The Last Incarnation Of The Land Of Arden II

The Last Incarnation Of The Land Of Arden II

BAB 1 PROLOG [Kematian]

TAHUN 985 HITUNGAN KERAJAAN AKAIAKUMA

(Empat Tahun Sebelum Kelahiran De luce Arnold)

Tangan yang besar dan terasa kasar tapi, saat mengusap wajah terasa halus siapa lagi kalau bukan sosok ayah. Pelukan hangatnya tiada duanya selain pelukan seorang ibu.

"BKAKK!!!"

Darah menyembur dari mulut pria berusia 39 tahun ketika punggungnya ditikam oleh pedang mana berwarna merah yang menembus dadanya setelah memeluk putranya yang merupakan malaikat dengan rambut biru langit dan warna irisnya yang senada dengan rambutnya dan ia memiliki telinga yang runcing karena gen dari ibunya, yang merupakan campuran Iblis dengan Elf.

"Lari...." Sosok ayahnya yng merupakan keturunan campuran dari siluman dan malaikat itu, mendorong anak laki- lakinya yang berusia 8 tahun untuk segera meninggalkan tempat itu. Prajurit iblis yang menikam sosok ayah bocah itu menebaskan pedangnya ke leher pria itu di depan putranya.

"SPLASH! CRAT! CRAT!"

Darah menyembur di wajah bocah berusia 8 tahun itu. Irisnya bergetar. Dia mengepalkan tangannya lalu lari dari ayahnya yang dipenggal oleh dua prajurit iblis di sana.

Dia berlari dan terus berlari. Jauh dari rumahnya, meninggalkan saudara laki- laki dan perempuannya untuk bersembunyi karena dia menjadi sasaran para prajurit iblis yang membantai semua orang yang tidak memiliki wujud seperti iblis atas perintah Raja ke-9 Akaiakuma.

Bocah itu dihantui oleh kematian ayahnya tepat di depannya. Ia membasuh badan dan bajunya yang penuh darah sambil menangis di depan sebuah danau bernama danau harapan yang berada di tengah hutan terlarang.

"Ayah...."

Ia kehilangan sosok yang paling ia cintai dalam hidupnya. Di malam hari, bocah itu kembali ke rumahnya secara diam- diam dari Prajurit Iblis yang masih berkeliaran dengan obor di tangan kirinya.

Ia masuk ke dalam rumah melalui jendela belakang. Anak itu, tidak bisa menggunakan sihirnya. Dia tidak tahu cara menggunakan mana dengan benar. Karena dia tidak memiliki aura mana, sehingga Prajurit Iblis tidak akan menyadari keberadaannnya.

"BRUKK! CLONTANG!!!"

Anak itu terpeleset sebelum menginjakkan kakinya di lantai dan tanpa sengaja meraih ketel di sebelahnya untuk pegangan sampai dia jatuh di sana dan kepalanya terjantuk ketel itu.

Anak itu, meringkuk merasakan sakit di kepalanya yang jatuh lebih dulu di lantai kayu.

"TAP! TAP! TAP!"

Langkah kaki terdengar mendekati bocah itu. Dia mendongak ketika dia melihat sepasang kaki di depan matanya.

Dia adalah kakak laki- laki anak itu yang merupakan putra pertama dari pria malaikat iblis yang dibunuh oleh Prajurit Iblis.

"Ibu! Ambareesh kembali!!"

Dia berteriak sambil berlari ke arah dia muncul. Anak laki- laki yang masuk melalui jendela itu segera duduk dan mengusap kepalanya yang sakit.

Anak tersebut bermarga Belial dengan nama Ambareesh.

Langkah kaki terdengar lagi. Kali ini, suaranya lebih besar dan lebih cepat. Sosok wanita berusia 35 tahun muncul setelah dipanggil oleh seorang anak laki- laki yang memiliki wujud 100% iblis meski berdarah campuran.

"PLAK!"

Ibu menampar pipi Ambareesh. Tubuh Ambareesh bergetar saat dia menatap lantai bergelombang saat matanya mulai berair.

"APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN?! AKU SELALU MELARANGMU KELUAR KARENA DILUAR TAK AMAN UNTUKMU! KAU TIDAK MEMILIKI TANDUK AMBAREESH! KARENA KAU JUGA! AYAHMU TERBUNUH! BAGAIMANA DENGAN NASIB BELLA SEKARANG?! DIA MASIH BERUSIA 2 TAHUN! DIA AKAN TUMBUH TAMPA SEORANG AYAH! APA YANG AKAN DIKATAKAN OLEH ORANG-ORANG DISEKITARNYA?!”

Teriakan itu mematahkan hati seorang anak laki- laki berusia 8 tahun. Ayah Ambareesh tidak mati karena dia. Itu semua karena kecelakaan yang tidak terduga dan itu juga karena Ayah Ambareesh sudah menjadi incaran Para Prajurit Iblis.

"MASUK KE KAMARMU DAN JANGAN PERNAH KELUAR! BAHKAN! UNTUK MAKAN!"

Jantung Ambareesh seakan berhenti. "Aku ingin mati saja. Seharusnya aku tetap di sana dan membiarkan mereka membunuhku juga. Alih- alih berada di sini, aku selalu didiskriminasi"

Mayat orang yang dibunuh oleh Tentara Iblis tidak akan dikubur. Tubuh mereka akan dibuang dan dibakar bersama untuk sebuah pertunjukan sehingga bangsa non- iblis akan tunduk pada kekuasaan mutlak dan perintah dari Raja ke-9 Akaiakuma.

Ambareesh mengambil gulungan kertas dan tinta. Dia mulai mencoret- coret gulungan itu. Dia menggambar gunung, lautan, perahu di tengah laut, dan ikan.

"Aku suka ikan. Aku berharap hari ini ibu akan membawakan ikan seperti masakan ayah"

Ambareesh menyeka air matanya dan beberapa kali ia menangis tersedu- sedu. Ambareesh tertidur dalam posisi tengkurap dan masih memegang pena tintanya.

Ibu Ambareesh mengintip dia yang sedang tidur. Dia memasuki kamar Ambareesh bersama seorang Iblis laki-laki bertopeng besi.

"Jadi dia putra keduamu?"

"Ya"

"Kalau begitu bersiaplah. Aku akan membawanya besok"

...----------------●●●----------------...

Keesokan harinya, Ambareesh bangun dengan mata bengkak. Perutnya mulai keroncongan karena sudah dua hari berada di hutan dan tidak punya apa- apa untuk dimakan selain minum Air danau.

"TOCK! TOCK!"

Suara ketukan pintu terdengar beberapa kali dari pintu kamarnya. Telinga elf Ambareesh berdenyut. Langkah kaki dan suara napas itu terdengar asing. Dia segera membuka pintunya.

Pria bertopeng tadi malam berdiri di depan Ambareesh. Ia melihat jubah pria itu yang merupakan seragam Prajurit yang menikam dan memenggal kepala ayahnya.

Jantung Ambareesh berdetak dengan kencang. Tubuhnya bergetar. Dia perlahan mundur beberapa langkah.

"Aku pamanmu, Belial Zen"

Dia menyapa Ambareesh sambil memberikan sepiring makanan dengan Lauk daging dan apel di tangannya.

"Belial Zen?" Ambareesh mengulangi ucapan Zen.

"Ya. Aku datang ke sini untuk membawamu pergi dari wilayah ini ke tempat yang aman untuk menghindari pemerintahan Raja ke-9 Akaiakuma"

Zen langsung memberikan sepiring makanan itu ke Ambareesh dan dia duduk sambil melihat sekelilingnya.

Kamar Ambareesh dipenuhi dengan gambar laut dan ikan. Di sana juga, terdapat gambar yang sedang memegang pedang dan menunjuk pada dua Iblis.

"Kau suka gambar?"

"Tidak" Jawab Ambareesh sambil duduk di kursi bacanya dan menyantap makanannya.

"Apa lagi yang kau suka selain menggambar?"

"Ayah" Jawabnya dengan singkat tanpa melihat Zen.

"Anak yang tertutup" Batin Zen sambil tiduran di atas kasur kecil Ambareesh.

Ambareesh menyelesaikan makannya. Dia berterima kasih kepada Zen yang telah membawakan makanannya.

Zen duduk dan menyuruh Ambareesh untuk mendekat. "Kemarilah, paman ingin tau dengan ceritamu" Zen menarik tangan kurus Ambareesh.

Ambareesh menahan tangannya sendiri. "Kenapa paman mau membantuku?"

"Karena kamu adalah keponakanku dan kita hampir sama" jawab Zen.

"Aku dan paman jelas berbeda" kata Ambareesh.

Zen melepas pengait topeng yang ada di belakang kepalanya. Topengnya terlepas dan dia memperlihatkan warna kedua irisnya yang berwarna biru es.

"Lihat, bukankah paman tidak sempurna?" Tanya Zen sambil mengulurkan tangan kanannya kepada Ambareesh.

"Paman juga, baru mendapatkan tanduk ini pada usia 19 tahun"

Ambareesh melebarkan matanya karena terkejut. "Apa? Bagaimana?"

"Ayahku atau kakekmu adalah keturunan dari ras Blue Elf dan nenekmu dari ras Iblis. Perkawinan silang itu digunakan untuk menghasilkan keturunan kuat secara baik secara fisik maupun dari segi kekuatan. Dari pernikahan itu juga, tidak jarang untuk penerus mereka rusak atau wanita dalam kondisi hamil karena perkawinan silang mati"

Zen memasang kembali topengnya dan meraih tangan Ambareesh. Dia mendudukkannya di paha kanannya.

"Kita termasuk orang yang beruntung. Oleh karena itu, selagi kita masih hidup, kita harus dapat membantu non- Iblis agar tidak disiksa oleh pemerintahan absolut ini"

Hati kecil Ambareesh sedikit terbuka pada ucapan Zen.

"Oleh karena itu, bisakah Ambareesh bercerita kepada paman apa yang terjadi lusa yang lalu?"

Terpopuler

Comments

Yaser Levi

Yaser Levi

aku mampir thor..sebagai perkenalan ku berikan setangkai bunga utk mu

2024-07-31

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 PROLOG [Kematian]
2 BAB 1 [Malaikat Berdarah Dingin]
3 BAB 1 [Penghianatan Dan Kebusukan]
4 BAB 1 [Objek 227]
5 BAB 1 [Neraka Dan Keinginan]
6 BAB 1 [Keberuntungan]
7 BAB 1 [Guru]
8 BAB 1 [Alba Bianca]
9 BAB 1 [Rasa Yang Paling Ditakuti]
10 BAB 1 [Sosok Yang Sama]
11 BAB 1 [Perjuangan Tulus]
12 BAB 1 [Awal Dari Kehidupan Barunya]
13 BAB 1 [Teman Dan Penghianat]
14 BAB 1 [Penyimpangan Sosial]
15 Bab 1 [Akademi]
16 BAB 1 [Masa Orientasi]
17 BAB 1 [Pelatihan Dan Kabar]
18 BAB 1 [Pertempuran]
19 BAB 1 [AKHIR PERTEMPURAN DAN PERTEMUAN]
20 BAB 1 [Pekerjaan Baru]
21 BAB 1 [De luce Arnold]
22 BAB 1 [Kagum Atau Suka]
23 BAB 1 [Tenggelam]
24 BAB 1 [Cerberus Dan Serigala Sihir]
25 BAB 1 [Tentang De luce Arnold]
26 BAB 1 [Rencana Berikutnya]
27 BAB 1 [Permulaan]
28 BAB 1 [Rasa Asing Dan Kerinduan]
29 BAB 1 [Ingin Memelukmu]
30 BAB 1 [Markas Para Bandit Aokuma]
31 BAB 1 [Ketemu Lagi]
32 BAB 1 [Kelemahannya]
33 BAB 1 [Posisi Ha nashi]
34 BAB 1 [Hubungan]
35 BAB 1 [Persaudaraan]
36 BAB 1 [Hanya Untukmu]
37 BAB 1 [Pemaksaan]
38 BAB 1 [Tujuan Akhir]
39 BAB 1 [Misi Terakhir]
40 BAB 1 EPILOG [Kematian & Kutukan]
41 BAB 2 PROLOG [Aosora Arthur]
42 BAB 2 [Kehidupan Baru]
43 BAB 2 [Harta Terbesar]
44 BAB 2 [Rahasia Marsyal]
45 BAB 2 [Ingatan]
46 BAB 2 [Orang Tidak Normal]
47 BAB 2 [Naomy Xilea]
48 BAB 2 [Kebenaran 1]
49 BAB 2 EPILOG [Kebangkitan]
50 BAB 3 PROLOG [Pertemuan dan Tugas]
51 BAB 3 [Serpihan Ingatan]
52 BAB 3 [Kemiripan]
53 BAB 3 [Pulang]
54 BAB 3 [Naluri]
55 BAB 3 [Kebencian]
56 BAB 3 [Nyasar]
57 BAB 3 [Kegigihan Aosora Arthur]
58 BAB 3 [Taruhan]
59 BAB 3 [Artl Kyzen]
60 BAB 3 [Percobaan]
61 BAB 3 [Firasat]
62 BAB 3 [Dua Titisan Dan Ruri]
63 BAB 3 [Penerimaan]
64 BAB 3 [Kegilaan]
65 BAB 3 [Anggota Baru]
66 BAB 3 [Aoelabi Darla]
67 Bab 3 [Sosok Aosora Arthur]
68 BAB 3 [Tubuh]
69 BAB 3 EPILOG [Kesadaran]
70 BAB 4 PROLOG [Ilusi]
71 BAB 4 [Kepulangan]
72 BAB 4 [Kemampuan]
73 BAB 4 [Kedatangan Alba ve Ranu]
74 BAB 4 [Pertemuan Yang Tidak Direncanakan]
75 BAB 4 [DI LEMA]
76 BAB 4 [Istirahat]
77 BAB 4 [Berbaikkan]
78 BAB 4 [Razel]
79 Bab 4 [Hal Baru]
80 BAB 4 [Pengubah Alur]
81 BAB 4 [Kabar Baik]
82 BAB 4 [Gangguan]
83 BAB 4 [Percayalah]
84 BAB 5 PROLOG [Deklarasi I]
85 BAB 5 [Pertama]
86 BAB 5 [Luciel Sang Malaikat Jatuh]
87 BAB 5 [Kesadaran]
88 BAB 5 [Harta Terpenting]
89 BAB 5 [Kebangkitan Gairah]
90 BAB 5 [Sosok Yang Mencintai]
91 BAB 5 [Ketahuan]
92 BAB 5 [Perubahan Berskala]
93 BAB 5 [Genderang]
94 BAB 5 [Pembebasan]
95 BAB 5 [Kerinduan]
96 BAB 5 [Sistem Monarki]
97 BAB 5 [Penculikan Dua Orang Besar]
98 BAB 5 [Kompasku]
99 BAB 5 [Nakal Dikit, Gak Ngaruh]
100 BAB 5 [Napas Buatan]
101 BAB 5 [Sosok Yang Dicari]
102 BAB 5 [Keraguan]
103 BAB 5 [Saingan]
104 BAB 5 [Hobi Daeva?]
105 BAB 5 [Alasan Takdir Harus Di Rahasiakan]
106 BAB 5 [Waspada]
107 BAB 5 [Jangan Meninggalkannya]
108 BAB 5 [Elf Tanpa Marga-1]
109 BAB 5 [Elf Tanpa Marga-2]
110 BAB 5 [Elf Tanpa Marga-3_Selesai]
111 BAB 5 [Artl Kyzen 2]
112 BAB 5 [Artl Kyzen-3_Selesai]
113 BAB 5 [Kambuh]
114 BAB 5 [Kesalahan Besar]
115 BAB 5 [De luce Arnold_Selesai]
116 BAB 5 [Kebangkitan dan Pemulihan]
117 Bab 5 Epilog [Kembali]
118 BAB 6 [Kedatangannya Dalam Fisik Lain]
119 BAB 6 [Mengeluarkan]
120 BAB 6 [Ketidaksadaran Alter]
121 BAB 6 [Tipu Muslihat]
122 BAB 6 [Keraguan Alder]
123 BAB 6 (Rencana)
124 BAB 6 (Doa dan Diam)
125 BAB 6 [Protagonis Lain]
126 BAB 6 (Perbedaan Keduanya)
127 BAB 6 [Sisi Tak Aman]
128 BAB 6 [Pengusik]
129 BAB 6 [Sisi Lain]
130 BAB 6 [Kesadaran]
131 BAB 6 [Tekad Untuk Hidup]
132 BAB 6 [Jalan Hidup]
133 BAB 6 [Pertemuan Yang Tak Disengaja]
134 BAB 6 [Kesinisan]
135 BAB 6 [Makan Malam]
136 BAB 6 [Janji Mati dan Permintaan Akhir]
137 BAB 6 [Serangan Dalam]
138 BAB 6 [Kehilangan]
139 BAB 6 [Perpisahan]
140 BAB 6 [Pembebasan Archie II]
141 BAB 6 [OVT]
142 BAB 6 [Rencana Penghianatan Luciel]
143 BAB 6 [Keinginan]
144 BAB 6 [Pemulaan Rencana Luciel]
145 BAB 6 [Perasaan Tersembunyi]
146 BAB 6 [Ketetapan Tekad Luciel]
147 BAB 6 [Menuju Rencana Luciel]
148 BAB 6 [Misi Di Aokuma-1]
149 BAB 6 [Misi Yang Terganggu]
150 BAB 6 [Pilih Yang Mana]
151 BAB 6 [Keaslian]
152 BAB 6 [Pertunjukan Atas Namamu]
153 BAB 6 [Permainan Akhir]
154 BAB 6 [Pertengahan Rencana Luciel]
155 BAB 6 [Keberuntungan]
156 BAB 6 [Mending Gak Tanya]
157 BAB 6 [Di Lema II]
158 BAB 6 [Buat Aku Penasaran]
159 BAB 6 [Saling Memanfaatkan]
160 BAB 6 [Pertunjukkan Terakhir Luciel-Penyerangan]
161 BAB 6 [Akhir Dari Rencana Luciel]
162 BAB 6 [Awal dari Akhir]
163 EPILOG [TAMAT]
Episodes

Updated 163 Episodes

1
BAB 1 PROLOG [Kematian]
2
BAB 1 [Malaikat Berdarah Dingin]
3
BAB 1 [Penghianatan Dan Kebusukan]
4
BAB 1 [Objek 227]
5
BAB 1 [Neraka Dan Keinginan]
6
BAB 1 [Keberuntungan]
7
BAB 1 [Guru]
8
BAB 1 [Alba Bianca]
9
BAB 1 [Rasa Yang Paling Ditakuti]
10
BAB 1 [Sosok Yang Sama]
11
BAB 1 [Perjuangan Tulus]
12
BAB 1 [Awal Dari Kehidupan Barunya]
13
BAB 1 [Teman Dan Penghianat]
14
BAB 1 [Penyimpangan Sosial]
15
Bab 1 [Akademi]
16
BAB 1 [Masa Orientasi]
17
BAB 1 [Pelatihan Dan Kabar]
18
BAB 1 [Pertempuran]
19
BAB 1 [AKHIR PERTEMPURAN DAN PERTEMUAN]
20
BAB 1 [Pekerjaan Baru]
21
BAB 1 [De luce Arnold]
22
BAB 1 [Kagum Atau Suka]
23
BAB 1 [Tenggelam]
24
BAB 1 [Cerberus Dan Serigala Sihir]
25
BAB 1 [Tentang De luce Arnold]
26
BAB 1 [Rencana Berikutnya]
27
BAB 1 [Permulaan]
28
BAB 1 [Rasa Asing Dan Kerinduan]
29
BAB 1 [Ingin Memelukmu]
30
BAB 1 [Markas Para Bandit Aokuma]
31
BAB 1 [Ketemu Lagi]
32
BAB 1 [Kelemahannya]
33
BAB 1 [Posisi Ha nashi]
34
BAB 1 [Hubungan]
35
BAB 1 [Persaudaraan]
36
BAB 1 [Hanya Untukmu]
37
BAB 1 [Pemaksaan]
38
BAB 1 [Tujuan Akhir]
39
BAB 1 [Misi Terakhir]
40
BAB 1 EPILOG [Kematian & Kutukan]
41
BAB 2 PROLOG [Aosora Arthur]
42
BAB 2 [Kehidupan Baru]
43
BAB 2 [Harta Terbesar]
44
BAB 2 [Rahasia Marsyal]
45
BAB 2 [Ingatan]
46
BAB 2 [Orang Tidak Normal]
47
BAB 2 [Naomy Xilea]
48
BAB 2 [Kebenaran 1]
49
BAB 2 EPILOG [Kebangkitan]
50
BAB 3 PROLOG [Pertemuan dan Tugas]
51
BAB 3 [Serpihan Ingatan]
52
BAB 3 [Kemiripan]
53
BAB 3 [Pulang]
54
BAB 3 [Naluri]
55
BAB 3 [Kebencian]
56
BAB 3 [Nyasar]
57
BAB 3 [Kegigihan Aosora Arthur]
58
BAB 3 [Taruhan]
59
BAB 3 [Artl Kyzen]
60
BAB 3 [Percobaan]
61
BAB 3 [Firasat]
62
BAB 3 [Dua Titisan Dan Ruri]
63
BAB 3 [Penerimaan]
64
BAB 3 [Kegilaan]
65
BAB 3 [Anggota Baru]
66
BAB 3 [Aoelabi Darla]
67
Bab 3 [Sosok Aosora Arthur]
68
BAB 3 [Tubuh]
69
BAB 3 EPILOG [Kesadaran]
70
BAB 4 PROLOG [Ilusi]
71
BAB 4 [Kepulangan]
72
BAB 4 [Kemampuan]
73
BAB 4 [Kedatangan Alba ve Ranu]
74
BAB 4 [Pertemuan Yang Tidak Direncanakan]
75
BAB 4 [DI LEMA]
76
BAB 4 [Istirahat]
77
BAB 4 [Berbaikkan]
78
BAB 4 [Razel]
79
Bab 4 [Hal Baru]
80
BAB 4 [Pengubah Alur]
81
BAB 4 [Kabar Baik]
82
BAB 4 [Gangguan]
83
BAB 4 [Percayalah]
84
BAB 5 PROLOG [Deklarasi I]
85
BAB 5 [Pertama]
86
BAB 5 [Luciel Sang Malaikat Jatuh]
87
BAB 5 [Kesadaran]
88
BAB 5 [Harta Terpenting]
89
BAB 5 [Kebangkitan Gairah]
90
BAB 5 [Sosok Yang Mencintai]
91
BAB 5 [Ketahuan]
92
BAB 5 [Perubahan Berskala]
93
BAB 5 [Genderang]
94
BAB 5 [Pembebasan]
95
BAB 5 [Kerinduan]
96
BAB 5 [Sistem Monarki]
97
BAB 5 [Penculikan Dua Orang Besar]
98
BAB 5 [Kompasku]
99
BAB 5 [Nakal Dikit, Gak Ngaruh]
100
BAB 5 [Napas Buatan]
101
BAB 5 [Sosok Yang Dicari]
102
BAB 5 [Keraguan]
103
BAB 5 [Saingan]
104
BAB 5 [Hobi Daeva?]
105
BAB 5 [Alasan Takdir Harus Di Rahasiakan]
106
BAB 5 [Waspada]
107
BAB 5 [Jangan Meninggalkannya]
108
BAB 5 [Elf Tanpa Marga-1]
109
BAB 5 [Elf Tanpa Marga-2]
110
BAB 5 [Elf Tanpa Marga-3_Selesai]
111
BAB 5 [Artl Kyzen 2]
112
BAB 5 [Artl Kyzen-3_Selesai]
113
BAB 5 [Kambuh]
114
BAB 5 [Kesalahan Besar]
115
BAB 5 [De luce Arnold_Selesai]
116
BAB 5 [Kebangkitan dan Pemulihan]
117
Bab 5 Epilog [Kembali]
118
BAB 6 [Kedatangannya Dalam Fisik Lain]
119
BAB 6 [Mengeluarkan]
120
BAB 6 [Ketidaksadaran Alter]
121
BAB 6 [Tipu Muslihat]
122
BAB 6 [Keraguan Alder]
123
BAB 6 (Rencana)
124
BAB 6 (Doa dan Diam)
125
BAB 6 [Protagonis Lain]
126
BAB 6 (Perbedaan Keduanya)
127
BAB 6 [Sisi Tak Aman]
128
BAB 6 [Pengusik]
129
BAB 6 [Sisi Lain]
130
BAB 6 [Kesadaran]
131
BAB 6 [Tekad Untuk Hidup]
132
BAB 6 [Jalan Hidup]
133
BAB 6 [Pertemuan Yang Tak Disengaja]
134
BAB 6 [Kesinisan]
135
BAB 6 [Makan Malam]
136
BAB 6 [Janji Mati dan Permintaan Akhir]
137
BAB 6 [Serangan Dalam]
138
BAB 6 [Kehilangan]
139
BAB 6 [Perpisahan]
140
BAB 6 [Pembebasan Archie II]
141
BAB 6 [OVT]
142
BAB 6 [Rencana Penghianatan Luciel]
143
BAB 6 [Keinginan]
144
BAB 6 [Pemulaan Rencana Luciel]
145
BAB 6 [Perasaan Tersembunyi]
146
BAB 6 [Ketetapan Tekad Luciel]
147
BAB 6 [Menuju Rencana Luciel]
148
BAB 6 [Misi Di Aokuma-1]
149
BAB 6 [Misi Yang Terganggu]
150
BAB 6 [Pilih Yang Mana]
151
BAB 6 [Keaslian]
152
BAB 6 [Pertunjukan Atas Namamu]
153
BAB 6 [Permainan Akhir]
154
BAB 6 [Pertengahan Rencana Luciel]
155
BAB 6 [Keberuntungan]
156
BAB 6 [Mending Gak Tanya]
157
BAB 6 [Di Lema II]
158
BAB 6 [Buat Aku Penasaran]
159
BAB 6 [Saling Memanfaatkan]
160
BAB 6 [Pertunjukkan Terakhir Luciel-Penyerangan]
161
BAB 6 [Akhir Dari Rencana Luciel]
162
BAB 6 [Awal dari Akhir]
163
EPILOG [TAMAT]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!