11. Memutus Ikatan

Damar nampak mematung sejenak lalu mengangguk seolah mengamini permintaan Ranvier.

" Apa itu artinya Kalian mengabulkan permintaanku dan ga akan lagi menggangguku...?" tanya Ranvier.

" Iya...," sahut Damar mantap.

" Maaf Pak Damar. Aku belum percaya karena bukan Nyai Ranggana atau Suaminya yang mengatakan itu...," kata Ranvier sambil menggelengkan kepala.

Damar nampak tersenyum tipis lalu menatap Arcana yang saat itu berada di dalam gendongannya.

" Bagaimana Arcana...?" tanya Damar dengan suara lembut.

" Karena dia sudah menyelamatkan Aku dari terkaman buaya, jadi kabulkan saja apa pun permintaannya..., " sahut Arcana sambil mengusap cairan yang keluar dari hidungnya dengan punggung tangannya.

" Baik lah. Bagaimana Ranvier, Kamu sudah dengar kan jawabannya...?" tanya Damar.

" Aku heran kenapa Bapak menanyakan masalah sepenting ini sama anak kecil seperti Arcana. Dia ga tau apa-apa dan belum tentu dia paham apa yang dia omongin tadi...," sahut Ranvier gusar.

Ucapan Ranvier membuat Damar tersenyum. Sedangkan Arcana nampak memainkan jemarinya sambil menggumamkan sesuatu.

" Kamu ga usah khawatir Ranvier. Apa yang Arcana ucapkan juga mewakili ucapan Kyai Ranggana. Sekedar info saja, Arcana adalah calon pemimpin masa depan di wilayah ini. Jadi apa pun yang dia ucapkan nilainya sama dengan ucapan Ayahnya. Aku dan warga adalah saksinya, dan Kami akan menyampaikan apa pun yang Arcana ucapkan tadi pada kedua orangtuanya. Selain itu Kami juga akan menceritakan kepada mereka tentang andil besar Kamu dalam menyelamatkan Arcana...," kata Damar tegas.

Ucapan Damar membuat Ranvier termangu ragu.

" Janjinya bisa dipegang Ranvier. Sekarang Kita bisa pergi...," bisik Daeng Payau.

" Baik lah. Kalo gitu Aku pergi ya Pak Damar...," pamit Ranvier.

" Silakan Ranvier...," sahut Damar sambil mengangguk takzim.

Ranvier pun tersenyum lalu melangkah menjauhi Damar dan Arcana. Tiba-tiba Arcana yang masih berada di gendongan Damar pun memanggil Ranvier.

" Kakak...!" panggil Arcana sambil mengulurkan tangannya.

Entah mengapa Ranvier menoleh dan sejenak tatap matanya bertemu dengan tatap mata Arcana yang berkaca-kaca itu. Tak ada kata yang terucap dan keduanya hanya diam sambil saling menatap.

" Waktu Kita ga cukup, Kita harus pergi sekarang Ranvier...," kata Daeng Payau mengingatkan.

" Baik Paman...," sahut Ranvier lalu membalikkan tubuhnya dan kembali melangkah mengikuti arahan Daeng Payau.

Sesaat kemudian Ranvier merasa kesulitan bernafas hingga terpaksa membuka mata. Ia nampak sedikit gamang. Namun sentuhan lembut di bahunya serta panggilan Daeng Payau telah menyadarkan Ranvier.

" Ranvier...," panggil Daeng Payau sambil mengguncang bahu Ranvier dengan lembut.

" Iya Paman...," sahut Ranvier sambil menoleh cepat.

" Alhamdulillah..., Kamu telah berhasil memutuskan ikatan itu Ranvier...," kata Daeng Payau sambil tersenyum.

" Alhamdulillah. Apa itu artinya Ranvier ga akan diganggu lagi Daeng...?" tanya ustadz Rahman.

" Insya Allah. Selama Ranvier mengisi harinya dengan kegiatan posistif dan bermanfaat, maka sesuatu itu akan sulit mendekati Ranvier bahkan untuk mengajaknya kembali...," sahut Daeng Payau.

" Jadi, apa Kamu bersedia membimbingnya...?" tanya ustadz Rahman.

" Terserah anak ini, karena Aku hanya bisa membimbing jika dia menghendaki. Jika tidak, akan sia-sia meski pun Aku melakukan banyak hal untuknya...," sahut Daeng Payau santai.

Ustadz Rahman mengangguk lalu menyentuh bahu Ranvier dan bertanya.

" Bagaimana Ranvier, apa Kamu mau dibimbing sama Paman Daeng...?" tanya ustadz Rahman.

" Iya Ustadz, Aku mau...," sahut Ranvier cepat.

" Apa yang menyebabkan Kamu berubah pikiran ?. Bukankah Kamu terlihat tak menginginkan Aku tadi...?" tanya Daeng Payau sambil mengerutkan keningnya.

" Mmm..., maafkan Aku Paman. Kakek benar, Aku telah salah menilai Paman Daeng...," sahut Ranvier sambil menundukkan kepalanya.

Sikap Ranvier membuat Daeng Payau tersenyum.

" Tak apa Ranvier. Bukan hanya Kamu yang meremehkan Aku karena sebelumnya juga banyak orang di luar sana yang bersikap sama denganmu. Itu lah kebiasaan buruk manusia. Kebanyakan mereka suka menilai orang lain dari penampilan luar. Padahal banyak terjadi, yang somplak di luar justru berisi berlian dan begitu pula sebaliknya...," kata Daeng Payau.

" Iya, Aku udah buktikan sendiri tadi...," gumam Ranvier lirih.

" Kamu belum menyebutkan alasanmu menerima Paman Daeng lho Ranvier...," sela ustadz Rahman tiba-tiba hingga membuat Ranvier tersipu malu.

" Alasanku mau dibimbing oleh Paman Daeng karena Beliau bisa membawaku pergi dan pulang dengan mudah dari dimensi lain tadi. Padahal Aku sendiri sulit lepas dari sana karena selalu dihalangi oleh mereka dengan berbagai alasan. Yah seperti Kakek bilang, Aku jadi lemot di sana. Tapi Paman Daeng melakukannya dengan mudah dan ga terlacak oleh mereka. Itu artinya Paman Daeng hebat. Bukan begitu Ustadz...?" tanya Ranvier sambil menatap kagum kearah Daeng Payau.

Jawaban Ranvier membuat Daeng Payau dan ustadz Rahman saling menatap sambil tersenyum. Sedangkan Kakek Randu dan Krisna yang mendengar percakapan ketiga orang itu tadi nampak menghela nafas lega.

Sementara itu di dimensi lain Arcana hanya bisa melepas kepergian Ranvier dengan perasaan sedih. Setitik air mata jatuh menitik di wajahnya saat Damar membawanya pergi meninggalkan tempat itu.

\=\=\=\=\=

Hari-hari Ranvier setelah 'memutuskan ikatan' itu pun berjalan sebagaimana mestinya. Ia kembali ke sekolah dan disambut banyak pertanyaan dari teman-temannya, salah satunya David yang merupakan teman sebangku Ranvier.

" Gue denger Lo diculik Vier...?" tanya David.

" Ga, kata siapa...?" tanya Ranvier sambil meletakkan tasnya.

" Tapi orang suruhan Kakek Lo dan beberapa Polisi tiap hari ke sini Vier. Dari desas desus yang Gue denger katanya Lo diculik sama saingan bisnis Kakek Lo. Apa berita itu bener Vier...?" tanya David.

" Gue ga diculik. Gue cuma lagi pergi ke Rumah famili di kota lain. Sebelumnya Gue udah kasih tau Kakek kalo mau nginap di sana. Tapi keliatannya Kakek lupa makanya nyariin terus. Maklum lah, Kakek Gue kan udah tuwir...," sahut Ranvier setengah bergurau hingga membuat David tersenyum.

" Oh gitu. Syukur deh kalo Lo ga diculik. Soalnya setau Gue, orang-orang yang habis diculik itu mengalami trauma berat setelah dilepas dari sekapan para penculik. Bahkan mereka juga butuh penanganan khusus dari Polisi dan teamnya...," kata David.

" Emang iya Vid, kok Gue baru tau...?" tanya Ranvier.

" Ya emang gitu Vier. Kan biasanya orang diculik mengalami berbagai macam penyiksaan. Nah itu bisa menimbulkan trauma Vier. Makanya mereka perlu bantuan psikolog juga. Itu sih yang Gue liat di tipi...," kata David.

" Sok tau Lo. Makanya jangan kebanyakan nonton sinetron..., " kata Ranvier sambil berlalu.

" Ish diajak ngomong serius malah kabur. Ranvieeerr...! " panggil David sambil mengikuti langkah Ranvier yang keluar dari kelas menuju kantin sekolah.

Ranvier hanya melengos sebal saat tahu David mengekorinya. Bukan tanpa alasan Ranvier mengabaikan David.

Dari sekian banyak murid di kelas, hanya David yang selalu rusuh dan sok tahu dengan kehidupan pribadinya. Dan itu membuat Ranvier kesal. Apalagi David seringkali over thinking terhadap sesuatu yang belum jelas kepastiannya.

" Dasar detektif cebong...," gumam Ranvier sambil mempercepat langkahnya.

" Gue denger ya Vier. Gapapa kalo Lo sekarang ngatain Gue kaya gitu. Tapi suatu saat nanti Lo bakal membutuhkan bantuan detektif cebong ini. Pegang kata-kata Gue ya Vier...," sahut David dengan mimik serius.

" Mimpi aja Lo !. Mana mungkin Lo jadi detektif handal. Kan hampir semua nilai mata pelajaran Lo anjlok alias di bawah rata-rata. Sedangkan detektif itu kan harus pinter dan cerdik...," kata Ranvier sambil tertawa.

" Tapi Gue bakal belajar Vier...!" sahut David lantang.

" Iya iya. Belajar dulu biar pinter. Ntar kalo udah jadi detektif, jangan lupa temuin Gue ya Vid...!" kata Ranvier sambil melambaikan tangannya hingga membuat David melengos sebal.

David menatap kepergian Ranvier sambil mengatupkan mulutnya. Ia sadar jika kemampuan otaknya sulit diandalkan. David pun nampak menghentakkan kakinya lalu kembali ke kelas sambil menggerutu.

bersambung

Terpopuler

Comments

💎hart👑

💎hart👑

hadohh Ranvier mulutnya setajam silet😁

2023-03-15

1

💎hart👑

💎hart👑

pertanyaannyadaeng payau bikin Ranvier kena mental 🤭

2023-03-15

1

IG: _anipri

IG: _anipri

yah, liatnya dari tipi toh ternyata.

2023-03-14

0

lihat semua
Episodes
1 1. Ranvier
2 2. Berbeda...
3 3. Itu Buaya Kan ?
4 4. Darimana Kamu ?
5 5. Ga Sopan
6 6. Cerita Ranvier
7 7. Anak Lelaki
8 8. Isi Tas... ?
9 9. Teman Nyentrik
10 10. Ranvier Kembali
11 11. Memutus Ikatan
12 12. Genderuwo Di Pohon Rambutan
13 13. Ranvier Harus Lulus
14 14. Kesurupan Massal
15 15. Ranvier Tau...
16 16. Ketemu Eugene
17 17. Petani Ghaib
18 18. Melanggar Pantangan
19 19. Pantangan Apa ?
20 20. Kata Daeng Payau
21 21. Hanya Doa...?
22 22. Menghukum Tissa
23 23. Siulan Ranvier
24 24. Pamali
25 25. Ada Ular...!
26 26. Ditelephon Kakek
27 27. Ranvier Pergi ?
28 28. Diculik Lagi
29 29. Iming - Iming
30 30. Sinar Keperakan
31 31. Membujuk
32 32. Khodam Penjaga ?
33 33. Makhluk Planet
34 34. Pengagum Rahasia
35 35. Bayangan Perempuan
36 36. Mimpi Buruk Maudy
37 37. Kepala Tanpa Tubuh
38 38. Yang Ranvier Lakukan
39 39. Cita-Cita Akmal
40 40. Ternyata Ranvier...
41 41. Kaki Menggantung
42 42. Jijik
43 43. Cari Tempat Lain
44 44. Tongkat Ajaib Erwin
45 45. Hantu Homreng ?
46 46. Ancaman Daeng Payau
47 47. Arwah Penasaran
48 48. Jangan Mandi Bareng !
49 49. Ranvier Yang Menghadapi
50 50. Ranvier Pergi
51 51. Api Di Kartu Undangan
52 52. Mimpi Atau Bukan ?
53 53. Decker Dan Joshua
54 54. Siapa Albert ?
55 55. Anastasya...?
56 56. Bertamu Ke Rumah Albert
57 57. Mengintai
58 58. Teman Lama
59 59. Tunggu Kabar
60 60. Berkomunikasi Dengan Albert
61 61. Histeris
62 62. Menjalankan pesan
63 63. Jalan Buntu
64 64. Akmal Ngomel
65 65. Kata Ranvier
66 66. Kali Ke Dua
67 67. Janji Erwin
68 68. Nenek Misterius
69 69. Itu Setan...?
70 70. Ketemu Erwin
71 71. Ondel - Ondel
72 72. Sosok Kecil
73 73. Bayi Mencari Ibu
74 74. Tentang Ami
75 75. Bayi Ami
76 76. Memaafkan...
77 77. Karma ?
78 78. Waktu Keramat
79 79. Yang Pamit Siapa ?
80 80. Mau Pulang Pak ?
81 81. Aini Gentayangan...?
82 82. Jadi Tumbal ?
83 83. Tumbal Istimewa
84 84. Ada Orang...
85 85. Kyai Ireng
86 86. Sumpah Kyai Ireng
87 87. Jasad Tak Dikenal
88 88. Debt Colector
89 89. Dimomong Kuntilanak
90 90. Diganggu Ummu Sibyan ?
91 91. Mencari Eugene
92 92. Aura Ga Enak
93 93. Luka Eugene
94 94. Hantu Baik
95 95. Pesona Ranvier
96 96. Kontrak Aneh
97 97. Cewek Berambut Kribo
98 98. Kena Pelet...?
99 99. Jadi Dia...
100 100. Sundel Bolong ?
101 101. Mengejar Mutiara
102 102. Menempel Terus
103 103. Jin Penghuni Bedak
104 104. Ranvier Ditagih Janji...
105 105. Pesona Arcana
106 106. Berbeda...?
107 107. Siapkan Waktu...
108 108. Patah Hati Bareng
109 109. Ijin Kakek Randu
110 110. Keluarga Kyai Ranggana
111 111. Penjelasan Arcana
112 112. Makin Terikat
113 113. Rasa Yang Salah
114 114. Pamit...
115 115. Dicomblangin
116 116. Mantan Yang Kembali
117 117. Menggelengkan Kepala
118 118. Dikenalin
119 119. Feeling Buruk
120 120. Gagasan Erwin
121 121. Sosok Lain
122 122. Ketauan Aslinya
123 124. Ide Nyeleneh Kakek
124 125. Lho Kok...?!
125 126. Siap...
126 127. Siapa Wijaya ?
127 127. Mengecoh
128 128. Pulang Ke Rumah
129 129. Serangan Ghaib
130 130. Pesan Terakhir Nada
131 131. Tali Jerami
132 132. Putus Hubungan
133 133. Terikat Jerami
134 134. Suara Di Kamar
135 135. Anaknya Wijaya
136 136. Kerasukan
137 137. Pengorbanan Ayu
138 138. Jadi Sosok Itu...
139 139. Diobati Dulu
140 140. Mantan...
141 141. Pengakuan Wijaya
142 142. Selingkuh
143 143. Kemarahan Siti
144 144. Tanda Lahir
145 145. Labirin Ghaib
146 146. Dimaafkan
147 147. Ultimatum Ranvier
148 148. Pesen Mama...
149 149. Menjatuhkan Dua Nyamuk
150 150. Perhatian
151 151. Klien Penting
152 152. Diusir
153 153. Melamar
154 154. Pesan Misterius
155 155. Siapa Zero ?
156 156. Nada Diculik
157 157. Pingitan Urung
158 158. Malu - Malu
159 159. Ranvier Pergi
160 160. Pencuri Di Kafe
161 161. Pengawal...?
162 162. Permintaan Ganesh
163 163. Memanggil
164 164. Teman Nada ?
165 165. Nama Untuk Bayi Arcana
166 166. Rusuh
167 167. Melihat Barong ?
168 168. Pulang Dulu...
169 169. Honey Moon
170 170. Berangkat
171 171. Berjuang Bersama
172 172. Kamila Yang Melengkapi
Episodes

Updated 172 Episodes

1
1. Ranvier
2
2. Berbeda...
3
3. Itu Buaya Kan ?
4
4. Darimana Kamu ?
5
5. Ga Sopan
6
6. Cerita Ranvier
7
7. Anak Lelaki
8
8. Isi Tas... ?
9
9. Teman Nyentrik
10
10. Ranvier Kembali
11
11. Memutus Ikatan
12
12. Genderuwo Di Pohon Rambutan
13
13. Ranvier Harus Lulus
14
14. Kesurupan Massal
15
15. Ranvier Tau...
16
16. Ketemu Eugene
17
17. Petani Ghaib
18
18. Melanggar Pantangan
19
19. Pantangan Apa ?
20
20. Kata Daeng Payau
21
21. Hanya Doa...?
22
22. Menghukum Tissa
23
23. Siulan Ranvier
24
24. Pamali
25
25. Ada Ular...!
26
26. Ditelephon Kakek
27
27. Ranvier Pergi ?
28
28. Diculik Lagi
29
29. Iming - Iming
30
30. Sinar Keperakan
31
31. Membujuk
32
32. Khodam Penjaga ?
33
33. Makhluk Planet
34
34. Pengagum Rahasia
35
35. Bayangan Perempuan
36
36. Mimpi Buruk Maudy
37
37. Kepala Tanpa Tubuh
38
38. Yang Ranvier Lakukan
39
39. Cita-Cita Akmal
40
40. Ternyata Ranvier...
41
41. Kaki Menggantung
42
42. Jijik
43
43. Cari Tempat Lain
44
44. Tongkat Ajaib Erwin
45
45. Hantu Homreng ?
46
46. Ancaman Daeng Payau
47
47. Arwah Penasaran
48
48. Jangan Mandi Bareng !
49
49. Ranvier Yang Menghadapi
50
50. Ranvier Pergi
51
51. Api Di Kartu Undangan
52
52. Mimpi Atau Bukan ?
53
53. Decker Dan Joshua
54
54. Siapa Albert ?
55
55. Anastasya...?
56
56. Bertamu Ke Rumah Albert
57
57. Mengintai
58
58. Teman Lama
59
59. Tunggu Kabar
60
60. Berkomunikasi Dengan Albert
61
61. Histeris
62
62. Menjalankan pesan
63
63. Jalan Buntu
64
64. Akmal Ngomel
65
65. Kata Ranvier
66
66. Kali Ke Dua
67
67. Janji Erwin
68
68. Nenek Misterius
69
69. Itu Setan...?
70
70. Ketemu Erwin
71
71. Ondel - Ondel
72
72. Sosok Kecil
73
73. Bayi Mencari Ibu
74
74. Tentang Ami
75
75. Bayi Ami
76
76. Memaafkan...
77
77. Karma ?
78
78. Waktu Keramat
79
79. Yang Pamit Siapa ?
80
80. Mau Pulang Pak ?
81
81. Aini Gentayangan...?
82
82. Jadi Tumbal ?
83
83. Tumbal Istimewa
84
84. Ada Orang...
85
85. Kyai Ireng
86
86. Sumpah Kyai Ireng
87
87. Jasad Tak Dikenal
88
88. Debt Colector
89
89. Dimomong Kuntilanak
90
90. Diganggu Ummu Sibyan ?
91
91. Mencari Eugene
92
92. Aura Ga Enak
93
93. Luka Eugene
94
94. Hantu Baik
95
95. Pesona Ranvier
96
96. Kontrak Aneh
97
97. Cewek Berambut Kribo
98
98. Kena Pelet...?
99
99. Jadi Dia...
100
100. Sundel Bolong ?
101
101. Mengejar Mutiara
102
102. Menempel Terus
103
103. Jin Penghuni Bedak
104
104. Ranvier Ditagih Janji...
105
105. Pesona Arcana
106
106. Berbeda...?
107
107. Siapkan Waktu...
108
108. Patah Hati Bareng
109
109. Ijin Kakek Randu
110
110. Keluarga Kyai Ranggana
111
111. Penjelasan Arcana
112
112. Makin Terikat
113
113. Rasa Yang Salah
114
114. Pamit...
115
115. Dicomblangin
116
116. Mantan Yang Kembali
117
117. Menggelengkan Kepala
118
118. Dikenalin
119
119. Feeling Buruk
120
120. Gagasan Erwin
121
121. Sosok Lain
122
122. Ketauan Aslinya
123
124. Ide Nyeleneh Kakek
124
125. Lho Kok...?!
125
126. Siap...
126
127. Siapa Wijaya ?
127
127. Mengecoh
128
128. Pulang Ke Rumah
129
129. Serangan Ghaib
130
130. Pesan Terakhir Nada
131
131. Tali Jerami
132
132. Putus Hubungan
133
133. Terikat Jerami
134
134. Suara Di Kamar
135
135. Anaknya Wijaya
136
136. Kerasukan
137
137. Pengorbanan Ayu
138
138. Jadi Sosok Itu...
139
139. Diobati Dulu
140
140. Mantan...
141
141. Pengakuan Wijaya
142
142. Selingkuh
143
143. Kemarahan Siti
144
144. Tanda Lahir
145
145. Labirin Ghaib
146
146. Dimaafkan
147
147. Ultimatum Ranvier
148
148. Pesen Mama...
149
149. Menjatuhkan Dua Nyamuk
150
150. Perhatian
151
151. Klien Penting
152
152. Diusir
153
153. Melamar
154
154. Pesan Misterius
155
155. Siapa Zero ?
156
156. Nada Diculik
157
157. Pingitan Urung
158
158. Malu - Malu
159
159. Ranvier Pergi
160
160. Pencuri Di Kafe
161
161. Pengawal...?
162
162. Permintaan Ganesh
163
163. Memanggil
164
164. Teman Nada ?
165
165. Nama Untuk Bayi Arcana
166
166. Rusuh
167
167. Melihat Barong ?
168
168. Pulang Dulu...
169
169. Honey Moon
170
170. Berangkat
171
171. Berjuang Bersama
172
172. Kamila Yang Melengkapi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!