reyfan sudah menangkis tangan Nayla dan berkata. "Apa yang mau kamu lakukan? " tanya Reyfan.
"maaf gara-gara aku baju kamu jadi kotor, aku mau bantu bersih kan saja. " jawab Nayla dengan tulus.
"gak usah! makanya kalo jalan pake mata! " tegas Reyfan
Namun Reyfan menolak dan merapikan sendiri bajunya, tanpa berkata Reyfan langsung berjalan lalu di susul dengan Nayla di belakangnya.
Reyfan yang berjalan di depan Nayla sebenarnya merasa aneh, jantung nya berdetak lebih kencang serasa seperti mau copot lalu terbayang lagi saat mereka terjatuh bersamaan dan Nayla menimpa di atasnya, wajah cantiknya semakin terlihat jelas, mata nya yang besar dan hitam tanpa kontak lensa, kulit wajahnya yang putih mulus seperti susu bibirnya yang cantik di tambah rambut nya yang tergerai lurus dan wangi semakin menambah kecantikan nya.
Nayla yang sedari tadi berjalan di belakangnya berfikir "apakah dia marah padaku? aahhh dia aneh sekali kalau dia membenci ku seharusnya dia membiarkan aku terjatuh tadi tapi dia malah menangkapku." ucap Nayla yang merasa bingung yang berkecamuk di pikirannya.
Akhirnya mereka sampai di kamar waktu juga sudah mulai malam. Nayla masuk ke dalam kamarnya dan merapikan barang bawaannya karena lekah ia lau duduk di atas sofa yang menghadap ke lautan lepas.
Nayla yang sedang memandangi lautan di balik jendela kamarnya merasa tenggelam dengan bayangan yang muncul di benaknya dan batinnya juga berkecamuk memikirkan nasibnya sekarang bagaimana kehidupannya setelah ini, hidup bersama orang yang sama sekali tidak ia cintai dan di benci pula oleh orang yang sekarang menjadi suami nya.
Air mata Nayla menetes ia menangis dalam diamnya, ia merasa bahwa ia tidak akan hidup bahagia. Sejenak ia merindukan kekasihnya. Kevin
Namun karena Bisnis keluarga mengalami sedikit penurunan dan harus segera mencari cara agar semua bisnis yang mereka punya tetap berjalan lancar akhirnya ayah Nayla Destyanto Bima berupaya untuk menjodohkan Putri semata wayangnya agar dapat menikah dengan Teman Bisnisnya yang memiliki pengaruh besar di dunia Perbisnisan. Ayah Nayla Destyanto Bima menjodohkan Nayla dengan Putra dari Keluarga terkaya di kota Y dan sekaligus teman dekat dari Destyanto Bima yaitu Jefry Hendrawan.
Nayla juga teringat saat pertama kali bertemu Reyfan pada perjamuan makan malam waktu itu.
Dilihatnya wajah Reyfan yang tampan memakai jas senada berwarna hitam menambah kesan pria maskulin dan berwibawa tapi sayang nya wajah tampan nya itu datar tanpa senyuman matanya setajam elang yang melirik kearah Nayla.
Di tengah-tengah lamunan Nayla terdengar Bunyi ketukan Pintu di kamarnya.
Nayla yang langsung tersentak ia sadar dan bangkit berjalan menuju pintu kamarnya yang sedang di ketuk oleh seseorang.
"yaa sebntar? " jawab Nayla memberi sautan bahwa ada Orang di kamar. Setelah pintu terbuka ternyata ada Reyfan yang berada di depan nya. Reyfan langsung menjelaskan tujuan ia mendatangi Nayla "Malam ini aku mau pergi bersama Rena kamu jangan kemana-mana, kalau kamu mau butuh apa-apa telfon pegawai resort aja? oke! " tegas Reyfan. Dengan Nada cuek dan terkesan tidak peduli Nayla pun menjawab"Ya, Oke".
Reyfan pergi berlalu meninggalkan Nayla sendiri, karena ia sedang ada janjian bertemu dengan kekasihnya Rena.
Nayla pun juga tak ambil pusing.
Nayla yang berada di dalam kamar merasa bosan dan ingin pergi keluar, dengan memakai celana jeans berwarna hitam dan Hodie berwarna cream ia berjalan keluar kamarnya.
"Enak aja ngatur-ngatur emang dia siapa, aku mau kemana ya" akhirnya Nayla tidak mendengarkan ucapan Reyfan dan akhirnya dia pergi jalan-jalan sendiri mencari udara. Nayla yang masih bingung akhirnya berjalan tak tentu arah.
Sampai di Resort ia pergi mencari makanan, banyak sekali makanan yang enak disni yang di masak oleh chef yang terkenal dan tak sedikit juga pasangan yang sedang makan bersama disini mereka saling memadu kasih dan mencintai. Nayla yang melihat pemandangan itu merasa iri melihat keramaian di sini di penuhi dengan orang-orang yang sedang berbahagia dengan pasangan yang di cintai.
Akhirnya Nayla memilih pergi dan tidak jadi mencari makanan.
Nayla memilih untuk berjalan meninggalkan Resort dan berjalan santai di tepi pantai sendiri ia mendengar suara deburan ombak menyapu kaki dan sela-sela jari telanjangnya. Karna terlalu menikmati suasana di tepi pantai Nayla sejenak melupakan Konflik batinnya sampai terlupa bahwa Nayla berjalan terlalu jauh meninggalkan tempat dari resort.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!