6. Cerita Ranvier

Setelah saling berjabat tangan, Krisna mempersilakan ustadz Rahman duduk di sofa. Namun saat akan melangkah, suara erangan Kakek Randu yang siuman mengalihkan perhatian sang ustadz.

" Kakek...!" panggil Ranvier dengan mata berbinar lalu bergegas menghampiri sang Kakek.

Kakek Randu nampak tersenyum melihat kehadiran Ranvier di sisinya. Ia mengusap kepala cucu kesayangannya itu dengan lembut lalu menoleh kearah Krisna.

" Ada tamu untuk Tuan...," kata Krisna dengan santun.

" Siapa...?" tanya Kakek Randu.

" Saya Pak Randu...," sahut ustadz Rahman sambil melambaikan tangannya hingga membuat wajah Kakek Randu berbinar.

" Kamu datang Rahman...," kata Kakek Randu sambil berusaha bangkit namun dicegah oleh ustadz Rahman.

" Ga usah bangun Pak. Tiduran aja biar cepet sembuh...," kata ustadz Rahman.

" Saya ga sakit Rahman. Saya cuma kurang tidur, makanya pusing terus pingsan. Sekarang Saya udah ga ngantuk lagi, jadi biarkan Saya duduk. Ga enak kan kalo ngobrol sambil tiduran...," sahut Kakek Randu hingga membuat ustadz Rahman tertawa.

" Iya iya, terserah Pak Randu aja deh..." kata ustadz Rahman.

Setelah membantu Kakek Randu duduk, Krisna pun menyampaikan keluhan tuannya kepada ustadz Rahman.

" Jujur saat pertama kali masuk ke sini Saya juga merasakan aura yang berbeda Pak Randu...," kata ustadz Rahman.

" Oh ya. Apa itu artinya sesuatu yang mistis ada di kamar ini Rahman...?" tanya Kakek Randu cemas.

" Iya Pak. Dan Saya yakin itu berasal dari Ranvier...," sahut ustadz Rahman sambil menatap kearah Ranvier dengan lekat.

" Kok Aku sih...," gerutu Ranvier sambil melengos hingga membuat Kakek Randu sedih.

" Kalo gitu lakukan sesuatu Rahman !. Aku ga mau Cucuku terus diikuti oleh makhluk halus yang membawanya pergi selama dua puluh satu hari lebih...," pinta Kakek Randu penuh harap.

" Insya Allah Saya siap membantu Pak. Tapi diperlukan kerja sama yang baik dari Ranvier kalo mau lepas dari pengaruh makhluk halus itu Pak...," kata ustadz Rahman.

" Oh soal itu Kamu ga perlu khawatir Rahman. Ranvier pasti mau menceritakan semuanya. Iya kan Ranvier...?" tanya Kakek Randu sambil menoleh kearah Ranvier.

" Iya Kek...," sahut Ranvier dengan enggan.

" Kok kaya ga ikhlas gitu ngomongnya Vier. Harus mantap dong, Kamu kan laki-laki..., " tegur Kakek Randu.

" Gapapa Pak. Ranvier masih ada di bawah pengaruh mereka, jadi wajar kalo sikapnya sedikit berbeda dari biasanya. Saya yakin sebelum ini Ranvier adalah anak yang baik, santun dan menyenangkan...," kata ustadz Rahman bijak.

Ucapan ustadz Rahman membuat Kakek Randu dan Krisna saling menatap sambil tersenyum kecut.

Sesaat kemudian ustadz Rahman meraih telapak tangan Ranvier lalu menggenggamnya dengan erat. Ranvier merasakan hawa sejuk menyusup melalui pori-pori telapak tangannya lalu terus ke atas hingga kepala. Rasa sejuk itu membuat Ranvier nyaman.

" Apa yang Kamu rasakan Ranvier...?" tanya ustadz Rahman.

" Sejuk...," sahut Ranvier cepat.

" Bagus. Kalo gitu Kamu bisa mulai cerita semua yang Kamu alami selama Kamu pergi. Tolong cerita dari awal ya...," kata ustadz Rahman yang diangguki Ranvier.

Kemudian Ranvier mulai menceritakan semua yang ia alami dan rasakan. Mulai dari pertemuannya dengan Nyai Ranggana hingga selama ia berada di kediaman sang Nyai. Sesekali Kakek Randu nampak berdecak kesal karena merasa Ranvier menjadi sosok yang berbeda dari kesehariannya yang gesit dan cerdas.

" Kenapa selama di sana Kamu jadi terkesan lemot sih Vier. Udah dikasih apaan sama mereka sampe Kamu lupa sama Kakek...," gumam Kakek Randu.

" Memang begitu lah kondisi manusia saat berada di dimensi lain Pak Randu. Buktinya Ranvier ingat sama Kakeknya dan orang terdekatnya tapi dia ga tau cara menghubungi Kalian. Situasi di sana memang sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Apalagi Ranvier juga bilang kalo dia sempet makan sesuatu di sana, yang artinya ada sesuatu yang masuk ke dalam aliran darahnya dan itu membuat Ranvier betah dan ga ingin pulang. Hanya karena ikatan batin yang kuat dengan Bapak lah yang membawa Ranvier kembali ke pangkuan Bapak sekarang...," kata ustadz Rahman menjelaskan.

" Oh gitu...," sahut Kakek Randu sambil mengangguk.

" Tapi apa bener Aku pergi selama itu Pak Ustadz...?" tanya Ranvier.

" Betul Nak. Perbedaan waktu di dimensi ghaib dengan dunia nyata itu memang jauh. Kadang kala orang yang masuk ke dimensi ghaib merasa baru sebentar di alam ghaib padahal di dunia nyata dia bahkan dinyatakan hilang karena ga pernah ditemukan lagi...," sahut ustadz Rahman.

" Jadi Nyai Ranggana itu makhluk halus Ustadz...?" tanya Ranvier.

" Iya. Beruntung Kamu hanya diundang sebagai tamu tanpa harus melakukan sesuatu. Sebab biasanya yang pergi ke sana pasti sulit kembali, apalagi dalam keadaan sehat dan normal seperti Kamu...," sahut ustadz Rahman.

" Memangnya apa yang biasanya terjadi sama orang yang pernah pergi ke alam ghaib Ustadz...?" tanya Krisna penasaran.

" Jika manusia biasa yang pergi ke sana biasanya akan kembali dalam kondisi ga normal alias ga waras. Itu karena otak manusia biasanya ga siap dengan perbedaan yang mereka hadapi di dunia nyata dan ghaib. Di sana mereka bisa menikmati segala kemudahan dan keindahan tanpa melakukan apa pun. Dan perasaan itu terus terbawa hingga di dunia nyata. Sudah pasti itu bikin mereka jadi orang yang malas berusaha karena merasa apa yang mereka butuhkan sudah tersedia. Berbeda dengan orang yang memang memiliki kemampuan khusus. Mereka bisa keluar masuk ke sana dengan mudah tanpa terpengaruh oleh apa pun yang mereka temui di sana...," sahut ustadz Rahman panjang lebar.

" Tapi Saya tetap khawatir sama masa depan Ranvier. Tolong Kamu lepaskan Ranvier dari sesuatu yang ga sengaja terbawa dari dimensi lain itu ya Man...," pinta Kakek Randu.

" Baik Pak. Nah Ranvier, apa selain makan makanan yang dihidangkan, apa Kamu dikasih hadiah sama mereka...?" tanya ustadz Rahman.

" Iya Ustadz...," sahut Ranvier.

" Apa bentuknya...?" tanya ustadz Rahman.

" Mmm..., semacam cermin besar berbentuk seperti tameng yang biasa dibawa oleh para tentara kerajaan gitu Ustadz...," sahut Ranvier.

" Oh ya. Dimana benda itu sekarang...?" tanya ustadz Rahman.

" Ada di rumah Ustadz...," sahut Ranvier cepat.

" Kenapa Kamu ga menolak pemberian mereka...?" tanya ustadz Rahman.

" Ga sempet mikir kaya gitu Ustadz. Aku kan ga boleh membuka hadiah itu di sana, jadi mana Aku tau kalo isinya hadiah antiq buat Aku. Apalagi Pak Damar juga bilang kalo ga sopan membuka hadiah di depan Nyai dan keluarganya...," sahut Ranvier.

" Baik lah. Besok kasih liat Saya benda apa yang jadi hadiah Kamu itu ya Nak...," kata ustadz Rahman.

" Baik Ustadz...," sahut Ranvier.

" Ucapkan insya Allah saat Kamu berjanji Ranvier. Kamu kan ga tau apa yang bakal terjadi setelah ini. Mudah-mudahan janjimu ga jadi dosa saat ga ditepati karena Kamu mengiringi janjimu dengan mengucap insya Allah. ..," kata ustadz Rahman sambil tersenyum.

" Iya, maaf Ustadz. Insya Allah Saya kasih liat benda itu sama Ustadz nanti...," kata Ranvier sambil nyengir kuda.

Kakek Randu dan Krisna pun saling menatap sejenak sambil tersenyum saat mendengar ucapan Ranvier. Dalam hati mereka berharap akhlak Ranvier bisa lebih baik saat ditangani ustadz Rahman nanti.

bersambung

Terpopuler

Comments

IG: _anipri

IG: _anipri

senyuman itu mengartikan semuanya ya🤣

2023-03-09

1

Agis_Mcan

Agis_Mcan

lanjut, semangat...

2023-02-21

2

Irma Tjondroharto

Irma Tjondroharto

ranvier seolah gak sopan karena gak da yang nuntun dia ke jalan yang seharusnya... blm ada yang sentuh hatinya... semoga ustad rahman bisa bentuk ranvier jadi manusia yang baik... dan menemani ranvier ke jalan yang benar.. amin

2023-02-21

6

lihat semua
Episodes
1 1. Ranvier
2 2. Berbeda...
3 3. Itu Buaya Kan ?
4 4. Darimana Kamu ?
5 5. Ga Sopan
6 6. Cerita Ranvier
7 7. Anak Lelaki
8 8. Isi Tas... ?
9 9. Teman Nyentrik
10 10. Ranvier Kembali
11 11. Memutus Ikatan
12 12. Genderuwo Di Pohon Rambutan
13 13. Ranvier Harus Lulus
14 14. Kesurupan Massal
15 15. Ranvier Tau...
16 16. Ketemu Eugene
17 17. Petani Ghaib
18 18. Melanggar Pantangan
19 19. Pantangan Apa ?
20 20. Kata Daeng Payau
21 21. Hanya Doa...?
22 22. Menghukum Tissa
23 23. Siulan Ranvier
24 24. Pamali
25 25. Ada Ular...!
26 26. Ditelephon Kakek
27 27. Ranvier Pergi ?
28 28. Diculik Lagi
29 29. Iming - Iming
30 30. Sinar Keperakan
31 31. Membujuk
32 32. Khodam Penjaga ?
33 33. Makhluk Planet
34 34. Pengagum Rahasia
35 35. Bayangan Perempuan
36 36. Mimpi Buruk Maudy
37 37. Kepala Tanpa Tubuh
38 38. Yang Ranvier Lakukan
39 39. Cita-Cita Akmal
40 40. Ternyata Ranvier...
41 41. Kaki Menggantung
42 42. Jijik
43 43. Cari Tempat Lain
44 44. Tongkat Ajaib Erwin
45 45. Hantu Homreng ?
46 46. Ancaman Daeng Payau
47 47. Arwah Penasaran
48 48. Jangan Mandi Bareng !
49 49. Ranvier Yang Menghadapi
50 50. Ranvier Pergi
51 51. Api Di Kartu Undangan
52 52. Mimpi Atau Bukan ?
53 53. Decker Dan Joshua
54 54. Siapa Albert ?
55 55. Anastasya...?
56 56. Bertamu Ke Rumah Albert
57 57. Mengintai
58 58. Teman Lama
59 59. Tunggu Kabar
60 60. Berkomunikasi Dengan Albert
61 61. Histeris
62 62. Menjalankan pesan
63 63. Jalan Buntu
64 64. Akmal Ngomel
65 65. Kata Ranvier
66 66. Kali Ke Dua
67 67. Janji Erwin
68 68. Nenek Misterius
69 69. Itu Setan...?
70 70. Ketemu Erwin
71 71. Ondel - Ondel
72 72. Sosok Kecil
73 73. Bayi Mencari Ibu
74 74. Tentang Ami
75 75. Bayi Ami
76 76. Memaafkan...
77 77. Karma ?
78 78. Waktu Keramat
79 79. Yang Pamit Siapa ?
80 80. Mau Pulang Pak ?
81 81. Aini Gentayangan...?
82 82. Jadi Tumbal ?
83 83. Tumbal Istimewa
84 84. Ada Orang...
85 85. Kyai Ireng
86 86. Sumpah Kyai Ireng
87 87. Jasad Tak Dikenal
88 88. Debt Colector
89 89. Dimomong Kuntilanak
90 90. Diganggu Ummu Sibyan ?
91 91. Mencari Eugene
92 92. Aura Ga Enak
93 93. Luka Eugene
94 94. Hantu Baik
95 95. Pesona Ranvier
96 96. Kontrak Aneh
97 97. Cewek Berambut Kribo
98 98. Kena Pelet...?
99 99. Jadi Dia...
100 100. Sundel Bolong ?
101 101. Mengejar Mutiara
102 102. Menempel Terus
103 103. Jin Penghuni Bedak
104 104. Ranvier Ditagih Janji...
105 105. Pesona Arcana
106 106. Berbeda...?
107 107. Siapkan Waktu...
108 108. Patah Hati Bareng
109 109. Ijin Kakek Randu
110 110. Keluarga Kyai Ranggana
111 111. Penjelasan Arcana
112 112. Makin Terikat
113 113. Rasa Yang Salah
114 114. Pamit...
115 115. Dicomblangin
116 116. Mantan Yang Kembali
117 117. Menggelengkan Kepala
118 118. Dikenalin
119 119. Feeling Buruk
120 120. Gagasan Erwin
121 121. Sosok Lain
122 122. Ketauan Aslinya
123 124. Ide Nyeleneh Kakek
124 125. Lho Kok...?!
125 126. Siap...
126 127. Siapa Wijaya ?
127 127. Mengecoh
128 128. Pulang Ke Rumah
129 129. Serangan Ghaib
130 130. Pesan Terakhir Nada
131 131. Tali Jerami
132 132. Putus Hubungan
133 133. Terikat Jerami
134 134. Suara Di Kamar
135 135. Anaknya Wijaya
136 136. Kerasukan
137 137. Pengorbanan Ayu
138 138. Jadi Sosok Itu...
139 139. Diobati Dulu
140 140. Mantan...
141 141. Pengakuan Wijaya
142 142. Selingkuh
143 143. Kemarahan Siti
144 144. Tanda Lahir
145 145. Labirin Ghaib
146 146. Dimaafkan
147 147. Ultimatum Ranvier
148 148. Pesen Mama...
149 149. Menjatuhkan Dua Nyamuk
150 150. Perhatian
151 151. Klien Penting
152 152. Diusir
153 153. Melamar
154 154. Pesan Misterius
155 155. Siapa Zero ?
156 156. Nada Diculik
157 157. Pingitan Urung
158 158. Malu - Malu
159 159. Ranvier Pergi
160 160. Pencuri Di Kafe
161 161. Pengawal...?
162 162. Permintaan Ganesh
163 163. Memanggil
164 164. Teman Nada ?
165 165. Nama Untuk Bayi Arcana
166 166. Rusuh
167 167. Melihat Barong ?
168 168. Pulang Dulu...
169 169. Honey Moon
170 170. Berangkat
171 171. Berjuang Bersama
172 172. Kamila Yang Melengkapi
Episodes

Updated 172 Episodes

1
1. Ranvier
2
2. Berbeda...
3
3. Itu Buaya Kan ?
4
4. Darimana Kamu ?
5
5. Ga Sopan
6
6. Cerita Ranvier
7
7. Anak Lelaki
8
8. Isi Tas... ?
9
9. Teman Nyentrik
10
10. Ranvier Kembali
11
11. Memutus Ikatan
12
12. Genderuwo Di Pohon Rambutan
13
13. Ranvier Harus Lulus
14
14. Kesurupan Massal
15
15. Ranvier Tau...
16
16. Ketemu Eugene
17
17. Petani Ghaib
18
18. Melanggar Pantangan
19
19. Pantangan Apa ?
20
20. Kata Daeng Payau
21
21. Hanya Doa...?
22
22. Menghukum Tissa
23
23. Siulan Ranvier
24
24. Pamali
25
25. Ada Ular...!
26
26. Ditelephon Kakek
27
27. Ranvier Pergi ?
28
28. Diculik Lagi
29
29. Iming - Iming
30
30. Sinar Keperakan
31
31. Membujuk
32
32. Khodam Penjaga ?
33
33. Makhluk Planet
34
34. Pengagum Rahasia
35
35. Bayangan Perempuan
36
36. Mimpi Buruk Maudy
37
37. Kepala Tanpa Tubuh
38
38. Yang Ranvier Lakukan
39
39. Cita-Cita Akmal
40
40. Ternyata Ranvier...
41
41. Kaki Menggantung
42
42. Jijik
43
43. Cari Tempat Lain
44
44. Tongkat Ajaib Erwin
45
45. Hantu Homreng ?
46
46. Ancaman Daeng Payau
47
47. Arwah Penasaran
48
48. Jangan Mandi Bareng !
49
49. Ranvier Yang Menghadapi
50
50. Ranvier Pergi
51
51. Api Di Kartu Undangan
52
52. Mimpi Atau Bukan ?
53
53. Decker Dan Joshua
54
54. Siapa Albert ?
55
55. Anastasya...?
56
56. Bertamu Ke Rumah Albert
57
57. Mengintai
58
58. Teman Lama
59
59. Tunggu Kabar
60
60. Berkomunikasi Dengan Albert
61
61. Histeris
62
62. Menjalankan pesan
63
63. Jalan Buntu
64
64. Akmal Ngomel
65
65. Kata Ranvier
66
66. Kali Ke Dua
67
67. Janji Erwin
68
68. Nenek Misterius
69
69. Itu Setan...?
70
70. Ketemu Erwin
71
71. Ondel - Ondel
72
72. Sosok Kecil
73
73. Bayi Mencari Ibu
74
74. Tentang Ami
75
75. Bayi Ami
76
76. Memaafkan...
77
77. Karma ?
78
78. Waktu Keramat
79
79. Yang Pamit Siapa ?
80
80. Mau Pulang Pak ?
81
81. Aini Gentayangan...?
82
82. Jadi Tumbal ?
83
83. Tumbal Istimewa
84
84. Ada Orang...
85
85. Kyai Ireng
86
86. Sumpah Kyai Ireng
87
87. Jasad Tak Dikenal
88
88. Debt Colector
89
89. Dimomong Kuntilanak
90
90. Diganggu Ummu Sibyan ?
91
91. Mencari Eugene
92
92. Aura Ga Enak
93
93. Luka Eugene
94
94. Hantu Baik
95
95. Pesona Ranvier
96
96. Kontrak Aneh
97
97. Cewek Berambut Kribo
98
98. Kena Pelet...?
99
99. Jadi Dia...
100
100. Sundel Bolong ?
101
101. Mengejar Mutiara
102
102. Menempel Terus
103
103. Jin Penghuni Bedak
104
104. Ranvier Ditagih Janji...
105
105. Pesona Arcana
106
106. Berbeda...?
107
107. Siapkan Waktu...
108
108. Patah Hati Bareng
109
109. Ijin Kakek Randu
110
110. Keluarga Kyai Ranggana
111
111. Penjelasan Arcana
112
112. Makin Terikat
113
113. Rasa Yang Salah
114
114. Pamit...
115
115. Dicomblangin
116
116. Mantan Yang Kembali
117
117. Menggelengkan Kepala
118
118. Dikenalin
119
119. Feeling Buruk
120
120. Gagasan Erwin
121
121. Sosok Lain
122
122. Ketauan Aslinya
123
124. Ide Nyeleneh Kakek
124
125. Lho Kok...?!
125
126. Siap...
126
127. Siapa Wijaya ?
127
127. Mengecoh
128
128. Pulang Ke Rumah
129
129. Serangan Ghaib
130
130. Pesan Terakhir Nada
131
131. Tali Jerami
132
132. Putus Hubungan
133
133. Terikat Jerami
134
134. Suara Di Kamar
135
135. Anaknya Wijaya
136
136. Kerasukan
137
137. Pengorbanan Ayu
138
138. Jadi Sosok Itu...
139
139. Diobati Dulu
140
140. Mantan...
141
141. Pengakuan Wijaya
142
142. Selingkuh
143
143. Kemarahan Siti
144
144. Tanda Lahir
145
145. Labirin Ghaib
146
146. Dimaafkan
147
147. Ultimatum Ranvier
148
148. Pesen Mama...
149
149. Menjatuhkan Dua Nyamuk
150
150. Perhatian
151
151. Klien Penting
152
152. Diusir
153
153. Melamar
154
154. Pesan Misterius
155
155. Siapa Zero ?
156
156. Nada Diculik
157
157. Pingitan Urung
158
158. Malu - Malu
159
159. Ranvier Pergi
160
160. Pencuri Di Kafe
161
161. Pengawal...?
162
162. Permintaan Ganesh
163
163. Memanggil
164
164. Teman Nada ?
165
165. Nama Untuk Bayi Arcana
166
166. Rusuh
167
167. Melihat Barong ?
168
168. Pulang Dulu...
169
169. Honey Moon
170
170. Berangkat
171
171. Berjuang Bersama
172
172. Kamila Yang Melengkapi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!