Beberapa saat lalu setelah Arland berhasil membujuk Damar dan Kanaya untuk ikut dengannya, kini mereka pun telah berada di rumah Arland.
Suasana masih terasa tegang, Damar terus melempar tatapan permusuhan pada Keenan, ia tidak melepaskan Kanaya dalam pelukannya sejak tiba dirumah Arland.
Arland pun menjelaskan tentang bagaimana peristiwa antara Keenan dan Kanaya terjadi, serta menunjukkan salinan rekaman cctv yang sudah dikirim ke ponselnya agar lebih meyakinkan.
"Kalian lihat, Keenan tidak sengaja melakukannya. Ada seseorang yang berusaha menjebak Keenan. Hanya saja sangat di sayangkan, Keenan berusaha menghindar dari jebakan itu tapi malah..." Arland menghentikan kalimatnya, ia tidak tahu harus berkata apa lagi.
Baik Damar maupun Kanaya juga masih sama-sama diam dengan saling berpelukan. Sesekali Damar melirik ke arah Keenan yang terus menatapnya, dapat Damar lihat jika kakaknya itu sangat merasa bersalah atas kejadian ini.
"Baiklah, Aku akan mengizinkan Bang Keenan menikahi Kanaya tapi hanya tiga bulan. Setelah terbukti Kanaya tidak sampai hamil, lepaskan dan kembalikan padaku!" Ucap Damar dengan tegas setelah beberapa saat berpikir.
Dan Kanaya langsung mengurai pelukannya dan menggelengkan kepalanya." Bang Damar, Aku tidak mau menikah dengannya."
"Kanaya, ini hanya tiga bulan. Kau tenang saja, Aku akan tetap menunggumu. Setelah Kau bercerai dari kakakku, Aku berjanji akan menikahi mu, Aku tidak perduli apapun keadaan mu saat ini."
Namun, Kanaya masih menggeleng kepalanya hingga Damar kembali memeluknya lagi.
"Damar, terima kasih karena sudah mengizinkan Bang Keenan menikahinya. Bang Keenan hanya takut jika dia sampai hamil dan Bang Keenan akan menyesal seumur hidup jika tidak bertanggung jawab padanya."
"Dan satu hal yang harus Bang Keenan ingat! Setelah menikahi Kanaya jangan pernah menyentuhnya lagi. Tiga bulan hanya untuk membuktikan jika Kanaya tidak akan hamil, Aku juga tidak yakin jika Kanaya akan hamil. Aku hanya memberikan kesempatan pada Bang Keenan untuk bertanggung jawab." Tegas Damar.
"Tapi, jika Kanaya benar-benar hamil. Bang Keenan meminta keihklasan mu untuk merelakan Kanaya tetap menjadi Istri Bang Keenan." Ujar Keenan.
"Tidak, Aku yakin Kanaya tidak akan hamil asalkan Bang Keenan tidak menyentuhnya lagi." Ucap Damar menegaskan.
"Satu lagi, jangan pernah melarang Kanaya untuk bertemu denganku!" Lanjut Damar.
Dan tidak ada yang bisa dilakukan oleh Keenan selain menyetujui persyaratan Damar.
"Tapi Damar, Bang Keenan mohon agar masalah ini hanya kita berempat yang tahu. Besok biarkan Bang Keenan akan memperkenalkan Kanaya sebagai calon istri pada Mama dan Papa."
Dan Damar pun menyetujuinya, ia juga tidak ingin masalah ini diketahui orang banyak dan hanya akan membuat Kanaya tertekan.
.
.
.
"Bang Damar, kenapa membiarkan Aku menikah dengannya? Bang Damar tidak mencintai Aku?" Sejak meninggalkan rumah Arland, Kanaya tak hentinya menangis di pelukan Damar. Dan saat ini mereka berdua berada di sebuah taman yang sering mereka singgahi saat Damar menjemputnya di hotel.
"Tidak Kanaya, bukan seperti itu. Aku mencintaimu, sangat mencintaimu. Aku juga tidak rela Kau menikah dengan kakakku, tapi Aku juga tidak bisa membiarkan Bang Keenan dikungkung oleh rasa bersalahnya itu. Kau dengar sendiri kan? Hanya tiga bulan, dan Bang Keenan sudah berjanji tidak akan menyentuhmu. Setelah tiga bulan kita akan bersama-sama lagi."
Dan pada akhirnya Kanya pun hanya bisa mengangguk pasrah.
"Terima kasih karena Bang Damar masih mau menerimaku dengan keadaanku yang sudah kotor ini."
Damar menggelengkan kepalanya, "Jangan berbicara seperti itu, Kanaya. Jangan menyamakan dirimu dengan sampah, Aku tidak suka mendengarnya. Aku tulus mencintaimu, jadi apapun keadaanmu Aku akan menerimanya."
Kanaya sangat terharu mendengar penuturan Damar, ia tidak menyangka jika kekasihnya masih akan menerima dirinya. Ia berpikir Damar akan meninggalkannya begitu tahu keadaannya yang sudah tak suci lagi.
.
.
.
Keesokan harinya...
Keenan dengan ditemani Arland mendatangi rumah Kanaya untuk menjemput gadis itu.
Semalam Keenan sudah memberitahu papa dan mamanya jika ia akan memperkenalkan calon istrinya, dan sekarang dikediaman Erlangga, Tania sejak pagi sudah disibukkan dengan persiapan untuk menyambut calon menantunya. Awalnya Vino merasa heran karena baru kemarin Keenan mengatakan belum siap menikah dan sekarang malah akan memperkenalkan calon istrinya. Namun, karena terlalu bahagia putranya akan menikah, ia menampik semua keheranannya.
Sesampainya di rumah Kanaya, ternyata Damar juga sudah berada di rumah itu. Keenan tak kuasa melihat Kanaya yang terus menangis didalam pelukan Damar.
Keenan terus menatap sepasang kekasih yang masih berpelukan dengan erat didepannya. Terlihat kesedihan yang mendalam terpancar diwajah mereka berdua.
Keenan mencaci maki dirinya dalam hati, ia mengutuk perbuatannya yang sudah ia lakukan malam itu meski sebenarnya itu bukanlah atas kehendaknya.
Melihat sepasang kekasih yang saling mencintai itu begitu terpuruk karena dirinya, sungguh membuatnya semakin merasa bersalah.
Melihat Kanaya yang masih menangis membuat dadanya berdenyut nyeri, tanpa sadar air matanya pun ikut menetes. Dan Keenan segera menghapus air matanya begitu melihat Kanaya yang sudah melepaskan pelukannya dari tubuh Damar.
"Kamu pergilah dengan Bang Keenan, dan Adikmu biar nanti Aku yang menjemputnya di sekolah. Aku juga akan pergi ke hotel membuat pernyataan pengunduran diri untukmu."
Kanaya hanya bisa mengangguk lemah sambil mengusap air matanya.
"Maaf Kanaya, jika Aku boleh tahu dimana orangtuamu? Kenapa sedari tadi Aku tidak melihatnya?" Tanya Keenan.
"Kanaya sudah tidak punya orangtua, dirumah ini Kanaya hanya tinggal berdua dengan Adiknya." Damar yang menjawab.
Kanaya, jangankan untuk menyahuti, melihat wajah laki-laki itu saja ia tidak sudi.
Dan Keenan tidak bisa berkata-kata lagi mengetahui fakta tentang Kanaya yang ternyata seorang gadis yatim piatu.
Arland yang sedari tadi diam pun ikut membuka suara, "Sebaiknya kita berangkat sekarang. Om Vino dan Tante Tania pasti sudah menunggu." Ucapnya.
Dan Kanaya kembali menatap Damar dengan penuh permohonan seolah meminta kekasih itu untuk mencegahnya pergi.
"Dengar Kanaya, Tante Tania dan Om Vino mereka orang baik. Mereka pasti akan memperlakukan mu dengan baik. Kamu tidak perlu khawatir ataupun takut. Di sana juga ada Anin yang nantinya akan selalu menemani Kamu. Kamu tidak akan kesepian, Aku juga akan sering-sering datang kesana nanti."
Mendengar kalimat terkahir Damar, Kanaya pun mengukir senyum tipis di bibirnya.
"Bang Damar janji ya?"
Damar menjawabnya dengan anggukan.
Kanaya pun ikut bersama Keenan dan Arland. Sementara Damar langsung pergi ke sekolah adiknya Kanaya untuk menjemput dan setelah itu ia juga akan pergi ke hotel tempat Kanaya bekerja. Ia yang memasukkan Kanaya bekerja di hotel itu, maka ia juga yang akan membuat pernyataan pengunduran diri Kanaya.
.
.
.
Sesampainya di kediaman Erlangga, Kanaya cukup terkejut saat tiba-tiba seorang wanita paruh baya memeluknya dengan hangat. Di sampingnya seorang laki-laki paruh baya ikut mengusap rambutnya.
"Keenan, Kamu pintar sekali mencari calon Istri. Dia sangat cantik, bahkan lebih cantik dari Mamamu. Masih muda lagi." Ujar Vino yang langsung mendapatkan cubitan di pinggangnya.
"Sakit, Sayang." Keluh Vino sambil mengusap pinggangnya yang bagai terkena sengatan listrik.
Dan di sini, Kanaya pun mengerti jika sepasang paruh baya ini adalah calon mertuanya.
"Mama, Papa, dimana calon Istri Bang Keenan?" Anin berteriak sambil menuruni anak tangga. Sejak semalam ia sangat penasaran siapakah calon istri kakaknya itu dan Keenan tidak mau memberitahu nya.
Saat sudah berada di antara keluarganya, Anin tampak kebingungan melihat wanita yang sedang di peluk oleh mamanya adalah Kanaya, pacar kakak sepupunya.
.
.
.
Mampir ke novel teman ku juga ya kak 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
febby fadila
ini mah kisah cinta yg sangat rumit...
2025-03-17
0
Qaisaa Nazarudin
Apa ortunya Damar juga bisa nerima Naya? Orang kaya biasanya kan pasti pengen anaknya nikah sama yg sederajat dgn mereka..
2024-09-03
0
Qaisaa Nazarudin
Kalo emang gak peduli,nikahin aja sekarang,Hamil atau gak harusnya kamu gak masalah,lagian ayahnya juga abg sepupu kamu sendiri kan..
2024-09-03
0