10. Ranvier Kembali

Ustadz Rahman tersenyum saat melihat Kakek Randu dan Ranvier. Ia pun memperkenalkan Daeng Payau kepada sang tuan rumah.

" Ini teman yang Saya ceritakan tadi siang Pak. Namanya Daeng Payau...," kata ustadz Rahman.

" Assalamualaikum Pak, kenalkan Saya Daeng Payau...," kata Daeng Payau sambil mencium punggung tangan Kakek Randu dengan takzim.

Saat melihat sikap Daeng Payau pada Kakeknya membuat sisi hati Ranvier menghangat. Namun egonya mengalahkan rasa kagumnya hingga ia tetap memasang wajah tak bersahabat di depan Daeng Payau.

" Wa alaikumsalam. Senang bisa mengenalmu. Aku Randu dan ini Cucuku Ranvier...," sahut Kakek Randu.

Ranvier pun bersalaman dengan Daeng Payau dengan enggan. Namun saat telapak tangannya bersentuhan dengan telapak tangan Daeng Payau, Ranvier nampak berjingkat kaget lalu menarik tangannya dari genggaman Daeng Payau.

Ustadz Rahman yang melihat kejadian itu hanya tersenyum simpul. Sedangkan Daeng Payau nampak santai melihat Ranvier berdiri sambil menggenggam tangannya sendiri dengan wajah memucat.

" Mari silakan duduk...," kata Kakek Randu memecah keheningan yang sempat tercipta sejenak tadi.

" Makasih Pak...," sahut ustadz Rahman dan Daeng Payau bersamaan.

" Jadi, apa Kalian sudah bisa menuntaskan masalah Ranvier...?" tanya Kakek Randu to the point.

" Insya Allah bisa Pak...," sahut Daeng Payau cepat.

" Oh ya, gimana caranya...?" tanya Kakek Randu penasaran.

" Pertama Kita perlu tempat yang lengang dan ga banyak perabot supaya bisa leluasa bergerak Pak...," sahut Daeng Payau.

" Oh, kalo itu Kamu tenang aja. Kita bisa pake kamar tamu. Di sana cuma ada sedikit perabotan. Kursi sama meja bisa dipindah kalo perlu...," kata Kakek Randu.

Kemudian Kakek Randu meminta Krisna mengurus semua yang dibutuhkan Daeng Payau.

Saat semua siap, Daeng Payau pun mengajak Ranvier untuk sholat berjamaah. Ustadz Rahman ikut mendampingi sedangkan Kakek Randu dan Krisna hanya menonton di dekat pintu.

" Sekarang Kamu siap Ranvier...?" tanya Daeng Payau usai mereka menyelesaikan sholat.

" Iya Paman...," sahut Ranvier mantap.

Jawaban Ranvier membuat Daeng Payau tersenyum. Kemudian ia melirik kearah ustadz Rahman dan memberi kode dengan anggukan kepala.

Daeng Payau meminta Ranvier duduk bersila di hadapannya. Sedangkan ustadz Rahman duduk di belakang Ranvier untuk berjaga-jaga jika Ranvier membutuhkan bantuan nanti.

" Nanti Kamu ikuti semua perintah Saya. Abaikan suara yang lain, termasuk suara Kakekmu atau Ustadz Rahman sekali pun. Kamu hanya harus fokus mendengarkan suara Saya. Paham kan Ranvier...?" tanya Daeng Payau.

" Iya...," sahut Ranvier lirih.

" Yang tegas Ranvier...!" bentak Daeng Payau hingga mengejutkan Ranvier dan Krisna.

Di tempat masing-masing tampak Kakek Randu dan ustadz Rahman yang tersenyum simpul melihat bagaimana cara Daeng Payau memperlakukan Ranvier. Nampaknya mereka senang saat ada seseorang yang bisa bersikap tegas pada Ranvier dan lumayan membuat remaja itu sedikit takut.

" Iya Paman...!" kata Ranvier lantang sambil menegakkan tubuhnya.

" Bagus, sekarang kita mulai. Fokus berdzikir dan pejamkan mata. Mungkin Kita bisa bertemu di sana, mungkin juga tidak. Tapi Kamu ga usah khawatir, Saya tetap ada untuk menemani Kamu sampe prosesnya selesai. Fokus, perhatikan suara Saya...," kata Daeng Payau.

Ranvier mengangguk lalu mengikuti arahan Daeng Payau.

Sejenak Ranvier hanya melihat tempat yang gelap, teramat gelap hingga tak terlihat apa pun di sana. Tiba-tiba ada cahaya menyeruak masuk. Cahaya lembut namun cukup menyilaukan. Ranvier berjalan perlahan kearah datangnya cahaya.

Semakin jauh Ranvier berjalan, maka tempat gelap itu pun perlahan sirna. Hingga kini Ranvier berada di sebuah tempat yang asing mirip dengan hutan.

Ranvier mengedarkan pandangannya sambil mengagumi tempat itu.

" Hutan yang cantik...," gumam Ranvier sambil tersenyum.

" Betul. Hutan cantik yang menyesatkan...," kata Daeng Payau hingga mengejutkan Ranvier.

Remaja itu mengedarkan pandangannya dan melihat sosok samar Daeng Payau berdiri tak jauh darinya. Ranvier nampak tersenyum lalu kembali fokus menatap ke depan.

" Berjalan lurus Ranvier. Jangan menoleh ke kanan atau ke kiri lagi...," kata Daeng Payau.

" Ada got besar di depan Paman. Apa Aku harus lompat atau memilih jalan di sampingnya...?" tanya Ranvier.

" Lompat saja. Itu lebih baik...," sahut Daeng Payau.

" Ok...," sahut Ranvier sambil menggerakkan tubuhnya seolah sedang melakukan lompatan kecil.

" Sekarang Kamu liat ada apa di depan Kamu Ranvier...?" tanya Daeng Payau.

" Taman bunga...," sahut Ranvier.

" Kamu yakin itu taman bunga Ranvier...?" tanya Daeng Payau.

Ranvier nampak mengerutkan keningnya seolah ingin meyakinkan penglihatannya. Ranvier terkejut saat menyadari sesuatu yang ia kira taman dipenuhi bunga adalah sebuah kolam berisi ratusan buaya. Yang mengejutkan karena buaya itu memiliki warna tak lazim yaitu biru.

Rupanya ratusan buaya itu berada di permukaan danau. Tubuh mereka tersamarkan dengan daun teratai besar yang menghiasi danau hingga sekilas danau berwarna hijau biru mirip taman bunga berwarna biru.

" Gimana Ranvier...?" tanya Daeng Payau.

" I... itu kolam berisi bu... buaya berwarna biru Paman...," sahut Ranvier gugup.

Ucapan Ranvier mengejutkan semua orang kecuali Daeng Payau. Pria itu nampak mengangguk sambil tersenyum.

Sesaat kemudian Ranvier nampak menelan saliva nya dengan sulit saat menyadari ia berada di pinggir danau berisi buaya. Kedua kaki Ranvier seolah terpaku di sisi danau tanpa bisa bergerak.

" Jangan takut Ranvier. Coba Kamu lihat di seberang danau itu...," kata Daeng Payau.

Ranvier mengikuti arahan Daeng Payau. Ia mencoba menajamkan penglihatannya dan melihat sosok gadis kecil tengah berada di pinggir danau. Gadis kecil yang ia kenal sebagai Arcana itu nampak asyik bermain ranting kayu yang ia tepukkan berkali-kali di permukaan danau.

Mata Ranvier membulat saat melihat akibat dari perbuatan iseng Arcana. Karena setelah Arcana menepuk permukaan air danau yang tenang dengan ranting kecil di tangannya, Ranvier melihat para buaya biru itu menggeliat lalu menoleh kearah Arcana.

Ranvier pun bergegas berlari mengitari danau untuk menghampiri Arcana. Ranvier makin cemas saat melihat beberapa buaya besar nampak mulai mendekati Arcana yang sedang tertawa senang.

Saat Ranvier tiba di belakang Arcana, saat itu lah dua buaya besar melompat kearah Arcana sambil membuka mulutnya lebar-lebar seolah berebut ingin melahap Arcana.

" Arcana awaaasss...!" kata Ranvier lantang sambil menarik Arcana dari tepi danau.

Arcana terkejut lalu menoleh. Ia memejamkan mata saat ujung mulut buaya menyapu wajahnya. Beruntung Ranvier telah menarik tubuh gadis cilik itu hingga moncong buaya itu hanya mengenai angin.

Arcana menjerit histeris saat berhasil lolos dari terkaman buaya itu. Dan jeritan Arcana telah memanggil warga hingga berdatangan ke tempat itu.

Melihat posisi Arcana yang berada di dalam pelukan Ranvier dan dua buaya yang hampir merangsek keluar dari danau, warga paham jika Ranvier telah menyelamatkan Arcana.

Mereka menoleh kearah danau lalu melakukan gerakan untuk mengusir dua buaya itu agar kembali ke danau. Dua buaya besar yang sebagian tubuhnya telah berada di pinggir danau pun tampak mundur teratur lalu masuk kembali ke dalam danau. Setelahnya warga juga melakukan gerakan seolah sedang memasang pagar ghaib di sekeliling danau.

" Terima kasih Ranvier. Kamu telah menyelamatkan Arcana...," kata Damar yang tiba-tiba hadir di tempat itu.

" Sama-sama Pak Damar...," sahut Ranvier sambil menyerahkan Arcana kepada Damar.

Damar pun langsung menggendong Arcana yang masih menangis itu.

" Jadi apa yang Kamu inginkan sebagai imbalan...?" tanya Damar.

Ranvier nampak terdiam lalu mengangguk saat mendengar arahan Daeng Payau.

" Jangan ganggu Aku lagi...," pinta Ranvier hingga mengejutkan Damar.

\=\=\=\=\=

Terpopuler

Comments

💎hart👑

💎hart👑

Daeng Payau sakti👏😍

2023-03-13

2

Irma Tjondroharto

Irma Tjondroharto

owh.. hebat ya daeng payau.. semoga ranvier terbebas dari mereka yang beda dimensi...

2023-02-24

5

lihat semua
Episodes
1 1. Ranvier
2 2. Berbeda...
3 3. Itu Buaya Kan ?
4 4. Darimana Kamu ?
5 5. Ga Sopan
6 6. Cerita Ranvier
7 7. Anak Lelaki
8 8. Isi Tas... ?
9 9. Teman Nyentrik
10 10. Ranvier Kembali
11 11. Memutus Ikatan
12 12. Genderuwo Di Pohon Rambutan
13 13. Ranvier Harus Lulus
14 14. Kesurupan Massal
15 15. Ranvier Tau...
16 16. Ketemu Eugene
17 17. Petani Ghaib
18 18. Melanggar Pantangan
19 19. Pantangan Apa ?
20 20. Kata Daeng Payau
21 21. Hanya Doa...?
22 22. Menghukum Tissa
23 23. Siulan Ranvier
24 24. Pamali
25 25. Ada Ular...!
26 26. Ditelephon Kakek
27 27. Ranvier Pergi ?
28 28. Diculik Lagi
29 29. Iming - Iming
30 30. Sinar Keperakan
31 31. Membujuk
32 32. Khodam Penjaga ?
33 33. Makhluk Planet
34 34. Pengagum Rahasia
35 35. Bayangan Perempuan
36 36. Mimpi Buruk Maudy
37 37. Kepala Tanpa Tubuh
38 38. Yang Ranvier Lakukan
39 39. Cita-Cita Akmal
40 40. Ternyata Ranvier...
41 41. Kaki Menggantung
42 42. Jijik
43 43. Cari Tempat Lain
44 44. Tongkat Ajaib Erwin
45 45. Hantu Homreng ?
46 46. Ancaman Daeng Payau
47 47. Arwah Penasaran
48 48. Jangan Mandi Bareng !
49 49. Ranvier Yang Menghadapi
50 50. Ranvier Pergi
51 51. Api Di Kartu Undangan
52 52. Mimpi Atau Bukan ?
53 53. Decker Dan Joshua
54 54. Siapa Albert ?
55 55. Anastasya...?
56 56. Bertamu Ke Rumah Albert
57 57. Mengintai
58 58. Teman Lama
59 59. Tunggu Kabar
60 60. Berkomunikasi Dengan Albert
61 61. Histeris
62 62. Menjalankan pesan
63 63. Jalan Buntu
64 64. Akmal Ngomel
65 65. Kata Ranvier
66 66. Kali Ke Dua
67 67. Janji Erwin
68 68. Nenek Misterius
69 69. Itu Setan...?
70 70. Ketemu Erwin
71 71. Ondel - Ondel
72 72. Sosok Kecil
73 73. Bayi Mencari Ibu
74 74. Tentang Ami
75 75. Bayi Ami
76 76. Memaafkan...
77 77. Karma ?
78 78. Waktu Keramat
79 79. Yang Pamit Siapa ?
80 80. Mau Pulang Pak ?
81 81. Aini Gentayangan...?
82 82. Jadi Tumbal ?
83 83. Tumbal Istimewa
84 84. Ada Orang...
85 85. Kyai Ireng
86 86. Sumpah Kyai Ireng
87 87. Jasad Tak Dikenal
88 88. Debt Colector
89 89. Dimomong Kuntilanak
90 90. Diganggu Ummu Sibyan ?
91 91. Mencari Eugene
92 92. Aura Ga Enak
93 93. Luka Eugene
94 94. Hantu Baik
95 95. Pesona Ranvier
96 96. Kontrak Aneh
97 97. Cewek Berambut Kribo
98 98. Kena Pelet...?
99 99. Jadi Dia...
100 100. Sundel Bolong ?
101 101. Mengejar Mutiara
102 102. Menempel Terus
103 103. Jin Penghuni Bedak
104 104. Ranvier Ditagih Janji...
105 105. Pesona Arcana
106 106. Berbeda...?
107 107. Siapkan Waktu...
108 108. Patah Hati Bareng
109 109. Ijin Kakek Randu
110 110. Keluarga Kyai Ranggana
111 111. Penjelasan Arcana
112 112. Makin Terikat
113 113. Rasa Yang Salah
114 114. Pamit...
115 115. Dicomblangin
116 116. Mantan Yang Kembali
117 117. Menggelengkan Kepala
118 118. Dikenalin
119 119. Feeling Buruk
120 120. Gagasan Erwin
121 121. Sosok Lain
122 122. Ketauan Aslinya
123 124. Ide Nyeleneh Kakek
124 125. Lho Kok...?!
125 126. Siap...
126 127. Siapa Wijaya ?
127 127. Mengecoh
128 128. Pulang Ke Rumah
129 129. Serangan Ghaib
130 130. Pesan Terakhir Nada
131 131. Tali Jerami
132 132. Putus Hubungan
133 133. Terikat Jerami
134 134. Suara Di Kamar
135 135. Anaknya Wijaya
136 136. Kerasukan
137 137. Pengorbanan Ayu
138 138. Jadi Sosok Itu...
139 139. Diobati Dulu
140 140. Mantan...
141 141. Pengakuan Wijaya
142 142. Selingkuh
143 143. Kemarahan Siti
144 144. Tanda Lahir
145 145. Labirin Ghaib
146 146. Dimaafkan
147 147. Ultimatum Ranvier
148 148. Pesen Mama...
149 149. Menjatuhkan Dua Nyamuk
150 150. Perhatian
151 151. Klien Penting
152 152. Diusir
153 153. Melamar
154 154. Pesan Misterius
155 155. Siapa Zero ?
156 156. Nada Diculik
157 157. Pingitan Urung
158 158. Malu - Malu
159 159. Ranvier Pergi
160 160. Pencuri Di Kafe
161 161. Pengawal...?
162 162. Permintaan Ganesh
163 163. Memanggil
164 164. Teman Nada ?
165 165. Nama Untuk Bayi Arcana
166 166. Rusuh
167 167. Melihat Barong ?
168 168. Pulang Dulu...
169 169. Honey Moon
170 170. Berangkat
171 171. Berjuang Bersama
172 172. Kamila Yang Melengkapi
Episodes

Updated 172 Episodes

1
1. Ranvier
2
2. Berbeda...
3
3. Itu Buaya Kan ?
4
4. Darimana Kamu ?
5
5. Ga Sopan
6
6. Cerita Ranvier
7
7. Anak Lelaki
8
8. Isi Tas... ?
9
9. Teman Nyentrik
10
10. Ranvier Kembali
11
11. Memutus Ikatan
12
12. Genderuwo Di Pohon Rambutan
13
13. Ranvier Harus Lulus
14
14. Kesurupan Massal
15
15. Ranvier Tau...
16
16. Ketemu Eugene
17
17. Petani Ghaib
18
18. Melanggar Pantangan
19
19. Pantangan Apa ?
20
20. Kata Daeng Payau
21
21. Hanya Doa...?
22
22. Menghukum Tissa
23
23. Siulan Ranvier
24
24. Pamali
25
25. Ada Ular...!
26
26. Ditelephon Kakek
27
27. Ranvier Pergi ?
28
28. Diculik Lagi
29
29. Iming - Iming
30
30. Sinar Keperakan
31
31. Membujuk
32
32. Khodam Penjaga ?
33
33. Makhluk Planet
34
34. Pengagum Rahasia
35
35. Bayangan Perempuan
36
36. Mimpi Buruk Maudy
37
37. Kepala Tanpa Tubuh
38
38. Yang Ranvier Lakukan
39
39. Cita-Cita Akmal
40
40. Ternyata Ranvier...
41
41. Kaki Menggantung
42
42. Jijik
43
43. Cari Tempat Lain
44
44. Tongkat Ajaib Erwin
45
45. Hantu Homreng ?
46
46. Ancaman Daeng Payau
47
47. Arwah Penasaran
48
48. Jangan Mandi Bareng !
49
49. Ranvier Yang Menghadapi
50
50. Ranvier Pergi
51
51. Api Di Kartu Undangan
52
52. Mimpi Atau Bukan ?
53
53. Decker Dan Joshua
54
54. Siapa Albert ?
55
55. Anastasya...?
56
56. Bertamu Ke Rumah Albert
57
57. Mengintai
58
58. Teman Lama
59
59. Tunggu Kabar
60
60. Berkomunikasi Dengan Albert
61
61. Histeris
62
62. Menjalankan pesan
63
63. Jalan Buntu
64
64. Akmal Ngomel
65
65. Kata Ranvier
66
66. Kali Ke Dua
67
67. Janji Erwin
68
68. Nenek Misterius
69
69. Itu Setan...?
70
70. Ketemu Erwin
71
71. Ondel - Ondel
72
72. Sosok Kecil
73
73. Bayi Mencari Ibu
74
74. Tentang Ami
75
75. Bayi Ami
76
76. Memaafkan...
77
77. Karma ?
78
78. Waktu Keramat
79
79. Yang Pamit Siapa ?
80
80. Mau Pulang Pak ?
81
81. Aini Gentayangan...?
82
82. Jadi Tumbal ?
83
83. Tumbal Istimewa
84
84. Ada Orang...
85
85. Kyai Ireng
86
86. Sumpah Kyai Ireng
87
87. Jasad Tak Dikenal
88
88. Debt Colector
89
89. Dimomong Kuntilanak
90
90. Diganggu Ummu Sibyan ?
91
91. Mencari Eugene
92
92. Aura Ga Enak
93
93. Luka Eugene
94
94. Hantu Baik
95
95. Pesona Ranvier
96
96. Kontrak Aneh
97
97. Cewek Berambut Kribo
98
98. Kena Pelet...?
99
99. Jadi Dia...
100
100. Sundel Bolong ?
101
101. Mengejar Mutiara
102
102. Menempel Terus
103
103. Jin Penghuni Bedak
104
104. Ranvier Ditagih Janji...
105
105. Pesona Arcana
106
106. Berbeda...?
107
107. Siapkan Waktu...
108
108. Patah Hati Bareng
109
109. Ijin Kakek Randu
110
110. Keluarga Kyai Ranggana
111
111. Penjelasan Arcana
112
112. Makin Terikat
113
113. Rasa Yang Salah
114
114. Pamit...
115
115. Dicomblangin
116
116. Mantan Yang Kembali
117
117. Menggelengkan Kepala
118
118. Dikenalin
119
119. Feeling Buruk
120
120. Gagasan Erwin
121
121. Sosok Lain
122
122. Ketauan Aslinya
123
124. Ide Nyeleneh Kakek
124
125. Lho Kok...?!
125
126. Siap...
126
127. Siapa Wijaya ?
127
127. Mengecoh
128
128. Pulang Ke Rumah
129
129. Serangan Ghaib
130
130. Pesan Terakhir Nada
131
131. Tali Jerami
132
132. Putus Hubungan
133
133. Terikat Jerami
134
134. Suara Di Kamar
135
135. Anaknya Wijaya
136
136. Kerasukan
137
137. Pengorbanan Ayu
138
138. Jadi Sosok Itu...
139
139. Diobati Dulu
140
140. Mantan...
141
141. Pengakuan Wijaya
142
142. Selingkuh
143
143. Kemarahan Siti
144
144. Tanda Lahir
145
145. Labirin Ghaib
146
146. Dimaafkan
147
147. Ultimatum Ranvier
148
148. Pesen Mama...
149
149. Menjatuhkan Dua Nyamuk
150
150. Perhatian
151
151. Klien Penting
152
152. Diusir
153
153. Melamar
154
154. Pesan Misterius
155
155. Siapa Zero ?
156
156. Nada Diculik
157
157. Pingitan Urung
158
158. Malu - Malu
159
159. Ranvier Pergi
160
160. Pencuri Di Kafe
161
161. Pengawal...?
162
162. Permintaan Ganesh
163
163. Memanggil
164
164. Teman Nada ?
165
165. Nama Untuk Bayi Arcana
166
166. Rusuh
167
167. Melihat Barong ?
168
168. Pulang Dulu...
169
169. Honey Moon
170
170. Berangkat
171
171. Berjuang Bersama
172
172. Kamila Yang Melengkapi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!