Trapped My Cruel Lecturer
" Hoek..... Hoek... Hoek.... " Suara seorang perempuan yang tengah memuntahkan semua yang dia makan tadi pagi.
" Euhhh.... " Lenguhnya karena badannya terasa sangat lemas setelah terus-terusan mengeluarkan isi dalam perutnya sampai tak bersisa.
Perempuan ini terduduk di lantai kamar mandi di apartemen mewah miliknya. Dia hanya seorang diri tinggal di apartemen ini. Apartemen mewah hasil dari dia hidup sebagai sugar baby seorang petinggi pemerintahan di kota Kyoto, Jepang. Tidak ada kata hina, yang ada hanyalah usaha perempuan ini untuk bisa hidup di tengah kejamnya kehidupan yang menjadi takdirnya.
Aerith Hirano, seorang perempuan yang berumur dua puluh satu tahun. Mahasiswi tingkat empat di Universitas X dengan mengambil jurusan ekonomi. Hidup sebatang kara tanpa keluarga sejak SMA, akhirnya memaksa Aerith, panggilan akrabnya, harus bekerja sebagai wanita yang menjadi pemuas para pria. Berat memang, tapi Aerith tidak ingin menyerah begitu saja pada takdir kejam yang merenggut nyawa kedua orang tuanya.
Resiko yang harus diterima ketika menjalani hidup di tengah pergaulan yang bebas adalah hamil diluar nikah. Ketakutan Aerith yang terbesar adalah hamil, tapi kini ketakutan itu telah menjadi kenyataan. Beberapa menit yang lalu, Aerith baru saja mengecek kehamilannya menggunakan testpack. Garis dua berwarna merah, jelas itu pertanda bahwa Aerith tengah mengandung saat ini. Bahagia kah? Rasanya begitu sulit mengatakan jika dia bahagia saat ini. Pekerjaannya menjadi sugar baby, menuntutnya harus sempurna, tapi bagaimana dengan anak yang dikandungnya.
" Kenapa bisa hamil? Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan? " Aerith mondar mandir sambil menggigiti jemarinya karena kebingungan. Tidak tahu harus bagaimana menanggapi tentang kehamilan yang sejujurnya belum siap Aerith jalani.
Aerith sendiri tidak pernah menyangka hanya karena beberapa kali dia dan sugar daddynya berhubungan badan tanpa pengaman, justru mengakibatkan dirinya terjebak di situasi yang sangat tidak mengenakan. Hamil diluar nikah, yang pastinya akan menghebohkan dunia jagad raya karena masalah ini. Aerith pun akhirnya mengambil keputusan untuk menanyakan tentang kejelasan hubungannya dengan sugar daddy nya. Benarkah bahwa akhirnya Aerith yang akan merawat anaknya sendiri tanpa adanya suami. Membayangkan nya saja membuat Aerith merinding ketakutan.
Setelah bisa memulihkan tenaga setelah memuntahkan apa saja yang ada di dalam perutnya, Aerith berjalan tertatih menuju ke ranjangnya untuk mengambil ponsel miliknya dan menghubungi pria yang selama dua tahun ini menjadi sugar daddy nya. Aerith berharap pria itu mau bertanggung jawab atas kehamilannya dan anak mereka nantinya. Tapi sudah dihubungi berkali-kali pun pria itu tidak menjawab panggilan telepon dari Aerith, membuat perempuan satu ini merajuk dan langsung melempar ponsel nya ke sembarangan arah.
" Kemana sebenarnya daddy? Jika butuh kepuasan saja tidak usah diminta pasti datang. Giliran aku yang butuh malah sok jual mahal.. Sialan.. " Aerith ngedumel sendiri.
Kepalanya terasa berputar-putar saat ini, marah, kesal, takut dan kecewa menjadi satu semakin membuat kepalanya berdenyut sakit. Karena tidak tahan dengan sakitnya, Aerith pun langsung memejamkan mata dan kembali tertidur. Tubuhnya yang lemas membuatnya mudah sekali tertidur.
Entah sudah berapa lama Aerith tertidur, yang dia tahu ketika bangun sudah ada sugar daddy nya di depan matanya. Pria tua dengan tubuh kekar, wajah tampan, dan juga kaya raya itu tengah duduk di samping Aerith nampak memegang ipad dan yang semakin menambah kesan cool dan hot adalah kacamata yang bertengger di pangkal hidungnya. Siapa juga wanita yang tidak jatuh dalam pesona pria yang menjadi sugar daddy nya ini.
" Daddy.... " Panggil Aerith dengan suara lemah.
" Kau sudah bangun? Badan mu tadi panas jadi aku kompres saja.. Aku yakin kau pasti akan menolak jika aku panggilkan dokter... " Terang pria itu.
" Terima kasih daddy... Bisa bantu aku duduk dad? " Pinta Aerith dengan suara lemah lembut mendayu membuat pria di sampingnya ini merinding karena hasrat yang tiba-tiba muncul begitu saja.
" Oh.... Jangan... Jangan sampai aku terpancing dan berakhir menghajar nya semalaman penuh di atas ranjang. Dia masih sakit... Ingat,, dia masih sakit... " Batin pria itu merasa frustasi.
" Jangan menggoda ku baby... Kau bisa pingsan jika sampai aku tidak lagi bisa menahan monster dalam diri ku... " Pria itu menegur Aerith.. Kepalanya dia usap-usapkan ke pipi Aerith membuatnya tersenyum geli.
Pria yang menjadi sugar daddy Aerith ini membantu Aerith untuk makan dengan menyuapinya. Dengan sangat telaten sesendok demi sesendok bubur bisa masuk ke tenggorokan Aerith. Rasa lapar membuat Aerith makan dengan lahap, hingga ada sedikit sisa makanan yang bertengger di ujung bibirnya. Pria itu pun tersenyum melihat tingkah menggemaskan dari Aerith pun langsung memberikan kecupan singkat tepat di tempat adanya sisa makanan tadi.
Aerith yang mendapatkan serangan dadakan ini sontak terkejut dengan pipi yang bersemu merah. Pria itu pun mencubit pelan pipi Aerith karena gemas sekali dengan perempuan yang selama dua tahun ini sudah mengisi hari-harinya. Menemaninya dalam suka dan duka, serta menjadi tempat pulangnya karena kelemahan lembutan Aerith yang berhasil menyentuh hati terdalamnya. Aerith yang melihat adanya kesempatan untuk mengatakan tentang kehamilannya pun akhirnya berucap juga.
" Daddy... Jika aku hamil,, ini hanya berandai ya, kan sudah beberapa kali kita melakukan hubungan intim tanpa pengaman.. Apa daddy akan keberatan memiliki anak dari ku? " Tanya Aerith dengan hati-hati.
" Ck... Kenapa membahas hal itu? Kau tahu hubungan kita tidak dilandasi cinta, hanya kebutuhan saja. Kau butuh uang aku butuh tubuh mu, jadi jangan berandai yang tidak-tidak.. Jika kau hamil otomatis aku tidak bisa melampiaskan kebutuhan biologis ku, jadi jangan sampai kau hamil... " Pria itu berbicara dengan nada sedikit tinggi dan terdengar kesal.
" Tapi kita melakukannya tanpa pengaman daddy.. Bagaimana jika aku hamil? " Aerith mencoba sekali lagi.
" Bukankah aku sudah katakan agar kau meminum obat pencegah kehamilan.. Dan jangan mengharapkan hal lebih dari ku.. Aku sudah memiliki istri dan anak, jadi tidak akan terjadi apapun diantara kita. Kau selamanya hanya simpanan yang memuaskan nafsu ku, tidak lebih dari itu!! " Sentak pria itu kemudian meninggalkan Aerith sendirian di kamar.
" Ingat dari mana kau berasal, jangan memimpikan sesuatu yang tidak bisa menjadi tempat mu.. Itu namanya kau tidak tahu diri.. " Setelah mengatakan kata-kata yang menyakitkan ini, pria itu membanting pintu kamar Aerith dengan sangat keras. Aerith sampai berjengit kaget karena suara pintu yang tertutup itu memekikan telinga.
" Bagaimana ini? Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan? " Aerith menelungkupkan kedua tangannya menutup wajahnya kemudian menangis tersedu-sedu karena sesak di dadanya.
Aerith bukan tidak sadar posisinya dan dari mana asalnya. Dia yang dulu miskin tidak memiliki apapun, kemudian bertemu dengan sugar daddy nya ini. Derajatnya diangkat, diberikan harta benda yang melimpah, perhatian dan kasih sayang dari pria itu, lalu sekarang setelah semuanya dia tetap berada di posisi yang sebenarnya. Wanita penghibur, selingkuhan, pemuas nafsu pria, itulah dirinya.
Aerith menangisi hidupnya yang pahit ini. Pria yang dia anggap sebagai penyelamat, sebagai pahlawannya ternyata hanyalah seseorang yang menginginkan kepuasan darinya. Kebaikan yang selama ini ditunjukkan pria itu hanyalah karena kepiawaian Aerith memuaskannya. Sungguh ironis sekali hidupnya, diangkat oleh seorang pria dari tempat terkotor, namun nyatanya dia tinggal di kubangan lumpur yang berada di hidup pria itu.
Aerith pun tertidur kembali karena terlalu lelah menangis. Dia tidak lagi peduli apakah sugar daddy nya akan marah padanya dan meninggalkannya. Aerith hanya merasa lelah, lelah karena hidupnya yang keras, lelah karena nasibnya tidaklah berubah, lelah karena perjuangannya sia-sia.
Keesokan harinya, Aerith kembali merasakan morning sickness yang lebih hebat lagi dari hari-hari sebelumnya. Dia sampai tidak bisa bangkit berdiri dan hanya terduduk di dalam kamar mandi sampai sahabat baiknya datang membantunya. Nanako Miaki, adalah satu-satunya teman yang dimiliki Aerith. Satu kelas dengan Aerith namun nasibnya jauh lebih baik Nanako jika dibandingkan dengan nasib Aerith. Namun keduanya berteman baik, saling menerima kelebihan dan kekurangan mereka. Menjadi sahabat tanpa pamrih dan saling menguatkan ketika kesedihan datang.
Seperti saat ini, Aerith menumpahkan segala masalahnya pada Nanako berharap ada sebuah cara yang bisa membuatnya melewati masalah ini tanpa harus kehilangan bayi yang dikandungnya. Tanpa harus melahirkan di luar nikah dan anaknya akan berstatus kan anak haram. Aerith meminta bantuan Nanako untuk membantunya memikirkan solusi terbaik dari masalah ini.
" Sialan sekali itu pria setengah baya itu. Bisa-bisanya dia mengatakan hal seperti itu setelah hubungan kalian berlangsung dua tahun lamanya.. " Ucap Nanako sedikit tidak Terima.
" Dibandingkan hal itu, aku lebih memikirkan nasib ku sekarang. Apa benar aku harus menjadi single parents? Malangnya nasib ku Ya Tuhan... " Aerith kembali menangis. Nanako dengan sigap langsung memeluk tubuh sahabat baiknya itu. Berusaha menenangkan Aerith.
" Ahaaa.... Aerith,, bukankan malam nanti adalah acara kampus. Berkumpul dan melakukan kegiatan bersama, benar kan? " Aerith mengangguk.
" Kalau begitu aku ada ide... Kau tenang saja, aku pastikan keponakan ku ini akan memiliki daddy .... " Nanako menyeringai terlihat menyeramkan sekali. Aerith tidak berani membayangkan rencana apa yang akan dilakukan Nanako. Yang jelas Aerith menantikan penampilan sahabatnya ini.
...**********...
...Hai semua selamat datang di karya baru aku ya.. Semoga semua berkenan untuk menaruh perhatian lebih di karya aku ini... ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Anizza Nuur
aku mampir tor. nyimak dulu
2023-09-07
0