Bisakah Aku Mempercayaimu

Mendengar semua penjelasan Nayla, Dhika merasa tetap Reyfan yang bersalah dalam hal ini.

Karena dia dengan teganya meninggalkan istrinya sendirian di tempat yang asing dan masih jauh dari kota tujuan. Jika Reyfan tidak egois dan mementingkan diri sendiri ia akan tetap melarang Nayla untuk turun dari mobil walaupun saat itu sedang bertengkar.

"Ohh jadi gitu, tapi Nay tetap menurut ku suamimu yang bersalah karena meninggalkanmu sendirian walaupun dia tidak suka denganmu tapi laki-laki tidak boleh bersikap seperti itu. " Ucap Dhika merasa kesal.

"Tidak papa Dhik. Mungkin masih sama-sama keras kepala jadi terjadi seperti itu. Lagian dia juga gak peduli sama aku. Jadi aku tidak kaget" Jelas Nayla.

"Yaudah, kamu istirahat dulu sambil nunggu di perbolehkan dokter pulang ya. Mungkin nanti malam kamu baru bisa keluar dari sini. " Jelas Dhika.

" Terimakasih ya kamu udah nolongin aku lagi, untung aja kamu yang nolong aku Dhika. " Seru Nayla

"Gapapa, masa iya sih aku tega melihat kamu kaya gitu tadi. Nanti kalo kamu udah boleh pulang biar aku antar saja ya Nay. " Seru Dhika.

Nayla sempat berfikir dengan tawaran dari Dhika, namun melihat kondisi sekarang ia tidak mungkin pulang sendiri,

"Boleh kalau kamu tidak keberatan Dhika" Balas Nayla dengan tersenyum.

Di sisi lain, Reyfan yang tengah duduk di mobilnya ia berfikir gimana ia akan menghadapi Nayla kedepannya.

"Gimana ya, kalo aku langsung ke menemuinya yang ada dia akan semakin marah. " Ucap Reyfan bingung.

Di tengah kerisauannya tiba-tiba ponselnya berdering, Reyfan pun langsung mencari ponselnya karena ada sebuah panggilan. Setelah di cek ternyata panggilan dari papanya.

Dengan terkejut Reyfan bingung pikirannya berkecamuk, apakah keluarga di rumah tahu kalo sekarang Nayla sedang di rawat. Namun ponsel terus berdering beberapa kali akhirnya Reyfan memutuskan untuk menjawab panggilan dari papahnya.

(Dalam panggilan)

"Hhallo, pah " Seru Reyfan.

"Hallo, lama sekali kamu angkat telepon dari papah? " Tanya Papah.

"Ehh iya pah maaf gak kedengeran tadi, ada apa pah? " Tanya Reyfan penasaran.

"Gini, papah mau nanya kalian pulangnya hari ini atau tidak? " Tanya papah.

Mendengar suara papah nya sepertinya keluarga di rumah belum ada yang tau tentang Nayla, membuat Reyfan merasa lega.

"Mungkin besok pah, memangnya ada apa? " Tanya Reyfan.

"Gin hari ini papah dan mamah beserta papah mamahnya Nayla akan pulang, jadi nanti rumah papah siapkan beberapa pelayan dan penjaga saja. Karena nanti papah mau membicarakan bisnis dengan papahnya Nayla jadi kita tidak bisa menunggu kalian pulang, tidak papa kan nak. " Jelas Papah.

"Ohh, iya pah gak papa kok, kalo memang itu penting lagian mungkin kita pulang nya besok pah. " Jelas Reyfan menutupi dari papahnya.

"Oke, papah cuma pesan saja sama kamu, walaupun kalian baru saja saling kenal kamu harus bisa jadi suami yang bertanggung jawab jangan sampai istrimu mengalami kesulitan. Masalah cinta itu butuh waktu kok. Ingat pesan ayah. Sama satu lagi. Kamu sudah menikah jadi kamu tidak boleh lagi berhubungan dengan kekasih mu itu. Kamu paham Reyfan.? Kamu harus belajar menghargai perasaan istrimu. " Jelas Papah

"B-baik pah, Reyfan usahakan. Kalo gitu Rey tutup dulu ya pah. " Ucap Reyfan.

"Iya nak. Jaga diri baik-baik ya. " Seru papah.

(Akhirnya panggilan selesai).

Reyfan merasa lega, ia takut keluarga di rumah tau akan kondisi Nayla. Namun ia bingung gimana ia akan menghadapi Nayla.

"Papah tadi bilang, semua keluarga akan pulang jadi sekarang kalo aku pulang sendiri pasti aman " Seru Reyfan.

Reyfan yang merasa belum bisa berbicara dengan Nayla akhirnya memutuskan untuk pulang dan berniat untuk bicara dengan Nayla setelah sampai di rumah.

"Lebih baik aku pulang dulu, aku pikir Nayla sudah baik-baik saja apalagi ia ada yang menemani. Maaf ya Nay. Tapi aku gak bisa langsung bertemu kamu. Pastinya kamu akan sangat marah melihat ku, " Ucap Reyfan sambil menatap ke arah klinik tempat Nayla di rawat.

Kemudian ia langsung menyalakan mobilnya dan pergi meninggalkan klinik kesehatan dan memutuskan untuk pulang terlebih dahulu.

Waktu sudah menujukan 19.00 sudah menuju malam, akhirnya Nayla sudah di perbolehkan oleh dokter untuk pulang.

" Nayla, kamu sudah bisa pulang ya, jangan lupa untuk minum obatnya sampai habis ya, dan juga minum air putih yang banyak dan juga jangan sampai telat makan. " Pesan dari Dokter kepada Nayla.

"Baik dok, terimakasih banyak." Ucap Nayla kepada Dokter.

Akhirnya Nayla bersiap-siap untuk meninggalkan klinik dan di bantu oleh Dhika.

"Udah selesai Nay, yuk kita pulang." Ajak Dhika.

"Iya yuk Dhik." Balas Nayla.

Akhirnya Dhika dan Nayla pergi meninggalkan klinik. Mereka berjalan menuju mobil Dhika dan bersiap untuk pulang menuju kerumah Nayla.

Di dalam perjalanan Nayla tampak terdiam saja, membuat Dhika penasaran.

"Nay? kenapa kamu diam aja, apa ada yang sakit? " Tanya Dhika.

"Ahhh, tidak papa Dhik cuma merasa lelah saja kok " Jawab Nayla.

Tiba-tiba terdengar suara yang aneh.

"Krruuccuukkk kkruucccukkk"

Suaranya terdengar oleh Dhika dan ia mencari sumber suara tersebut.

"Suara apa ya itu, Nay? " Tanya Dhika sambil menoleh ke sisi mobil.

Ketika Dhika menoleh ke arah Nayla. Nayla pun langsung menutupi dan sedikit menekan perutnya.

"Ooohh, jadi asal suara itu dari perutmu ya Nay. Kamu lapar? " Tanya Dhika sambil tersenyum.

"Eehhheee, i-iya dhik, aku laper hehe tapi gapapa nanti aku bisa makan di rumah aja. " Ucap Nayla malu.

"Perjalanan kita masih jauh Nay, kamu mau makan apa kita makan dulu aku juga laper nih" Ucap Dhika.

"Ehhh, jangan Dhik. Gapapa aku makannya di rumah aja. " Ucap Nayla berusaha menolak.

"Gak mau, aku mau makan dan kamu juga perjalanan kita masih sekitar 8jam lagi loh." Bujuk Dhika.

"Emm, yaudah aku ikut aja kalo kamu maksa hehe" Ucap Nayla tersenyum malu.

"Kenapa kamu gak bilang sih Nay, kaya sama orang lain aja. " Tanya Dhika

"Aku gak enak sama kamu Dhik udah bantu aku banyak aku gak tau gimana mau balas kebaikan mu. " Jelas Nay.

"Ohh gak usah di pikirin Nay, tapi kalo mau balas kebaikanku kamu jadi istriku aja gimana" Seru Dhika.

Nayla mendengar ucapan itu merasa terkejut dan refleksi memandangi Dhika dengan ekspresi yang membuat Dhika tertawa.

"Hahahahahha, ya ampun segitu terkejutnya ya kamu, aku bercanda kok Nay, " Ucap Dhika dengan tertawa.

"Eehh, hehe kamu bikin aku kaget Dhik. " Balas Nayla.

Dengan reflek tangan Dhika langsung mengusap kepala Nayla dan berkata.

"Nay, kamu wanita yang baik lucu, aku aja sampai terpesona sama kamu." Ucap Dhika.

"Dhikaaa, kamu! " Ucap Nayla dengan terkejut.

"Hehehe, aku seneng goda kamu, habis ekspresi mu bikin gemes Nay. " Ucap Dhika tertawa.

Membuat Nayla merasa tersipu dan akhirnya keduanya tertawa bersama.

"Nay, tapi aku harap kamu ingat kata-kataku ini, aku tidak peduli apapun status mu sekarang, kalo kamu tidak bahagia dan ingin berpisah dengan suamimu, aku akan bantu. Aku hanya ingin kamu bahagia, sejujurnya aku menyukaimu tapi kumohon perasaan ini bukan menjadi celah aku hanya ingin kita tetap berteman saja, aku akan menunggu mu sampai waktu dimana kamu akan merasakan apa yang aku rasakan sekarang. " Ucap Dhika berterus terang.

Mendengar ungkapan tulus dari Dhika membuat Nayla merasa luluh tidak bisa berkata-kata, ia menatap mata Dhika dalam-dalam. Dhika yang melihat Nayla pun meminggirkan mobilnya ke bahu jalan dan berhenti sejenak.

Kedua mata Nayla dan Dhika saling bertaut saling memandang dengan penuh arti. Dhika mendekat kan diri ke Nayla ia berkata.

"Ada apa Nay. " Tanya Dhika.

"Apa kamu tulus dengan ku. Aku takut kamu hanya penasaran saja dengan ku. " Seru Nayla.

"Nay, aku sejujurnya tidak tau perasaan apa yang saat ini aku rasakan, aku tidak tau aku hanya tertarik atau kasian namun perasaan ini membuat ku ingin selalu bersama mu ingin melindungi mu aku merasa tidak ingin kamu terluka. Tapi aku tidak mau memaksakan perasaan ku. Kamu benar kita harus jalanin saja dan kita bisa saling mengenal lagi untuk kedepannya. Kalo kamu benar jodohku kamu akan aku rebut dari laki-laki yang menghalangi kita bersama. Maka itu jangan menjauh dariku ya, kita masih bertemankan masih banyak hal yang bisa kita lakukan. " Jelas Dhika.

"Contohnya apa? " Tanya Nayla.

"Emm, contohnya kita main terus makan bersama. Hihi" Jelas Dhika sambil tersenyum kepada Nayla.

Nayla ikut tersenyum karena mendengar ungkapan dari Dhika membuat air matanya mengalir. Dhika yang melihat Nayla menangis langsung mengusap air matanya dengan jarinya.

"Dahh, jangan melow sekarang kita cari makan yukkk" Hibur Dhika bersemangat.

"Berjanjilah apapun yang terjadi kamu tidak akan menjauhiku. " Ucap Nayla.

"Iya aku janji tidak akan menjauh dari kamu Nayla" Ucap Dhika. Sambil mengacungkan jari kelingking dan di balas oleh Nayla.

Terpopuler

Comments

Rosey

Rosey

pokokna gemesss sama Reyfan titik gak pake koma 😑

2023-05-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!