Hari Yang Bahagia.

Adhika sontak mengulurkan tangan kanannya kepada lelaki yang baru saja bertabrakan dengannya, lelaki itu terpental dan terjatuh.

"Adduhhh, maaf maaf saya tidak awas tadi, " Ucap Adhika karena merasa bersalah.

"Gapapa, lain kali hati-hati mas" Saut lelaki itu dengan nada ketus lalu setelah berdiri ia pun langsung pergi meninggalkan Adhika dan menuju kamarnya yang ternyata bersebelahan dengan kamar milik Nayla.

Adhika pun bergegas meninggalkan tempat itu dan berjalan menuju kamarnya.

Setelah sampai di kamarnya ia lalu langsung masuk dan mengunci pintunya, kemudian ia berjalan menuju ranjang tidur nya dan membaringkan tubuhya.

Dengan posisi telentang dan mata menghadap langit-langit atap kamarnya, Adhika terbayang akan wajah dari Nayla, ia mengingat kembali ketika Nayla tersenyum kepadanya dan berbincang kepadanya seakan bukan dua orang asing yang baru saja bertemu, ia bisa berbincang dengan nyaman dengan Nayla, begitupun sebaliknya Nayla yang tampaknya merasa tidak nyaman dan sangat ketakutan berangsur-angsur mulai menampilkan ekspresi yang ceria.

Adhika baru ingat jika dia sudah bertukar kontak dengan Nayla kemudian ia langsung mencari kontaknya di Handphone miliknya, setelah ketemu ia ingin mengirimkan pesan kepada Nayla.

Namun ia urungkan karena mungkin Nayla sudah tidur dan ia tidak mau mengganggu Nayla malam ini.

"Kira-kira Nayla mau tidak ya aku ajak besok buat pergi bersama ke wisata diuar kawasan pantai ini, aku dengar ada sebuah air terjun yang cukup terkenal disini aku ingin ajal Nayla besok aahh semoga dia mau. " Ucap Adhika.

Tak lama ia pun tertidur juga,

Hari pun mulai menuju pagi, malam yang gelap mulai seiring menjadi cerah matahari mulai terbit dari ufuk timur, ayam jago yang mulai berkokok menunjukkan bahwa hari sudah pagi.

Adhika masih terlelap mungkin karena ia tidur pada waktu yang sudah sangat larut.

Waktu menunjukkan pukul 08.00 jam weker berdering kecang membangunkan Adhika dari tidurnya.

Adhika yang masih sangat mengantuk tiba-tiba mulai membuka matanya dan langsung mencari handphone genggam miliknya. Walaupun baru bangun tidur ia teringat bahwa ia ingin mengajak Nayla untuk pergi hari ini maka ia langsung menelfon no Nayla.

"Hallo" Jawab Nayla

"Gadis cantik jam segini masih tidur, astaga" goda Adhika.

Nayla yang baru terbangun dari tidurnya sontak kaget karena ia belum tau dengan siapa ia berbicara.

"Hallo, Ini siapa?" Ucap Nayla memastikan.

"Baru kemaren udah lupa sama aku, aku Dhika Nayla. "Tegur Adhika.

" Astaga kamu ya pagi-pagi udah nelfon aja, aku jadi tidak sadar hehe maaf ya Dhika" Jawab Nayla.

"It's Oke Nayla, by the way hari ini kamu ada rencana tidak? kalo tidak aku mau ajak kamu jalan-jalan." Ajak Dhika.

"Emt, aku ndak ada rencana hari ini, rencana ku cuma satu rebahan di kamar tadinya karena kamu ajakin aku mau" Jawab Nayla.

"Bagus kalo kamu nganggur hari ini, aku mau ajak kamu pergi jalan-jalan di daerah wisata di luar resort kamu mau, " Ucap Dhika.

"Mau kemana dulu kamu gak ada niat jahat kan" Jawab Nayla dengan sedikit curiga.

"Kamu lihat tampangku ini orang jahat kah? Santai aja aku mau holiday disini kamu mesti bakal senang" Ucap Dhika meyakinkan.

"Oke, jemput aku jam sepuluh ya Dhika. " Balas Nayla.

"Oke, kalo begitu siap-siap sekarang ya jam sepuluh pagi aku jemput di kamar mu.. Bye Nayla" Dhika mengakhiri percakapan mereka.

Adhika merasa sangat senang ternyata Nayla mau pergi bersamanya hari ini.

Dengan penuh semangat Adhika langsung bergegas untuk mandi. Tidak butuh waktu lama Adhika selesai mandi ia pun langsung mencari setelan pakaian yang cocok ia kenakan. Sebenarnya ia sangat lemah dalam fashion. Di rumah setiap hari ketika mau berangkat kerja sehabis mandi pasti pakaian yang harus ia kenakan sudah siap di sofa kamarnya. Jadi ia tinggal kenakan saja.

Namun karena hari ini adalah hari yang istimewa baginya, Adhika ingin tampil yang lebih tampan lagi. Namun karena ia tak kunjung dapat akhirnya ia kenakan saja baju yang bisa membuatnya nyaman di pakai. Dengan setelan baju polos hitam dan kemeja putih dan juga celana jens selutut, tak lupa ia juga memakai parfum andalannya yaitu parfume dari Golden Eros dengan aroma segar rempah cocok bgt ia kenakan saat ini.

"Semoga Nayla nempel terus sama aku" Gumamnya Adhika.

Kemudian Adhika menyiapkan segala hal yang di perlukan yaitu menyiapkan mobil yang akan ia pakai bersama Nayla nanti.

Adhika sangat bersemangat menyiapkan segala hal yang di perlukan agar nanti jika Nayla membutuhkan sesuatu sudah ia siapkan di dalam tas.

Tak terasa waktu menunjukkan hampir pukul sepuluh. Adhika langsung pergi membawa barang-barang nya dan ia masukan ke dalam bagasi mobil sebelum menjemput Nayla.

Setelah selesai Adhika langsung bergegas menjemput Nayla ke kamarnya.

"Hari ini adalah hari yang istimewa, jadi tidak boleh ada yang merusaknya" Ucap Adhika bergumam.

Setelah berjalan akhirnya Adhika sampai di depan kamar mili Nayla, kemudian ia mengetuk pintu kamar Nayla.

Beberapa saat Adhika mengetuk pintu akhirnya pintu terbuka dan menunjukan Nayla yang tampak Cantik dan sederhana ia cocok sekali dengan mengenakan hodie yang kebesaran itu dan juga celana pendek kesannya jadi imut banget.

"Nayla kamu cantik banget hari ini" puji Adhika.

"Ahh makasih, padahal aku tadi kesulitan mencari baju yang cocok di kenakan, karena gak ketemu ya aku pakai ini aja aku lebih nyaman juga. " Balas Nayla.

batin Adhika "kok sama ya seperti yang aku alami tadi pagi, jangan-jangan aku ketemu jodoh"

Kemudian Nayla dan Adhika langsung bergegas berangkat menuju mobil yang sudah Adhika siapkan.

setelah berjalan cukup jauh, Adhika dan Nayla tidak sadar bahwa dari sebelum mereka pergi ada seseorang yang sedang mengawasi mereka. seseorang itu tak lain adalah Reyfan, suami Nayla.

Rupanya ia merasa penasaran kepada Nayla dan dengan siapa ia akan pergi hari ini sampe menolak ajakannya.

Reyfan yang memakai jaket hitam dan topi juga kacamata bak seorang mata-mata yang sedang mengintai musuh, ia mengikuti Nayla dan Adhika dari belakang.

Reyfan sangat penasaran kemana mereka akan pergi berduaan. Reyfan pun menduga-duga.

"apa itu pacarnya Nayla? "

"wajahnya kaya gak asing? kaya pernah bertemu degannya? tapi dimana? "

Tiba-tiba Reyfan merasa bingung kenapa ia sangat penasaran dengan urusan istrinya. Bahkan mereka sudah berjanji untuk tidak mencampuri urusan pribadi masing-masing.

Namun karena rasa penasaran Reyfan lebih tinggi, ia langsung mengikuti saja kemana mereka pergi.

Sambil menyetir mobilnya Reyfan mulai bertanya-tanya. Apakah saat ini ia mulai jatuh cinta pada istrinya.

Namun dugaan itu langsung ia bantah. Ia hanya berfikir bahwa Nayla adalah tanggung jawab yang orang tuanya amanahkan kepada nya. Ia tidak mau terjadi sesuatu dari kecerobohan istrinya itu, yang menyebabkan dirinya di salahkan banyak orang.

Terpopuler

Comments

Rosey

Rosey

semangat Nayla

2023-06-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!