Di pagi yang cerah di sebuah gereja tua yang masih sering digunakan karena merupakan gereja tertua di kota ini, telah terjadi pemberkatan pernikahan untuk mempelai yang kini berdiri saling berhadapan memasangkan cincin kepada pasangannya. Pernikahan yang sangat tertutup karena hanya dihadiri setidaknya dua puluh orang ini berlangsung dengan penuh keharuan dan tenamg. Ketika pendeta mengatakan untuk mencium pasangan yang telah menjadi suami istri itu, mempelai pria hanya memberikan kecupan singkat di dahi saja. Meski begitu, jantung mempelai wanita bertalu seperti kembang api yang terus menghiasi langit di malam hari.
Semua orang yang hadir tampak terlihat begitu bahagia melihat kedua mempelai yang sekarang tengah berjalan beiringin menghampiri keluarga mereka. Meski begitu, tanpa semua orang sadari, mempelai pria bahkan sama sekali tidak ada niat untuk mengikuti serangkaian acara pernikahan ini. Semua terjadi begitu cepat dan pernikahan ini terjadi tanpa cinta, hanya karena ONS yang akhirnya membuat mempelai pria menikahi mempelai wanita.
Aerith Hirano, pagi ini terlihat begitu cantik sekali memakai gaun pengantin berwarna putih gading. Rambutnya dipotong sebahu dengan riasan yang natural, sangat menonjolkan kecantikannya yang selama ini tidak perlu diragukan lagi. Wanita berusia 21tahun ini telah resmi dinkahi oleh dosennya sendiri di univrsitas X. Dosen yang sangat jauh dari kata suami idaman bagi dirinya. Selain dijuluki dosen terkejam sepanjang sejarah di universitas X, pria yang resmi menjadi suami Aerith ini juga sangat irit bicara, ketus dan galak sekali. Seminggu persiapan pernikahan mereka, Aerith sudah berkali-kali mendapatkan amukannya karena berbagai alasan tidak jelas .
" Selamat ya... Kau benar-benar mendapatkan jackpot... Tidak aku sangka ternyata dosen kita...." Nanako mengucapkan selamat pada Aerith.
" SSStttt...pelankan suara mu... Dinding itu juga punya telinga kau tahu..." Aerith memperingatkan.
" Hehehe,,, Maaf.. Habisnya aku sangat terkejut dan tidak menyangka identitas suami mu tidak sesederhana yang kita pikirkan.." Nanako nyengir kuda.
" Kau benar... Disaat yang sama aku merasa bersyukur juga terbebani dengan identitas beliau. Andai aku tahu dari awal mungkin aku akan berpikir ribuan kali untuk menjebaknya..." raut wajah Aerith terlihat begitu menyesal.
" Sudahlah... Mungkin ini adalah jawaban dari doa yang selama ini kau panjatkan.. Kau menjadi orang kaya yang terpandang sekarang.. Orang tua mu pasti bangga melihat mu sekarang ini..." Aerith mengangguk mengiyakan cara pikir Nanako.
Jelas sekali Aerith merasa tidak nyaman dan terbebani dengan statusnya saat ini karena baru mengetahui siapa suaminya yang sebenarnya. Ryuzaki Narita, atau jika di kampus akan dipanggil dengan sebutan dosen kejam, adalah putra ketiga keluarga Narita. Keluarga yang konon katanya masih keturunan bangsawan kerajaan Kyoto. Belum lagi keluarga Narita adalah keluarga terkaya di Jepang dengan bidang usaha perhotelan dan semua yang berhubungan dengan perhotelan contohnya seperti spa, resort, restoran dan masih banyak lagi.
Aerith baru mengetahui ini semua setelah pembicaraan perjanjian pranikah, dan untuk menarik diri dari rencana Nanako ini sudah sangat terlambat karena Ryuzaki menyanggupi bertanggung jawab. Awal ketika Ryuzaki menyanggupi untuk menikahinya, Ryuzaki sama sekali tidak mengatakan apapun. Dia mengiyakan untuk bertanggung jawab setelah semua orang yang Aerith sewa menyudutkannya dengan mengancam akan melaporkan masalah ini ke kantor polisi. Ryuzaki jelas tidak ingin hal itu terjadi akhirnya menyetujui untuk bertanggung jawab terhadap Aerith. Setelah keesokan harinya barulah Ryuzaki tahu Aerith itu adalah mahasiswi di kampus tempatnya mengajar. Meski pernah beberapa kali bertemu di area kampus, tapi dengan sifat Ryuzaki yang cuek bebek itu jelas akan mengabaikan begitu saja apa yang dianggapnya tidak penting.
Flashback
Ryuzaki dan Aerith duduk di sebuah ruangan VVIP di sebuah restoran yang Ryuzaki reservasi sebelumnya. Keduanya bertemu untuk membahas mengenai pertanggung jawaban yang Ryuzaki harus lakukan karena kejadian di malam itu. Meski sangat terpaksa, tapi sebenarnya dia bukan tipekal orang yang akan lari dari tanggung jawab begitu saja. Dia awalnya enggan karena baginya ini hanya ONS tanpa perlu dibesar-besarkan. Tapi ketika pria yang mengaku paman Aerith mengatakan mengenai kehamilan, Ryuzaki jadi menimbang kembali keputusannya. Hingga akhirnya disinilah mereka sekarang.
" Aku baru sadar ternyata kau adalah mahasiswi di kampus tempat ku mengajar..." Ryuzaki mengawali pembicaraan.
" Iya pak... Anda kan dosen palling kejam di kampus jadi jelas saya mengenal bapak.. Tapi jujur saya terkejut karena di antara kita terjadi peristiwa yang tidak terduga.." Aerith terlihat menyesal.
" HUft.... Kau benar,, tapi nasi sudah menjadi bubur jadi mari kita lakukan saja sesuai dengan pembicaraan kita kemarin.Tapi sebelum itu aku ingin mengajukan perjanjian pranikah terlebih dahulu untuk melindungi hak kita karena terus terang pernikahan ini terjadi bukan karena cinta.." terang Ryuzaki mengutarakan pendapatnya.
" Perjanjian pranikah?" beo Aerith yang memang tidak paham.
" Hm... Perjanjian yang poin-poinnya kita buat sebelum menikah.. Kau mau kan?" tanya Ryuzaki.. Pria berjuluk dosen kejam ini menghela nafas lega saat melihat Aerih mengangguk.
" Katakan apa yang kau inginkan dan tidak inginkan... Aku akan merekamnya dan nantinya akan aku buatkan hitam diatas putihnya dan kita tanda tangani..." Ryuzaki menyetel perekam suara di ponsel miliknya yang ternyata keluaran terbaru yang harganya setara dengan satu harga apartemen.
" Sebelumnya bolehkah aku bertanya terlebih dahulu pak?" Aerith terlihat ragu. Ryuzaki pun mengangguk saja, toh hanya bertanya tinggal dia jawab saja nantinya.
" Apa kita akan tinggal satu rumah, tidur di satu kamar, lalu melakukan hubungan suami istri?" tanya Aerith sedikit malu karena terlihat pipinya merona.
" Inilah gunanya adanya perjanjian pranikah, kita bisa mencantumkan mengenai kesepakatan kita terkait yang baru saja kau katakan itu. Kesepakatan kita bersama termasuk nantinya tentang perceraian," jawab Ryuzaki.
degh....
Tubuh Aerith menegang ketika mendengar kata cerai dari mulut pria yang mengatakan akan bertanggung jawab tapi sekarang belum juga menikah sudah membahas cerai.Aerith yang tidak ingin mellow di saat seperti ini hanya mengangguk saja, mengikuti apa yang Ryuzaki inginkan dan rencanakan yang penting baginya anak dalam kandungannya ini akan memiliki ayah dan status yang jelas.
Pembicaraan selesai setelah lebih dari dua jam mereka membicarakan mengenai pernjanjian pranikah. Banyak poin yang mereka sepakati tapi yang sangat jelas adalah bahwa mereka akan tidur di kamar yang terpisah dan pernikahan mereka akan menjadi pernikahan rahasia baik di kampus maupun di luar kediaman mereka nantinya.
Sebelum berpisah, Ryuzaki menyerahkkan kartu nama miliknya pada Aerith agar memudahkan wanita yang berstatus mahasiswinya yang sebentar lagi akan menjadi istrinya itu bisa dengan mudah menghubunginya. Tapi apa yang terjadi, mata Aerith melotot dengan mulut yang terbuka lebar saat mengetahui siapa pria yang akan menjadi suaminya ini sebenarnya. Tidak Aerith sangka dirinya akan kejatuhan durian runtuh, namun juga menjadi beban tersendiri bagi Aerith apalagi jika sampai Ryuzaki dan keluarganya tahu bahwa dia menipu mereka.
Flasback off
Kambali ke hari pernikahan Aerith dan Ryuzaki. Setelah berbincang sebentar dengan tamu yang diundang yang berjumlah dua puluh orang itu, Ryuzaki mengajak Aerith untuk segera meninggalkan gereja tua itu karena mereka memiliki jadwal lagi untuk nanti malam. Seperti keinginan nyonya besar Narita, Bulan Narendra Narita, nanti malam akan diadakan pesta kecil-kecilan sebagai bentuk rasa syukur pernikahan putra ketiganya. Bahkan menurut yang Aerith dengar-dengar, nyonya besar Narita ini telah menyiapkan perjalanan bulan madu untuk dia dan Ryuzaki. Bukankah sungguh membuang-buang uang karena bulan madu itu tidak mungkin terjadi.
" Ayo...." Ryuzaki mengulurkan tangannya untuk disambut oleh Aerith. Karena menurut perjanjian pranikah itu, di poin ke dua mengatakan bahwa mereka akan memperlihatkan pasangan yang harmonis dan penuh cinta di depan anggota keluarga Ryuzaki.
" Hm..." Aerith tersenyum. Senyum yang sangat manis sekali, senyum yang bisa meluluhlantahkan hati para pria kecuali suaminya ini. Karena Ryuzaki sama sekali tidak terpengaruh dengan kecantikan dan senyum manis milik Aerith.
" Kau lihat itu Dai... Mereka serasi sekali, ucapan mu tempo hari itu tidak terbukti sama sekali..." ucap mommy Bulan mencibir putra pertamanya, Daigo Narita.
" Tapi aneh mom, karena tiba-tiba saja mereka menikah..." Daigo masih curiga.
" Mereka itu sering bertemu di kampus lalu tumbuh cinta.. Setelah itu RYuzaki memutuskan untuk menikah karena Aerith itu sebatang kara di dunia ini..." cerita mommy Bulan sama persis dengan cerita yang diucapkan Ryuzaki saat meminta izin unuk menikahi Aerith.
" Iya kah???" Daigo menatap tajam adik kembarnya dan saudara iparnya itu. Rasanya dia merasa ada sesuatu yang dua orang itu tengah perankan. Satu ketakutan Daigo jika benar Ryuzaki menikah dengan maksud tertentu, karena Ryuzaki masih terjebak di masa lalu dan belum bisa melepaskan itu. Daigo takut keduanya akan terluka karena masa lalu Ryuzaki yang belum usai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments