Universitas X adalah salah satu universitas terbaik yang ada di Jepang. Berada di kota Kyoto, universitas X menjadi universitas terbaik. Semua orang berbondong ingin anak atau pun saudara mereka bisa berkuliah di universitas bergengsi ini. Jurusan lengkap, dengan tenaga pengajar yang memiliki sertifikasi yang diatas Rata-rata, jelas lulusan universitas X akan menjadi orang-orang yang berpengaruh di masyarakat.
Universitas X memiliki berbagai kegiatan belajar mengajar yang tentunya membuat hubungan antara dosen dan mahasiswanya bisa dekat. Belajar akan menyenangkan jika baik mahasiswa atau dosennya bisa saling memahami, itulah yang universitas X coba bangun. Keharmonisan antara siapa saja yang berada di kawasan Universitas X dan juga keluarga besar universitas X. Visi dan misi yang baik dengan didasari oleh hubungan yang saling memberi satu sama lainnya.
Salah satu acara yang biasa diadakan sebulan sekali ini adalah acara mengakrabkan dosen dengan mahasiswanya. Mereka akan pergi bersama sekedar karaoke, atau minum bersama. Biasanya kegiatan ini diadakan pada akhir pekan minggu kedua setiap bulannya. Berbagai tempat wisata menjadi pilihan yang wajib dipilih oleh semua mahasiswa agar semuanya bisa semangat belajar karena reward yang sangat luar biasa dari kampus untuk siapa saja yang memenangkan acara ini.
Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh Nanako karena saat ini, banyak pria yang sedang duduk memperhatikan beberapa orang nampak berlalu lalang. Nanako bergegas menjalankan rencananya, dia menaburkan sebuah serbuk obat pada gelas bir secara acak. Meski acak tapi bisa dipastikan jika gelas bir itu merupakan gelas bir yang akan diantarkan ke wilayah para pria. Dalam hati Nanako berharap semoga saja siapa saja yang meminum gelas bir berisi obat perangsang ini adalah pria yang tampan dan baik hati serta kaya raya.
" Jangan salahkan aku jika ternyata suami mu nantinya tidak sesuai dengan ekspetasi mu.. Karena ini semua adalah salah mu sendiri... " Gumam Nanako mengaduk gelas bir yang sudah dia campuri serbuk obat.
Matanya kembali menelisik setiap arah, memperhatikan apakah ada yang mengetahui tindakannya ini atau tidak. Beruntungnya, semua mahasiswa dan dosen sedang sibuk minum dan juga membangun relasi dengan mahasiswa lainnya. Nanako segera beringsut pergi dari sana menuju ke tempat duduknya. Dia pun mengirim pesan pada Aerith bahwa rencananya berjalan lancar dan meminta Aerith menunggu entah siapa pria yang terjebak nanti.
Nanako memperhatikan nampan berisi gelas yang dia campuri serbuk obat tadi. Kira-kira ke arah mana gelas itu akan diantar, jika jelek nanti rencananya dia akan menghalau pria itu untuk meminum bir itu. Tapi ketika seseorang menghalangi pandangan nya, Nanako jadi tidak lagi bisa membedakan dan melihat pelayan tadi.
" Aduh sial... Aku kehilangan jejak.. Semoga saja nantinya kau mendapatkan pria tampan.. Hihihi.. " Nanako terkekeh geli.
" Biarlah.. Bukankah Aerith mengatakan yang penting ada seorang pria yang mau bertanggung jawab. Masalah wajah juga bisa dipermak... Hihihi... " Kekeh Nanako sepertinya sedikit mabuk.
Di bagian yang lain, masih di kedai minum bersama dengan seluruh anggota universitas X yang mengikuti acara ini. Terlihat seorang pria dengan pakaian yang sedikit formal, kaos hitam dipadukan dengan jas jeans berwarna navy, memakai celana kain berwarna hitam, baru saja mendapatkan bir miliknya yang diantar oleh pelayan. Sesungguhnya tidak ada sedikit pun niat hatinya untuk ikut acara ini karena menurutnya sangat membosankan sekali. Seperti membuang-buang waktunya yang berharga dan dia membenci itu.
Pria ini terlihat menggoyangkan gelas bir nya, menatap busa bir yang naik ke permukaan. Dia mengambil beberapa bongkah es batu kecil dan memasukkannya dalam bir nya. Menurutnya minum bir yang dingin adalah kenikmatan sesungguhnya dari sebuah bir. Beberapa mahasiswa menyapanya dengan menundukkan kepala dan badan mereka. Sepertinya pria ini memiliki posisi yang lebih tinggi dari para mahasiswa.
" Aku kira kau tidak akan datang pak dosen yang baik dan budiman... " Sarkas dosen lain.. Ternyata pria yang terlihat sejak tadi bosan itu adalah seorang dosen.
" Ck... Jika kau tidak menyeret ku ke acara ini, aku pun malas mengikuti acara ini.. Membosankan sekali kau tahu... " Ujar pria itu tidak mau kalah.
" Hahahahaha... Ini agar kau bisa bersosialisasi dengan mahasiswa dan mahasiswi.. Tidak mungkin kan pria tampan dengan sejuta pesona dijuluki dosen kejam... Heheheh... " Kekehnya mengejek temannya.
Tidak ada tanggapan karena pria itu tengah sibuk menenggak bir nya hingga habis tidak bersisa dalam sekali teguk. Meskipun dirinya berada di tempat ini, pikirannya tidak sedang berada bersama raganya karena memang dia sedang memiliki masalah yang sedikit rumit. Minum bir adalah salah satu bentuk pelarian yang sudah biasa dia lakukan setiap dalam masalah. Tapi entah kenapa kali ini dia merasa ada yang sedikit berbeda dengan kondisinya.
" Kenapa kepala ku jadi pusing? " Gumamnya. Dia melihat sekitar dan betapa terkejutnya bahwa tempat ini sudah sangat sepi sekali. Apakah benar dia melamun sepanjang acara hingga acara selesai. Pria itu menepuk pelan jidatnya..
" Sialan... Kepala ku sakit sekali.. Aku harus menghubungi seseorang..... " Belum juga pria itu mengeluarkan ponsel dari saku celananya, tapi dia sudah tidak sadarkan diri.
Nanako yang juga setengah mabuk sejak tadi sudah melihat pria yang tengah tidak sadarkan diri itu karena terlihat paling mencurigakan sejak tadi. Dia segera mendekati pria tadi dan memeriksa kondisinya, beruntung pria itu masih hidup jika tidak Nanako akan dianggap sebagai pembunuh. Namun karena sedang mabuk, Nanako tidak bisa melihat dengan jelas wajah dari pria yang sudah masuk ke dalam jebakannya itu. Nanako pun akhirnya meminta seseorang untuk membantunya membawa pria itu menuju ke motel tempat Aerith berada.
Terhitung sudah lima jam sejak Nanako mengantarkan pria itu ke dalam kamar motel tempat Aerith berada. Dan yang sangat tidak disangka selama itu juga Aerith dan pria misterius itu melakukan hubungan badan. Kini Aerith dan juga pria misterius itu tengah terkapar tidak berdaya karena kelelahan. Apalagi Aerith yang tentu saja lelah karena digempur berjam-jam juga karena kondisinya yang gampang lelah sejak mengandung. Keduanya tertidur dengan saling memeluk seperti pasangan yang saling mencintai tanpa peduli bahwa keesokan harinya akan ada kejutan yang luar biasa.
Sinar matahari menerobos masuk melalui celah tirai yang tidak tertutup rapat. Ruangan ini masih gelap karena memang semalam Aerith mematikan lampu kamar itu agar tidak canggung bercinta dengan pria yang tidak dia kenal. Namun karena matahari sudah tinggi, alhasil kamar itu perlahan terlihat mulai terang.
" Eeugghh... " Terdengar suara lenguhan dari pria itu.
Tok... Tok... Tok...
" Buka pintunya.... Hoi,, buka pintunya.... " Tak lama terdengar pintu diketuk dan suara teriakan seseorang di luar kamar.
" Mereka ingin mati ya berani mengedor pintu kamar ku... " Geram pria itu turun dari ranjang.
Sesaat tubuhnya terasa sedikit dingin ketika melewati AC yang ada di kamar itu. Dan betapa terkejutnya dirinya melihat tubuhnya sudah polos tanpa satu helai pun benang di tubuhnya.
" Eh... Ada apa ini? " Pria itu terlihat sedikit panik, dan matanya semakin membola ketika menemukan seorang wanita tertidur di ranjang yang tadi ditidurinya.
" Oh My... Aku akan segera menuju ke neraka... Kenapa bisa bersama wanita di dalam kamar? " Pria itu terlihat mencoba mengingat kejadian semalam meski hasilnya nihil.
Duk... Duk... Duk...
" HOI BUKA PINTUNYA SIALAN... BUKA... " teriakan orang di luar kamar semakin menjadi saja.
" Ck.. Siapa sebenarnya yang menganggu di pagi hari begini... " Gerutu pria itu langsung membuka pintu kamar.
BRAK....
Pintu terbuka kasar karena ditendang dari luar. Terlihat ada tiga pria yang mirip preman dengan satu wanita yang pria ini tidak kenal. Keempat orang itu langsung masuk ke kamar yang ditempat pria itu. Tentu saja membuat kedua mata pria itu membola karena sesuatu yang janggal dan pasti akan menarik perhatian tengah terbaring di ranjang..
" Oi... Oi... Tunggu dulu...... " Ucapan pria itu terhenti ketika semua orang menatapnya seolah meminta penjelasan.
" Dasar pria brengsek!!!! " Seorang dari tiga pria tadi mendatangi pria itu dan langsung memukulnya. Terdengar begitu mengerikan adu kekuatan kedua pria itu.
Wanita yang terbaring di ranjang langsung bangun dan melihat sebuah pemandangan yang begitu membingungkan. Ketika dia menyadari bagaimana kondisinya saat ini, wanita itu langsung meraung dan menangis histeris, membuat perkelahian dua pria di depannya itu terhenti. Wanita itu bahkan sampai mencoba melakukan bunuh diri dengan mengambil pecahan gelas yang kebetulan ada di ruangan itu karena kedahsyatan gempa bumi semalam di kamar ini.
" Hei jangan lakukan itu... " Si pria berteriak dan langsung memukul tangan si wanita agar melepaskan pecahan gelas itu.
" Lepaskan aku... Lepaskan aku,, biar aku mati saja... Aku sudah kotor... Aku sangat kotor... Huaaaa.... " Tangisannya semakin menjadi.
" Kita bisa bicarakan ini baik-baik,, jadi berhentilah menangis!! " Bujuk si pria.
" Sudah jangan banyak drama... Kau sudah merusak keponakan ku,, jadi kau harus bertanggung jawab. Nikahi keponakan ku sekarang juga,, karena jika tidak aku akan membawa hal ini ke pihak berwajib... " Ancam seorang pria yang usianya sudah setengah abad mungkin.
" Maksud kaliam kami harus menikah begitu? " tanya pria itu sungguh tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Menikah adalah komitmen yang paling dia hindari selama ini dan sekarang dia harus menikahi wanita yang tidak dia kenal siapa namanya dan apa statusnya hanya karena ONS.. Satu kata,, GILA.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments