Setelah mengganti dressnya yang tadi sudah tidak berbentuk lagi karena kedahsyatan permainan cintanya dengan Max, Aerith buru-buru melihat ponsel yang kebetulan memang dia bawa tadi. Mata Aerith melotot tajam saat melihat kalau dia sudah menghilang selama satu jam lamanya. Aerth bergegas keluar dari kamar mandi yang diperbaiki itu tanpa lagi melihat ke kanan dan ke kiri.
Seseorang tersenyum puas saat melihat Aerith keluar dari kamar mandi yang tadi dia Max masuki bersama. Orang ini tadinya ingin mencari kamar mandi, tapi sebelum masuk dia sudah dikagetkan dengan suara ribut-ribut dan ternyata suara itu berasal dari anggota dewan pemerintahan Kyoto bersama dengan seorang gadis yang pasti adalah simpanannya.
" Aku dapat jackpot besar..." gumam orang yang mengintai Aerith dan Max tadi.
Kembali pada Aerith yang terlihat berjalan setengah berlari menuju ke tempat pesta amal tadi berlangsung. Begitu tidak jauh dari tempat itu, Aerith melihat kalau acara bahkan sudah berakhir. Aerith bergegas masuk dan mendapati ibu mertua, ipar dan suaminya sudah berdiri menatap kedatangannya.
Jantung Aerith berdetak begitu cepat karena takut ketahuan apa yang tadi telah dia lakukan dengan seseorang di kamar mandi. Apalagi Aerith hanya menghilangkan bekas percintaan tadi dengan air seadanya dan kini bahkan dress nya sudah berganti. Apa yang harus dikatakannya, Aerith memutar otaknya untuk mencari jawaban.
Aerith melihat bagaimana suaminya menatapnya dengan tajam, meski takut Aerith punya sesuatu yang akan menjadi pembelaannya ketika Ryuzaki memarahinya yang keluar sendirian tanpa dirinya. Toh tadi Aerith sudah mengirim pesan berkali-kali, bahkan tercatat dua puluh kali Aerith menghubungi suaminya, namun tidak dijawab sama sekali.
Ryuzaki mendekati Aerith yang langsung membuat istri Ryuzaki itu menutup matanya saat melihat sekilas tangan Ryuzaki terangkat ke arahnya. Aerith sudah sangat takut jika sampai Ryuzaki memukulnya karena membuat kesalahan bahkan menghilang selama satu jam lamanya tanpa pamit. Tai Aerith yang terkejut langsung membuka matanya karena dirasa tangan Ryuzaki justru mengusap puncak kepalanya.
" Darimana saja kau? Mommy dan Kyomi sampai ketakutan mencari mu tapi tidak ketemu.. Dan apa ini? kau menangis?" ujar Ryuzaki penuh perhatian.
Aerith menatap tanpa berkedip sedikit pun, merasa heran sekaligus bingung bagaimana menafsirkan perasaannya yang tidak bisa dia bohongi begitu menikmati perhatian Ryuzaki padanya ini. Bahkan Aerith sangat ingin sekali dan bahagia bisa mendapatkan perhatian Ryuzaki.
" Hei... Kau kenapa? Seperti melihat hantu saja?" Ryuzaki mengusap kedua pipi chabi milik sang istri. Lembut sekali kulit pipi Aerith, dan Ryuzaki baru menyadarinya.Namun pemikiran konyol itu segera dia tepis karena tidak ingin menjadi berharap pada sesuatu yang tidak mungkin.
" Apa kau selalu bersikap seperti ini pada setiap perempuan yang dekat dengan mu?" pertanyaan itu terlontar begitu saja tanpa Aerith sadari , karena sedetik kemudian dia langsung sadar dan menutup mulutnya merasa dia telah keceplosan.
" Baper ya... Jangan terlalu mengharapkan lebih karena disini masih ada mommy dan Kyomi.. Kau tidak melihat mereka berdiri di belakang ku.." sambil pura-pura memeluk Aerith , Ryuzaki berbisik yang membuat Aerith terhempas kan sakit ke dalam kenyataan yang sebenarnya terjadi di antara mereka. Yah,, pasal yang entah k berapa menyebutkan bahwa mereka harus pura-pura mesra di depan keluarga Narita.
" Cih... Siapa juga yang baper? Minggir..." Aerith mendorong sedikit kuat tubuh suaminya yang masih memeluknya. Gawat jika dibiarkan lama-lama karena jantung Aerith sedang tidak baik-baik saja.
Aerith lantas menghampiri mommy Bulan dan Kyomi untuk meminta maaf. Beruntung otaknya yang kecil seperti otak burung itu masih bisa digunakan untuk mencari alasan yang tepat atas menghilangnya dia dan kenapa bisa dreesnya berubah. Mirip power ranger saja bisa berubah.
" Mom, dan Kyomi chan, maaf ya karena membuat kalian khawatri. Tadi saat makan aku tidak sengaja menumpahkan makanan ku sehingga drees yang aku kenakan kotor. Saat aku mencoba membersihkannya justru terlihat sangat mengerikan sekali hingga kahirnya aku meminta salah seorang teman ku membeli gaun terlebih dahulu dan aku menunggu nya di dalam kamar mandi..Maafkan aku sudah membuat kalian khawatir..." hohohoho... Aerith tidak menyangka dia bisa mencari alasan yang sangat nyambung dari dua situasi yang dihadapi nya kini. Haruskah dia menjadi mahasiswi sastra saja daripada mahasiswi ekonomi..
" Iya sayang... Nggak apa kok..." mommy Bulan tersenyum pada Aerith, membuat sedikit rasa bersalah muncul dalam hati Aerith karena telah membohongi ibu mertuanya sendiri.
Masih di tempat yang sama di dalam gedung diadakannya acara amal ini. Terlihat dua orangn menatap benci ke arah Aerith. Keduanya membenci Aerith atas apa yang diperbuat Aerih karena telah mengambil posisi dan orang yang keduanya cintai.
Salah seorang dari dua orang ini tadinya begitu senang melihat kedatangan Ryuzaki ke acara ini, namun ketika dia hendak menghampiri dan menyapa malah justru melihat adegan film romantis di depannya. Tentu saja orang ini merasa sangat penasaran karena Ryuzaki adalah orang yang tidak gampang dekat dengan perempuan lain. Apalagi sampai bisa memeluk dan berskap romantis seperti itu.
Orang ini begitu kesal setengah mati hingga muncul dendam dalam dirinya untuk menyingkirkan Aerith dari sisi Ryuzaki. Posisinya yang selama ini hanya menjadi milikinya, tidak akan dia biarkan wanita lain merebutnya. Ryuzaki adalah miliknya baik itu dulu maupun sekarang.
" Selidiki siapa gadis yang diajak oleh ke pesta amal leh nyonya besar Narita !! Aku tunggu kamar dari mu segera.." titah orang ini menghubungi seseorang untuk mencari tahu tentang Aerith.
Masih ada seorang lagi, yang sepertinya kebenciannya pada Aerith begitu besar. Entah apa yang sudah Aerith lakukan, tapi menurut orang ini jika membunuh itu bukan dosa, dia pasti akan membunuh Aerith. Pasalnya Aerith ini telah merusak kebahagiaan yang sudah di miliki keluarganya.
" ****** itu rupanya ada disini? Sungguh seperti parasit karena bisa berada dimana-mana.." sarkasnya pelan.
" Bukankah itu keluarga Narita, lalu wanita itu ternyata peliharaan keluarga itu.. Wah... jika wartawan sampai tahu maka keluarga bangsawan Narita akaan kehilangan kewibawaan mereka. Citra mereka akan langsung hancur begitu media mencium mereka memelihara ****** di kediaman mereka. " monolognya menghina Aerith.
" Ayo kita pergi tuan muda..." ajak seorang wanita cantik dengan baju kerja yang rapi.
" Ehm... Apa semuanya sudah kau selidiki?" tanyanya pada wanita yang adalah bodyguard pribadinya itu.
" Kami sedang menunggu mereka melaporkan penyelidikan mereka. Saya harap tuan muda mau berkenan menunggu sebentar lagi.." wanita itu menunduk hormat.
" Tentu saja... Lebih banyak kita mendapatkan bukti, maka lebih banyak kesakitan yang akan dirasakan oleh wanita itu. " ujarnya menyeringai.
Dalam sekejap tanpa tahu apa yang telah Aerith lakukan, dia sudah memiliki dua musuh. Terjun sebagai wanita malam yang melayani kepuasan om-om jelas menjadikan Aerith target dari istri pelanggannya.Entah bagaimana nasib Aerith nanti ?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments