Wajah ditekuk masam, bahkan wajah cantik nanti putih itu sudah memerah karena sinar matahari yang pagi ini i cerah sekali, Aerith akhirnya sampai di kampus. Baru seperempat jalan menuju ke wilayah gedung fakultas ekonomi, Nanako dari kejauhan meneriaki nama Aerith.
" Aerith.... " teriak Nanako membuat semua mahasiswa yang di sekitar sana menatap Aerith dengan tatapan yang entah itu bisa dibilang benci atau jijik.
" Hei nyonya Narita... " bisik Nanako di telinga Aerith. Dia jadi suka sekali menganggu teman baiknya ini karena menikahi dosen kejam mereka.
" Ck... Jangan bicara aneh-aneh kalau di kampus. Udara itu punya telinga, Bisa-bisa semua tahu dan akan menjadi gosip yang lebih parah lagi dari yang kemarin... " tegur Aerith. Bukan dia tidak suka kedatangan Nanako sekarang ini, tapi moodnya memang sedang naik turun sehingga yang sejak tadi sudah menahan amarah sekarang jadi langsung meledak.
" Aduh sensian amat sih.. Udah nikah sama Billionaire malah jadi makin sensi aja.... Hahahahahaha... " bukannya marah karena ditegur Aerith tapi lihatlah sahabat terbaik Aerith ini justru ngakak dan tidak berhenti menggodanya.
Aerith memutar bola matanya malas menghadapi sahabatnya yang gila ini. Entah bagaimana dulu keduanya jadi dekat kemudian berteman karena sebenarnya latar belakang mereka sangat berbeda. Nanako itu adalah anak orang kaya yang memiliki usaha mini market, tapi karena ayahnya yang keras dan mengekang Nanako, membuat sahabat Aerith ini membangkang dan tidak mendapatkan uang dari orang tuanya.
Keduanya berjalan menuju ke gedung fakultas ekonomi karena pagi ini akan ada pengumpulan tugas dari Satoru san yang adalah dosen pembimbing di kelas Aerith dan Nanako. Beruntung Aerith sudah mengerjakan jauh-jauh hari tugas itu jadi ketika kemarin dirinya disibukkan oleh acara pernikahannya, tidak sama sekali menganggu tugasnya.
Sejauh mata memandang, Aerith dan Nanako sadar banyak mata yang memandang Aerith dengan tatapan yang buruk. Aerith sendiri sudah terbiasa dengan hal itu karena memang banyak yang tidak menyukainya. Wajah Aerith itu cantik, putih, belum lagi dia memiliki tipe wajah baby Face, tinggi tubuhnya ideal dengan lekuk tubuh yang terbentuk dengan sangat indah, rambung hitam dengan dipotong sebahu yang menambah kesan mempesona dalam diri Aerith.
Dulu para mahasiswa memujinya karena kecantikannya. Setiap hari selalu saja ada yang menyatakan cinta para Aerith. Sedang mahasiswi justru membenci Aerith karena dibilang kecentilan. Gosip tentang Aerith pun langsung menyebar dengan berita ' Hirano Aerith adalah ayam kampus ' . Meski kesal tapi Aerith diam saat itu karena dia memang sering menemani om-om minum, tapi tidak dengan menjajakan tubuhnya.
Lalu karena masalah yang rumit yang saat itu Aerith hadapi, ditambah bertemu dengan sugar daddy nya saat itu begitu menggilai tubuhnya dan berjanji akan menjayakan hidup Aerith, akhirnya gadis itu benar-benar terjun ke dunia malam sebagai sugar baby. Aerith terpaksa karena ekonomi dan juga karena lelah dihina miskin. Saat itu Aerith yang tengah menemani sugar daddy nya di salah satu hotel di Kyoto, justru tanpa sengaja dilihat oleh mahasiswi di kampusnya. Jadilah berita itu menyebar dan semakin memanas hingga seluruh kampus tahu bahwa Aerith adalah simpanan om-om.
" Lihat itu tas dan sepatunya bermerk lagi.. Seorang mahasiswi yang menjual tubuhnya jelas bisa membeli apapun yang dia inginkan.... " ledek mahasiswi yang menjadi pelopor terbentuknya ' pembenci Aerith ' .
" Ck... Sinting... " gumam Aerith acuh.
" Sepertinya kemarin akhir pekan dia menemani sugar daddy nya lagi bermain-main di hotel sehingga langsung mendapatkan bayaran baju mewah dan juga sepatu bermerk. Kenapa juga ayam kampus sepertinya harus kuliah di kampus kita yang terhormat... " karena tidak ditanggapi Aerith, mahasiswi itu semakin menjadi saja mengoloknya bahkan suaranya terdengar sangat kencang memancing mahasiswa lainnya yang ada di sekitar sana bergosip tentang Aerith.
Aerith pun memilih mengabaikan hal tersebut karena ditanggapi pun juga kan percuma saja. Dia terlalu lelah untuk terus memberikan penjelasan untuk setiap gosip yang menerpa nya itu. Toh dia tidak merugikan pihak kampus jadi mau apa terserah dia.
Karena kelasnya sudah ada di depan mata dan sepuluh menit lagi kelas akan dimulai. Nanako mengajak Aerith langsung saja menuju ke kelas karena di dalam sana setidaknya tidak akan seburuk ini mahasiswa lain mengomentari hidup Aerith. Namun apalah yang bisa dibuat, bumil muda satu ini emosinya kembali tersulut saat baru saja memasuki kelas dan melihat tulisan di papan tulis.
' Hirano Aerith... Ayam kampus fakultas ekonomi '
BOOM....
Bom waktu yang sejak tadi pagi ditahan oleh Aerith akhirnya meledak juga ketika dia melihat seseorang yang telah menulis tulisan sampah di papan tulis itu. Seorang mahasiswi yang berada di pojok kelas tersenyum mengejek Aerith.
Perubahan mood yang naik turun karena kehamilannya membuat Aerith yang biasanya akan diam saja saat melihat dirinya dihina sepertinya, tapi kini dengan langkah lebar Aerith mendatangi mahasiswi bernama Haruza Miaki, yang memang sudah terkenal tidak akur dengan Aerith.
" Aerith... JANGAN.... " Nanako berteriak mencegah Aerith. Tapi seolah tuli istri rahasia dari dosen terkejam di Universitas X itu tidak mendengarkan ucapan Nanako.
" Aaarggggghhh.... Lepaskan aku... " jerit Miaki yang rambutnya dijambak kencang oleh Aerith.
" Tolong... Tolong... Singkirkan wanita gila ini,, tolong aku... Aaaarrrgghhhh rambut ku... Rambut indah ku... " Miaki memegangi pangkal rambutnya karena rasanya sangat panas dan sakit di kulit kepalanya.
" Ini yang pantas kau dapatkan karena berani mengusik hidup ku... Jangan kau kira selama ini aku diam karena aku takut. Aku diam karena malas menanggapi wanita sinting macam dirimu... " desis Aerith tepat di telinga Miaki.
Aksi saking jambak dan cakar namun didominasi oleh Aerith itu berlangsung selama beberapa menit hingga di menit ke sembilan Miaki seperti mendapatkan kekuatan untuk mendorong tubuh Aerith yang berada di sampingnya tengah menarik rambutnya lagi.
" AERIIIIIITTTTHHHHHHH.... " Nanako berlari berusaha menjangkau tubuh Aerith yang sudah kurang beberapa centi saja menghantam ujung meja dosen di sampingnya.
" Ya Tuhan.... Anak ku... " batin Aerith yang pasrah karena sebantar lagi tubuhnya akan menghantam meja.
Semua mahasiswa di kelas ini seakan terdiam. membisu karena terkejut dengan apa yang terjadi. Nanako menghela bagas lega, sedangkan Aerith terheran kenapa tubuhnya tidak merakan sakit sedikit pun padahal seharusnya dia menghantam pinggiran meja. Dan selama beberapa detik kemudian satu mata Aerith mengintip apa yang terjadi padanya dan betapa terkejutnya Aerith melihat siapa yang ada di depannya, lebih tepatnya menangkap tubuhnya.
Tak kuasa menahan keterkejutannya, mulut Aerith bahkan sampai terbuka sangat lebar sakit terkejutnya melihat pria yang menangkap tubuhnya ini. Benarkah ini adalah kenyataan, atau hanya mimpi Aerith saja melihat pria ini karena terlalu kesal dan terus memikirkannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments