Waktu menunjukkan tengah malam,
Nayla masih belum ingin beranjak pergi dari pesisir pantai baginya jika pulang ke penginapan dia juga akan merasakan kesepian bahkan lebih sesak ketimbang ia berada di pesisir pantai sekarang ini.
Lampu terang dari resort mulai jauh namun Nayla tampak tidak peduli ia berjalan lebih kedepan lagi sampai ia nampak sebuah kapal nelayan yang tengah terparkir,
tanpa pikir panjang Nayla berjalan kearah perahu tersebut, Namun dia tidak menyadari bahwa tidak jauh dari ia berada ada beberapa pemuda yang tengah mabuk-mabukan.
Nayla tak menyadari bahwa para pemuda itu melihat kearah nya dengan padangan dan niat yang jahat, sambil berjalan sempoyongan mereka berjalan menghampiri Nayla.
Nayla yang mulai menyadari dan terkejut mengetahui ada beberapa orang yang tidak ia kenal berjalan menuju ke arahnya.
Insting Nayla mengatakan bahwa ia dalam bahaya, Nayla dengan sekuat tenaga mulai pergi dan berusaha tenang meninggalkan tempat itu, ketika Nayla tengah berjalan ternyata para pemuda itu mengikutinya dengan langkah yang semakin cepat, mengetahui itu Nayla pun mulai berlari sekencang mungkin.
Ia tau tenaga nya sangat terbatas berlari menghindari para laki-laki asing yang berusaha berbuat jahat padanya. Sampai ia tidak awas dengan pandangan di depannya karena Nayla terus-menerus menengok ke belakang berharap para laki-lakii itu berhenti mengejarnya namun ternyata salah. para Laki-laki itu yang ternyata berjumlah 4 orang mulai mendekat dan meraih rambut Nayla. Sampai usaha mereka berhasil karena Nayla tak sengaja tersandung batu karang dan terjatuh. Nayla meringis kesakitan karena luka yang di akibatkan oleh benturan tersebut.
Nayla tak kuasa menahan tangis dan menjerit sejadi-jadinya meminta pertolongan seseorang yang mungkin berada dekat di tempat tersebut.
"Tttollooongggggg!!....... Tolooong.!! " Nayla berteriak sambil sesenggukan karena ketakutan.
Para lelaki tersebut mulai mendekati tubuh kecil Nayla.
Beberapa di antaranya ada lelaki paruh baya mungkin usia sekitar 40th keatas.
"Adek manis kenapa sendirian sini kita temenin, Cewek gak boleh pergi sendirian lohh apalagi malam-malam begini." Ucap salah satu dari laki-laki tersebut dengan nada rayuan dan intim.
Di karenakan tempat tersebut sedikit gelap dan kurangnya pencahayaan Nayla tak sanggup melihat wajah para lelaki bajingan itu.
Nayla yang tampak nya mulai lemas akibat berlari tadi ia terus berteriak walaupun ia juga mulai pasrah.
"Toloooong.. Tolong aku siapapun disini.. Tolong! " Ucap lirih Nayla.
Nayla sudah pasrah jika mereka hendak berbuat jahat karena kini ia tidak mampu berlari lagi dan tenaga nya pun telah habis. Namun akhirnya ada titik terang di saat Nayla mulai tak sadarkan diri. Teryata datang seorang pemuda untuk membantu nya.
"Heyyy! Jangan kalian sentuh dia! Jika kau tidak mau menyesal"ucap seseorang itu dengan nada mengancam.
Para lelaki yang sedang menegerubungi Nayla pun merasa tak puas dan tersulut emosi.
" Huh! Siapa kau jadi pahlawan kesiangan yaa, pergi dari sini jika tidak mau babak belur! " Acam balik dari para lelaki itu.
Nayla pun berharap ia akan selamat kali ini.
Namun rupanya seseorang yang hendak membantu Nayla tidak takut sama sekali ia berjalan mendekati para lelaki itu. Gerombolan lelaki itu juga merasa bahwa ancamannya hanya di anggap angin lalu oleh seorang pemuda itu. Akhirnya perkelahian tak terhindarkan lagi.
Singkat cerita sosok pria yang membantu Nayla pun menang dan berhasil mengusir kawanan para lelaki hidung belang itu.
Melihat kondisi Nayla yang tengah terbaring lemas tak berdaya pemuda itu tanpa pikir panjang mengangkat tubuh Nayla dan menggendongnya. Nayla yang terkejut ia tak mampu melawan. Dengan samar-samar wajah dari pemuda yang menolong Nayla pun terlihat jelas.
Seperti drama telenovela ya. Seorang pangeran menyelamatkan seorang putri yang tengah dalam masalah lalu pangeran menggendongnya dan berjalan di bawah sinar rembulan. Begitu lah kira-kira yang sedang tergambarkan situasi tersebut.
Pemuda tersebut membawa Nayla ke sebuah tempat yang aman walaupun tempat itu masih sedikit terlihat orang-orang yang berlalu lalang, namun tempat itu sudah tempat yang aman untuk Nayla.
Nayla pun di dudukan di sebuah sofa santai yang menghadap langsung ke lautan. Ia memandangi pria yang sudah menolongnya itu kemudian berkata "emt, terimakasih banyak kamu sudah mau membantu ku, aku gak tau apa yang akan terjadi jika kamu tidak ada tadi?" Ucap Nayla dengan lirih dan memelas.
"Iya gapapa, kebetulan aku sedang jalan-jalan lalu mendengar suara teriakan jadi aku langsung mencari sumber teriakan itu setelah menemukan sumbernya aku tidak tahan untuk menghajar para lelaki bajingan seperti mereka." Jelas lelaki itu.
"Oh ya namaku Andhika panggil saja Dhika" Ucap pemuda itu seraya menyodorkan tangan kanannya untuk berkenalan dengan Nayla.
Nayla pun menyambut baik tangan Dhika dan mereka pun berkenalan di tempat tersebut.
"Aku Nayla, salam kenal dan Terima kasih sekali lagi" Ucap Nayla.
***
Meninggalkan sejenak Nayla dengan Dhika,
di lain tempat Reyfan saat ini tengah bersama kekasihnya Rena.
Mereka saat ini sedang berduaan di dalam satu ruangan VVIP resort tersebut, yah pemilik resort mah bebas dimana aja.
Reyfan yang sedang bermesraan ia tidak mengetahui bahwa istrinya sempat dalam bahaya, ia lebih memilih berduaan dan menikmati malam bersama Rena.
"Sayang, aku kangen banget loh sama kamu" ucap Rena dengan nada manja yang lalu di sambut oleh Reyfan.
"Maaf ya sayang sekarang situasi nya sudah berbeda aku sekarang sudah ada isteri dan saat ini keluarga kami berada di rumah jadi tidak mungkin aku pergi kemana-mana tanpa Nayla kan, aku harap kamu bisa memahami keadaannya ya sayang" ucap lembut Reyfan menjelaskan kepada Rena supaya ia mengerti situasi yang sekarang ia alami.
"kamu kenapa sih mau nikah sama wanita yang gak kamu kenal itu? kamu udah gak sayang ya sama aku lagi" balas Rena dengan nada cemburu dan manja. Reyfan mendengar itu ia mencoba meyakinkan Kekasihnya itu lagi agar ia tidak marah dan berfikir macam-macam.
"Rena sayang, aku juga terpaksa melakukan ini, kamu pikir aku senang? tidak! aku tidak suka aku hanya ingin menikah dengan mu aja, tunggu sampe satu tahun ya sayang aku akan menggugat cerai Nayla lalu kita bisa menikah. " ucap Reyfan meyakinkan Rena dan ia juga mengode Rena akan maksud dari penjelasan nya tadi.
Rena yang sudah mengerti keinginan Reyfan ia pun membalas dengan ungkapan yang sama.
"emt, aku tunggu ya sayang kamu harus secepatnya pisah dengannya atau kau pasti akan jatuh cinta padanya aku tidak mau hal itu terjadi, tapi mengenai pernikahan kamu tau kan aku masih belum siap sayang, aku sekarang ini adalah model terkenal dan tidak mudah untuk ku bisa di posisi sekarang? aku masih punya impian jadi aku belum siap menikah sayang kita jalani dulu ya, gapapa kan" jelas Rena. Namun Reyfan tak menjawab ia hanya memandangi wanita yang ia sayangi dengan sedikit ketidakpuasan dengan jawaban yang di lontarkan Rena.
"Mau sampai kapan aku bisa menunggu kamu siap untuk menikah denganku? kedua orang tua ku sudah lama menginginkan aku menikah dan memiliki anak untuk cucu mereka." ucap Reyfan kepada Rena memastikan perasaan nya.
Namun Reyfan tidak terkejut lagi dengan jawaban dari Rena, karena ia sudah berkali-kali melamar Rena namun berujung penolakan dan dengan jawaban yang sama, sudah berkali-kali ia menyakinkan Rena bahwa ketika mereka sudah menikah mereka akan bahagia, namun rupanya masih kalah dengan kekerasan hati Rena yang lebih memilih karirnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments