14. Kesurupan Massal

Saat siswa kelas tiga SMP sedang bergembira merayakan kelulusan mereka, tiba-tiba terjadi kesurupan massal.

Kesurupan itu menimpa tak hanya dua atau tiga orang tapi hampir semua siswa kelas tiga. Ranvier termasuk sebagian kecil siswa yang terhindar dari peristiwa kesurupan itu.

Ranvier nampak mematung di tempat saat ia melihat kelebatan bayangan hitam melayang-layang di atas kepala para siswa. Bukan hanya satu tapi ada beberapa bayangan hitam yang kesemuanya memiliki penampilan yang menyeramkan.

Salah satu bayangan hitam yang berukuran paling besar nampak berdiri sambil mengawasi pergerakan kawan-kawannya. Bisa dipastikan jika dia adalah pimpinan dari semua bayangan hitam yang meneror siswa.

Entah karena sadar dirinya diamati, pimpinan bayangan hitam itu menoleh kearah Ranvier yang saat itu tengah menatapnya dengan tatapan takut.

Ranvier pun terkejut, bahkan refleks mundur beberapa langkah saking takutnya. Bagaimana tidak, pimpinan bayangan hitam itu berwujud sangat menyeramkan untuk Ranvier. Memiliki tubuh yang berwarna hitam pekat dengan rambut terurai hingga ke lantai. Dua mata menyala dan mulut yang dipenuhi taring besar berwarna kekuningan.

" Leak, itu leak kan...," gumam Ranvier lirih.

Seolah mendengar ucapan Ranvier, pimpinan makhluk hitam itu menggelengkan kepalanya sambil menyeringai. Lalu makhluk hitam besar itu melesat cepat kearah Ranvier dengan mulut menganga dan cakar terkembang seolah siap mencabik tubuh Ranvier.

Tubuh Ranvier serasa membeku. Kedua matanya menatap nanar dan tak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya bisa menyambut kedatangan makhluk itu dengan pasrah.

Sesuatu pun terjadi. Saat makhluk itu hampir menyentuh Ranvier, tiba-tiba tubuh makhluk itu terpental dan terhempas ke lantai begitu saja seolah baru saja menabrak dinding. Makhluk hitam itu menggeram marah dan mencoba bangkit dari lantai. Ia menatap Ranvier dengan tatapan penuh tanda tanya.

" Siapa Kamu...?" tanya makhluk hitam yang menurut Ranvier mirip leak itu.

Ranvier hanya membisu sambil bergeser menjauh dari tempat semula. Namun tiap kali Ranvier berpindah tempat, makhluk itu selalu mengikuti. Ranvier pun berdecak sebal karena lelah harus berpindah dari tempat satu ke tempat lainnya.

" Jangan ikuti Aku...!" kata Ranvier saat ia berada jauh dari aula dimana teman-temannya mengalami kesurupan.

" Aku akan berhenti mengikuti jika Kamu mau berterus terang. Siapa Kamu sesungguhnya...? " tanya makhluk hitam itu penasaran.

" Aku Ranvier...," sahut Ranvier lirih sambil menoleh ke kanan dan ke kiri karena khawatir dikira g*la oleh orang lain yang melihatnya bicara sendiri.

" Ranvier...?" ulang makhluk hitam itu sambil mengamati Ranvier dari atas kepala hingga ujung kaki.

" Iya. Lalu Kau ini siapa, kenapa mengganggu mereka...?" tanya Ranvier memberanikan diri.

" Aku adalah penguasa di wilayah ini. Justru Aku yang harusnya bertanya, kenapa Kalian membuat keributan di wilayahku...," kata makhluk itu.

" Membuat keributan gimana sih maksudnya. Kami ga ribut. Kami lagi merayakan kelulusan, jadi wajar kan kalo terlihat ramai dan berisik karena Kami semua tertawa gembira. Lagian bukannya sekolah ini udah biasa ada keramaian. Selama ini Kami biasa melakukan olah raga di lapangan dan latihan musik di ruang musik. Bukannya itu juga berisik ya. Terus kenapa baru protes sekarang ?. Emang apa masalahnya...?" tanya Ranvier ketus.

" Masalahnya Kalian membuat acara tanpa permisi. Dan itu membuat semua wargaku terganggu. Karena selain berisik, ada beberapa anak berbuat sesuatu yang membuat wargaku marah...," sahut makhluk itu sambil mendengus kesal.

Ranvier terkejut. Ia nampak membuang pandangannya kearah lain karena merasa ngeri melihat penampakan makhluk itu saat marah.

" Berbuat sesuatu apa sih maksudnya...?" tanya Ranvier sambil setengah berbisik.

Belum sempat makhluk itu menjawab, seorang security melintas di hadapan Ranvier bersama seorang pria yang diketahui memiliki indra ke enam. Pria bernama Jack itu berhenti sejenak lalu tersenyum kearah Ranvier.

Setelahnya Jack bergegas melangkah mengikuti security masuk ke aula dimana acara kelulusan berlangsung. Sebelum melewati ambang pintu, Jack kembali menoleh kearah Ranvier.

" Siapa sih, ngeliatinnya gitu amat...," gerutu Ranvier sambil kembali menoleh kearah makhluk hitam yang tadi bersamanya.

Namun Ranvier harus menelan kecewa karena makhluk hitam itu tak ada lagi di sana. Tiba-tiba sebuah suara memanggil namanya hingga membuat Ranvier menoleh.

" Ranvieeerrr...!" panggil David dari samping aula.

" Apaan...?!" tanya Ranvier dengan lantang.

" Sini, liat deh...!" sahut David sambil melambaikan tangannya.

Dengan enggan Ranvier pun melangkah mendekati David.

" Ada apaan, ngapain Lo di sini...?" tanya Ranvier.

" Lagi ngumpet...," sahut David cepat.

" Lagi ngumpet, kenapa harus ngumpet...? " tanya Ranvier tak mengerti.

" Gue takut Vier. Takut jadi sasaran setan yang merasuki teman-teman Kita. Katanya kalo ada yang kesurupan Kita disuruh jauh-jauh kalo ga mau ketularan. Makanya Gue sengaja lari dan ngumpet di sini daritadi...," sahut David.

" Tapi ini ga jauh dari tempat orang kesurupan Vid. Kan ini di samping aula banget...," kata Ranvier.

" Abis Gue penasaran pengen ngeliat yang kesurupan. Makanya Gue ngumpet sekalian ngeliatin apa aja yang dilakukan dan diomongin sama mereka...," sahut David hingga membuat Ranvier menggelengkan kepala.

" Kenapa harus kepo banget gitu sih Vid...?" tanya Ranvier.

" Naluri Vier...," sahut David.

" Maksud Lo...?" tanya Ranvier.

" Lo ga lupa kan kalo Gue punya cita-cita jadi detektif. Nah, Gue mulai memupuknya dari sekarang Vier. Kan katanya segala sesuatu yang dimulai sejak dini itu akan memperoleh hasil yang bagus...," sahut David sambil tersenyum bangga.

" Katanya, katanya. Bosen Gue denger Lo ngomong gitu. Udah ah, Gue mau ke kantin aja. Lama-lama di sini sama Lo bikin kepala Gue sakit...!" kata Ranvier sambil bersiap pergi.

" Eh, jangan pergi dulu Vier...," pinta David sambil mencekal pergelangan tangan Ranvier.

" Apaan sih, lepasin ga...!" kata Ranvier lantang sambil menepis tangan David dengan kasar.

" Iya iya Gue lepasin, galak banget sih Lo. Tapi please temenin Gue di sini ya Vier. Gue beneran takut nih...," pinta David penuh harap.

" Makanya buang rasa kepo Lo yang ga berdasar itu. Mendingan Kita ke kantin terus makan, biar otak Lo yang konslet itu bisa lurus lagi...," kata Ranvier.

" Tapi Vier...," ucapan David terputus karena Ranvier memotong cepat.

" Gue yang traktir...," kata Ranvier hingga membuat David tersenyum lebar.

" Oh, kalo itu sih Gue ga bisa nolak...," sahut David.

" Alasan. Bilang aja Lo emang kebelet pengen ditraktir sama Gue...," kata Ranvier sambil mencibir namun membuat David tertawa keras.

" Kok Lo tau sih Vier. Tapi jujur Gue emang pengen banget ditraktir sama Lo secara khusus kaya gini Vier...," kata David sambil merangkul pundak Ranvier.

" Ga usah geer Lo. Gue juga cuma manfaatin Lo doang kok. Daripada sendirian di kantin, mendingan ngajak Lo. Selain dapat pahala kan lumayan ada kacung buat disuruh-suruh...," gurau Ranvier sambil tertawa.

Bukannya marah, David malah ikut tertawa. Dan itu membuat Ranvier mendengus kesal.

\=\=\=\=\=

Terpopuler

Comments

Siti komalasari

Siti komalasari

wah ada apa nih...

2023-02-27

2

Irma Tjondroharto

Irma Tjondroharto

menurutku david beda vier.. wah km tambah berani ya.. sama leak jg.. hehe.. meski blm gpp deh.. maybe next ya vier km yg bantuin...

2023-02-26

4

lihat semua
Episodes
1 1. Ranvier
2 2. Berbeda...
3 3. Itu Buaya Kan ?
4 4. Darimana Kamu ?
5 5. Ga Sopan
6 6. Cerita Ranvier
7 7. Anak Lelaki
8 8. Isi Tas... ?
9 9. Teman Nyentrik
10 10. Ranvier Kembali
11 11. Memutus Ikatan
12 12. Genderuwo Di Pohon Rambutan
13 13. Ranvier Harus Lulus
14 14. Kesurupan Massal
15 15. Ranvier Tau...
16 16. Ketemu Eugene
17 17. Petani Ghaib
18 18. Melanggar Pantangan
19 19. Pantangan Apa ?
20 20. Kata Daeng Payau
21 21. Hanya Doa...?
22 22. Menghukum Tissa
23 23. Siulan Ranvier
24 24. Pamali
25 25. Ada Ular...!
26 26. Ditelephon Kakek
27 27. Ranvier Pergi ?
28 28. Diculik Lagi
29 29. Iming - Iming
30 30. Sinar Keperakan
31 31. Membujuk
32 32. Khodam Penjaga ?
33 33. Makhluk Planet
34 34. Pengagum Rahasia
35 35. Bayangan Perempuan
36 36. Mimpi Buruk Maudy
37 37. Kepala Tanpa Tubuh
38 38. Yang Ranvier Lakukan
39 39. Cita-Cita Akmal
40 40. Ternyata Ranvier...
41 41. Kaki Menggantung
42 42. Jijik
43 43. Cari Tempat Lain
44 44. Tongkat Ajaib Erwin
45 45. Hantu Homreng ?
46 46. Ancaman Daeng Payau
47 47. Arwah Penasaran
48 48. Jangan Mandi Bareng !
49 49. Ranvier Yang Menghadapi
50 50. Ranvier Pergi
51 51. Api Di Kartu Undangan
52 52. Mimpi Atau Bukan ?
53 53. Decker Dan Joshua
54 54. Siapa Albert ?
55 55. Anastasya...?
56 56. Bertamu Ke Rumah Albert
57 57. Mengintai
58 58. Teman Lama
59 59. Tunggu Kabar
60 60. Berkomunikasi Dengan Albert
61 61. Histeris
62 62. Menjalankan pesan
63 63. Jalan Buntu
64 64. Akmal Ngomel
65 65. Kata Ranvier
66 66. Kali Ke Dua
67 67. Janji Erwin
68 68. Nenek Misterius
69 69. Itu Setan...?
70 70. Ketemu Erwin
71 71. Ondel - Ondel
72 72. Sosok Kecil
73 73. Bayi Mencari Ibu
74 74. Tentang Ami
75 75. Bayi Ami
76 76. Memaafkan...
77 77. Karma ?
78 78. Waktu Keramat
79 79. Yang Pamit Siapa ?
80 80. Mau Pulang Pak ?
81 81. Aini Gentayangan...?
82 82. Jadi Tumbal ?
83 83. Tumbal Istimewa
84 84. Ada Orang...
85 85. Kyai Ireng
86 86. Sumpah Kyai Ireng
87 87. Jasad Tak Dikenal
88 88. Debt Colector
89 89. Dimomong Kuntilanak
90 90. Diganggu Ummu Sibyan ?
91 91. Mencari Eugene
92 92. Aura Ga Enak
93 93. Luka Eugene
94 94. Hantu Baik
95 95. Pesona Ranvier
96 96. Kontrak Aneh
97 97. Cewek Berambut Kribo
98 98. Kena Pelet...?
99 99. Jadi Dia...
100 100. Sundel Bolong ?
101 101. Mengejar Mutiara
102 102. Menempel Terus
103 103. Jin Penghuni Bedak
104 104. Ranvier Ditagih Janji...
105 105. Pesona Arcana
106 106. Berbeda...?
107 107. Siapkan Waktu...
108 108. Patah Hati Bareng
109 109. Ijin Kakek Randu
110 110. Keluarga Kyai Ranggana
111 111. Penjelasan Arcana
112 112. Makin Terikat
113 113. Rasa Yang Salah
114 114. Pamit...
115 115. Dicomblangin
116 116. Mantan Yang Kembali
117 117. Menggelengkan Kepala
118 118. Dikenalin
119 119. Feeling Buruk
120 120. Gagasan Erwin
121 121. Sosok Lain
122 122. Ketauan Aslinya
123 124. Ide Nyeleneh Kakek
124 125. Lho Kok...?!
125 126. Siap...
126 127. Siapa Wijaya ?
127 127. Mengecoh
128 128. Pulang Ke Rumah
129 129. Serangan Ghaib
130 130. Pesan Terakhir Nada
131 131. Tali Jerami
132 132. Putus Hubungan
133 133. Terikat Jerami
134 134. Suara Di Kamar
135 135. Anaknya Wijaya
136 136. Kerasukan
137 137. Pengorbanan Ayu
138 138. Jadi Sosok Itu...
139 139. Diobati Dulu
140 140. Mantan...
141 141. Pengakuan Wijaya
142 142. Selingkuh
143 143. Kemarahan Siti
144 144. Tanda Lahir
145 145. Labirin Ghaib
146 146. Dimaafkan
147 147. Ultimatum Ranvier
148 148. Pesen Mama...
149 149. Menjatuhkan Dua Nyamuk
150 150. Perhatian
151 151. Klien Penting
152 152. Diusir
153 153. Melamar
154 154. Pesan Misterius
155 155. Siapa Zero ?
156 156. Nada Diculik
157 157. Pingitan Urung
158 158. Malu - Malu
159 159. Ranvier Pergi
160 160. Pencuri Di Kafe
161 161. Pengawal...?
162 162. Permintaan Ganesh
163 163. Memanggil
164 164. Teman Nada ?
165 165. Nama Untuk Bayi Arcana
166 166. Rusuh
167 167. Melihat Barong ?
168 168. Pulang Dulu...
169 169. Honey Moon
170 170. Berangkat
171 171. Berjuang Bersama
172 172. Kamila Yang Melengkapi
Episodes

Updated 172 Episodes

1
1. Ranvier
2
2. Berbeda...
3
3. Itu Buaya Kan ?
4
4. Darimana Kamu ?
5
5. Ga Sopan
6
6. Cerita Ranvier
7
7. Anak Lelaki
8
8. Isi Tas... ?
9
9. Teman Nyentrik
10
10. Ranvier Kembali
11
11. Memutus Ikatan
12
12. Genderuwo Di Pohon Rambutan
13
13. Ranvier Harus Lulus
14
14. Kesurupan Massal
15
15. Ranvier Tau...
16
16. Ketemu Eugene
17
17. Petani Ghaib
18
18. Melanggar Pantangan
19
19. Pantangan Apa ?
20
20. Kata Daeng Payau
21
21. Hanya Doa...?
22
22. Menghukum Tissa
23
23. Siulan Ranvier
24
24. Pamali
25
25. Ada Ular...!
26
26. Ditelephon Kakek
27
27. Ranvier Pergi ?
28
28. Diculik Lagi
29
29. Iming - Iming
30
30. Sinar Keperakan
31
31. Membujuk
32
32. Khodam Penjaga ?
33
33. Makhluk Planet
34
34. Pengagum Rahasia
35
35. Bayangan Perempuan
36
36. Mimpi Buruk Maudy
37
37. Kepala Tanpa Tubuh
38
38. Yang Ranvier Lakukan
39
39. Cita-Cita Akmal
40
40. Ternyata Ranvier...
41
41. Kaki Menggantung
42
42. Jijik
43
43. Cari Tempat Lain
44
44. Tongkat Ajaib Erwin
45
45. Hantu Homreng ?
46
46. Ancaman Daeng Payau
47
47. Arwah Penasaran
48
48. Jangan Mandi Bareng !
49
49. Ranvier Yang Menghadapi
50
50. Ranvier Pergi
51
51. Api Di Kartu Undangan
52
52. Mimpi Atau Bukan ?
53
53. Decker Dan Joshua
54
54. Siapa Albert ?
55
55. Anastasya...?
56
56. Bertamu Ke Rumah Albert
57
57. Mengintai
58
58. Teman Lama
59
59. Tunggu Kabar
60
60. Berkomunikasi Dengan Albert
61
61. Histeris
62
62. Menjalankan pesan
63
63. Jalan Buntu
64
64. Akmal Ngomel
65
65. Kata Ranvier
66
66. Kali Ke Dua
67
67. Janji Erwin
68
68. Nenek Misterius
69
69. Itu Setan...?
70
70. Ketemu Erwin
71
71. Ondel - Ondel
72
72. Sosok Kecil
73
73. Bayi Mencari Ibu
74
74. Tentang Ami
75
75. Bayi Ami
76
76. Memaafkan...
77
77. Karma ?
78
78. Waktu Keramat
79
79. Yang Pamit Siapa ?
80
80. Mau Pulang Pak ?
81
81. Aini Gentayangan...?
82
82. Jadi Tumbal ?
83
83. Tumbal Istimewa
84
84. Ada Orang...
85
85. Kyai Ireng
86
86. Sumpah Kyai Ireng
87
87. Jasad Tak Dikenal
88
88. Debt Colector
89
89. Dimomong Kuntilanak
90
90. Diganggu Ummu Sibyan ?
91
91. Mencari Eugene
92
92. Aura Ga Enak
93
93. Luka Eugene
94
94. Hantu Baik
95
95. Pesona Ranvier
96
96. Kontrak Aneh
97
97. Cewek Berambut Kribo
98
98. Kena Pelet...?
99
99. Jadi Dia...
100
100. Sundel Bolong ?
101
101. Mengejar Mutiara
102
102. Menempel Terus
103
103. Jin Penghuni Bedak
104
104. Ranvier Ditagih Janji...
105
105. Pesona Arcana
106
106. Berbeda...?
107
107. Siapkan Waktu...
108
108. Patah Hati Bareng
109
109. Ijin Kakek Randu
110
110. Keluarga Kyai Ranggana
111
111. Penjelasan Arcana
112
112. Makin Terikat
113
113. Rasa Yang Salah
114
114. Pamit...
115
115. Dicomblangin
116
116. Mantan Yang Kembali
117
117. Menggelengkan Kepala
118
118. Dikenalin
119
119. Feeling Buruk
120
120. Gagasan Erwin
121
121. Sosok Lain
122
122. Ketauan Aslinya
123
124. Ide Nyeleneh Kakek
124
125. Lho Kok...?!
125
126. Siap...
126
127. Siapa Wijaya ?
127
127. Mengecoh
128
128. Pulang Ke Rumah
129
129. Serangan Ghaib
130
130. Pesan Terakhir Nada
131
131. Tali Jerami
132
132. Putus Hubungan
133
133. Terikat Jerami
134
134. Suara Di Kamar
135
135. Anaknya Wijaya
136
136. Kerasukan
137
137. Pengorbanan Ayu
138
138. Jadi Sosok Itu...
139
139. Diobati Dulu
140
140. Mantan...
141
141. Pengakuan Wijaya
142
142. Selingkuh
143
143. Kemarahan Siti
144
144. Tanda Lahir
145
145. Labirin Ghaib
146
146. Dimaafkan
147
147. Ultimatum Ranvier
148
148. Pesen Mama...
149
149. Menjatuhkan Dua Nyamuk
150
150. Perhatian
151
151. Klien Penting
152
152. Diusir
153
153. Melamar
154
154. Pesan Misterius
155
155. Siapa Zero ?
156
156. Nada Diculik
157
157. Pingitan Urung
158
158. Malu - Malu
159
159. Ranvier Pergi
160
160. Pencuri Di Kafe
161
161. Pengawal...?
162
162. Permintaan Ganesh
163
163. Memanggil
164
164. Teman Nada ?
165
165. Nama Untuk Bayi Arcana
166
166. Rusuh
167
167. Melihat Barong ?
168
168. Pulang Dulu...
169
169. Honey Moon
170
170. Berangkat
171
171. Berjuang Bersama
172
172. Kamila Yang Melengkapi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!