Menikah adalah mimpi setiap orang baik itu pria maupun wanita, termasuk Aerith yang selama ini sebatang kara, jelas menikah adalah salah satu bentuk kebahagiaan untuknya. Namun jika menikahi seorang pria yang memiliki kepribadian yang amat beda dengannya, belum lagi keluarga yang statusnya di atas rata-rata, pastinya akan sangat tidak nyaman sekali. Seperti yang Aerith alami saat ini.
Niat hati menjebak seorang pria biasa saja untuk menutupi tentang kehamilannya, namun justru mendapatkan durian runtuh seruntuh-runtuhnya. Suami kaya raya yang kekayaannya tidak akan habis tujuh turunan, ganteng, macho, pekerjaan mapan hanya saja minus kelakuan yang mirip iblis. Tapi sebagai wanita yang tidak sempurna yang menikah dengan tujuan buruk Aerith merasa ini terlalu berlebihan untuknya.
Lamunan Aerith terhenti ketika mobil yang membawanya dan sang suami sudah sampai di salah satu hotel milik keluarga Narita. Aerith merasakan pusing yang luar biasa ketika mengingat dengan siapa sekarang ini dia bersama.
" Nanti malam akan ada acara dimana semua keluarga ku akan berkumpul.. Pastikan kau menjalankan peran mu dengan sangat baik.. Kau paham? " Ryuzaki menengok ke arah samping dimana Aerith yang dengan pedenya menatap kagum desain kamar milik mereka di hotel milik keluarga Narita ini. Mulut Aerith bahkan terbuka lebar menatap kagum apa yang ada di depannya.
" Ck... Tolong mulutnya dikondisikan ya,, kamu jadi mirip ikan mujair... " ledek Ryuzaki yang mulut lemesnya sudah kambuh.
" Ish... Cantik begini sama bapak samain sama ikan mujair sih.. " protes Aerith dengan bibir yang mengerucut.
" Kalau yang sekarang mirip mulut ikan buntal itu.. Hahahahah.... " Ryuzaki tertawa nyaring meninggalkan Aerith yang bingung melihat kegilaan dosen kejam itu.
Aerith menggelengkan kepalanya tidak percaya bahwa image yang selama ini Ryuzaki bangun di kampus sangat berbeda dengan ketika pria yang resmi menjadi suaminya ini berkumpul bersama keluarga. Jika di depan semua anggota keluarga Narita, maka Ryuzaki akan terus dan terus meledek saudaranya hingga terkadang ada yang sampai kesal dan memukulnya. Ryuzaki tidak dingin dan terkesan hangat jika bersama dengan keluarganya.
Lain dengan ketika pria itu di kampus, sudah cuek, dingin, suka marah-marah, mulutnya tajam setajam silet dan paling parah adalah kalau menghukum mahasiswanya itu bisa sampai orang itu kapok. Aerith tidak menyangka diantara banyaknya wanita penggemar Ryuzaki, dirinya yang paling beruntung karena bisa melihat sendiri pahatan sempurna milik tuan muda ketiga Narita ini.
Aerith segera mengistirahatkan badannya sambil menunggu acara nanti malam dimulai. Ternyata menikah itu selelah ini, membuatnya bersumpah dalam hati jika ini pertama dan terakhir kalinya dia menikah.
Lelah karena tubuhnya yang tengah mengandung membuat Aerith langsung tertidur pulas saat kepalanya sudah bertemu dengan bantal. Nyenyak sekali tidurnya sampai berapa jam terlewati pun dia tidak sadar. Bahkan ketika pintu kamarnya di ketuk dari luar, Aerith seolah tuli karena tidak mendengar sama sekali saking nyenyak nya dia tidur.
Tok... Tok...
" Hei bangun... Sudah waktunya bersiap... " teriak Ryuzaki dari luar tapi tidak didengar oleh Aerith.
" Hei.... Bangun!!! " suara Ryuzaki bahkan sampai naik beberapa oktaf untuk membangun kak Aerith tapi bukannya bangun, istrinya ini justru semakin bergelung dengan selimut.
Ryuzaki yang sudah kepalang kesal langsung masuk ke kamar Aerith dan membangunkan istrinya itu dengan cara yang sedikit unik. Ryuzaki menutupi hidung Aerith sehingga istrinya ini tidak bisa bernafas dan langsung saja membuka mata karena rasanya sesak sekali di dada.
" Akhirnya bangun juga kau... Lekas bersiap, sepuluh menit lagi aku tunggu di luar... Awas sampai kau telah... " Ryuzaki menatap tajam Aerith yang terduduk mengumpulkan nyawanya yang tadi sempat terbang karena tidak bisa bernafas.
Ballroom hotel milik keluarga Narita ini sekarang ini sudah dipenuhi oleh anggota keluarga Narita yang ternyata cukup banyak juga menurutku Aerith. Ternyata setelah perkenalan singkat, yang datang ke acara pesta ini bukan hanya keluarga Narita saja, tapi juga keluarga mereka dari Indonesia, negara asal mommy Bulan, dari Korea Selatan asal bibi dari suaminya dan keluarga Yamato, yang katanya adalah keluarga terdekat Narita yang selama ini menjaga Narita..
Aerith merasa sangat kecil jika dibandingkan dengan seluruh anggota keluarga suaminya yang hadir. Aerith bukan orang bodoh meski dia masa bodoh, Orang-orang yang baru ditemuinya ini beberapa diantaranya memang Aerith tahu. Mereka adalah pebisnis handal yang sering wara wari di televisi. Apalagi keluarga Wakabayasi yang menurut Ryuzaki adalah keluarga dari Tokyo.
" Aku merasa seperti ikan teri di lautan orang kaya.." gumam Aerith setelah mendudukkan tubuhnya di kursi yang dikhususkan untuk pengantin.
" Tentu saja... Aku saja kaya apalagi keluarga ku.. " Ryuzaki menimpali membuat Aerith terkejut dan hampir jatuh kalau saja tangan Ryuzaki tidak segera menangkapnya.
" Anda mengangetkan saja sih... " dia mengomel.
" Sejak tadi aku disini, kau saja yang melamunkan hal tidak jelas sampai tidak menyadari keberadaan ku... Dan ya ini adalah sandiwara yang harus kita lakukan.. " setelah mengatakan itu Ryuzaki tersenyum padanya dan mengecup pelan bibir Aerith.
Awalnya Aerith bingung dengan tingkah Ryuzaki, namun setelah Ryuzaki berbisik di arah jam tiga ada mommy Noura dan daddy Hoshi memperhatikan mereka berdua. Tentu saja keduanya harus akting seperti sepasang sejoli penuh cinta agar tidak membuat siapa saja curiga pada hubungan mereka berdua yang aneh bin ajaib.
" Jangan tegang!!! Saudara sulung ku adalah orang yang peka. Bisa gawat kalau dia menyadari sesuatu dengan melihat wajah mu yang tegang itu.. " bisik Ryuzaki dengan jemarinya yang memainkan jemari Aerith.
" Tapi apa boleh jika saya berlaku selayaknya seorang kekasih dengan anda.. Pasalnya saya takut anda marah. " tanya Aerith sedikit takut dengan dosen kejam dihadapannya ini.
" Hm... Selama itu di depan keluarga ku.." dengan izin dari Ryuzaki ini membuat Aerith tidak lagi membatasi dirinya. Aerith langsung memberikan tatapan cinta pada Ryuzaki, belum lagi beberapa kali Aerith mencuri ciuman dari Ryuzaki.
Ryuzaki sedikit terperangah dengan perubahan sikap yang Aerith tunjukkan. Sekarang wanita yang telah resmi menjadi istrinya sejak siang tadi itu memang benar memperlihatkan di depan semua keluarga Ryuzaki bahwa pasangan pengantin baru ini memang dipenuhi dengan cinta.
Aerith tidak sungkan untuk mengambilkan makanan dan menyuapi Ryuzaki. Bahkan saat ditanya beberapa saudara suaminya, Aerith menjawab dengan sangat natural tentang rekayasa hubungan mereka sebelum akhirnya menikah. Sesuai kesepakatan yang keduanya buat jika ditanya tentang kisah cinta mereka berdua sampai ke pelaminan.
" Ya Tuhan,, hari ini aku banyak sekali bertemu dengan orang kaya raya... Semoga saja tertular kekayaan mereka... " gumam Aerith setelah saudara sepupu Ryuzaki pergi meninggalkan tempat khusus pengantin.
" Kau itu memalukan sekali,, tidak pernah lihat orang kaya ya.. " cibir Ryuzaki.
" Lingkungan saya itu hanya ada orang yang mapan saja pak.. Mana ada orang kaya raya kek keluarga bapak begini.. " Aerith menatap Ryuzaki sinis.
" Dasar kampungan kamu... Ingat,, jangan mempermalukan saya.. " Ryuzaki memperingati Aerith.
Dengan malas Aerith mengangguk saja, mempermalukan bagaimana coba maksudnya Aerith benar-benar tidak paham. Namun dia mengiyakan saja daripada keduanya pecah kongsi dan anak dalam kandungannya tidak memiliki ayah.
" Nak,, ini semua demi kamu meski mama harus menghadapi pria yang mulutnya seperti katana ini... " gumam Aerith dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments