BAB 11. MINTA PINDAH

Bersikap kasar bukanlah kriteria Kanaya. Namun, mau bagaimana lagi? Ia terpaksa melakukan hal demikian untuk menekankan pada laki-laki yang telah menjadi suaminya bahwa ia sama sekali tidak menginginkannya.

Pagi hari menjelang, Keenan sudah rapi dengan setelan kantornya. Sebenarnya semalam ia tidak bisa tidur karena hawa dingin lantai yang membuatnya menggigil padahal lantai tempat tidurnya itu dialasi dengan karpet namun tetap saja rasanya dingin.

Meski sudah rapi namun Keenan tidak keluar kamar karena masih menunggu Kanaya yang belum bangun. Ia tidak ingin orangtuanya bertanya-tanya kenapa ia turun sendiri.

Sementara Kanaya masih tertidur dengan pulas, bagi Kanaya bahkan sofa yang menjadi tempat tidurnya itu lebih empuk daripada kasur lipat miliknya dirumah.

Keenan pun membuka tirai jendela, cahaya matahari seketika memancar masuk ke kamar dan mengenai wajah Kanaya, membuat gadis itu akhirnya terbangun.

"Selamat pagi?" Sapa Keenan sembari melangkah mendekati istrinya.

Kanaya mengusap wajahnya kemudian bangun dari pembaringan, ia seolah tidak mendengar sapaan Keenan.

"Ayo cepat mandi, setelah itu kita turun bersama untuk sarapan."

"Pergilah sendiri tidak usah menungguku." Ujar Kanaya dengan ketus.

Keenan tersenyum mendengarnya, yeah sepertinya ia harus membiasakan diri mendengar kalimat-kalimat pedas yang meluncur dari bibir istri kecilnya itu. Setidaknya ia tetap akan memperlakukan Kanaya dengan baik selama menjadi istrinya sampai tiga bulan ke depan.

"Hei, ini rumah mertuamu, apa kata Mama nanti jika Aku keluar kamar sendirian. Mau dibilang sebagai menantu pemalas?'' Ujar Keenan sambil terkekeh.

Kanaya berdecak kesal, ia menghentakkan kakinya sebelum akhirnya beranjak dari sofa kemudian segera masuk ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya.

Beberapa saat kemudian Kanaya pun keluar dari kamar mandi, ia terkejut melihat Keenan yang bersandar di dinding dekat kamar mandi dengan memegang handuk ditangannya.

"Kamu gak mandi?" Tanya Keenan sembari menyodorkan handuk itu pada Kanaya.

"Enggak!" Jawab Kanaya singkat kemudian melewati Keenan begitu saja.

"Mandi dong, Aku saja sudah mandi." Ujar Keenan yang mengekor dibelakang istrinya itu.

"Terserah Aku mau mandi apa enggak, gak usah repot-repot Kamu mengurusinya!" Tukas Kanaya.

"Baiklah Kalau tidak ingin mandi, tapi sekarang setidaknya basahi lah rambutmu sedikit agar terlihat seperti sudah mandi." Tutur Keenan.

Kanaya menghentikan langkahnya kemudian berbalik menatap laki-laki yang telah menjadi suaminya itu. Dengan kedua tangan yang bertengger di pinggang dan tatapan yang tajam ia arahkan pada Keenan.

Kanaya tentu tahu apa maksud Keenan menyuruhnya untuk membasahi rambut, namun ia tidak akan menurutinya begitu saja tanpa mengambil keuntungan didalamnya.

Melihat senyum samar diwajah Kanaya, Keenan pun ikut tersenyum.

"Baiklah, tapi Kamu harus menuruti permintaanku." Ujar Kanaya.

"Apa?" Tanya Keenan dengan antusias.

"Mulai malam ini, Aku tidak mau tinggal di sini lagi." Ujar Kanaya dengan lantang.

"Kenapa?" Tanya Keenan lagi dan kali ini dengan raut wajah yang lesu.

"Aku ingin tinggal di rumahku sendiri, di sana Aku tidak perlu repot-repot berakting seperti disini." Jawab Kanaya langsung pada intinya.

Keenan hanya bisa menghela nafasnya dengan berat, lalu pada akhirnya ia mengangguk setuju membuat Kanaya tersenyum senang.

Kanaya pun pergi membasahi rambutnya seperti permintaan Keenan, sungguh ini membuat Kanaya merasa risih karena orang-orang pasti akan menganggap dirinya dan Keenan telah melakukan malam pertama. Dan setelah tinggal dirumahnya sendiri ia tidak perlu repot-repot untuk bersandiwara lagi seperti ini.

.

.

.

Baru keluar dari kamar, Kanaya langsung merentangkan kedua tangannya saat melihat sang adik berjalan kearahnya. Semalam adalah pertama kalinya ia tidur terpisah dengan adik kesayangannya itu.

Bocah laki-laki yang bernama Aryan itupun langsung berhambur kedalam pelukan Kanaya.

Melihat momen itu Keenan pun tersenyum, ia jadi teringat masa kecilnya bersama Damar dulu.

"Kak lihat, Aku punya mainan baru." Bocah bernama Aryan itu dengan wajah sumringah memperlihatkan mainan barunya pada sang Kakak.

"Aryan, Kamu dapat mainan ini dari mana?" Tanya Kanaya dengan tatapan menyelidik sambil membenarkan dasi adiknya yang sedikit miring.

"Dari..." Aryan menjeda kalimatnya, ia menoleh kearah Anin yang berdiri tak jauh dari sana.

"Kak Anin, Om yang tadi malam membelikan mainan ini siapa namanya?" Tanya Aryan pada Anin dengan sedikit berteriak.

"Om Brewok." Jawab Anin terlihat acuh.

Yah, semalam Anin tidak bisa tidur karena terus memikirkan kedua abangnya. Akhirnya Anin pun memutuskan membawa adiknya Kanaya untuk berjalan-jalan ke sebuah pasar malam, dan tak sengaja bertemu Arland yang kebetulan mobilnya sedang mogok tak jauh dari pasar malam itu. Anin pun memanfaatkan situasi itu untuk menguras isi dompet Arland. Bukan hanya membelikan berbagai makanan dan mainan untuk Aryan, tapi juga membayar semua permainan dan wahana yang dimainkan oleh Anin. Dan tentunya Anin beralasan jika ia lupa memasukkan uang lebih kedalam dompetnya.

Mendengar itu tiba-tiba saja Keenan terkekeh, kemudian ia menekuk lutut dan bersimpuh di samping Aryan.

"Aryan, itu bukan Om tapi namanya Bang Arland, sama seperti Bang Keenan dan juga Bang Damar." Ucap Keenan lirih di akhir kalimatnya.

Kanaya refleks memejamkan mata saat namanya kekasihnya disebut. Rasa rindu tiba-tiba saja menyeruak.

"Tapi Kak Anin kok manggilnya dengan sebutan Om Brewok?" Tanya Aryan dengan tampang polosnya.

Lagi-lagi Keenan terkekeh, ia menarik tangan mungil Aryan dan mendudukkan di pangkuannya.

"Jangan dengerin Kak Anin, sekarang sebaiknya kita sarapan dan nanti Bang Keenan yang akan antar Aryan ke sekolah."

Aryan sangat senang, ia pun segera berlari menghampiri Anin yang juga sudah rapi dengan seragam sekolahnya.

"Kak Anin, sepulang sekolah perlihatkan nilai Kak Anin padaku ya. Kalau nilai Kak Anin lebih rendah dariku maka Kak Anin harus mendapatkan hukuman." Ujar Aryan dengan begitu menggebu-gebu.

Anin hanya bisa mengangguk lemah tanpa berniat untuk menjawab sepatah kata saja, karena ia tahu pasti akan kalah meski pendidikannya lebih tinggi dari Aryan. Dulu disekolah Kanaya sering bercerita padanya, meski masih duduk disekolah dasar tapi Aryan selalu mendapat nilai tertinggi dan bahkan selalu menjadi juara umum setiap semesternya, sementara Anin sendiri selalu mendapat nilai dibawah rata-rata namun, ia bersyukur tidak ada yang mengekang nya dan malah seluruh keluarga terus mendukung agar ia semakin giat belajar agar bisa menjadi juara.

Tanpa sadar, Keenan dan Kanaya serentak menggelengkan pelan kepalanya melihat tingkah Aryan. Mereka sudah tahu pasti siapa yang akan menjadi pemenangnya.

Saat diruang makan, hal yang sedari tadi diwanti-wanti oleh Kanaya pun terjadi. Sang mertua tak hentinya tersenyum dengan sesekali melirik kearahnya dan Keenan secara bergantian. Beberapa saat lalu juga mama mertuanya sempat menyinggung tentang rambutnya dan Keenan yang masih terlihat lembab dan Kanaya hanya bisa menanggapinya dengan senyuman.

Kanaya berharap jika hari ini Keenan tak mengingkari janjinya untuk pindah kerumahnya sendiri agar ia tak perlu repot-repot untuk bersandiwara lagi dan membohongi dua paruh baya yang sudah begitu baik padanya.

Terpopuler

Comments

Rafly Rafly

Rafly Rafly

jgn terlalu lemah karena poerasaan bersalah Keenan, sesekali bentak Napa perempuan model Naya..biar tau dan sadar diri.. ngelunjak nanti jadi nya

2025-03-31

0

febby fadila

febby fadila

sifat kanaya terllu keras...

2025-03-17

0

Dewi Nurani

Dewi Nurani

kanaya keras kepala dan angkuh

2024-07-31

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. TERNODA
2 BAB 2. MENGHILANGKAN NODA
3 BAB 3. AKAN MENCARI
4 BAB 4. MEMERIKSA CCTV
5 BAB 5. BAGAIMANA JIKA DIA HAMIL?
6 BAB 6. IZIN MENIKAHI
7 BAB 7. PERMINTAAN KANAYA
8 BAB 8. PERNIKAHAN
9 BAB 9. PERMOHONAN ANIN
10 BAB 10. BUKAN RANJANG KU
11 BAB 11. MINTA PINDAH
12 BAB 12. PERSIAPAN PINDAH
13 BAB 13. SERBA BARU
14 BAB 14. AKU BUKAN PEMBANTUMU!
15 BAB 15. MINTA TOLONG MAMA
16 BAB 16. MEMASTIKAN
17 BAB 17. PINGSAN
18 BAB 18. SINDROM CAUVADE
19 BAB 19. PERTAHANKAN BAYI ITU!
20 BAB 20. SEPAKAT BERPISAH
21 BAB 21. MENCARI TAHU
22 BAB 22. AKAN MENJAGA KALIAN
23 BAB 23. SEBENARNYA
24 BAB 24. MENCURI C!UMAN
25 BAB 25. AW?
26 BAB 26. APA DIA LAKI-LAKI NORMAL?
27 BAB 27. BERTEMU
28 BAB 28. OGAH!
29 BAB 29. JANGAN PAKSA AKU!
30 BAB 30. MERASA KEHILANGAN
31 BAB 31. JANGAN MENDIAMI AKU
32 BAB 32. ZARA
33 BAB 33. TERUNGKAP
34 BAB 34. MAAF
35 BAB 35. TENTANG VINO, TANIA DAN ELZA
36 BAB 36. KHILAF
37 BAB 37. HANYA BERTEMAN.
38 BAB 38. VERA
39 BAB 39. MAU KULIAH?
40 BAB 40. AJARI AKU MENCINTAIMU
41 BAB 41. MAU LAHIRAN
42 BAB 42. MELAHIRKAN
43 BAB 43. BAYI CANTIK
44 BAB 44. PULANG
45 BAB 45. BUAT NYA GAK SENGAJA
46 BAB 46. VANIA HILANG?
47 BAB 47. KE KANTOR POLISI
48 BAB 48. MERASA DEKAT
49 BAB 49. DI SEKAP
50 BAB 50. SUARA ITU
51 BAB 51. UNGKAPAN VANIA
52 BAB 52. LEPASKAN AKU!
53 BAB 53. KANAYA...
54 BAB 54. DONOR DARAH
55 BAB 55. SAYANG, DOAKAN MAMA
56 BAB 56. I LOVE YOU, ISTRIKU
57 BAB 57. I LOVE YOU TOO, SUAMIKU
58 BAB 58. PEMANDANGAN MENYEJUKKAN MATA
59 BAB 59. MALU
60 BAB 60. PEMAKAMAN ZARA
61 BAB 61. PULANG
62 BAB 62. SIAPA ALISYA?
63 BAB 63. ALISYA ERLANGGA
64 BAB 64. AKAN MENCOBA LAGI
65 BAB 65. MENEMUI KANAYA
66 BAB 66. INGIN TES DNA
67 BAB 67. TES DNA
68 BAB 68. HASIL DNA
69 BAB 69. MENOLAK PERCAYA
70 BAB 70. BUKAN ANAK AYAH IBU
71 BAB 71. PAPA
72 BAB 72. KORBAN CINTA BUTA
73 BAB 73. PADAHAL ENAK LOH
74 BAB 74. SUKA BUKAN BERARTI NAKSIR
75 BAB 75. PENGAKUAN
76 BAB 76. MAU MAKANAN PEMBUKA
77 BAB 77. KABAR BAHAGIA
78 BAB 78. LAMARAN
79 BAB 79. PERASAAN YANG SAMA
80 BAB 80. PERNIKAHAN
81 BAB 81. MALAM PANJANG
82 KARYA BARU!
83 PROMOSI= REVENGE MARRIAGE
84 UPDATE KARYA BARU
85 DIKHIANATI SUAMI, DICINTAI BOS
86 KARYA BARU [ MUTIARA HITAM]
87 KARYA BARU
88 RAHASIA HATI
89 KARYA BARU==>[Bukan] Muhalil
90 KARYA BARU [RAHASIA HATI 2]
91 KARYA BARU (Menanti Bahagia Yang Hilang)
92 Janji CINTA
Episodes

Updated 92 Episodes

1
BAB 1. TERNODA
2
BAB 2. MENGHILANGKAN NODA
3
BAB 3. AKAN MENCARI
4
BAB 4. MEMERIKSA CCTV
5
BAB 5. BAGAIMANA JIKA DIA HAMIL?
6
BAB 6. IZIN MENIKAHI
7
BAB 7. PERMINTAAN KANAYA
8
BAB 8. PERNIKAHAN
9
BAB 9. PERMOHONAN ANIN
10
BAB 10. BUKAN RANJANG KU
11
BAB 11. MINTA PINDAH
12
BAB 12. PERSIAPAN PINDAH
13
BAB 13. SERBA BARU
14
BAB 14. AKU BUKAN PEMBANTUMU!
15
BAB 15. MINTA TOLONG MAMA
16
BAB 16. MEMASTIKAN
17
BAB 17. PINGSAN
18
BAB 18. SINDROM CAUVADE
19
BAB 19. PERTAHANKAN BAYI ITU!
20
BAB 20. SEPAKAT BERPISAH
21
BAB 21. MENCARI TAHU
22
BAB 22. AKAN MENJAGA KALIAN
23
BAB 23. SEBENARNYA
24
BAB 24. MENCURI C!UMAN
25
BAB 25. AW?
26
BAB 26. APA DIA LAKI-LAKI NORMAL?
27
BAB 27. BERTEMU
28
BAB 28. OGAH!
29
BAB 29. JANGAN PAKSA AKU!
30
BAB 30. MERASA KEHILANGAN
31
BAB 31. JANGAN MENDIAMI AKU
32
BAB 32. ZARA
33
BAB 33. TERUNGKAP
34
BAB 34. MAAF
35
BAB 35. TENTANG VINO, TANIA DAN ELZA
36
BAB 36. KHILAF
37
BAB 37. HANYA BERTEMAN.
38
BAB 38. VERA
39
BAB 39. MAU KULIAH?
40
BAB 40. AJARI AKU MENCINTAIMU
41
BAB 41. MAU LAHIRAN
42
BAB 42. MELAHIRKAN
43
BAB 43. BAYI CANTIK
44
BAB 44. PULANG
45
BAB 45. BUAT NYA GAK SENGAJA
46
BAB 46. VANIA HILANG?
47
BAB 47. KE KANTOR POLISI
48
BAB 48. MERASA DEKAT
49
BAB 49. DI SEKAP
50
BAB 50. SUARA ITU
51
BAB 51. UNGKAPAN VANIA
52
BAB 52. LEPASKAN AKU!
53
BAB 53. KANAYA...
54
BAB 54. DONOR DARAH
55
BAB 55. SAYANG, DOAKAN MAMA
56
BAB 56. I LOVE YOU, ISTRIKU
57
BAB 57. I LOVE YOU TOO, SUAMIKU
58
BAB 58. PEMANDANGAN MENYEJUKKAN MATA
59
BAB 59. MALU
60
BAB 60. PEMAKAMAN ZARA
61
BAB 61. PULANG
62
BAB 62. SIAPA ALISYA?
63
BAB 63. ALISYA ERLANGGA
64
BAB 64. AKAN MENCOBA LAGI
65
BAB 65. MENEMUI KANAYA
66
BAB 66. INGIN TES DNA
67
BAB 67. TES DNA
68
BAB 68. HASIL DNA
69
BAB 69. MENOLAK PERCAYA
70
BAB 70. BUKAN ANAK AYAH IBU
71
BAB 71. PAPA
72
BAB 72. KORBAN CINTA BUTA
73
BAB 73. PADAHAL ENAK LOH
74
BAB 74. SUKA BUKAN BERARTI NAKSIR
75
BAB 75. PENGAKUAN
76
BAB 76. MAU MAKANAN PEMBUKA
77
BAB 77. KABAR BAHAGIA
78
BAB 78. LAMARAN
79
BAB 79. PERASAAN YANG SAMA
80
BAB 80. PERNIKAHAN
81
BAB 81. MALAM PANJANG
82
KARYA BARU!
83
PROMOSI= REVENGE MARRIAGE
84
UPDATE KARYA BARU
85
DIKHIANATI SUAMI, DICINTAI BOS
86
KARYA BARU [ MUTIARA HITAM]
87
KARYA BARU
88
RAHASIA HATI
89
KARYA BARU==>[Bukan] Muhalil
90
KARYA BARU [RAHASIA HATI 2]
91
KARYA BARU (Menanti Bahagia Yang Hilang)
92
Janji CINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!