Penasaran

“Bisa bahaya kalau aku ajak kamu masuk dalam hutan, nanti bisa-bisa kita di kejar beruang gara-gara kamu berisik

Doni berdiri menepuk-nepuk pakaiannya yang kotor karena habis terjatuh ke tanah.

“Anu, itu kak Doni. "

Ratna gelagapan dan terkejut melihat ke belakang Doni.

“Anu apa?” Doni membesarkan suaranya masih jengkel melihat Ratna yang sudah mengagetkannya hingga dirinya terjatuh.

“Itu.. itu di belakang mu. "

“Apa sih?”

“Itu, ada di belakangmu. " Ratna semakin ketakutan suaranya semakin mengecil dan membuat seluruh tubuhnya gemetar.

Doni menoleh kebelakang mencari tahu apa yang dilihat Ratna di belakangnya, karena penasaran apa yang membuat anak nakal seperti Ratna begitu ketakutan sampai membuatnya gemetar.

Di belakang Doni sudah berdiri sesosok makhluk mengerikan tengah menyeringai ke arah Doni. Doni yang sadar bahwa dirinya sedang berada dalam bahaya secara reflek mendorong makhluk itu sampai jatuh terpental ke belakang kemudian segera menarik tangan Ratna dan membawanya lari menjauh dari makhluk yang dilihat nya itu.

“Ada Beruang uaaaaaa. Beruangnya panjang umur. "

Setelah agak jauh dari makhluk tadi Ratna baru berteriak sekencang-kencangnya sambil berlari.

“Kenapa kamu tidak memberitahuku. "

Doni berlari sambil memegang tangan Ratna dan terus mengumpat karena kaget dirinya hampir saja di serang oleh makhluk yang muncul secara tiba-tiba di belakangnya.

“Kamu sih tadi yang bilang kita bisa di makan beruang kan jadi muncul betulan beruangnya." Ratna membalas perkataan Doni tidak terima dirinya disalahkan.

“Eh Beruang?” Doni memperlambat langkah kakinya dan mulai berfikir.

“Iya tadi beruang ada bulunya ada cakarnya juga”. Ratna menjelaskan sambil berlari melewati Doni yang agak melambat.

“Tunggu ada yang aneh. " Doni menghentikan langkahnya.

“Eh, kenapa berhenti nanti di makan loh. "

“Kamu pulang lah dulu aku mau memeriksa sesuatu. "

Doni memutar arahnya kemudian berlari ke tempatnya tadi ia melihat sosok aneh yang di sebut Ratna sebagai beruang, Doni tidak terlalu memperhatikan makhluk itu tadi karena panik dan langsung berlari.

Sesampainya di sana Doni sudah tidak melihat makhluk tadi, doni berjalan lebih jauh lagi ke dalam hutan untuk mencari makhluk itu.

“Eh ayo pulang, pulang! nanti beruangnya muncul lagi. " Ratna menarik-narik baju Doni menyeretnya keluar dari hutan.

“Eh kamukan tadi aku suruh pulang duluan kenapa kamu ikut." Doni tidak menyangka Ratna masih mengikutinya kembali masuk ke dalam hutan.

“Ayo pulang mataharinya sudah mau hilang, di dalam hutan kalau malam berkabut nanti kita tidak bisa melihat jalannya. " Ratna masih menarik-narik baju Doni memaksanya pulang.

Doni tidak tega membawa Ratna masuk ke dalam hutan lebih jauh lagi, jika dirinya sendiri itu tidak masalah baginya tapi kalau harus membawa-bawa anak kecil bersamanya itu terlalu berisiko apalagi hari sudah mulai gelap akhirnya Doni lebih memilih pulang bersama Ratna.

“Ayo pulang, tapi kita lari yah keburu malam. "

“Iya tapi jangan kencang-kencang soalnya kakiku pendek. "

“Akhirnya kamu mengaku pendek yah." Doni terkekeh mendengar pernyataan dari Ratna.

“Ratnakan masih kecil jadi kakinya pendek." Ratna menggembungkan pipinya kesal mendengar Doni mengejeknya.

Doni kembali menarik tangan Ratna dan berlari keluar dari dalam hutan.

“Brukk . "

Tiba-tiba Doni terjatuh karena menabrak seseorang. Orang yang bertabrakan dengan Doni juga ikut terjatuh.

“Om Roni”. Ratna berteriak, melihat sosok yang tidak asing baginya.

“Ratna? Doni? "

Roni kebingungan melihat Ratna dan Doni berada di dalam hutan kemudian dengan cepat berdiri membersihkan pakaiannya.

“kenapa kamu sampai bisa ada di dalam hutan? ” Doni yang sudah berdiri lebih dulu langsung bertanya pada Roni.

“Aku seorang pemburu, sudah jelaskan kenapa aku di sini." Roni menjawab pertanyaan dari Doni singkat.

“Terus kenapa kau berlari. "

“Aku sedang mengejar buruanku, Kamu sendiri kenapa bisa ada di dini?”

“Tadi aku ikut kak Doni jalan-jalan terus tiba-tiba kami di kejar beruang hitam”. Ratna langsung memberitahu pada Roni kejadian mengerikan yang baru saja ia alami.

“Kemana beruangnya pergi?”

“Ratna tidak tahu tadi setelah di dorong sama kak Doni kami langsung lari ke luar tapi kak doni malah kembali lagi mencari beruang itu."

“Kalau dia tadi di sini berarti dia masih berada di sekitar sini. " Roni bergumam pada dirinya sendiri.

“Pulanglah di sini berbahaya jika kau jalan lurus ke depan kau akan sampai di perbatasan desa. "

Setelah menjelaskan secara singkat, Roni kemudian berlari masuk ke dalam hutan meninggalkan Doni dan Ratna.

“Kau sendiri mau kemana?. "

Doni berteriak kepada Roni tapi tidak ada balasan dari pertanyaannya itu Roni hanya terus berlari masuk ke dalam hutan.

“Ayo pulang. "

Ratna menarik tangan Doni menyeretnya keluar dari dalam hutan, tampak dari raut waja remaja tersebut sangat penasaran dengan isi hutan itu.

Hari sudah mulai gelap warna langit kini telah berubah warna menjadi jingga wak Tuni merapikan semua alat-alat yang digunakan tadi, menyusun hasil panennya dan menempatkannya dalam satu wadah agar lebih mudah untuk di bawah pulang nantinya.

“Kemana perginya anak-anak ini? kenapa masih belum kembali juga. "

Sudah hampir Tiga jam wak Tuni menuggu Doni dan Ratna kembali, tapi masih belum ada tanda-tanda bahwa kedua anak tersebut akan datang sementara langit sudah agak gelap.

“Apa aku harus mencari mereka, yah aku harus mencari mereka sebelum matahari benar benar tenggelam?” Wak Tuni bertanya pada dirinya sendiri khawatir jika terjadi apa-apa pada Doni dan Ratna.

Karena khawatir terjadi apa-apa pada kedua anak tersebut wak Tuni berniat masuk ke dalam hutan untuk mencari Doni dan Ratna.

Wak Tuni mengambil badik miliknya dan mengikatnya di pinggangnya kemudian berjalan masuk ke dalam hutan. Namun, saat wak Tuni baru saja melewati perbatasan dan hendak masuk ke dalam hutan Wak Tuni sudah melihat Doni dan Ratna berlari ke arahnya.

“Wak mau kemana?” Dengan nafas tersenggal-senggal karena habis berlari keduanya menyapa wak Tuni.

“Kalian dari mana saja wak pikir terjadi apa-apa sama kalian. "

“Kami tadi di kejar Be.. uanggr ummpp apmppp donnnmpp. "

Ratna dengan antusias menceritakan kejadian menegangkan yang baru saja ia alami tadi, tapi dengan cepat Doni menyumbat mulut Ratna mencegahnya untuk memberitahu apa yang terjadi pada kakeknya , Doni takut jika kakeknya tahu mengenai apa yang baru saja mereka alami barusan kakeknya itu akan melarangnya masuk ke dalam hutan atau bahkan mengirimnya pulang ke kota.

“Aaaaa."

Ratna menggigit tangan Doni yang seenaknya menyumbat mulutnya saat dirinya masih berbicara.

“Kalian sedang apa?” Wak Tuni heran melihat tingkah laku Doni dan Ratna yang saling menghalangi satu sama lain.

“Kamu di kejar apa Ratna?” Wak Tuni menanyakan ucapan Ratna yang terputus karena mulutnya di sumbat oleh Doni.

“Kami di keja.. "

“Kami tadi kejar kelinci wak, jadi terlambat pulang. "

Belum sempat Ratna menuntaskan ucapannya Doni sudah memotongnya dan mengalihkan percakapan.

“Kalian tidak sedang berbohong kan?” Wak Tuni curiga dengan tingka aneh keduanya.

“Betulan wak kami tadi melihat kelinci iya kan Ratna?” Doni menyeggol lengan Ratna agar Ratna mengiyakan perkataanya untuk membuat kakeknya itu percaya pada ucapannya.

“I.. iya wak tadi kami lihat kelinci putih di hutan."

“Baiklah ayo kita harus segera pulang sudah malam. "

Wak Tuni berjalan menuju kebunya mengambil barang- barang yang tadi di gunakan dan hasil panen dari kebunnya Doni membantu wak Tuni membawa barang dan hasil panen, sedangkan Ratna hanya membantu membawakan rantang makanan yang tadi duganakan untuk menyimpan bekal. Mereka beriga berjalan melewati beberapa perkebunan dan persawahan milik penduduk desa lainnya sebelum sampai di rumah.

Setelah sampai di rumah wak Tuni menyuruh Doni utuk mengantar Ratna pulang kerumahnya karena sudah malam.

“Kenapa kamu berbohong tadi. " Ratna meminta penjelasan pada Doni.

“Kapan aku berbohong? Kita memang melihat kelinci tadi. "

“Iya sih." Ratna membenarkan perkataan Doni.

“Maksudku kenapa kamu tidak mau memberitahu uwak kalau kita di kejar beruang. "

“Bodoh, dengar yah kalau kamu memberitahu uwak pasti kamu sudah tidak di izinkan ikut ke kebun lagi, kalau uwak tahu pasti uwak akan memberitahu orang tuamu, kalau orang tuamu tahu kamu habis dikejar beruang pasti mereka takut kamu terluka dan tidak mengizinkanmu keluar dari rumah, mereka akan menugurungmu apa lagi kamu anak nakal. "

Doni memberi penjelasan panjang lebar pada Ratna, melebih-lebihkan penjelasannya untuk menakut-nakuti Ratna agar tidak memberitahu apa yang tadi mereka alami.

“A.. aku tidak akan memberi tahu uwak, aku tidak ingin dikurung. " Mendengar penuturan dari Doni Ratna bergidik seram membayangkan bagaimana dirinya akan tersiksa karena tidak diizinkan keluar dari rumah.

“Good, anak baik. Nah kita sudah sampai di rumahmu, ini untuk orang tuamu. "

Doni memberikan bungkusan berisi hasil penen tadi yang diberikan wak Tuni untuk orang tua Ratna.

...

...

Terpopuler

Comments

Hj esty Tri Wahyu ningsih

Hj esty Tri Wahyu ningsih

ceritanya dia anak kecil tp gaya bicaranya org dewasa

2022-02-09

0

Muhammad Yazid

Muhammad Yazid

kurang sreg sbnrnya sama sifatnya ratna , kalo dia cowok mngkn bisa diterima kkrna sesama cowok kdng pnya insting yg sama , tpi krna dia cewek jdi agak gmna gittu , tpi tetep smngt tor

2021-12-26

0

hengki kayzen$☆

hengki kayzen$☆

semangat thor poporit ku

2021-04-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!