Red Beryl

Saat perjalanan pulang dari pasar Doni melihat batu besar yang pernah dipanjatnya dulu untuk mencari sinyal dan berniat untuk singgah sebentar ingin mengabari orang tuanya dan teman-temannya di kota.

“Wak. Doni mau cari sinyal dulu yah mau kasi kabar ke orang tua”. Doni meminta izin pada wak Tuni untuk pergi mencari sinyal.

“Iya nak, tapi pulangnya jangan terlalu lama ya. "

“Iya wak. "

Setelah meminta izin pada kakeknya itu, Doni kemudian melompat turun dari gerobak melambaikan tangannya ke arah kakeknya yang masih ada di atas gerobak milik pak Tarno, setelah Wak Tuni dan pak Tarno pergi Doni segera berjalan menuju batu besar dan bersiap naik ke atas batu untuk mencari sinyal tapi saat hendak memanjat tiba-tiba Doni mendengar seseorang yang sedang menelpon di balik batu, Doni lalu mengurungkan niatnya untuk memanjat dan berniat menuggu orang yang sedang menelpon itu pergi terlebih dahulu takut jika dirinya nanti menganggu.

“Maaf komandan, sekali lagi saya minya maaf." Terdengar suara pria yang tengah berbicara di balik batu besar.

“Iya komandan pasti akan saya cari. "

“Baik komandan saya tahu, batu Red Beryl itu pasti akan saya temukan. "

“Tut..Tut."

Terdengar suara sambungan telpon di matikan tanda percakapan orang yang ada di balik batu sudah selesai dengan lawan bicaranya di telpon.

“Kenapa juga para bajingan itu harus sembunyi di desa yang tidak ada sinyal seperti ini, aku jadi sulit berkomunikasi, awas saja nanti. " Terdengar suara pria yang sedang mengumpat.

Doni yang berada di balik batu menjadi sangat penasaran dengan si pemilik suara kemudian dengan mengendap-endap Doni memberanikan diri untuk mengintip mencari tahu siapa orang yang berada di balik batu besar itu.

“Roni. Apa yang dilakukan oang itu di sini? ”

“Apa aku tadi tidak salah dengar dia bilang Komandan, bukannya dia datang ke sini untuk menenangkan diri." Doni membatin, saat melihat laki-laki yang tadi di dengarnya itu adalah Roni yang tak lain adalah si laki-laki kusut dan berantakan.

Roni yang masih belum menyadari keberadaan Doni kemudian beranjak dari tempatnya dan pergi meniggalkan batu besar itu.

“Itu tadi apa?” Doni bergumam pada dirinya sendiri.

Setelah memastikan Roni telah benar-benar pergi dan sudah tidak berada di sekitar tempatnya berada barulah Doni keluar dari tempatnya bersembunyi dan segera memanjat naik di atas batu.

Setelah mendapat sinyal yang bagus Doni segera menelpon orang tuanya di kota menanyakan kabar dan berbincang-bincang sebentar, setelah selesai Doni menaruh ponsel miliknya kembali ke sakunya dan bersiap-siap untuk turun dari batu.

“Kalau tidak salah tadi Roni menyebutkan batu Red Beryl, sepenting apa batu itu sehingga harus di temukan. "

Karena penasaran dengan batu yang di sebutkan Roni saat berbicara tadi Doni segera mengambil kembali ponsel pintar miliknya di saku bajunya kemudian mulai membuka mesin pencarian dan mengetikan nama batu Red Beryl, perlu beberapa waktu untuk membuka situs yang menuliskan tentang batu Red Beryl karena sinyal di ponsel milik Doni sangat buruk. Setelah berhasil terbuka Doni segera mencari informasi mengenai batu Red Beryl tersebut.

“Batu apa ini? Batu Emerald Red Beryl adalah yang bernilai tinggi, oh jadi batu ini batu berharga yah.” Doni membaca sambil mengangguk seakan-akan dirinya sangat mengerti apa yang sedang di bacanya itu.

Saat situs internet yang Doni telusuri telah tebuka Doni melihat batu permata berwarna merah menyala dituliskan di sana bahwa batu Red Beryl di temukan di pegunungan Utah, AS. Batu Red Beryl sangat sulit untuk di temukan dan karena kelangkaannya yang tinggi, batu Red Beryl di hargai Rp 143.900.000 perkaratnya.

“Oh batu ini penting karena mahal yah. "Doni bergumam pada dirinya sendiri.

“Warna batunya merah menyala batu seharga itu cantik juga yah. "

“Eh Tunggu kok rasanya aku pernah lihat yah, biar ku pastikan dulu toh tidak mungkin batu yang itu." Doni bergumam pada dirinya

Doni kemudian mendownload gambar batu Red Beryl menyimpannya dalam galeri ponsel miliknya kemudian segera meloncat turun dari atas batu dan bergegas pulang ke rumah kakeknya.

“KAK DONI!!” Ratna berteriak memanggil nama Doni.

“Jangan ganggu aku sibuk." Doni tidak memperdulikan Ratna yang mencoba mengajaknya bercerita.

“Eh kok sombong sih nanti nggak dapat jodoh loh." Ratna berbicara dengan membentangkan kedua tangannya di hadapan Doni hingga Doni terpaksa menghentikan langkahnya.

“Nah begini dong dari tadi, nanti Ratna doakan biar cepat dapat jodohnya." Ratna tersenyum puas saat Doni berhenti berjalan dan memusatkan perhatiannya padanya.

“Kamu mau apa, katakan?” Doni menatap Ratna curiga karena baru kali ini Ratna berbicara dengannya tanpa mengejek atau menjahili.

“Eh kok tahu sih aku mau minta tolong”. Ratna malah cengengesan karena permainannya mudah ditebak oleh Doni.

“Cepat katakan kamu mau apa?”

“Temani aku memancing di sungai, sebenarnya sih aku tidak butuh ditemani tapi aku tidak diizinkan ke sungai tanpa orang dewasa yang menemani. "

“Aku tidak bisa, cari yang lain saja." Doni langsung menolak ajakan Ratna.

“Eh kamu harus menemaniku aku sudah minta izin ke uwak kok. "

“Aku tidak bisa, pergi dengan kakakmu saja. "

Mendapati penolakan dari Doni, Ratna segera memeluk kaki Doni dengan erat sehingga membuat Doni kesulitan untuk berjalan.

“Lepas.. lepaskan kakiku Ratna. "

“Tidak mau kamu harus menemaniku ke sungai, aku hari ini ulang tahun, menemaniku ke sungai adalah hadiah dari mu. "

“Sejak kapan orang yang ulang tahun menentukan hadiahnya sendiri?. "

“Sejak tadi, aku mohon temani aku, satu kali untuk kali ini saja." Ratna memohon pada Doni agar Doni mau menemaninya ke sungai.

“Iya.. iya baiklah. "

Karena tidak tega melihat Ratna memohon-mohon padanya akhirnya Doni mau menemani Ratna ke sungai.

“HORE!!” Ratna berteriak kegirangan saat Doni bersedia menemaninya ke sungai.

“Ayo kita ke sungai." Rana kemudian menarik Doni memaksanya ikut.

“Sekarang?”

“Iya."

Doni kemudian menarik baju Ratna dari belakang sehinggah Ratna kesulitan untuk melangkah maju ke depan.

“Aku tidak bisa pergi sekarang ada yang harus aku lakukan." Doni memberi penjelasan pada Ratna.

“Tadi kamu sudah janji loh." Ratna menggembungkan pipinya karena kesal mendengar ucapan Doni.

“Besok saja yah, lagian ini sudah mau malam, aku janji akan menemanimu ke sungai besok."

Ratna memalingkan mukanya tidak ingin melihat Doni kesal karena Doni tidak mau menemaninya ke sungai.

“Sebagai gantinya aku akan memberikanmu ini." Doni mengeluarkan sebungkus permen jahe dari saku celananya dan menyodorkannya pada Ratna.

Ratna masih tidak bergeming dan masih tidak mau melihat Doni.

“Dalam bungkusan ini isinya ada sepuluh butir permen jahe loh, tidak apa-apa kalau kamu tidak mau aku akan memakannya sendiri." Doni memasukkan kembali bungkusan yang berisi permen jahe ke dalam sakunya.

“Baiklah, tapi janji besok ya." Akhirnya Ratna luluh tidak tahan dengan godaan permen jahe yang diberikan oleh Doni.

“Baiklah ayo pulang. "

“Mana?. "

“Apa?”. Doni berpura- pura bingung tidak tahu apa yang sedang di minta Ratna darinya.

“Mana sepuluh permen jahe untukku. "

“Oh hahah ternyata kamu mau yah." Doni tertawa melihat Ratna meminta kembali jahe miliknya setelah tadi dia tolak.

Doni kemudian memberikan Ratna sebungkus permen jahe dan mengajaknya pulang, merea berdua kemudian pulang bersama-sama. Setelah Doni mengantar Ratna pulang ke rumahnya Doni kemudian juga bergegas untuk pulang ke rumah kakeknya.

Setelah sampai di rumah kakeknya Doni segera berjalan masuk ke dalam kamarnya membuka laci meja yang ada di samping tempat tidur dan mengambil sebuah batu dari dalam laci.

“Batu ini benar-benar mirip dengan yang di foto. Aku harus menyimpannya baik-baik sebelum tahu kebenaranya ini pasti ada hubungannya dengan makhluk aneh itu." Doni bergumam pada dirinya sendiri.

Setelah Doni memastikan bahwa batu yang di temukannya itu benar-benar batu Red Beryl Doni segera mengambil sapu tangan kemudian membungkus batu bed Beryl dengan sapu tangan dan menyimpan batu itu baik-baik.

...

Terpopuler

Comments

Misik Japar

Misik Japar

knp si doni g brteman sj sih am kakaknya ratna. g suka dg ratna,genit,centil,dan suka maksa. bikin dongkol

2021-05-24

1

pak lurah

pak lurah

roni polisi yg menyamar dalam rangka memburu pencuri 2 orang yg kehilangan batu red beryl..

2021-05-22

0

anggita

anggita

ok smpai sni dlu thor, up trus,

2021-04-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!