Cinta Untuk Kanaya
"Tuhan, kenapa ini harus terjadi padaku? Aku sudah kotor!"
Di sudut tempat tidur, Kanaya duduk meringkuk memeluk tubuhnya yang sudah tak mengenakan sehelai benang pun. Sesekali ia menggeleng pelan kepalanya berharap apa yang sudah terjadi padanya hanyalah sebuah mimpi.
Tatapan nya kembali terarah pada sosok laki-laki yang sudah tertidur pulas di sampingnya. Kepalanya kembali menggeleng pelan kala teringat kejadian beberapa saat lalu, sesuatu yang sangat berharga dalam dirinya direnggut dengan paksa. Kehormatan yang selama sembilan belas tahun ini ia jaga telah hancur hanya dalam sekejap saja.
Perlahan Kanaya turun dari tempat tidur, dengan langkah tertatih sambil meringis menahan perih di bagian intimnya ia memunguti pakaian nya yang berserakan di lantai lalu memakainya. Karena bajunya telah robek, Kanaya pun terpaksa mengambil jas laki-laki itu untuk menutupi tubuhnya. Kanaya menoleh menatap wajah lelap laki-laki itu yang terlihat begitu tenang seolah tidak terjadi apapun.
Entah dari mana datangnya laki-laki itu, tiba-tiba saja berada di dalam kamar hotel yang sedang ia bersihkan dengan beralasan ingin merendam tubuhnya yang katanya memanas, namun nyatanya malah menerkam dirinya.
"Aku sangat membencimu! Aku berharap Tuhan tidak mempertemukan Aku lagi denganmu. Laki-laki brengsek!" Kanaya mengumpat laki-laki itu dengan penuh amarah.
Kanaya pun mengayun langkah dengan tertatih keluar dari kamar itu. Meski sudah larut malam suasana hotel masih tampak ramai, di hotel tempatnya bekerja ini memang sedang diadakan perayaan anniversary sebuah perusahaan. Kanaya mempercepat langkahnya keluar dari hotel itu, ia ingin segera pulang dan membersihkan tubuhnya yang telah ternoda.
Di bawah langit malam yang gelap gulita, Kanaya mengendarai motor bututnya dengan perasaan marah dan putus asa bercampur menjadi satu. Kanaya merasa, masa depannya telah hancur dalam waktu yang singkat.
Sesampainya di rumah, Kanaya langsung menuju kamar mandi yang berdekatan dengan dapur.
Di dalam kamar mandi, Kanaya mengguyur seluruh tubuhnya sambil menangis pilu, tak perduli dengan hawa dingin yang menusuk hingga ke tulang.
"Aku sudah kotor, seluruh tubuh ini sudah kotor!" Kanaya menangis tergugu, ia teringat dengan sang kekasih yang sangat dicintainya, bagaimana jika kekasihnya itu tahu tentang keadaan dirinya saat ini yang sudah tak suci lagi?
Tanpa sadar Kanaya menggosok tubuhnya dengan kuat-kuat sehingga kulitnya yang putih terlihat memerah. Bahkan Kanaya tak perduli dengan rasa sakit atas perbuatannya itu, ia terus menggosok tubuhnya seperti menyikat pakaian agar noda nya terkikis. Namun, nyatanya bagaimanapun ia berusaha kesuciannya yang telah ternoda tentu tidak akan bisa kembali seperti semula.
Jika saja tak ada sang adik yang bergantung padanya, mungkin saat ini Kanaya sudah mengakhiri hidupnya. Sekuat tenaga Kanaya mewaraskan dirinya agar tak melakukan hal demikian, karena hanya dirinya yang menjadi satu-satunya harapan sang adik setelah kedua orangtuanya tiada.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Menjelang pagi, Keenan baru terbangun dari tidurnya. Ia menggeliatkan tubuhnya seperti bayi, mulutnya mendesis pelan merasakan kepalanya yang sedikit pusing.
Keenan pun mencoba bangun, dan seketika ia tersentak kaget mendapati dirinya ternyata tak mengenakan apapun.
Keenan mengedarkan pandangannya didalam kamar yang asing dimatanya, terlihat pakaiannya berserakan di lantai. Kedua matanya membulat kala tatapannya tertuju pada noda merah di kain sprei berwarna putih.
Keenan meremas rambutnya dengan kuat saat merasakan kepalanya yang semakin pusing. Ia memijit pelipisnya sembari mencoba mengingat kejadian semalam.
.
.
.
Tadi malam, Keenan dan kedua adiknya datang ke sebuah hotel berbintang lima memenuhi undangan koleganya yang merayakan anniversary perusahaan di hotel tersebut.
Sembari menunggu kedatangan Arland, sahabat sekaligus rekan kerja Keenan. Anin dan Damar berpamitan untuk pergi mencari kekasih Damar yang kebetulan bekerja di hotel ini.
Tak lama setelah Anin dan Damar pergi, seorang wanita berpenampilan cukup seksi menghampiri Keenan dan langsung memberikan segelas minuman pada Keenan.
"Maaf, Aku tidak minum alkohol." Ujar Keenan sembari menatap segelas minuman yang terulur padanya.
"Hei, ini hanya orange jus bukan alkohol." Kekeh wanita itu.
Dengan tersenyum Keenan pun mengambil segelas minuman itu, dan tanpa rasa curiga sedikitpun ia langsung meminum nya.
Wanita itu duduk disamping Keenan sembari memperhatikan penampilan Keenan yang sangat mempesona.
Beberapa saat duduk, Keenan mulai merasakan ada yang aneh ditubuhnya. Tiba-tiba saja ia merasa gerah, darahnya serasa mengalir lebih cepat membuat sesuatu dalam dirinya menegang.
Keenan menoleh menatap wanita disampingnya yang ternyata terus menatapnya.
'Sial! Wanita ini pasti ingin menjebak ku.' Umpat Keenan dalam hati.
Keenan pun beranjak dari tempat duduknya dan berpamitan pada wanita itu pergi ke toilet. Namun, wanita itu tak tinggal diam. Ia mengikuti Keenan, tetapi sayangnya seorang pelayan menabraknya sehingga ia kehilangan jejak Keenan.
Sementara itu, Keenan berjalan dengan sempoyongan sembari menahan sensasi ditubuhnya yang semakin membuat tubuhnya memanas. Yang ia butuhkan sekarang adalah air untuk merendam tubuhnya untuk menghilangkan rasa yang begitu menyiksa.
Keenan terus berjalan tanpa arah, hingga ia melihat sebuah kamar yang pintunya sedikit terbuka. Tanpa berpikir panjang Keenan langsung masuk ke kamar itu.
Kanaya yang sedang membersihkan kamar tersebut terkejut melihat seorang laki-laki tiba-tiba masuk dan langsung menutup pintu dengan keras.
Keenan pun terkejut karena ternyata didalam kamar itu ada seorang wanita, jika dilihat dari seragam yang dikenakannya wanita itu adalah petugas housekeeping.
"Maaf, Anda siapa? Sepertinya Anda salah kamar. Kamar ini baru beberapa saat lalu ditinggalkan oleh penghuninya." Ujar Kanaya.
"Air, Aku butuh air untuk merendam tubuhku. Tubuhku rasanya panas." Ucap Keenan dengan terbata.
Namun, melihat wanita didepannya membuat sensasi ditubuh Keenan semakin memanas. Ia rasa merendam tubuhnya saja tidak akan bisa menghilangkan rasa panasnya, ia membutuhkan wanita itu untuk membantunya terlepas dari sensasi yang menggerayangi tubuhnya.
Seolah gelap mata Keenan berjalan dengan cepat menghampiri wanita itu dan langsung mendorong wanita itu keatas tempat tidur dan langsung menindihnya.
Kanaya terkejut, ia memberontak berusaha melepaskan dirinya dari laki-laki yang menindihnya ini sambil berteriak berharap akan ada yang menolongnya. Namun, tanpa diduga laki-laki itu malah menciumnya dengan beringas sehingga ia kesulitan untuk bersuara.
Kanaya terus melakukan perlawanan, akan tetapi tenaganya kalah kuat dengan laki-laki itu. Semakin ia berontak semakin laki-laki itu malah semakin beringas, pakaian Kanaya pun telah robek sampai pada akhirnya Kanya hanya bisa menangis, pasrah menerima nasibnya yang tragis.
Di hotel tempatnya mengumpulkan uang untuk biaya hidupnya dan sang adik yang masih duduk di bangku sekolah dasar, di hotel ini pula masa depannya telah dihancurkan oleh laki-laki asing.
...-----...
"Ya Tuhan, Aku telah memperkosa seorang gadis!" Keenan meremas rambutnya dengan kuat setelah mengingat kejadian semalam. Ia langsung mengusap wajahnya dengan kasar saat tatapannya kembali tertuju pada noda merah di sprei berwarna putih itu.
Dengan cepat Keenan turun dari tempat tidur memunguti pakaiannya lalu memakainya. Ia mencari jas nya namun tidak ketemu. Keenan mengedarkan pandangan mencari gadis itu tetapi ia tidak mendapati jejak gadis itu lagi didalam kamar. Keenan segera berlari menuju kamar mandi, barangkali gadis itu berada di sana namun, ternyata didalam kamar mandi itu kosong sepertinya gadis itu sudah pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Kasian banget Naya..
2024-09-02
0
Qaisaa Nazarudin
Udah ku duga pasti ni cewek mau menjebak Kenan..Tapi Kenan malah melampiaskan dengan Naya pacarnya Damar..
2024-09-02
0
Qaisaa Nazarudin
Apakah Naya kekasih Damar?
2024-09-02
0