Hari Yang Tidak Akan Kulupakan

Di dalam perjalanan Nayla tampak sangat menikmati pemandangan sekitar yang di suguhkan oleh alam, ada tebing tinggi di sisi kiri dan hamparan persawahan di sepanjang sisi kanan jalan,

Warnanya yang hijau benar-benar membuat mata yang memandang terasa lebih segar.

Karena penasaran Nayla pun menanyakan kepada Dhika kemana tujuan yang akan dia datangi bersamanya.

"Dhika, hari ini kita mau kemana sih? " Tanya Nayla.

"Emt, Rahasia dong yang penting kamu pasti akan suka tempat ini Nay. " Jawab Dhika yang tidak mau menjawab pertanyaan Nayla malah membuat nya semakin penasaran.

"Awas loh kalo kamu bawa aku ke tempat yang aneh-aneh, aku tinju kamu" Ucap Nayla menyakinkan.

Mendengar ucapan Nayla, Dhika pun tersenyum tipis ia juga memaklumi bahwa Nayla masih memiliki rasa trauma akibat insiden semalam. Namun Dhika hanya ingin membuat Nayla merasa bahagia dan melupakan rasa trauma yang mungkin bisa mempengaruhi kesehatannya jika Nayla tidak terhibur hatinya.

Di sepanjang perjalanan Dhika dan Nayla juga banyak mengobrol menceritakan latar belakang masing-masing

Dhika pun menanyakan kepada Nayla soal suaminya hari ini. Karena gimana pun sekarang dia membawa pergi istri orang.

"Nay.? " Panggil Dhika

"Iya Dhika kenapa" Sahut Nayla menoleh dari jendela dan memperhatikan Dhika.

"Sebelumnya aku minta maaf kalo aku nanya ini kurang sopan. Tapi aku harus nanya ini ke kamu? " Jelas Dhika.

"Iya bilang aja Dhika, ada apa" Jawab Nayla.

"Emt, kamu tadi gimana ijin sama suami kamu Nay? Dia bolehin kamu pergi sama laki-laki lain.? " Tanya Dhika penasaran.

"Dia udah tau kok, tadi aku udah bilang sama dia. Lagian dia gak mungkin peduli aku mau kemana dan pergi sama siapa. Aku kan cuma stts di sini. " Jelas Nayla.

"Jadi aku gak perlu takut ajak kamu pergi ya Nay.?" Tanya Dhika.

"Iya kamu gak perlu takut, mungkin sekarang dia lagi bersama dengan kekasih nya. Semalam dia juga pergi bertemu kekasihnya. Kalo dia peduli sama aku, gak mungkin kan dia memilih wanita lain. Maaf ya aku jadi curhat ke kamu" Jawab Nayla.

"Gapapa Nayla aku paham kok kalo kamu butuh temen curhat sini aku bakal dengerin kamu. Kita kan teman." Hibur Dhika.

"Makasih ya Dhika, kamu datang di saat aku butuh orang buat berbicara." Jawab Nayla dengan mata yang berkaca dengan senyum tipisnya.

"Nay, kamu gak perlu sedih lagi aku bakal selalu ada jika kamu mengijinkan aku. Jadi kamu gak akan kesepian lagi " Ucap Dhika dengan tulus yang peduli dengan nya setelah ia kehilangan kekasih nya Kevin.

Beberapa saat kemudian mereka pun tiba di tempat tujuan

Nayla yang tampak sangat berantusias ia langsung turun dari mobil dan di susul oleh Dhika. Suasana yang tampak sangat indah kawasan yang benar-benar Nayla sukai.

Sepanjang mata memandang banyak pepohonan yang besar dan rerumputan yang hijau. Banyak juga area permainan outbond seperti flying fox, panjat tebing, arena jembatan gantung dan masih banyak lagi arena yang sangat menyenangkan.

Udara nya dingin sejuk disini Nayla sempat tidak percaya ada tempat wisata seperti ini di dekat kawasan pantai.

Udaranya sangat sejuk seperti di pegunungan, Nayla dan Dhika berjalan menyusuri jalan setapak hingga mereka sampai di tempat loket pendaftaran dan pintu masuk. Dhika langsung mengurus tiket masuk sementara Nayla masih memandang di sekitar seolah sangat kagum dan menikmati tempat ini.

Setelah Dhika selesai membeli tiket masuk keduanya langsung berjalan bersama menuju kedalam. Di sepanjang jalan Nayla tampak kaget melihat ada banyak Monyet ekor panjang di sini.

"Dhika, lihat ada monyet. " Ucap Nayla dengan girang.

"Ehh iya Nay, banyak ya disini soalnya dekat dengan habita mereka di pohon, disini pohon-pohonnya rindang dan besar tinggi tempat yang di sukai para monyet-monyet itu, kamu jangan deketin monyet itu ya, " Balas Dhika

"Kenapa emangnya Dhik? Mereka kan jinak" Sahut Nayla penasaran.

"Aduhh, jangan disini kebanyakan Monyet jantan tar kalo kamu deketin kamu di bawa lagi, kamu mau Nay" Ucap Dhika meledek.

Mendengar ucapan Dhika Nayla sontak Kesal.

"Apaaa, sini kamu enak aja kamu samain aku sama Monyet" Ucap

Nayla kesal sembari mengejar Dhika yang rupanya sudah lari menghindar dari kejaran Nayla.

Namun Nayla paham jika Dhika hanya menghiburnya cuma kesal saja.

Nayla dan Dhika tertawa bersamaan karena kelelahan.

"Udah Nay aku nyerah, aku bercanda doang loh" Ucap Dhika seranya mengangkat kedua tangannya di atas pundak tanda menyerah kepada Nayla.

"Aku capek ngejar kamu Dhik" Timpal Nayla.

Akhirnya mereka pun berjalan bersama lagi, beberapa saat kemudian Nayla mendengar suara gemericik air yang deras seperti air terjun.

"Dhika, disni ada air terjun ya" Tanya Nayla

"Iya ini kita mau kesana, kirain kamu tau Nay" Jawab Dhika

Nayla semakin berantusias untuk melihat air terjun yang ada di kawasan itu.

Beberapa saat kemudian Nayla dan Dhika bertemu dengan deretan anak tangga yang menurun.

Jumlah anak tangga itu kurang lebihnya ada 200 anak tangga, yang harus mereka lewati. Karena mereka masih bersemangat akhirnya tanpa ragu mereka menuruni anak tangga tersebut.

Di sepanjang jalan mereka melihat rindang nya dan suburnya tempat ini. Banyak suara burung yang bersahutan, suaranya sangat merdu ada juga terlihat ada tupai yang melompat dari dahan satu ke dahan lain. Nayla sangat menikmati suasana yang ada disini.

Disini juga ada beberapa penginapan yang mengusung tema camping di alam. Banyak kamar yang berbentuk seperti tenda yang menggambarkan kesan yang benar-benar alami.

"Wahh penginapan disini cantik banget ya, kalo aku pindah kesini pasti aku bakal tenang dan dapat banyak inspirasi untuk menulis kembali." Ucapnya.

Dhika yang mendengar itu langsung menjawab.

"Kalo kamu pindah kesini boleh dong aku ikutan hehe" Timpal Dhika.

"Emt, gak boleh" Ucap Nayla dengan nada meledek.

Sudah beberapa anak tangga yang mereka lewati, rupanya Nayla mulai kelelahan dan kakinya mulai sakit akibat berjalan menurun dan menahan beban tubuhnya. Melihat Nayla yang sudah kelelahan Dhika menyodorkan air putih kepada Nayla.

"Nayla, kamu kelelahan ya? Ini kamu minum air putih dulu ya sebentar lagi kita sampai soalnya kita tidak boleh berhenti karena peraturan disini, khawatirnya nanti ada bongkahan batu yang jatuh dari bukit atas sini. " Ucap Dhika menjelaskan

"Makasih Dhika iya gapapa aku masih kuat kok" Jawab Nayla menyakinkan kemudian meminum air putih yang di berikan Dhika.

Tidak lama kemudian akhirnya mereka telah sampai di kawasan air terjun dan selesai menuruni anak tangga itu.

Nayla yang sangat kelelahan mengajak Dhika mencari tempat istirahat.

"Dhika cari tempat istirahat dulu yuk" ajak Nayla

"Gimana kalo sambil istirahat sekalian makan Nay" imbuh Dhika.

"Boleh aku jadi lapar" ucap Nayla.

Dhika mengajak Nayla ke sebuah rumah makan yang berada di dekat mereka sekarang.

"Nay, mau makan apa? " tanya Dhika.

"samain seperti kamu aja deh" jawab Nayla.

Akhirnya Dhika memesan dua porsi nasi sate kelinci dan juga dua porsi ayam bakar dan juga dua teh hangat.

Terpopuler

Comments

Rosey

Rosey

semangat thorrrr makinnnn seruuuuu 😄😄

2023-05-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!