Di dalam kamar mandi, Keenan melepas pakaiannya kemudian berdiri di depan cermin menatap pantulan diri nya.
Sebelah tangannya terkepal lalu ia tempel kan pada cermin itu kala melihat bekas cakaran di dadanya, ada rasa sesal menghadiri undangan koleganya. Jika saja ia tidak datang ke acara itu, kejadian semalam mungkin tidak akan pernah terjadi.
Keenan memejamkan mata, mencoba mengingat wajah gadis itu. Namun, yang terlintas hanya sekelumit rontahan gadis itu yang mencoba melakukan perlawanan.
"Aku akan mencari mu, bagaimanapun Aku harus bertanggung jawab atas perbuatanku meskipun sebenarnya itu bukan murni kesalahanku."
Usai membersihkan diri, Keenan pun menghampiri sang papa yang katanya ingin membicarakan hal penting padanya.
"Pa, kata Mama ada hal penting yang ingin Papa bicarakan padaku?" Keenan membawa dirinya duduk di samping papa nya.
"Ini coba Kamu lihat gadis yang ada di foto itu." Vino memberikan selembar foto pada putranya. "Namanya, Vera." ucapnya lagi.
Keenan mengambil foto itu dan menatapnya dengan kening mengkerut. Beberapa saat menatap foto itu, Keenan pun kini mengerti tentang hal penting yang ingin papanya bicarakan.
"Maaf, Pa, sepertinya Keenan berubah pikiran." Ujar Keenan lalu mengembalikan foto itu pada papanya.
"Tapi kenapa Keenan? Bukannya kamu sendiri yang bilang akan menyerahkan pada Papa untuk mencarikan calon Istri untuk Kamu? Gadis itu adalah anak teman Papa dan dia sudah setuju untuk dijodohkan denganmu." Tutur Vino, sedikit terkejut mendengar keputusan Keenan yang tiba-tiba berubah pikiran.
Mendengar ucapan papanya, Keenan menghela nafas panjang lalu menyandarkan kepalanya di sofa yang didudukinya. Selama ini ia tidak pernah dekat dengan wanita manapun, makanya saat itu ia setuju saat papanya menawarkan akan mencarikan calon istri untuknya. Tetapi, setelah kejadian semalam ia berubah pikiran, ia lebih memilih untuk mencari gadis yang sudah ia renggut kehormatannya dan akan bertanggung jawab padanya. Namun, tentunya ia belum bisa memberitahu alasan kenapa ia berubah pikiran, pada papanya.
"Pa, sampaikan permintaan maaf Keenan padanya. Katakan saja padanya jika Keenan belum siap untuk menikah." Ujar Keenan sembari melihat dengan ekor matanya ke arah foto gadis yang masih dipegang oleh Vino.
"Tidak bisa seperti itu dong, Keenan. Kamu sama saja akan mempermalukan Papa." Vino terlihat kecewa.
"Keenan benar-benar minta maaf, Pa. Keenan gak bisa menikah dengan gadis pilihan Papa." Keenan pun beranjak dari tempatnya duduk lalu melangkah keluar dari ruang kerja papanya itu.
Vino pun hanya bisa menghela nafasnya sembari menatap nanar punggung putranya yang telah hilang dibalik pintu. Ia bisa menangkap sesuatu yang tak beres pada putranya itu, namun ia tidak tahu apa yang sedang disembunyikan oleh Keenan darinya.
Dengan terpaksa dan berat hati, Vino akhirnya menghubungi temannya untuk memberi kabar yang tidak menyenangkan ini. Dan tentu temannya di seberang telepon tidak terima dan memaki Vino atas pembatalan perjodohan Keenan dengan putrinya.
Begitupun dengan gadis yang akan dijodohkan dengan Keenan, ia tentu tidak terima begitu saja putra Erlangga membatalkan perjodohan secara sepihak.
.
.
.
Setelah keluar dari ruangan papa nya, Keenan kembali ke kamar. Entah sudah berapa kali ia berpindah tempat duduk. Seluruh pikirannya tersita oleh gadis yang ia renggut kehormatannya. Keenan merasa tidak bisa menunda terlalu lama lagi, iapun memutuskan mendatangi Arland hari ini juga untuk menceritakan kejadian semalam dan meminta bantuan pada sahabatnya itu untuk mencari gadis yang sudah ia renggut kehormatannya. Sekaligus mencari tahu siapa wanita yang sudah berani ingin menjebaknya dengan menaruh obat perangsang kedalam minumannya, dan apa motif wanita itu melakukan hal tersebut?
Setelah berpamitan pada mama nya, Keenan pun bergegas pergi menemui sahabatnya.
Arland tampak mengangguk pelan setelah mendengar cerita Keenan tentang kejadian tadi malam di hotel.
"Satu-satunya cara yang bisa kita lakukan sekarang adalah mendatangi kembali Hotel itu dan melihat rekaman CCTV tadi malam. Semoga saja terekam jelas wajah wanita yang ingin menjebak mu, dengan begitu kita bisa mencarinya. Dan untuk Gadis malang itu kita berdoa saja semoga Dia tidak mengajukan tuntutan yang bisa merusak reputasi mu, tapi Aku sangat bangga denganmu yang mau bertanggung jawab pada gadis itu."
"Arland, Kau tahu Aku mempunyai Adik perempuan dan Aku tidak bisa membayangkan jika hal ini terjadi pada Anin." Raut wajah Keenan terlihat begitu frustasi.
"Jangan berbicara seperti itu, ini semua terjadi bukan karena kehendak mu. Yang terpenting Kau mau bertanggung jawab itu sudah lebih dari cukup."
"Tapi bagaimana jika Gadis itu tidak mau dan malah ingin menuntut ku?"
Kekhawatiran kembali menyergap di hati Keenan, bukan karena takut dituntut tetapi tidak ingin sampai kedua orangtuanya tahu dengan kejadian ini, karena mereka pasti akan sangat kecewa jika tahu putranya telah merusak masa depan seorang gadis. Jika gadis itu mau menerima pertanggung jawabannya maka ia akan memperkenalkan gadis itu sebagai calon istri pada papa dan mamanya.
"Ayolah Keenan, jangan pesimis seperti ini. Aku yakin Gadis itu adalah Gadis yang baik, jika tidak pasti Dia sudah membunuhmu di saat Kamu masih tak sadarkan diri." Ucap Arland berusaha menenangkan sahabatnya itu.
Namun, tetap saja Keenan masih belum tenang. Ia sama sekali tidak merasa takut melainkan sangat merasa bersalah atas apa yang sudah terjadi pada gadis itu.
Arland menepuk pundak sahabatnya itu, lalu bergegas mengajak Keenan segera pergi ke hotel tersebut dengan harapan semoga rekaman cctv di sana bisa memberikan petunjuk untuk memecahkan masalah yang menimpa Keenan.
.
.
.
Di sebuah dining room khusus untuk para pegawai hotel, Kanaya duduk seorang diri sembari menatap layar ponselnya yang menampilkan nama laki-laki yang beberapa bulan ini menjalin hubungan dengannya.
Entah sudah berapa kali sang kekasih melakukan panggilan telepon, video call dan juga serentetan chat. Namun, Kanaya mengabaikan itu semua. Bukan karena enggan tetapi karena ia merasa dirinya sudah tak pantas untuk laki-laki sebaik Damar.
"Maafkan Aku, Bang Damar." Ucapnya lirih.
"Aku sangat mencintaimu, tapi apa Aku masih pantas untuk Bang Damar? Aku sudah kotor!"
Kanaya mengusap air mata nya yang menetes begitu saja, ia sudah memutuskan untuk menghindari sang kekasih sementara waktu untuk menenangkan diri, sampai ia benar-benar siap dan akan menceritakan semuanya. Namun, hati nya seketika pilu saat membayangkan jika Damar akan mencampakkan dirinya begitu tahu keadaan dirinya yang sudah tak suci lagi.
Air mata yang baru saja ia hapus, kembali membasahi kedua pipinya. Dada nya seketika sesak membayangkan harus terpisah dengan sang kekasih yang teramat di cintainya. Sosok Damar mampu mengisi kekosongan dalam kesepiannya, menerangkan kembali cahaya yang sempat redup dalam hidupnya setelah kepergian kedua orang tuanya. Lalu bagaimana jika Damar tak lagi berada di sisinya?
Kanaya pun kembali menghapus air mata nya, dengan segala rasa yang berkecamuk di hati ia menonaktifkan ponselnya agar Damar tak menghubunginya dulu saat ini. Meski sebenarnya ini percuma karena Damar pasti akan datang ke hotel ini menemuinya namun, ia akan berusaha menghindar untuk itu. Kemudian ia beranjak keluar dari ruangan itu, apapun perasaannya sekarang ia tetap harus bekerja seperti biasa demi sang adik.
Di tempat lain, Damar menatap dengan nanar pada layar ponselnya usai beberapa kali mencoba menghubungi nomor Kanaya tetapi tidak ada jawaban. Chat yang ia kirim pun belum terbaca. Bahkan kini nomor kekasihnya itu sudah tidak aktif lagi.
"Kenapa sekarang nomornya malah tidak aktif? Ada apa sebenarnya dengan Kanaya? Perasaan Aku tidak pernah melakukan kesalahan apapun sehingga dia seperti menghindari ku seperti ini."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Athallah Linggar
Lagian baru rencana perjodohan blm jg batalin ijab kobul lebaaayy bngt sih🙄🙄🙄🙄🙄👎👎👎👎🙏😡😡😡😡😡
2024-11-12
0
Qaisaa Nazarudin
ia ialah gak terima,Wong ganteng dan tajir,Rugi dong di lepasin,Biasanya novel2 yg sudah ku baca alurnya kalo si cewek langsung setuju dgn perjodohan,Biasanya si cewek udah ke pake maksudnya udah gak ory,kalo cewek baik2 pasti di langsung menolak dan ada drama pemaksaan dari ortu..
2024-09-03
0
A Yes
Sultan masa gak cerdas, minta ijin lihat CCTV Hotel mas bro
2024-03-28
0