Dikejar

“ Aku yakin sekali tadi mendengar suara dari arah sini. "

“ Cuman perasaan mu saja, aku tidak mendengar apa - apa tadi. "

Tiba-tiba terdengar dua orang yang sedang bercakap – cakap. Mendengar suara orang asing Doni langsung berlari sambil menggendong Ratna menuju semak - semak untuk bersembunyi.

“ Kenapa kita sembunyi? ” Ratna yang kebingungan melihat Doni dan langsung mempertanyakannya.

“ Suutt.. jangan kencang – kencang bicaranya nanti merek mendengar kita, kita harus berhati – hati sekarang. mungkin mereka bukan orang baik, kamu tidak merasa aneh melihat orang di tengah hutan seperti ini. "

“ Iya biasanya penduduk desa jarang masuk ke hutan. "

Doni dan Ratna masih terus bersembunyi di balik semak- semak dan memperhatikan kedua orang asing tersebut.

“ Lihat jebakan nya rusak pasti tadi ada hewan yang terjebak tapi berhasil keluar. "

“ Iya ayo perbaiki lagi jebakannya. "

Dua orang asing tersebut sibuk menutupi lubang yang tadi di tempati Doni dan Ratna dengan ranting dan dedaunan. Setelah selesai mereka berdua kemudian beranjak dan melangkah pergi.

“Turunkan aku mereka sudah pergi”. Ratna meminta Doni untuk menurunkannya dari punggungnya.

Mendengar permintaan Ratna doni kemudian membungkukkan badannya dan membiarkan Ratna turun dari atas punggungnya.

“ Aww.. . "

“ Ada orang, tangkap!! ”

Ratna berteriak kesakitan saat memijakkan kakinya ke tanah karena kakinya terkilir saat jatuh di dalam lubang tadi. Teriakan Ratna membuat dua orang asing tadi menyadari keberadaannya dan membuat ke dua orang asing tersebut mengejarnya.

“ Lari. "

Doni segera menarik lengan Ratna dan membawanya lari menjauh dari kedua orang asing tersebut.

Saat melihat sebuah lubang yang cukup besar Doni dan Ratna melompat masuk ke dalam lubang tersebut dan segera menutupi kepala mereka dengan daun- daun kering yang ada di sekitarnya untuk mengelabuhi doa orang asing yang masih mengejarnya.

“ Kemana tadi?”

“ Tadi benar kok larinya ke sini. "

Doni yang mendengar suara kedua orang tersebut tanpa sadar menahan nafa karena takut keberadaanya di ketahui sedangkan Ratna sudah dari tadi menutup mulutnya dengan ke dua tangannya agar tidak bersuara.

“ Sudah ayo cari lagi, bisa gawat kita kalau ada penyusup. "

“ Mungin mereka berdua ke arah sini. "

“ Ayo cepat kejar mereka. "

Terdengar suara langkah kaki berjalan menjauh dan tidak ada lagi suara percakapan membuat Doni dan Ratna bernafas lega dan saling pandang karena bingung dengan situasi yang mereka berdua alami.

“ Itu tadi apa ?” Ratna bertanya kepada Doni.

“ Entahlah." Doni menggeleng pasrah karena betul – betul tidak tahu apa yang sedang di alaminya sekarang.

“ Ayo kita harus bergegas keluar dari sini sebelum mereka kembali dan menemukan kita. "

Doni memanjat keluar dari tempat persembunyian di ikuti oleh Ratna di belakanganya. Sebelum keluar dari tempat persembunyiannya Doni memastikan keadaan di luar terlebih dahulu setelah di rasa aman barulah mereka berdua benar – benar keluar dari tempat persembunyiannya.

Doni dan Ratna berjalan berusaha melarikan diri dari situasi yang tidak menguntungkan bagi mereka.

“ Kakimu tidak apa – apa? ” Doni menayakan keadaan kaki Ratna yang terlihat pincang saat berjalan.

“ Tidak apa – apa ayo cepat jalan, kita harus segera keluar dari hutan sebelum matahari terbenam. "

Merak berdua terus berjalan berusaha keluar dari dalam hutan.

Matahari sudah terbenam, kabut dalam hutan mulai menutupi jalan hingga membuat pengelihatan menjadi hanya berjarak pendek membuat Doni dan Ratna kesulita untuk mencari jalan keluar.

“ Kita hanya berputar – putar saja di tempat yang sama dari tadi. " Ratna mengeluh karena tak kunjung menemukan jalan untuk keluar dari hutan.

“ Itu karena kabut, kabut ini yang menghalangi pandangan jadi susah mencari jalan keluar .”

Doni berusaha mencari jalan keluar dengan berbagai cara tak terkecuali menggunakan bulan sebagai petunjuk arah tapi semuanya berakhir sia – sia, bulan tertutupi oleh awan malam karena mendung hingga membuat Doni kesulitan untuk mencari arah yang tepat mereka berdua malah berjalan jauh masuk ke dalam hutan.

“ Sepertinya kita harus mencari tempat untuk bermalam di hutan. "

“ Harus bermalam di hutan? Ratna bertanya kembali karena merasa khawatir.

“ Iya tidak ada jalan lain selain menunggu pagi datang, makanya harus bermalam. "

Doni menyisiri seluru area hutan dengan matanya untuk mencari tempat berlindung dan sebagai tempat untuk tidur.

“Guuk.. guk.. guk. "

Tiba-tiba terdengar suara anjing membuat Doni dan Ratna terperanjat dari tempatnya.

“Hati – hati ada anjing." Doni memperingati Ratna.

“ Mugkin itu hanya anjing hutan. "

“ Guuk.. guk.. guk. "

Terdengar lagi suara anjing yang semakin terdengar jelas.

Doni menajamkan pendengarannya dan fokus mendengarkan suara anjing itu kemudian semakin lama terdengar juga suara langkah kaki yang terdengar samar – samar.

“ Lari!! cepat itu bukan amjing hutan." Doni segera menarik Ratna untuk berlari menjauh agar tidak tertangkap.

“ Itu mereka kejar. " Kemudian terdengar suara laki – laki memerintah untuk mengejar Ratna dan Doni.

“Cepat lepaskan rantai anjingnya. Biarkan dia mengendus bau mereka agar kita tidak kehilangan jejak untuk yang kedua kalinya. "

“ Bisa bahaya kalau kita tertangkap." Doni bergumam sambil masih terus berlari.

Doni berlari secepat yang ia bisa agar tidak tertangkap tapi karena kaki Ratna yang kesakitan saat di gunakan karena terkilir mereka berdua menjadi melambat sementara anjing yang sudah terlepas dari rantainya semakin gesit mengejar mereka.

“ Awas jalan buntu." Ratna memperingati Doni sambil menujuk aliran sungai yang ada di depannya.

“ Cepat kita harus masuk ke air "

Doni sudah masuk ke dalam air lebih dulu sementara Ratna masih berdiri mematung di pinggir sungai ragu – ragu untuk turun.

“ Aku tidak bisa. "

Doni yang melihat Ratna haya berdiri mematung segera kembali ke tepi sungai untuk menjemput Ratna sementara anjing yang mengejarnya sudah semakin mendekat.

“ Ayo cepat naik. "

Doni membungkukkan badannya dan menyuruh Ratna agar segera naik ke punggungnya.

Saat Ratna berusaha naik ke punggung Doni anjing yang mengejar mereka berdua sudah melompat ke arah Doni.

“ Sreekk. "

Anjing tersebut sudah lebih dulu menerkam lengan kiri Doni, Doni segera mengambil apa pun yang bisa di rasanya yang ada disekitarnya untuk di gunakan melepaskan terkaman anjing tersebut dan berlari masuk ke sungai berusaha untuk membebaskan diri dari kejaran anjing yang sudah berhasil menggigitnya itu.

“ Kau terluka." Ratna memberitahu Doni yang masih berusaha melarikan diri dan berjalan di dalam sungai melawan arus air.

“ Tidak apa – apa yang penting kita selamat."

“ Kenapa kita tidak menuju ke seberang sungai bukanya di sana lebih aman, kamu malah berjalan di tengah dan melawan arus sungai. "

“ Aku sengaja agar mereka kesulitan melacak ke beradaan kita. "

“ Bagaimana bisa seperti itu ?”

“ Kalau kita ke seberang sungai dua orang tadi bisa menyusul kita dan menggunakan anjing itu untuk mengendus kita, kalau kita mengikuti arus air sungai otomatis mereka dengan mudah juga untuk mengikutinya. Tapi kalau kita berjalan seperti ini dengan berjalan di tengah sungai anjing tadi tidak akan bisa mengendus bau kita lagi dan orang – orang tadi mungkin tidak berfikir bahwa kita berjalan dengan melawan arus jadi ada peluang untuk kita meloloskan diri dari kejaran mereka. "

Doni berjalan melawan arus sungai sambil terus menggendong Ratna di punggungnya mereka berdua berusaha mencari tempat yang aman untuk di gunakan bersembunyi.

. . .

“ Kemana ke dua bocah itu." Orang yang mengejar Doni dan Ratna membentak temanya.

“ Tidak tahu bos pas saya sampai anjing ini sudah berdiri di tepi sungai sambil terus menggonggong. "

“ Kedua bocah tadi pasti masuk ke air hingga anjing kita tidak bisa mengendusnya lagi. Ayo cepat kejar mereka berdua pasti berjalan mengikuti arus air sungai ini."

Mereka berdua kemudian melanjutkan pengejarannya untuk menangkap Doni dan Ratna mengikuti arus aliran sungai.

. . .

Terpopuler

Comments

Ridho Widodo

Ridho Widodo

ada ya anak umur 7 tahun bandel kayak gitu padahal hidup dikampung...

2024-01-27

0

pak lurah

pak lurah

niatnya cari ikan,,malah main petak umpet..

2021-05-22

0

anggita

anggita

dikejar guk guk.,

2021-05-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!