Tempat Rahasia

Ratna di giring menuju ke sebuah batu besar kemudian ke dua orang yang mengiringi Ratna mengatakan sebuah kode setelah itu sebuah pintu terbuka dari permukaan batu besar tersebut saking miripnya dengan batu Ratna mengira kedua orang tersebut tengah berbicara dengan batu.

“ Masuk."

Ratna di dorong masuk secara paksa membuatnya hampir terjatuh ke depan. Orang yang menggiring Ratna menyalakan senter untuk menerangi jalan terlihat sebuah tangga terlihat tangga tersebut berkelok – kelok turun kebawah membuat siapapun yang melihatnya merasa ngeri seakan – akan tangga tersebut jalan menuju Neraka sangat gelap hingga dasarnya tidak terlihat.

“ Ayo jalan. "

Ratna kembali di dorong, di paksa untuk masuk ke dalam dan menuruni anak tangga. Mereka bertiga turun menapaki anak tangga satu – persatu.

Setelah beberapa saat menuruni anak tangga Ratna sampai di dasar tempat tersebut ternyata di sana sangatlah luas dan diterangi oleh banyak lampu tempat tersebut terlihat seperti ruang penelitian yang sangat besar banyak peralatan medis dan ada beberapa tabung besar yang berisi air berwarna hijau di dalamnya, terlihat orang – orang berlalu lalang dengan memegang senjata di tangan masing – masing dan berjaga di setiap pintu.

Ratna di giring ke sebuah pintu yang paling besar di antara pintu – pintu lainnya di depan pintu tersebut terdapat seorang pria dengan sebagian wajahnya di tutup oleh kain hitam hingga hanya matanya saja yang bisa dilihat dan memegang senjata di tangannya ia sedang berjaga dan memeriksa terlebih dahulu siapa pun yang hendak masuk ke dalam.

“Buka pintunya. "

Salah satu orang yang membawa Ratna memberi perintah pada seorang penjaga yang sedang berjaga di depan pintu tersebut.

“Ada apa?” Penjaga pintu tersebut bertanya dan melirik Ratna sejenak.

“Ada penyusup yang tertangkap. "

“Kamu menganggap anak kecil itu sebagai penyusup?”

“Cepat bukakan saja pintunya!!”

“Baiklah.. baiklah, malang sekali nasibmu nak di tagkap oleh sekumpulan orang - orang aneh”.

“Berani sekali kamu!!”

“Sudah hentikan jangan bertengkar di sini. "

Mendengar ucapan si penjaga pintu itu salah satu orang yang membawa Ratna emosi dan segera memegang kerah baju si penjaga pintu karena situasi memanas salah satu temanya yang juga ikut membawa Ratna segera melerai keduanya.

“Kalu saja kamu bukan salah satu orang kepercayaan Tuan Antonion sudah lama aku merobek mulut kotormu itu. "

“Silahkan akan ku tunggu saat – saat kamu melakukan itu hehe”. Si penjaga pintu menjawab dengan terkekeh.

“Silahkan masuk tuan – tuan dan putri kecil pintunya sudah saya bukakan. "

“Jaga anak ini. "

Kedua orang yang menggiring Ratna masuk setelah pintu dibuka dan meniggalkan Ratna di depan pintu bersama si penjaga pintu. "

“Malang sekali nasibmu nak bisa berakhir di tangan orang – orang aneh ini. "

“Kenapa om bisa menjelekkan teman om sendiri?”

“Teman? Hahahahhahaa. " Si penjaga pintu malah tertawa mendengar perkataan dari Ratna.

“Apa yang lucu om?”

“Hey nak mau ku beri tahu sebuah rahasia?”

Ratna mengangguk pelan mengiyakan pertanyaan si penjaga pintu. Setelah melihat reaksi Ratna si penjaga pintu kemudian membungkukkan badanya di samping Riana dan berbisik di telinganya.

“Mereka semua bukan temanku, orang – orang yang ada di sini hanya sekumpulan orang – orang bodoh aku disini karena pimpinannya menawariku pekerjaan dan menggaji ku tinggi. "

“Hey apa yang kau katakan pada anak itu!!”

Tiba – tiba ke dua orang yang menggiring Ratna keluar dari ruangan yang tadi di masukinya dan meneriaki si penjaga pintu itu.

“Tidak ada. "

“Sini kamu. "

Orang yang membawa Ratna menarik paksa Ratna dan memaksanya berjalan mengikutinya mengabaikan si penjaga pintu.

Ratna di bawa masuk ke sebuah pintu di balik pintu tersebut terdapat lorong yang terbuat dari hasil galian dengan di sangga balok – balok kayu agar tidak runtuh Ratna di paksa masuk setelah beberapa saat berjalan mereka sampai ke sebuah ruangan yang berisi ruangan – ruangan kecil dan di tutupi oleh besi.

Salah satu orang yang membawa Ratna mengambil kunci yang tergantung di dinding dan membuka gembok dari salah satu ruangan dan memaksa Ratna untuk masuk setelah masuk orang tersebut mengunci kembali dan pergi meniggalkan Ratna sendiri.

“Om.. om.. buka pintunya!!”

“Om.. paman.. jangan tinggalkan Ratna sendiri. "

“Omm Ahhha Om buka pintuunya!!”

Melihat orang – orang yang membawanya pergi meniggalkannya sendiri Ratna berteriak histeris karena takut di tinggalkan sendiri di ruangan tersebut.

“Sudah jangan menagis. "

Tiba – tiba terdengar suara seorang perempuan menegurnya.

“Siapa?”

“Aku berada di jeruji sebelahmu. "

Ratna segera berbalik mencari tau siapa si pemilik suara tersebut berusaha memicingkan matanya untuk melihatnya karena pencahayaan di ruanagan tersebut sangt minim.

“Tring.. tring... tring. "

Terdengar suara rantai berbunyi kemudian samar – samar Ratna melihat sosok perempuan yang perlahan – lahan berjalan ke arahnya kaki dan tangannya di rantai wajahnya di penuhi luka lebam serta rambut panjangnya acak – acakan menutupi sebagian wajahnya.

“Anaka kecil rupanya”. Terdengar suara perempuan tersebut bergumam.

“Kamu siapa?"

“Kamu kenapa bisa tertangkap dengan orang – orang bejat itu?”

Perempuan tersebut kembali berbicara tanpa menjawab pertanyaan yang di ajukan Ratna untuknya.

“Aku tersesat di hutan dan di kejar oleh orang – orang berjubah dan berakhir di tempat ini. "

“Malang sekali nasibmu berdoa saja agar seseorang datang menyelamatkanmu. "

“Apa yang akan terjadi padaku?”

Ratna kembali bertaya tapi tidak ada balasan dari lawan bicaranya susana di tempat tersebut kembali hening tidak ada suara yang terdengar Rata kemudian mnyerah untuk bertanya pada perempuan tersebut dan memilih meringkuk di pojok ruangan dan berusaha untuk menutup matanya untuk mengurangi rasa khawatir dan takutnya.

. . .

“Ratna... !!”

“Doni.. !!”

Terdengar suara penduduk desa berteriak di sekitar sungai tengah mencari Ratna dan Doni yang belum pulang dari kemarin.

Para penduduk desa sibuk menebas semak – semak dan ranting –ranting pohon yang menghalangi jalanya berusah mencari dua orang anak.

“ Bagaimana pak anak saya ketemu?” Ayah Ratna dengan wajah cemas menghampiri orang – orang yang baru saja keluar dari dalam hutan untuk mencari.

“ Maaf pak saya tidak menemukan apa – apa."

“Pak ini saya menemukan perlengkapan untuk menangkap ikan di pinggir sungai, sepertinya belum digunakan." Salah satu warga datang melaporkan temuannya itu.

“Ini pancingan milik Roni, kemari anak – anak ini pergi meminjamnya." Wak Tuni segera mengambil alat pancingan itu.

“Bagaimana ini wak Tuni kita belum menemukan jejak sama sekali untuk menemukan mereka padahal sudah seharian kita keluar masuk ke dalam hutan untuk mencari tapi tidak ada tanda – tanda keberadaan mereka." Ayah Ratna bertanya kepada wak Tuni karena khawatir terhadap anaknya.

“Kita cari sampai dapat, bisa bahaya kalau tidak ditemukan dengan cepat." Wak Tuni menarik badik miliknya dari sarungnya kemudian mengayunkannya untuk menebag pohon dan ranting yang menghalangi jalannya kembali mencari Ratna dan cucunya.

“Sebaiknya kita cari lagi besok wak hari sudah mulai gelap dan kabut mulai muncul nanti malah kita yang tersesat." Kepala desa memperingati wak Tuni dan ayah Ratna.

“Tapi pak Tono kasian anak – anak itu kalau tidak di temukan sekarang sudah semalaman mereka tersesat di hutan." Wak Tuni merasa keberatan jika pencarian harus di hentikan.

“Betul Pak apalagi anak saya Ratna masih kecil." Ayah Ratna membenarkan perkataan wak Tuni.

“Tapi kalau kita juga ikut tersesat dalam kabut siapa yang akan mencari mereka, kita hentikan saja pencarian untuk sementara waktu besok subuh saya akan pergi ke kantor polisi terdekat untuk mencari bantuan dan melanjutkan pencarian kita."

“Baiklah perkataanmu ada benarnya juga pak Tono. "

Mendengar penuturan dari pak Tono akhirnya Wak Tuni dan ayah Ratna setuju untuk menghentikan pencarian untuk sementara waktu.

. . .

Terpopuler

Comments

Randy_Chavaladruva

Randy_Chavaladruva

4

2022-10-14

0

Randy_Chavaladruva

Randy_Chavaladruva

3

2022-10-14

0

Randy_Chavaladruva

Randy_Chavaladruva

2

2022-10-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!