Tempat Persembunyian

“ Kemana ke dua bocah itu." Orang yang mengejar Doni dan Ratna membentak temanya.

“ Tidak tahu bos saat saya sampai anjing ini sudah berdiri di tepi sungai sambil terus menggonggong. "

“ Kedua bocah tadi pasti masuk ke air hingga anjing kita tidak bisa mengendusnya lagi. Ayo cepat kejar mereka berdua pasti berjalan mengikuti arus air.. "

Mereka berdua kemudian melanjutkan pengejarannya untuk menangkap Doni dan Ratna mengikuti arus aliran sungai.

. . .

Setelah merasa tidak ada lagi yang mengejar mereka berdua Doni kemudian berjalan ke tepi sungai dan naik ke daratan menurunkan Ratna dari punggungnya dan mulai mencari tempat yang aman untuk bersembunyi sekaligus tempatnya menginap malam ini.

“ Ayo kita ke sana siapa tau ada tempat yang bagus untuk bersembunyi. "

Doni menunjuk sebuah tebing dan berjalan ke arah sana di ikuti oleh Ratna, Doni memeriksa tebing tersebut berusaha mencari tempat untuk bersembunyi Doni berjalan dengan hati – hati karena tidak bisa melihat jalan dengan benar yang terhalangi oleh kabut.

“Lihat di sini ada lubang.” Ratna memanggil Doni yang masih sibuk mencari tempat untuk bersembunyi.

“ Padahal aku tadi lewat sini kenapa tidak sadar." Doni masuk memeriksa lubang tersebut.

“lubang ini tertutupi akar dan dedaunan jadi tersembunyi. "

Ratna tidak sengaja menemukan sebuah lubang di bawah tebing yang tertutupi oleh akar yang merambat dan dedanuna.

“Tunggu di sini aku kan masuk untuk memeriksa. "

Doni kemudian masuk ke dalam lubang tersebut dan memeriksa keadaan di dalam setelah selesai akhinya Doni kembali keluar untuk menemui Ratna.

‘Ini adalah sebuah gua, di dalam sepertinya aman. "

“Wah bagus kalau begitu ini bisa digunakan sebagai tempat persembunyian”.

“Ayo kita bikin agar gua ini bisa di gunakan dan tutupi lagi agar lebih seperti dinding biasa. "

Doni dan Ratna membawa masuk daun – daun kering ke dalam lubang untuk di gunakan sebagai alas tidur setelah membawa cukup banyak dedaunan masuk ke dalam gua akhirnya mereka menutupi gua tersebut dengan dedaunan juga agar tidak kelihatan.

“Masuklah lebih dulu aku akan menyelesaiakan ini. "

“Baiklah." Ratna kemudian masuk ke dalam gua meniggalkan Doni sendiri di luar.

Doni mengambil dedaunan menutupi mulut goa dan mengambil ranting – ranting kering kemudian meletakkannya di sekitar gua untuk berjaga – jagi jika ada seseorang atau hewan liar yang datang dan menginjak ranting yang di letakkan Doni akan terdengar suara itu kan menjadi penanda bagi Doni nanti jika sudah berada di dalam gua.

Setelah dirasa semua persiapannya sudah selesai Doni kemudian masuk kedalam gua menyusul Ratna yang sudah masuk terlebih dahulu. Saat masuk terlihat Ratna sudah tertidur pulas di atas daun – daun kering yang tadi di letakkan di dasar gua. Daun tersebut berguna untuk menjaga agar tubuh tetap hangat di malam hari. Doni akhirnya juga ikut teridur karena kelelahan seharian berlari.

...

“Suara apa itu. "

Ratna terbangun dari tidurnya karena mendenar suara nyayian seseorang, dilihatnya Doni sudah tertidur pulas di dekatnya.

Ratna mengendap – endap keluar dari goa tempatnya bersembunyi takut membangunkan Doni yang masih tertidur kemudian pela – pelan melangkah untuk mencari tahu suara apa yang di dengarnya tersebut.

Semkin berjalan mengikuti suara semakin jelas pula suara nyayian tersebut terdengar, suara nyayian seperti paduan suara dengan sangat jelas menyayikan sebuah lagu dengan bahasa aneh di iringi oleh alat musik orkestra hingga suaranya terdengar dimana – mana membuat ratna merinding ketakutan.

“Kenapa mereka memainkan musik di tengah hutan. "

Ratna megendap – endap dan bersembunyi di balik semak – semak untuk mengamati, terlihat sekumpulan orang – orang aneh yang memakai jubah hitam hingga menutupi seluruh tubuhnya dan hanya bagian mulutya saja yang terliha sedang berkomat – kamit melafalkan sebuah lagu untuk dinyayikan.

“Tak."

Tiba – tiba sebuah lampu sorot di nyalakan dan menuju satu arah di sana terlihat jelas seorang perempuan yang sudah tidak sadatkan diri di baringkan di atas batu datar dengan pakaian panjang berwarna putih serta sebuah bunga tulip berwarna putih di letakkan di atas dadanya dan di sekelilingnya di letakan bunga mawar berwarna merah.

“Wahai pengikut setiaku, malam ini kita akan memberi persembahan kepada tuhan kita yang telah mendukung organisasi kita untuk tetap berdiri kokoh dan bahkan telah di takuti."

Seorang pria paruh baya yang memiliki rupa rupawan dan tampan berdiri di tengah – tengah, kemudian serentak orang – orang yang juga berjubah hitam membentuk formasi barisan mengelilingi nya hingga berbentuk lingkaran besar. Pria tersebut memberi sebuah wajengan kepada bawahannya.

“Sudah sampai di pertengahan malam sekarang lakukan ritual penyerahan persembahannya. "

Setelah memberi intruksi pria tersebut mundur bergabung dalam barisan kemudian menghilang setelah itu maju lima orang berjubah hitam mengelilingi batu yang berisi wanita tadi, mematikan lampu sorot dan menyalakan obor bambu setiap orang memegang satu obor di tanganya kemudian kembali bernyanyi dan mengelilingi wanita tadi.

“Prakk."

Tiba-tiba sebuah batu yang sudah di asah sedemikan mungkin hungga menjadi runcing dan tajam di ujungnya di tusukkan ke dada wanita itu menembus bunga tulip hingga masuk ke dalam kulit wanita tersebut hingga keluar cairan segar berwarna merah merembes dan menodai seluruh pakaian putih wanita tersebut darah milik wanita tersebut merembes berbaur dengan bunga – bunga mawar yang mengelilinginya. Semua orang yang ada di sana masih terus bernyanyi.

“AAAAAaaaaaaa."

Ratna berteriak kemudian jatuh terduduk karena ketakutan seluruh tubuhnya bergetar wajahnya telah memucat bibirnya membiru melihat hal mengerikan yang tidak sangka –sangka dirinya saksikan dengan jelas.

“ADA PENYUSUP TANGKAP!! "

Salah seorang dari mereka berteriak memberi perintah.

Ratna menutup mulutnya kemudian segera berdiri dan meniggalkan tempat tersebut. Ratna berlari sekencang mungkin berusaha agar dirinya tidak tertangkap menerobos semak – semak yang menggalangi larinya dan sesekali terjatuh karena tersandung ranting dan akar pohon.

“Kejar terus jangan sampai lepas. "

Semakin banyak suara yang berteriak memberi perintah untuk mengejar.

“ Mau kemana kamu nak. "

Tiba – tiba seseorang muncul di hadapan Ratna membuat Ratna terkejut dan langsung terjatuh ke belakang saking kagetnya Ratna tidak bisa lagi berteriak atau mengucapkan sepatah kata dari mulutnya keringat dingin mengalir di keningnya.

“Ayo ikut. "

Ratna di seret oleh orang yang menghadangnya tadi, tubuh kecil Ratna membuatnya di seret dengan mudahnya.

“Siapa? Mata – mata?” Seseorang datang menghampiri dan ikut serta membantu pria tadi untuk membawa Ratna.

“cuman anak kecil pasti hanya tersesat di hutan. "

“Kita masih belum tahu, kita bawa ke pimpinan. "

Masih banyak orang berjubah berkumpul di tempat tadi mereka menatap Ratna dengan tatapan dingin dan tanpa ekspresi.

Ratna di giring menuju sebuah batu besar kemudian kedua orang yang membawa Ratna meneriakkan sebuah kode setelah itu sebuah pintu terbuka dari batu besar tersebut.

“ Masuk. "

. . .

Terpopuler

Comments

Fitriani AR

Fitriani AR

kok kesal ya sma si ratna 😏

2023-04-27

0

Randy_Chavaladruva

Randy_Chavaladruva

semoga ada yg bantuin

2022-10-14

0

Randy_Chavaladruva

Randy_Chavaladruva

kasian Ratna

2022-10-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!