Perjalanan Ke Alam Ghaib

Perjalanan Ke Alam Ghaib

1. Ranvier

Ranvier adalah seorang remaja berusia empat belas tahun yang sedang mengenyam pendidikan di sebuah SMP swasta.

Secara fisik Ranvier adalah remaja yang menarik. Darah blasteran Arab dan Indonesia mengalir deras di dalam tubuhnya membuat penampilan fisiknya cukup menyita perhatian.

Ranvier berkulit sawo matang, berambut ikal dan bertubuh tinggi membuatnya terlihat berbeda diantara remaja seusianya. Apalagi Ranvier juga memiliki sepasang bola mata berwarna hazel yang membuatnya semakin dikagumi oleh lawan jenis.

Dengan segala kelebihan yang ia miliki menjadikan Ranvier sosok remaja yang mudah dikenali. Sayangnya semua kelebihan itu justru membuat Ranvier menjadi over pede dan terkadang menyebalkan. Tak jarang Ranvier juga melakukan tindakan tak masuk akal yang membuat teman-temannya terkena imbasnya.

Pernah satu waktu Ranvier mengajak teman-temannya membolos saat jam pelajaran Matematika. Awalnya Ranvier yang bertugas piket hari itu harus menjemput guru Matematika di ruang guru sekaligus membantu membawakan perlengkapan mengajar sang guru. Namun Ranvier sengaja berbohong pada teman-temannya dan mengatakan jika guru matematika meminta semua murid keluar dari kelas.

Bisa ditebak bagaimana endingnya. Ranvier dan semua teman satu kelasnya dihukum berdiri di lapangan sambil menghormat bendera.

Karena sikapnya itu Ranvier dijauhi teman-temannya. Ranvier tak memiliki seorang teman dekat. Teman-teman Ranvier memilih menjauh darinya hanya karena tak ingin terkena imbas kenakalan Ranvier. Mereka hanya akan berada bersama Ranvier untuk sebuah keperluan atau dengan kata lain 'jika ada maunya'.

Hal itu karena Ranvier adalah orang yang royal. Dengan uang jajan yang ia miliki Ranvier bisa menraktir teman-temannya jajan di kantin hampir setiap hari. Meski pun Ranvier sadar jika ia hanya dimanfaatkan oleh teman-temannya, Ranvier tak peduli. Toh uang yang ia gunakan adalah uang pemberian sang Kakek yang memiliki jumlah kekayaan fantastis yang seolah tak akan pernah habis.

" Kalo bukan karena dia tajir dan royal, belum tentu Gue mau deket sama dia...," kata Riko sambil mengunyah bakso.

" Betul. Sejujurnya Gue juga ogah temenan sama dia. Tapi karena temenan sama dia bikin perut Gue kenyang, terpaksa deh Gue pura-pura baik biar hemat uang jajan...," sahut Jono disambut tawa teman-temannya.

Tawa Riko, Jono dan semua temannya terhenti saat Ranvier menepuk bahu Riko dan Jono.

" Gue tau Lo berdua cuma manfaatin Gue. Tapi Gue ga peduli. Makan apa pun yang Lo mau, ntar Gue yang bayar...," kata Ranvier sambil tersenyum penuh makna.

Kedatangan Ranvier membuat Riko dan Jono terkejut. Apalagi ucapannya yang santai namun bermakna mampu membuat kedua remaja itu tersedak.

" Vier, Gue minta maaf. Gue cuma bercanda tadi...," kata Jono dengan wajah pucat.

" Iya Vier. Kita cuma iseng kok...," kata Riko menambahkan.

" Iya iya. Udah buruan abisin makanan Lo. Bel tanda jam pelajaran ketiga dimulai udah bunyi tuh...," sahut Ranvier sambil berlalu.

Riko, Jono dan teman-temannya pun bergegas menghabiskan makanan mereka. Setelahnya mereka berlarian menuju kelas.

" Makanya kalo masih butuh sama Ranvier ga usah jahat. Punya mulut kok bisanya ngomongin Ranvier, tapi ga malu makan pake uang Ranvier...!" kata ibu kantin bernama Esih itu dengan lantang hingga membuat Riko dan Jono menoleh dengan wajah merona karena malu.

" Ssstt..., udah Bu. Ga usah ikut campur sama urusan mereka...," kata suami Bu kantin yang merupakan penjaga sekolah bernama Iwan.

" Abisnya kesel Pak ngeliatin tingkah mereka yang sok itu. Masih lebih baik Ranvier kemana-mana deh daripada mereka. Ranvier kan kalo jajan ga pernah ngutang, bayar pun selalu ngasih uang lebih, beda banget sama temen-temennya yang bisanya cuma manfaatin Ranvier doang...," sahut Esih kesal.

" Iya sih. Tapi ngapain Ibu yang sewot ?. Ranvier aja cuek kok walau tau cuma dimanfaatin sama temen-temennya tadi...," kata Iwan sambil membantu membereskan piring kotor ke dapur untuk dicuci.

Esih nampak meringis karena menyadari sikapnya tadi. Setelah membersihkan meja Esih pun beralih ke dapur untuk mencuci piring.

\=\=\=\=\=

Siang menjelang sore, bel tanda pulang sekolah pun berdering nyaring. Namun sayang suasana itu diiringi gerimis yang turun membasahi bumi. Rinainya yang lebat mampu membuat tubuh basah dan kedinginan hingga membuat hampir semua siswa memilih berteduh di sepanjang koridor kelas.

Berbeda dengan siswa lainnya, Ranvier justru nampak berjalan menembus hujan gerimis dengan santai seolah sengaja menikmati hujan. Ranvier bermaksud menunggu mobil yang biasa menjemputnya di gerbang sekolah.

Saat itu Ranvier mengenakan topi warna ungu untuk melindungi kepalanya. Beberapa kali ia menyentuh topi berwarna ungu itu untuk sekedar memperbaiki letaknya. Ia terus berjalan sambil merenungkan ucapan Riko dan Jono tadi. Rupanya ucapan kedua temannya itu membekas di ingatannya dan membuatnya sedikit shock.

Tanpa Ranvier sadari, saat itu ia telah jauh berjalan meninggalkan gerbang sekolah. Saking sibuk dengan lamunannya Ranvier pun tak membalas sapaan security yang menyapanya tadi.

Ranvier berhenti berjalan saat ia menyadari dirinya berada di sebuah tempat yang tak pernah sekali pun ia lewati.

" Eh, dimana nih. Kayanya Gue nyasar deh...," gumam Ranvier sambil mengedarkan pandangannya ke segala penjuru.

Saat itu Ranvier berada di sebuah jalan yang sama sekali asing baginya. Di kanan dan kirinya terlihat gedung bergaya klasik menjulang tinggi hingga membuat Ranvier terpana dibuatnya.

" Ini dimana sih...?" tanya Ranvier dalam hati sambil mengamati sekelilingnya dengan seksama.

Dan lamunan Ranvier terhenti saat sebuah mobil melintas cepat di sampingnya. Saking cepatnya membuat genangan air yang ada tak jauh dari Ranvier pun muncrat dan membasahi sekujur tubuhnya.

" Sia*an !. Ga punya mata Lo ya...!" maki Ranvier dengan lantang sambil mengusap wajahnya yang basah dengan telapak tangannya.

Ternyata Omelan Ranvier membuat mobil itu berhenti. Ranvier pun masih mengusap wajah dan tubuhnya yang basah saat penumpang mobil membuka pintu perlahan.

" Apa Kamu baik-baik saja...?" tanya sebuah suara.

Ranvier tersentak kaget lalu mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa pemilik suara itu.

Ranvier terpana saat melihat sosok wanita berdiri dengan anggun di hadapannya. Wanita itu berwajah cantik, berkulit seputih susu dengan mata sipit dan rambut hitam tergerai.

Karena tak mendapat respon, wanita itu kembali bertanya namun kali ini sambil menyentuh pundak Ranvier.

" Apa Kamu baik-baik saja ?. Ada yang terluka ya...?" tanya wanita itu dengan cemas.

Pertanyaan dan sentuhan wanita itu menyadarkan Ranvier. Refleks ia menggeleng dengan mata yang terus terpaku kearah wajah wanita itu.

" Oh, syukur lah. Kalo begitu biarkan Saya membantu membersihkan pakaianmu itu di rumah. Bagaimana, mau kan Kamu ikut ke rumah...?" tanya wanita itu.

" Ikut ke rumah, jauh ga...?" tanya Ranvier bingung.

" Ga kok. Nanti Kamu bisa makan dan istirahat dulu sambil menunggu pakaianmu dicuci dan dikeringkan. Gimana, Kamu mau kan...?" tanya wanita itu penuh harap.

" Baik lah...," sahut Ranvier pasrah hingga membuat wanita itu tersenyum.

" Bagus, mari ikut Saya...," ajak wanita itu sambil membukakan pintu mobil untuk Ranvier.

Ranvier pun masuk ke dalam mobil. Sesaat kemudian mobil pun melaju meninggalkan tempat itu. Tanpa Ranvier sadari topi ungu yang ia kenakan tadi terjatuh dan tergeletak di jalan begitu saja.

\=\=\=\=\=

Terpopuler

Comments

streetz denizzzt

streetz denizzzt

jatuh Di mana Thor.. biar aku cariin

2024-01-27

0

anitha yunita

anitha yunita

topi unggu kenpa ya kok penasaran

2023-03-12

2

Nurhayati

Nurhayati

assalamualaikum Kaka.....

2023-03-07

2

lihat semua
Episodes
1 1. Ranvier
2 2. Berbeda...
3 3. Itu Buaya Kan ?
4 4. Darimana Kamu ?
5 5. Ga Sopan
6 6. Cerita Ranvier
7 7. Anak Lelaki
8 8. Isi Tas... ?
9 9. Teman Nyentrik
10 10. Ranvier Kembali
11 11. Memutus Ikatan
12 12. Genderuwo Di Pohon Rambutan
13 13. Ranvier Harus Lulus
14 14. Kesurupan Massal
15 15. Ranvier Tau...
16 16. Ketemu Eugene
17 17. Petani Ghaib
18 18. Melanggar Pantangan
19 19. Pantangan Apa ?
20 20. Kata Daeng Payau
21 21. Hanya Doa...?
22 22. Menghukum Tissa
23 23. Siulan Ranvier
24 24. Pamali
25 25. Ada Ular...!
26 26. Ditelephon Kakek
27 27. Ranvier Pergi ?
28 28. Diculik Lagi
29 29. Iming - Iming
30 30. Sinar Keperakan
31 31. Membujuk
32 32. Khodam Penjaga ?
33 33. Makhluk Planet
34 34. Pengagum Rahasia
35 35. Bayangan Perempuan
36 36. Mimpi Buruk Maudy
37 37. Kepala Tanpa Tubuh
38 38. Yang Ranvier Lakukan
39 39. Cita-Cita Akmal
40 40. Ternyata Ranvier...
41 41. Kaki Menggantung
42 42. Jijik
43 43. Cari Tempat Lain
44 44. Tongkat Ajaib Erwin
45 45. Hantu Homreng ?
46 46. Ancaman Daeng Payau
47 47. Arwah Penasaran
48 48. Jangan Mandi Bareng !
49 49. Ranvier Yang Menghadapi
50 50. Ranvier Pergi
51 51. Api Di Kartu Undangan
52 52. Mimpi Atau Bukan ?
53 53. Decker Dan Joshua
54 54. Siapa Albert ?
55 55. Anastasya...?
56 56. Bertamu Ke Rumah Albert
57 57. Mengintai
58 58. Teman Lama
59 59. Tunggu Kabar
60 60. Berkomunikasi Dengan Albert
61 61. Histeris
62 62. Menjalankan pesan
63 63. Jalan Buntu
64 64. Akmal Ngomel
65 65. Kata Ranvier
66 66. Kali Ke Dua
67 67. Janji Erwin
68 68. Nenek Misterius
69 69. Itu Setan...?
70 70. Ketemu Erwin
71 71. Ondel - Ondel
72 72. Sosok Kecil
73 73. Bayi Mencari Ibu
74 74. Tentang Ami
75 75. Bayi Ami
76 76. Memaafkan...
77 77. Karma ?
78 78. Waktu Keramat
79 79. Yang Pamit Siapa ?
80 80. Mau Pulang Pak ?
81 81. Aini Gentayangan...?
82 82. Jadi Tumbal ?
83 83. Tumbal Istimewa
84 84. Ada Orang...
85 85. Kyai Ireng
86 86. Sumpah Kyai Ireng
87 87. Jasad Tak Dikenal
88 88. Debt Colector
89 89. Dimomong Kuntilanak
90 90. Diganggu Ummu Sibyan ?
91 91. Mencari Eugene
92 92. Aura Ga Enak
93 93. Luka Eugene
94 94. Hantu Baik
95 95. Pesona Ranvier
96 96. Kontrak Aneh
97 97. Cewek Berambut Kribo
98 98. Kena Pelet...?
99 99. Jadi Dia...
100 100. Sundel Bolong ?
101 101. Mengejar Mutiara
102 102. Menempel Terus
103 103. Jin Penghuni Bedak
104 104. Ranvier Ditagih Janji...
105 105. Pesona Arcana
106 106. Berbeda...?
107 107. Siapkan Waktu...
108 108. Patah Hati Bareng
109 109. Ijin Kakek Randu
110 110. Keluarga Kyai Ranggana
111 111. Penjelasan Arcana
112 112. Makin Terikat
113 113. Rasa Yang Salah
114 114. Pamit...
115 115. Dicomblangin
116 116. Mantan Yang Kembali
117 117. Menggelengkan Kepala
118 118. Dikenalin
119 119. Feeling Buruk
120 120. Gagasan Erwin
121 121. Sosok Lain
122 122. Ketauan Aslinya
123 124. Ide Nyeleneh Kakek
124 125. Lho Kok...?!
125 126. Siap...
126 127. Siapa Wijaya ?
127 127. Mengecoh
128 128. Pulang Ke Rumah
129 129. Serangan Ghaib
130 130. Pesan Terakhir Nada
131 131. Tali Jerami
132 132. Putus Hubungan
133 133. Terikat Jerami
134 134. Suara Di Kamar
135 135. Anaknya Wijaya
136 136. Kerasukan
137 137. Pengorbanan Ayu
138 138. Jadi Sosok Itu...
139 139. Diobati Dulu
140 140. Mantan...
141 141. Pengakuan Wijaya
142 142. Selingkuh
143 143. Kemarahan Siti
144 144. Tanda Lahir
145 145. Labirin Ghaib
146 146. Dimaafkan
147 147. Ultimatum Ranvier
148 148. Pesen Mama...
149 149. Menjatuhkan Dua Nyamuk
150 150. Perhatian
151 151. Klien Penting
152 152. Diusir
153 153. Melamar
154 154. Pesan Misterius
155 155. Siapa Zero ?
156 156. Nada Diculik
157 157. Pingitan Urung
158 158. Malu - Malu
159 159. Ranvier Pergi
160 160. Pencuri Di Kafe
161 161. Pengawal...?
162 162. Permintaan Ganesh
163 163. Memanggil
164 164. Teman Nada ?
165 165. Nama Untuk Bayi Arcana
166 166. Rusuh
167 167. Melihat Barong ?
168 168. Pulang Dulu...
169 169. Honey Moon
170 170. Berangkat
171 171. Berjuang Bersama
172 172. Kamila Yang Melengkapi
Episodes

Updated 172 Episodes

1
1. Ranvier
2
2. Berbeda...
3
3. Itu Buaya Kan ?
4
4. Darimana Kamu ?
5
5. Ga Sopan
6
6. Cerita Ranvier
7
7. Anak Lelaki
8
8. Isi Tas... ?
9
9. Teman Nyentrik
10
10. Ranvier Kembali
11
11. Memutus Ikatan
12
12. Genderuwo Di Pohon Rambutan
13
13. Ranvier Harus Lulus
14
14. Kesurupan Massal
15
15. Ranvier Tau...
16
16. Ketemu Eugene
17
17. Petani Ghaib
18
18. Melanggar Pantangan
19
19. Pantangan Apa ?
20
20. Kata Daeng Payau
21
21. Hanya Doa...?
22
22. Menghukum Tissa
23
23. Siulan Ranvier
24
24. Pamali
25
25. Ada Ular...!
26
26. Ditelephon Kakek
27
27. Ranvier Pergi ?
28
28. Diculik Lagi
29
29. Iming - Iming
30
30. Sinar Keperakan
31
31. Membujuk
32
32. Khodam Penjaga ?
33
33. Makhluk Planet
34
34. Pengagum Rahasia
35
35. Bayangan Perempuan
36
36. Mimpi Buruk Maudy
37
37. Kepala Tanpa Tubuh
38
38. Yang Ranvier Lakukan
39
39. Cita-Cita Akmal
40
40. Ternyata Ranvier...
41
41. Kaki Menggantung
42
42. Jijik
43
43. Cari Tempat Lain
44
44. Tongkat Ajaib Erwin
45
45. Hantu Homreng ?
46
46. Ancaman Daeng Payau
47
47. Arwah Penasaran
48
48. Jangan Mandi Bareng !
49
49. Ranvier Yang Menghadapi
50
50. Ranvier Pergi
51
51. Api Di Kartu Undangan
52
52. Mimpi Atau Bukan ?
53
53. Decker Dan Joshua
54
54. Siapa Albert ?
55
55. Anastasya...?
56
56. Bertamu Ke Rumah Albert
57
57. Mengintai
58
58. Teman Lama
59
59. Tunggu Kabar
60
60. Berkomunikasi Dengan Albert
61
61. Histeris
62
62. Menjalankan pesan
63
63. Jalan Buntu
64
64. Akmal Ngomel
65
65. Kata Ranvier
66
66. Kali Ke Dua
67
67. Janji Erwin
68
68. Nenek Misterius
69
69. Itu Setan...?
70
70. Ketemu Erwin
71
71. Ondel - Ondel
72
72. Sosok Kecil
73
73. Bayi Mencari Ibu
74
74. Tentang Ami
75
75. Bayi Ami
76
76. Memaafkan...
77
77. Karma ?
78
78. Waktu Keramat
79
79. Yang Pamit Siapa ?
80
80. Mau Pulang Pak ?
81
81. Aini Gentayangan...?
82
82. Jadi Tumbal ?
83
83. Tumbal Istimewa
84
84. Ada Orang...
85
85. Kyai Ireng
86
86. Sumpah Kyai Ireng
87
87. Jasad Tak Dikenal
88
88. Debt Colector
89
89. Dimomong Kuntilanak
90
90. Diganggu Ummu Sibyan ?
91
91. Mencari Eugene
92
92. Aura Ga Enak
93
93. Luka Eugene
94
94. Hantu Baik
95
95. Pesona Ranvier
96
96. Kontrak Aneh
97
97. Cewek Berambut Kribo
98
98. Kena Pelet...?
99
99. Jadi Dia...
100
100. Sundel Bolong ?
101
101. Mengejar Mutiara
102
102. Menempel Terus
103
103. Jin Penghuni Bedak
104
104. Ranvier Ditagih Janji...
105
105. Pesona Arcana
106
106. Berbeda...?
107
107. Siapkan Waktu...
108
108. Patah Hati Bareng
109
109. Ijin Kakek Randu
110
110. Keluarga Kyai Ranggana
111
111. Penjelasan Arcana
112
112. Makin Terikat
113
113. Rasa Yang Salah
114
114. Pamit...
115
115. Dicomblangin
116
116. Mantan Yang Kembali
117
117. Menggelengkan Kepala
118
118. Dikenalin
119
119. Feeling Buruk
120
120. Gagasan Erwin
121
121. Sosok Lain
122
122. Ketauan Aslinya
123
124. Ide Nyeleneh Kakek
124
125. Lho Kok...?!
125
126. Siap...
126
127. Siapa Wijaya ?
127
127. Mengecoh
128
128. Pulang Ke Rumah
129
129. Serangan Ghaib
130
130. Pesan Terakhir Nada
131
131. Tali Jerami
132
132. Putus Hubungan
133
133. Terikat Jerami
134
134. Suara Di Kamar
135
135. Anaknya Wijaya
136
136. Kerasukan
137
137. Pengorbanan Ayu
138
138. Jadi Sosok Itu...
139
139. Diobati Dulu
140
140. Mantan...
141
141. Pengakuan Wijaya
142
142. Selingkuh
143
143. Kemarahan Siti
144
144. Tanda Lahir
145
145. Labirin Ghaib
146
146. Dimaafkan
147
147. Ultimatum Ranvier
148
148. Pesen Mama...
149
149. Menjatuhkan Dua Nyamuk
150
150. Perhatian
151
151. Klien Penting
152
152. Diusir
153
153. Melamar
154
154. Pesan Misterius
155
155. Siapa Zero ?
156
156. Nada Diculik
157
157. Pingitan Urung
158
158. Malu - Malu
159
159. Ranvier Pergi
160
160. Pencuri Di Kafe
161
161. Pengawal...?
162
162. Permintaan Ganesh
163
163. Memanggil
164
164. Teman Nada ?
165
165. Nama Untuk Bayi Arcana
166
166. Rusuh
167
167. Melihat Barong ?
168
168. Pulang Dulu...
169
169. Honey Moon
170
170. Berangkat
171
171. Berjuang Bersama
172
172. Kamila Yang Melengkapi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!