Nonton bareng

Setelah hari dimana Ryuzaki mengamuk karena dapurnya dibikin berantakan oleh Aerith, sejak saat itu juga Ryuzaki meminta dari kediaman Narita untuk mengirimkan seorang pengurus rumah tangga yang bisa memasak juga karena istrinya tidak berguna di dapur. Tentu saja hal itu membuat mommy Bulan ketawa karena ketika Ryuzaki mengatakan istrinya tidak berguna di dapur, putra ketiga keluarga inti Narita itu mengomel terus sampai telinga mommy Bulan sakit.

Setelah berdebat dengan mommy Bulan yang lebih meminta putra dan menantunya tinggal di kediaman Narita dibandingkan di apartemen, akhirnya dengan terpaksa mommy Bulan mengirimkan bibi Ino ke apartemen Ryuzaki. Bibi Ino adalah salah satu pelayan kepercayaan mommy Bulan karena sejak mommy Bulan masuk ke kediaman Narita, bibi Ino adalah pelayan pribadinya.

Disinilah bibi Ino sekarang, mengawasi kedua manusia yang menyebut diri mereka suami istri tapi tidur saja di kamar terpisah. Bibi Ino sebenarnya ingin menceritakan hal ini pada nyonya besar, tapi dia tahan dulu karena ingin mengetahui apa yang menjadi penyebab kedua anak manusia ini memutuskan untuk menikah. Sejauh ini bibi Ino belum menemukan jawabannya jadi dia menyimpan dulu semuanya di dalam pikirannya.

Semenjak berada di apartemen milik tuan mudanya, bibi Ino sering merasa jika kedua tuan dan nyonya mudanya ini sangat aneh. Selain tidak tidur sekamar, berangkat ke kampus juga sendiri-sendiri, makan juga tidak pernah berada di satu meja yang sama, juga tidak pernah bertegur sapa satu sama lain. Biasanya jika Aerith keluar kamar dari sore sampai jam delapan malam, maka Ryuzaki akan keluar setelah itu, seperti tidak ada keinginan untuk saling bertemu dan menyapa.

" Sebenarnya mereka menikah karena cinta itu benar atau tidak ya?" gumam bibi Ino setelah melihat Ryuzaki dan Aerith berpapasan.

" Bi... Tolong siapkan makan malam saya nanti untuk saya makan di kamar saja ya." titah Ryuzaki yang hanya dibalasi anggukan oleh bibi Ino.

" Eh tuan... Apa anda tahu bahwa akhir-akhir ini diluar sana banyak kasus pemerkosaan pada wanita muda dan cantik. Jadi lebih baik jangan biarkan nyonya muda keluar sendirian. Yang aya takutkan beliau menjadi korban nantinya. " ujar Bibi Ino mencari-cari bahan obrolan dengan Ryuzaki sambil menyiapkan makan malam tuannya.

" Istri saya siapa juga yang mau bi.. Lihat dia segalak itu pasti penjahatnya pikir-pikir dulu..." cibir Ryuzaki.

" Eh tuan muda jangan begitu. Nanti nyonya muda beneran jadi korban tuan mudanya nangis nagsi lagi..." bibi Ino mencebikan bibirnya.

Ryuzaki hanya tertawa kecil sambil berlalu kembali ke dalam kamarnya karena dia memiliki beberapa tugas yang belum dia kerjakan. Apalagi dalam waktu dekat dia harus menggantikan dosen lain untuk mengajar di fakultas yang bukan wilayahnya.

Aerith sendiri di kamarnya sedang asyik belajar untuk membuat tugas yang dosennya suruh. Sebenarnya Aerith otaknya pas-pasan. Tapi karena dia itu tidak pernah main-main dengan kuliahnya jadi dia selalu berusaha mengerjakan dan mengikuti pelajaran di mata kuliahnya dengan baik.. Aerith ingin cepat di wisuda agar dia bisa segera bekerja di perusahaan yang dia impikan selama ini.

Keesokan harinya sepulang dari kuliah Aerith tapa sengaja bertemu dnegan Ryuzaki di lift kondominium tempat mereka tinggal. Kebetulan memang akan ada yang Aerith bicarakan nanti jadi Aerith tidak menolah satu lift dengan Ryuzaki. Padahal sebelum-sebelumnya karena insiden di dapur itu, Aerith yang marah oada Ryuzaki memilih menghindari suaminya itu.

Setelah sama-sama membersihkan diri, Aerith sengaja duduk di sofa yang ada di ruang televisi karena ruangan ini tepat di depan kamar Ryuzaki. Niat hati ingin menunggu Ryuzaki sampai keluar kamar alih-alih mengetuk pintu kamar pria yang menjadi suaminya itu.

Sambil menunggu, Aerith sibuk berkirim pesan dengan Nanako membicarakan rencana mereka yang akan menonton bersama di malam nanti tepatnya jam tujuh malam. Sekarang masih jaml empat sore, jadi Aerith masih memiliki waktu tiga jam untuk bersiap salah satunya meminta izin Ryuzaki.

Sebenarnya kalau bukan karena perjanjian pranikah yang mereka buat, Aerith tidak perlu capek-capek meminta izin pada Ryuzaki. Karena tertulis dalam Perjanjian pranikah itu di poin ke 15, bahwa jika menemui kondisi di mana mereka harus keluar dari apartemen tanpa pasangan, mereka harus meminta izin kemana dan dengan siapa. Jadi disinilah Aerith sekarang menunggu Ryuzaki keluar kamar.

Nanako dalam pesannya mengatakan jika Aerith itu begitu bodoh karena seharusnya mengetuk pintu kamar Ryuzaki daripada menunggu dengan tidak jelas kapan pria itu keluar kamar. Tapi karena canggung di antara mereka karena insiden dapur, membuat Aerith tidak nyaman jika mengetuk pintu kamar Ryuzaki.

Beruntung sekali tidak lama setelah itu, pintu kamar Ryuzaki terbuka menampilkan suami Aerith yang memakai pakaian rumahan. Celana chinos pendek selutut dengan kaos polos tipis berwarna gelap, hingga tercetak dengan jelas bentuk otot-otot yang Ryuzaki miliki. Karena melihat itu pikiran Aerith langsung traveling kemana-mana.

" Pak... Saya mau minta izin nanti jam tujuh malam untuk keluar dengan Nanako... Boleh ya? " Aerith langsung mengikuti kemana langkah kaki Ryuzaki pergi.

" Kemana malam-malam keluar? " tanya Ryuzaki acuh sekali. Di belakangnya Aerith sudah mengepalkan tangan yang dia arahkan ke bagian belakang Ryuzaki karena kesal.

" Ada film baru yang diputar di bioskop, jadi saya sama Nanako ingin pergi menonton.. Paling pulang jam sepuluhan.. " jawab Aerith jujur.

Ryuzaki terdiam sejenak sambil melangkah terus menuju ke dapur karena ingin mengambil buah-buahan. Tapi sesampainya di dapur, Ryuzaki jadi teringat dengan pembicaraannya dengan bibi Ino kemarin sore. Cepat-cepat tanpa mencurigakan sama sekali Ryuzaki tidak memberi izin Aerith untuk keluar.. Tentu saja hal yang paling di benci Ryuzaki pun terjadi.

" Ahhh... Pak kenapa saya tidak boleh keluar... Ayolah pak,, saya janji setelah film selesai saya akan langsung pulang.. Lagipula saya keluar dengan Nanako... " rengek Aerith karena tidak diperbolehkan keluar.

" Saya bilang tidak boleh ya tidak boleh.. Ingat bagaimana perjanjian pranikah kita, jika saya tidak mengizinkan maka kamu juga tidak boleh keluar.. Titik tidak pakai koma.. " Ryuzaki menekankan dan berlalu pergi dari dapur.

Baru juga kakinya melangkah, dia sudah dikagetkan dengan raungan Aerith yang menangis histeris karena tidak diperbolehkan keluar olehnya. Gendang telinga Ryuzaki rasanya berdengung mendengar raungan sang istri yang mengambek dan kesetanan itu. Bibi Ino yang berada di dalam kamarnya sampai keluar mendengar tangisan histeris dari Aerith.

" Tuan muda... Itu nyonya muda diapain sampai segitunya kalau nangis? " tanya bibi Ino menghampiri nyonya nya yang terduduk di lantai sambil menangis histeris.

" Ck... Aku cuma larang dia keluar malam untuk nonton dengan temannya.. Tapi lihat dia jadi begitu.. Terserah lah aku nggak peduli.. " Ryuzaki dengan kedua tangan menutupi telinganya berlalu dari sana.

" Hm,,, ternyata ini karena ucapan ku kemarin pasti... " batin bibi Ino terkekeh kecil.

" Tuan.. Kan bisa nonton di rumah saja.. Bisakan itu tuan minta asisten tuan untuk dapatkan filmnya biar bisa nyonya muda nonton di sini... " usul bibi Ino. Aerith yang mendengar usulan itu langsung berhenti menangis.

" Hm... Hm... Please... Please... " tangannya menyatu di depan dada memohon para Ryuzaki.

Huft....

Ryuzaki pun menyanggupi hal itu. Daripada mendengar raungan iblis dari dalam diri Aerith lebih lama lagi, lebih baik dia menuruti saja keinginan istrinya itu. Namun dengan syarat bahwa Nanako tidak diizinkan untuk datang ke unit kondominium mereka. Jadi Aerith pun meminta Ryuzaki yang menemani dia menonton. Ingin menolah tapi Aerith bahkan sudah ancang-ancang untuk kembali meraung, akhirnya dengan terpaksa Ryuzaki menuruti keinginan Aerith.

Disinilah mereka sekarang, dia salah satu ruangan di kondominium milik Ryuzaki yang memang khusus untuk menonton. Ternyata ada ruangan theater mini di tempat tinggalnya, sialnya Aerith baru mengetahuinya malam ini.

" Pak kok bisa bapak dapat ini film.. Padahal kan ini film baru yang tidak bisa ditayangkan sembarangan? " tanya Aerith dengan mulut lebih popcorn.

" Asisten saya yang mencari... Lagian apa yang tidak bisa saya, tuan muda ketiga Narita lakukan... " Ryuzaki berucap sombong.

" Huft... Sombong sekali... " cibir Aerith pelan.

Ketika matanya melihat ke layar besar di depannya, Aerith langsung melotot dan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Popcorn pun sampai tumpah ke lantai karena ulah Aerith..

" Aaaarrrggghhh... Ibu... " Raung nya.

Episodes
1 Hamil
2 Menangkap mangsa
3 Sungguh menikahinya
4 Lautan orang kaya
5 Tentang masa lalunya
6 Masuk kuliah dengan status baru
7 Telinga panas
8 Hukuman dari suami
9 Lolos dari musibah
10 Pertengkaran pertama
11 Kembalinya cinta ku
12 Nonton bareng
13 Ketakutan
14 Bisakah disebut pengkhianatan?
15 Sandiwara epic
16 Terpaksa demi peran sebagai suami
17 Dikerjai
18 Fakta mengejutkan
19 Kau bodoh??
20 Cantik
21 Mulai saling lirik
22 berangkat bersama
23 Belanja bersama
24 Dipertemukan oleh takdir ?
25 Dua porsi??
26 Memalukan sekali
27 Merasa memiliki keluarga lagi
28 pilihan Aerith
29 Tidak ingin diketahui
30 Sama-sama malu
31 Rencana rahasia Daigo
32 Rencana rahasia Daigo 2
33 Bertanya alasan
34 Jangan ikut campur
35 Kehamilan yang tidak terduga
36 Aerith menangis
37 Lepaskan mereka
38 Nanako dan Kotaka
39 Pak dosen ku cemburu
40 Suami yang tidak berguna
41 VISUAL
42 Istri pun diusili
43 Bertemu dengannya
44 Kondisi Aerith yang sebenarnya
45 Aerith mengacuhkan Ryuzaki
46 Mencari Aerith
47 Ibu yang tidak sempurna
48 Berbicara serius dengan Aerith
49 Orang yang menjadi tuan Aerith
50 Tamu tidak diundang
51 Tanggung jawab suami istri
52 I Got you
53 Rekaman video
54 Max marah besar
55 Takut terulang kejadian yang sama
56 Kesepakatan
57 Berita menghebohkan
58 Circle Aerith
59 Dipanggil pulang
60 Memantapkan hati
61 Bertemu sugar daddy
62 Namanya itu cemburu
63 Aerith sakit
64 Rencana lain yang lebih baik
65 Tahu tentang semuanya
66 Kata itu akhirnya terucap
67 Hari yang berat untuk Aerith
68 Keinginan untuk membalas dendam
69 Insiden apartemen Aerith
70 Cahaya telah pergi
71 Terungkap semuanya
72 Penjelasan dari Nanako
73 Wanita pingsan
74 Mirip dengan wanita itu
75 Kebetulan yang indah
76 Dia cucu ku
77 Stadium awal
78 Rahasiakan pertemuan kita
79 Penyesalan yang terlambat datang
80 Merahasiakan apa?
81 Tidak bisa hidup tanpanya
82 Membalaskan rasa sakitnya
83 I Love You
84 Hadiah terindah
85 Menjalani hidup demi mereka
86 Apa aku berbuat kesalahan
87 Permainan aneh
88 Lebih penting dari keberadaannya
89 Usaha yang gagal
90 Rencana Ryuzaki.
91 Menjalani hidup tanpa penyesalan
92 Penentuan
93 Merasa konyol
94 Hari yang aneh
95 Pria ajaib
96 Ketahuan
97 Dilema
98 Happy Ending
99 Aku dan Rahasia Besar ku
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Hamil
2
Menangkap mangsa
3
Sungguh menikahinya
4
Lautan orang kaya
5
Tentang masa lalunya
6
Masuk kuliah dengan status baru
7
Telinga panas
8
Hukuman dari suami
9
Lolos dari musibah
10
Pertengkaran pertama
11
Kembalinya cinta ku
12
Nonton bareng
13
Ketakutan
14
Bisakah disebut pengkhianatan?
15
Sandiwara epic
16
Terpaksa demi peran sebagai suami
17
Dikerjai
18
Fakta mengejutkan
19
Kau bodoh??
20
Cantik
21
Mulai saling lirik
22
berangkat bersama
23
Belanja bersama
24
Dipertemukan oleh takdir ?
25
Dua porsi??
26
Memalukan sekali
27
Merasa memiliki keluarga lagi
28
pilihan Aerith
29
Tidak ingin diketahui
30
Sama-sama malu
31
Rencana rahasia Daigo
32
Rencana rahasia Daigo 2
33
Bertanya alasan
34
Jangan ikut campur
35
Kehamilan yang tidak terduga
36
Aerith menangis
37
Lepaskan mereka
38
Nanako dan Kotaka
39
Pak dosen ku cemburu
40
Suami yang tidak berguna
41
VISUAL
42
Istri pun diusili
43
Bertemu dengannya
44
Kondisi Aerith yang sebenarnya
45
Aerith mengacuhkan Ryuzaki
46
Mencari Aerith
47
Ibu yang tidak sempurna
48
Berbicara serius dengan Aerith
49
Orang yang menjadi tuan Aerith
50
Tamu tidak diundang
51
Tanggung jawab suami istri
52
I Got you
53
Rekaman video
54
Max marah besar
55
Takut terulang kejadian yang sama
56
Kesepakatan
57
Berita menghebohkan
58
Circle Aerith
59
Dipanggil pulang
60
Memantapkan hati
61
Bertemu sugar daddy
62
Namanya itu cemburu
63
Aerith sakit
64
Rencana lain yang lebih baik
65
Tahu tentang semuanya
66
Kata itu akhirnya terucap
67
Hari yang berat untuk Aerith
68
Keinginan untuk membalas dendam
69
Insiden apartemen Aerith
70
Cahaya telah pergi
71
Terungkap semuanya
72
Penjelasan dari Nanako
73
Wanita pingsan
74
Mirip dengan wanita itu
75
Kebetulan yang indah
76
Dia cucu ku
77
Stadium awal
78
Rahasiakan pertemuan kita
79
Penyesalan yang terlambat datang
80
Merahasiakan apa?
81
Tidak bisa hidup tanpanya
82
Membalaskan rasa sakitnya
83
I Love You
84
Hadiah terindah
85
Menjalani hidup demi mereka
86
Apa aku berbuat kesalahan
87
Permainan aneh
88
Lebih penting dari keberadaannya
89
Usaha yang gagal
90
Rencana Ryuzaki.
91
Menjalani hidup tanpa penyesalan
92
Penentuan
93
Merasa konyol
94
Hari yang aneh
95
Pria ajaib
96
Ketahuan
97
Dilema
98
Happy Ending
99
Aku dan Rahasia Besar ku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!