NovelToon NovelToon

Trapped My Cruel Lecturer

Hamil

" Hoek..... Hoek... Hoek.... " Suara seorang perempuan yang tengah memuntahkan semua yang dia makan tadi pagi.

" Euhhh.... " Lenguhnya karena badannya terasa sangat lemas setelah terus-terusan mengeluarkan isi dalam perutnya sampai tak bersisa.

Perempuan ini terduduk di lantai kamar mandi di apartemen mewah miliknya. Dia hanya seorang diri tinggal di apartemen ini. Apartemen mewah hasil dari dia hidup sebagai sugar baby seorang petinggi pemerintahan di kota Kyoto, Jepang. Tidak ada kata hina, yang ada hanyalah usaha perempuan ini untuk bisa hidup di tengah kejamnya kehidupan yang menjadi takdirnya.

Aerith Hirano, seorang perempuan yang berumur dua puluh satu tahun. Mahasiswi tingkat empat di Universitas X dengan mengambil jurusan ekonomi. Hidup sebatang kara tanpa keluarga sejak SMA, akhirnya memaksa Aerith, panggilan akrabnya, harus bekerja sebagai wanita yang menjadi pemuas para pria. Berat memang, tapi Aerith tidak ingin menyerah begitu saja pada takdir kejam yang merenggut nyawa kedua orang tuanya.

Resiko yang harus diterima ketika menjalani hidup di tengah pergaulan yang bebas adalah hamil diluar nikah. Ketakutan Aerith yang terbesar adalah hamil, tapi kini ketakutan itu telah menjadi kenyataan. Beberapa menit yang lalu, Aerith baru saja mengecek kehamilannya menggunakan testpack. Garis dua berwarna merah, jelas itu pertanda bahwa Aerith tengah mengandung saat ini. Bahagia kah? Rasanya begitu sulit mengatakan jika dia bahagia saat ini. Pekerjaannya menjadi sugar baby, menuntutnya harus sempurna, tapi bagaimana dengan anak yang dikandungnya.

" Kenapa bisa hamil? Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan? " Aerith mondar mandir sambil menggigiti jemarinya karena kebingungan. Tidak tahu harus bagaimana menanggapi tentang kehamilan yang sejujurnya belum siap Aerith jalani.

Aerith sendiri tidak pernah menyangka hanya karena beberapa kali dia dan sugar daddynya berhubungan badan tanpa pengaman, justru mengakibatkan dirinya terjebak di situasi yang sangat tidak mengenakan. Hamil diluar nikah, yang pastinya akan menghebohkan dunia jagad raya karena masalah ini. Aerith pun akhirnya mengambil keputusan untuk menanyakan tentang kejelasan hubungannya dengan sugar daddy nya. Benarkah bahwa akhirnya Aerith yang akan merawat anaknya sendiri tanpa adanya suami. Membayangkan nya saja membuat Aerith merinding ketakutan.

Setelah bisa memulihkan tenaga setelah memuntahkan apa saja yang ada di dalam perutnya, Aerith berjalan tertatih menuju ke ranjangnya untuk mengambil ponsel miliknya dan menghubungi pria yang selama dua tahun ini menjadi sugar daddy nya. Aerith berharap pria itu mau bertanggung jawab atas kehamilannya dan anak mereka nantinya. Tapi sudah dihubungi berkali-kali pun pria itu tidak menjawab panggilan telepon dari Aerith, membuat perempuan satu ini merajuk dan langsung melempar ponsel nya ke sembarangan arah.

" Kemana sebenarnya daddy? Jika butuh kepuasan saja tidak usah diminta pasti datang. Giliran aku yang butuh malah sok jual mahal.. Sialan.. " Aerith ngedumel sendiri.

Kepalanya terasa berputar-putar saat ini, marah, kesal, takut dan kecewa menjadi satu semakin membuat kepalanya berdenyut sakit. Karena tidak tahan dengan sakitnya, Aerith pun langsung memejamkan mata dan kembali tertidur. Tubuhnya yang lemas membuatnya mudah sekali tertidur.

Entah sudah berapa lama Aerith tertidur, yang dia tahu ketika bangun sudah ada sugar daddy nya di depan matanya. Pria tua dengan tubuh kekar, wajah tampan, dan juga kaya raya itu tengah duduk di samping Aerith nampak memegang ipad dan yang semakin menambah kesan cool dan hot adalah kacamata yang bertengger di pangkal hidungnya. Siapa juga wanita yang tidak jatuh dalam pesona pria yang menjadi sugar daddy nya ini.

" Daddy.... " Panggil Aerith dengan suara lemah.

" Kau sudah bangun? Badan mu tadi panas jadi aku kompres saja.. Aku yakin kau pasti akan menolak jika aku panggilkan dokter... " Terang pria itu.

" Terima kasih daddy... Bisa bantu aku duduk dad? " Pinta Aerith dengan suara lemah lembut mendayu membuat pria di sampingnya ini merinding karena hasrat yang tiba-tiba muncul begitu saja.

" Oh.... Jangan... Jangan sampai aku terpancing dan berakhir menghajar nya semalaman penuh di atas ranjang. Dia masih sakit... Ingat,, dia masih sakit... " Batin pria itu merasa frustasi.

" Jangan menggoda ku baby... Kau bisa pingsan jika sampai aku tidak lagi bisa menahan monster dalam diri ku... " Pria itu menegur Aerith.. Kepalanya dia usap-usapkan ke pipi Aerith membuatnya tersenyum geli.

Pria yang menjadi sugar daddy Aerith ini membantu Aerith untuk makan dengan menyuapinya. Dengan sangat telaten sesendok demi sesendok bubur bisa masuk ke tenggorokan Aerith. Rasa lapar membuat Aerith makan dengan lahap, hingga ada sedikit sisa makanan yang bertengger di ujung bibirnya. Pria itu pun tersenyum melihat tingkah menggemaskan dari Aerith pun langsung memberikan kecupan singkat tepat di tempat adanya sisa makanan tadi.

Aerith yang mendapatkan serangan dadakan ini sontak terkejut dengan pipi yang bersemu merah. Pria itu pun mencubit pelan pipi Aerith karena gemas sekali dengan perempuan yang selama dua tahun ini sudah mengisi hari-harinya. Menemaninya dalam suka dan duka, serta menjadi tempat pulangnya karena kelemahan lembutan Aerith yang berhasil menyentuh hati terdalamnya. Aerith yang melihat adanya kesempatan untuk mengatakan tentang kehamilannya pun akhirnya berucap juga.

" Daddy... Jika aku hamil,, ini hanya berandai ya, kan sudah beberapa kali kita melakukan hubungan intim tanpa pengaman.. Apa daddy akan keberatan memiliki anak dari ku? " Tanya Aerith dengan hati-hati.

" Ck... Kenapa membahas hal itu? Kau tahu hubungan kita tidak dilandasi cinta, hanya kebutuhan saja. Kau butuh uang aku butuh tubuh mu, jadi jangan berandai yang tidak-tidak.. Jika kau hamil otomatis aku tidak bisa melampiaskan kebutuhan biologis ku, jadi jangan sampai kau hamil... " Pria itu berbicara dengan nada sedikit tinggi dan terdengar kesal.

" Tapi kita melakukannya tanpa pengaman daddy.. Bagaimana jika aku hamil? " Aerith mencoba sekali lagi.

" Bukankah aku sudah katakan agar kau meminum obat pencegah kehamilan.. Dan jangan mengharapkan hal lebih dari ku.. Aku sudah memiliki istri dan anak, jadi tidak akan terjadi apapun diantara kita. Kau selamanya hanya simpanan yang memuaskan nafsu ku, tidak lebih dari itu!! " Sentak pria itu kemudian meninggalkan Aerith sendirian di kamar.

" Ingat dari mana kau berasal, jangan memimpikan sesuatu yang tidak bisa menjadi tempat mu.. Itu namanya kau tidak tahu diri.. " Setelah mengatakan kata-kata yang menyakitkan ini, pria itu membanting pintu kamar Aerith dengan sangat keras. Aerith sampai berjengit kaget karena suara pintu yang tertutup itu memekikan telinga.

" Bagaimana ini? Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan? " Aerith menelungkupkan kedua tangannya menutup wajahnya kemudian menangis tersedu-sedu karena sesak di dadanya.

Aerith bukan tidak sadar posisinya dan dari mana asalnya. Dia yang dulu miskin tidak memiliki apapun, kemudian bertemu dengan sugar daddy nya ini. Derajatnya diangkat, diberikan harta benda yang melimpah, perhatian dan kasih sayang dari pria itu, lalu sekarang setelah semuanya dia tetap berada di posisi yang sebenarnya. Wanita penghibur, selingkuhan, pemuas nafsu pria, itulah dirinya.

Aerith menangisi hidupnya yang pahit ini. Pria yang dia anggap sebagai penyelamat, sebagai pahlawannya ternyata hanyalah seseorang yang menginginkan kepuasan darinya. Kebaikan yang selama ini ditunjukkan pria itu hanyalah karena kepiawaian Aerith memuaskannya. Sungguh ironis sekali hidupnya, diangkat oleh seorang pria dari tempat terkotor, namun nyatanya dia tinggal di kubangan lumpur yang berada di hidup pria itu.

Aerith pun tertidur kembali karena terlalu lelah menangis. Dia tidak lagi peduli apakah sugar daddy nya akan marah padanya dan meninggalkannya. Aerith hanya merasa lelah, lelah karena hidupnya yang keras, lelah karena nasibnya tidaklah berubah, lelah karena perjuangannya sia-sia.

Keesokan harinya, Aerith kembali merasakan morning sickness yang lebih hebat lagi dari hari-hari sebelumnya. Dia sampai tidak bisa bangkit berdiri dan hanya terduduk di dalam kamar mandi sampai sahabat baiknya datang membantunya. Nanako Miaki, adalah satu-satunya teman yang dimiliki Aerith. Satu kelas dengan Aerith namun nasibnya jauh lebih baik Nanako jika dibandingkan dengan nasib Aerith. Namun keduanya berteman baik, saling menerima kelebihan dan kekurangan mereka. Menjadi sahabat tanpa pamrih dan saling menguatkan ketika kesedihan datang.

Seperti saat ini, Aerith menumpahkan segala masalahnya pada Nanako berharap ada sebuah cara yang bisa membuatnya melewati masalah ini tanpa harus kehilangan bayi yang dikandungnya. Tanpa harus melahirkan di luar nikah dan anaknya akan berstatus kan anak haram. Aerith meminta bantuan Nanako untuk membantunya memikirkan solusi terbaik dari masalah ini.

" Sialan sekali itu pria setengah baya itu. Bisa-bisanya dia mengatakan hal seperti itu setelah hubungan kalian berlangsung dua tahun lamanya.. " Ucap Nanako sedikit tidak Terima.

" Dibandingkan hal itu, aku lebih memikirkan nasib ku sekarang. Apa benar aku harus menjadi single parents? Malangnya nasib ku Ya Tuhan... " Aerith kembali menangis. Nanako dengan sigap langsung memeluk tubuh sahabat baiknya itu. Berusaha menenangkan Aerith.

" Ahaaa.... Aerith,, bukankan malam nanti adalah acara kampus. Berkumpul dan melakukan kegiatan bersama, benar kan? " Aerith mengangguk.

" Kalau begitu aku ada ide... Kau tenang saja, aku pastikan keponakan ku ini akan memiliki daddy .... " Nanako menyeringai terlihat menyeramkan sekali. Aerith tidak berani membayangkan rencana apa yang akan dilakukan Nanako. Yang jelas Aerith menantikan penampilan sahabatnya ini.

...**********...

...Hai semua selamat datang di karya baru aku ya.. Semoga semua berkenan untuk menaruh perhatian lebih di karya aku ini... ...

Menangkap mangsa

Universitas X adalah salah satu universitas terbaik yang ada di Jepang. Berada di kota Kyoto, universitas X menjadi universitas terbaik. Semua orang berbondong ingin anak atau pun saudara mereka bisa berkuliah di universitas bergengsi ini. Jurusan lengkap, dengan tenaga pengajar yang memiliki sertifikasi yang diatas Rata-rata, jelas lulusan universitas X akan menjadi orang-orang yang berpengaruh di masyarakat.

Universitas X memiliki berbagai kegiatan belajar mengajar yang tentunya membuat hubungan antara dosen dan mahasiswanya bisa dekat. Belajar akan menyenangkan jika baik mahasiswa atau dosennya bisa saling memahami, itulah yang universitas X coba bangun. Keharmonisan antara siapa saja yang berada di kawasan Universitas X dan juga keluarga besar universitas X. Visi dan misi yang baik dengan didasari oleh hubungan yang saling memberi satu sama lainnya.

Salah satu acara yang biasa diadakan sebulan sekali ini adalah acara mengakrabkan dosen dengan mahasiswanya. Mereka akan pergi bersama sekedar karaoke, atau minum bersama. Biasanya kegiatan ini diadakan pada akhir pekan minggu kedua setiap bulannya. Berbagai tempat wisata menjadi pilihan yang wajib dipilih oleh semua mahasiswa agar semuanya bisa semangat belajar karena reward yang sangat luar biasa dari kampus untuk siapa saja yang memenangkan acara ini.

Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh Nanako karena saat ini, banyak pria yang sedang duduk memperhatikan beberapa orang nampak berlalu lalang. Nanako bergegas menjalankan rencananya, dia menaburkan sebuah serbuk obat pada gelas bir secara acak. Meski acak tapi bisa dipastikan jika gelas bir itu merupakan gelas bir yang akan diantarkan ke wilayah para pria. Dalam hati Nanako berharap semoga saja siapa saja yang meminum gelas bir berisi obat perangsang ini adalah pria yang tampan dan baik hati serta kaya raya.

" Jangan salahkan aku jika ternyata suami mu nantinya tidak sesuai dengan ekspetasi mu.. Karena ini semua adalah salah mu sendiri... " Gumam Nanako mengaduk gelas bir yang sudah dia campuri serbuk obat.

Matanya kembali menelisik setiap arah, memperhatikan apakah ada yang mengetahui tindakannya ini atau tidak. Beruntungnya, semua mahasiswa dan dosen sedang sibuk minum dan juga membangun relasi dengan mahasiswa lainnya. Nanako segera beringsut pergi dari sana menuju ke tempat duduknya. Dia pun mengirim pesan pada Aerith bahwa rencananya berjalan lancar dan meminta Aerith menunggu entah siapa pria yang terjebak nanti.

Nanako memperhatikan nampan berisi gelas yang dia campuri serbuk obat tadi. Kira-kira ke arah mana gelas itu akan diantar, jika jelek nanti rencananya dia akan menghalau pria itu untuk meminum bir itu. Tapi ketika seseorang menghalangi pandangan nya, Nanako jadi tidak lagi bisa membedakan dan melihat pelayan tadi.

" Aduh sial... Aku kehilangan jejak.. Semoga saja nantinya kau mendapatkan pria tampan.. Hihihi.. " Nanako terkekeh geli.

" Biarlah.. Bukankah Aerith mengatakan yang penting ada seorang pria yang mau bertanggung jawab. Masalah wajah juga bisa dipermak... Hihihi... " Kekeh Nanako sepertinya sedikit mabuk.

Di bagian yang lain, masih di kedai minum bersama dengan seluruh anggota universitas X yang mengikuti acara ini. Terlihat seorang pria dengan pakaian yang sedikit formal, kaos hitam dipadukan dengan jas jeans berwarna navy, memakai celana kain berwarna hitam, baru saja mendapatkan bir miliknya yang diantar oleh pelayan. Sesungguhnya tidak ada sedikit pun niat hatinya untuk ikut acara ini karena menurutnya sangat membosankan sekali. Seperti membuang-buang waktunya yang berharga dan dia membenci itu.

Pria ini terlihat menggoyangkan gelas bir nya, menatap busa bir yang naik ke permukaan. Dia mengambil beberapa bongkah es batu kecil dan memasukkannya dalam bir nya. Menurutnya minum bir yang dingin adalah kenikmatan sesungguhnya dari sebuah bir. Beberapa mahasiswa menyapanya dengan menundukkan kepala dan badan mereka. Sepertinya pria ini memiliki posisi yang lebih tinggi dari para mahasiswa.

" Aku kira kau tidak akan datang pak dosen yang baik dan budiman... " Sarkas dosen lain.. Ternyata pria yang terlihat sejak tadi bosan itu adalah seorang dosen.

" Ck... Jika kau tidak menyeret ku ke acara ini, aku pun malas mengikuti acara ini.. Membosankan sekali kau tahu... " Ujar pria itu tidak mau kalah.

" Hahahahaha... Ini agar kau bisa bersosialisasi dengan mahasiswa dan mahasiswi.. Tidak mungkin kan pria tampan dengan sejuta pesona dijuluki dosen kejam... Heheheh... " Kekehnya mengejek temannya.

Tidak ada tanggapan karena pria itu tengah sibuk menenggak bir nya hingga habis tidak bersisa dalam sekali teguk. Meskipun dirinya berada di tempat ini, pikirannya tidak sedang berada bersama raganya karena memang dia sedang memiliki masalah yang sedikit rumit. Minum bir adalah salah satu bentuk pelarian yang sudah biasa dia lakukan setiap dalam masalah. Tapi entah kenapa kali ini dia merasa ada yang sedikit berbeda dengan kondisinya.

" Kenapa kepala ku jadi pusing? " Gumamnya. Dia melihat sekitar dan betapa terkejutnya bahwa tempat ini sudah sangat sepi sekali. Apakah benar dia melamun sepanjang acara hingga acara selesai. Pria itu menepuk pelan jidatnya..

" Sialan... Kepala ku sakit sekali.. Aku harus menghubungi seseorang..... " Belum juga pria itu mengeluarkan ponsel dari saku celananya, tapi dia sudah tidak sadarkan diri.

Nanako yang juga setengah mabuk sejak tadi sudah melihat pria yang tengah tidak sadarkan diri itu karena terlihat paling mencurigakan sejak tadi. Dia segera mendekati pria tadi dan memeriksa kondisinya, beruntung pria itu masih hidup jika tidak Nanako akan dianggap sebagai pembunuh. Namun karena sedang mabuk, Nanako tidak bisa melihat dengan jelas wajah dari pria yang sudah masuk ke dalam jebakannya itu. Nanako pun akhirnya meminta seseorang untuk membantunya membawa pria itu menuju ke motel tempat Aerith berada.

Terhitung sudah lima jam sejak Nanako mengantarkan pria itu ke dalam kamar motel tempat Aerith berada. Dan yang sangat tidak disangka selama itu juga Aerith dan pria misterius itu melakukan hubungan badan. Kini Aerith dan juga pria misterius itu tengah terkapar tidak berdaya karena kelelahan. Apalagi Aerith yang tentu saja lelah karena digempur berjam-jam juga karena kondisinya yang gampang lelah sejak mengandung. Keduanya tertidur dengan saling memeluk seperti pasangan yang saling mencintai tanpa peduli bahwa keesokan harinya akan ada kejutan yang luar biasa.

Sinar matahari menerobos masuk melalui celah tirai yang tidak tertutup rapat. Ruangan ini masih gelap karena memang semalam Aerith mematikan lampu kamar itu agar tidak canggung bercinta dengan pria yang tidak dia kenal. Namun karena matahari sudah tinggi, alhasil kamar itu perlahan terlihat mulai terang.

" Eeugghh... " Terdengar suara lenguhan dari pria itu.

Tok... Tok... Tok...

" Buka pintunya.... Hoi,, buka pintunya.... " Tak lama terdengar pintu diketuk dan suara teriakan seseorang di luar kamar.

" Mereka ingin mati ya berani mengedor pintu kamar ku... " Geram pria itu turun dari ranjang.

Sesaat tubuhnya terasa sedikit dingin ketika melewati AC yang ada di kamar itu. Dan betapa terkejutnya dirinya melihat tubuhnya sudah polos tanpa satu helai pun benang di tubuhnya.

" Eh... Ada apa ini? " Pria itu terlihat sedikit panik, dan matanya semakin membola ketika menemukan seorang wanita tertidur di ranjang yang tadi ditidurinya.

" Oh My... Aku akan segera menuju ke neraka... Kenapa bisa bersama wanita di dalam kamar? " Pria itu terlihat mencoba mengingat kejadian semalam meski hasilnya nihil.

Duk... Duk... Duk...

" HOI BUKA PINTUNYA SIALAN... BUKA... " teriakan orang di luar kamar semakin menjadi saja.

" Ck.. Siapa sebenarnya yang menganggu di pagi hari begini... " Gerutu pria itu langsung membuka pintu kamar.

BRAK....

Pintu terbuka kasar karena ditendang dari luar. Terlihat ada tiga pria yang mirip preman dengan satu wanita yang pria ini tidak kenal. Keempat orang itu langsung masuk ke kamar yang ditempat pria itu. Tentu saja membuat kedua mata pria itu membola karena sesuatu yang janggal dan pasti akan menarik perhatian tengah terbaring di ranjang..

" Oi... Oi... Tunggu dulu...... " Ucapan pria itu terhenti ketika semua orang menatapnya seolah meminta penjelasan.

" Dasar pria brengsek!!!! " Seorang dari tiga pria tadi mendatangi pria itu dan langsung memukulnya. Terdengar begitu mengerikan adu kekuatan kedua pria itu.

Wanita yang terbaring di ranjang langsung bangun dan melihat sebuah pemandangan yang begitu membingungkan. Ketika dia menyadari bagaimana kondisinya saat ini, wanita itu langsung meraung dan menangis histeris, membuat perkelahian dua pria di depannya itu terhenti. Wanita itu bahkan sampai mencoba melakukan bunuh diri dengan mengambil pecahan gelas yang kebetulan ada di ruangan itu karena kedahsyatan gempa bumi semalam di kamar ini.

" Hei jangan lakukan itu... " Si pria berteriak dan langsung memukul tangan si wanita agar melepaskan pecahan gelas itu.

" Lepaskan aku... Lepaskan aku,, biar aku mati saja... Aku sudah kotor... Aku sangat kotor... Huaaaa.... " Tangisannya semakin menjadi.

" Kita bisa bicarakan ini baik-baik,, jadi berhentilah menangis!! " Bujuk si pria.

" Sudah jangan banyak drama... Kau sudah merusak keponakan ku,, jadi kau harus bertanggung jawab. Nikahi keponakan ku sekarang juga,, karena jika tidak aku akan membawa hal ini ke pihak berwajib... " Ancam seorang pria yang usianya sudah setengah abad mungkin.

" Maksud kaliam kami harus menikah begitu? " tanya pria itu sungguh tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Menikah adalah komitmen yang paling dia hindari selama ini dan sekarang dia harus menikahi wanita yang tidak dia kenal siapa namanya dan apa statusnya hanya karena ONS.. Satu kata,, GILA.

Sungguh menikahinya

Di pagi yang cerah di sebuah gereja tua yang masih sering digunakan karena merupakan gereja tertua di kota ini, telah terjadi pemberkatan pernikahan untuk mempelai yang kini berdiri saling berhadapan memasangkan cincin kepada pasangannya. Pernikahan yang sangat tertutup karena hanya dihadiri setidaknya dua puluh orang ini berlangsung dengan penuh keharuan dan tenamg. Ketika pendeta mengatakan untuk mencium pasangan yang telah menjadi suami istri itu, mempelai pria hanya memberikan kecupan singkat di dahi saja. Meski begitu, jantung mempelai wanita bertalu seperti kembang api yang terus menghiasi langit di malam hari.

Semua orang yang hadir tampak terlihat begitu bahagia melihat kedua mempelai yang sekarang tengah berjalan beiringin menghampiri keluarga mereka. Meski begitu, tanpa semua orang sadari, mempelai pria bahkan sama sekali tidak ada niat untuk mengikuti serangkaian acara pernikahan ini. Semua terjadi begitu cepat dan pernikahan ini terjadi tanpa cinta, hanya karena ONS yang akhirnya membuat mempelai pria menikahi mempelai wanita.

Aerith Hirano, pagi ini terlihat begitu cantik sekali memakai gaun pengantin berwarna putih gading. Rambutnya dipotong sebahu dengan riasan yang natural, sangat menonjolkan kecantikannya yang selama ini tidak perlu diragukan lagi. Wanita berusia 21tahun ini telah resmi dinkahi oleh dosennya sendiri di univrsitas X. Dosen yang sangat jauh dari kata suami idaman bagi dirinya. Selain dijuluki dosen terkejam sepanjang sejarah di universitas X, pria yang resmi menjadi suami Aerith ini juga sangat irit bicara, ketus dan galak sekali. Seminggu persiapan pernikahan mereka, Aerith sudah berkali-kali mendapatkan amukannya karena berbagai alasan tidak jelas .

" Selamat ya... Kau benar-benar mendapatkan jackpot... Tidak aku sangka ternyata dosen kita...." Nanako mengucapkan selamat pada Aerith.

" SSStttt...pelankan suara mu... Dinding itu juga punya telinga kau tahu..." Aerith memperingatkan.

" Hehehe,,, Maaf.. Habisnya aku sangat terkejut dan tidak menyangka identitas suami mu tidak sesederhana yang kita pikirkan.." Nanako nyengir kuda.

" Kau benar... Disaat yang sama aku merasa bersyukur juga terbebani dengan identitas beliau. Andai aku tahu dari awal mungkin aku akan berpikir ribuan kali untuk menjebaknya..." raut wajah Aerith terlihat begitu menyesal.

" Sudahlah... Mungkin ini adalah jawaban dari doa yang selama ini kau panjatkan.. Kau menjadi orang kaya yang terpandang sekarang.. Orang tua mu pasti bangga melihat mu sekarang ini..." Aerith mengangguk mengiyakan cara pikir Nanako.

Jelas sekali Aerith merasa tidak nyaman dan terbebani dengan statusnya saat ini karena baru mengetahui siapa suaminya yang sebenarnya. Ryuzaki Narita, atau jika di kampus akan dipanggil dengan sebutan dosen kejam, adalah putra ketiga keluarga Narita. Keluarga yang konon katanya masih keturunan bangsawan kerajaan Kyoto. Belum lagi keluarga Narita adalah keluarga terkaya di Jepang dengan bidang usaha perhotelan dan semua yang berhubungan dengan perhotelan contohnya seperti spa, resort, restoran dan masih banyak lagi.

Aerith baru mengetahui ini semua setelah pembicaraan perjanjian pranikah, dan untuk menarik diri dari rencana Nanako ini sudah sangat terlambat karena Ryuzaki menyanggupi bertanggung jawab. Awal ketika Ryuzaki menyanggupi untuk menikahinya, Ryuzaki sama sekali tidak mengatakan apapun. Dia mengiyakan untuk bertanggung jawab setelah semua orang yang Aerith sewa menyudutkannya dengan mengancam akan melaporkan masalah ini ke kantor polisi. Ryuzaki jelas tidak ingin hal itu terjadi akhirnya menyetujui untuk bertanggung jawab terhadap Aerith. Setelah keesokan harinya barulah Ryuzaki tahu Aerith itu adalah mahasiswi di kampus tempatnya mengajar. Meski pernah beberapa kali bertemu di area kampus, tapi dengan sifat Ryuzaki yang cuek bebek itu jelas akan mengabaikan begitu saja apa yang dianggapnya tidak penting.

Flashback

Ryuzaki dan Aerith duduk di sebuah ruangan VVIP di sebuah restoran yang Ryuzaki reservasi sebelumnya. Keduanya bertemu untuk membahas mengenai pertanggung jawaban yang Ryuzaki harus lakukan karena kejadian di malam itu. Meski sangat terpaksa, tapi sebenarnya dia bukan tipekal orang yang akan lari dari tanggung jawab begitu saja. Dia awalnya enggan karena baginya ini hanya ONS tanpa perlu dibesar-besarkan. Tapi ketika pria yang mengaku paman Aerith mengatakan mengenai kehamilan, Ryuzaki jadi menimbang kembali keputusannya. Hingga akhirnya disinilah mereka sekarang.

" Aku baru sadar ternyata kau adalah mahasiswi di kampus tempat ku mengajar..." Ryuzaki mengawali pembicaraan.

" Iya pak... Anda kan dosen palling kejam di kampus jadi jelas saya mengenal bapak.. Tapi jujur saya terkejut karena di antara kita terjadi peristiwa yang tidak terduga.." Aerith terlihat menyesal.

" HUft.... Kau benar,, tapi nasi sudah menjadi bubur jadi mari kita lakukan saja sesuai dengan pembicaraan kita kemarin.Tapi sebelum itu aku ingin mengajukan perjanjian pranikah terlebih dahulu untuk melindungi hak kita karena terus terang pernikahan ini terjadi bukan karena cinta.." terang Ryuzaki mengutarakan pendapatnya.

" Perjanjian pranikah?" beo Aerith yang memang tidak paham.

" Hm... Perjanjian yang poin-poinnya kita buat sebelum menikah.. Kau mau kan?" tanya Ryuzaki.. Pria berjuluk dosen kejam ini menghela nafas lega saat melihat Aerih mengangguk.

" Katakan apa yang kau inginkan dan tidak inginkan... Aku akan merekamnya dan nantinya akan aku buatkan hitam diatas putihnya dan kita tanda tangani..." Ryuzaki menyetel perekam suara di ponsel miliknya yang ternyata keluaran terbaru yang harganya setara dengan satu harga apartemen.

" Sebelumnya bolehkah aku bertanya terlebih dahulu pak?" Aerith terlihat ragu. Ryuzaki pun mengangguk saja, toh hanya bertanya tinggal dia jawab saja nantinya.

" Apa kita akan tinggal satu rumah, tidur di satu kamar, lalu melakukan hubungan suami istri?" tanya Aerith sedikit malu karena terlihat pipinya merona.

" Inilah gunanya adanya perjanjian pranikah, kita bisa mencantumkan mengenai kesepakatan kita terkait yang baru saja kau katakan itu. Kesepakatan kita bersama termasuk nantinya tentang perceraian," jawab Ryuzaki.

degh....

Tubuh Aerith menegang ketika mendengar kata cerai dari mulut pria yang mengatakan akan bertanggung jawab tapi sekarang belum juga menikah sudah membahas cerai.Aerith yang tidak ingin mellow di saat seperti ini hanya mengangguk saja, mengikuti apa yang Ryuzaki inginkan dan rencanakan yang penting baginya anak dalam kandungannya ini akan memiliki ayah dan status yang jelas.

Pembicaraan selesai setelah lebih dari dua jam mereka membicarakan mengenai pernjanjian pranikah. Banyak poin yang mereka sepakati tapi yang sangat jelas adalah bahwa mereka akan tidur di kamar yang terpisah dan pernikahan mereka akan menjadi pernikahan rahasia baik di kampus maupun di luar kediaman mereka nantinya.

Sebelum berpisah, Ryuzaki menyerahkkan kartu nama miliknya pada Aerith agar memudahkan wanita yang berstatus mahasiswinya yang sebentar lagi akan menjadi istrinya itu bisa dengan mudah menghubunginya. Tapi apa yang terjadi, mata Aerith melotot dengan mulut yang terbuka lebar saat mengetahui siapa pria yang akan menjadi suaminya ini sebenarnya. Tidak Aerith sangka dirinya akan kejatuhan durian runtuh, namun juga menjadi beban tersendiri bagi Aerith apalagi jika sampai Ryuzaki dan keluarganya tahu bahwa dia menipu mereka.

Flasback off

Kambali ke hari pernikahan Aerith dan Ryuzaki. Setelah berbincang sebentar dengan tamu yang diundang yang berjumlah dua puluh orang itu, Ryuzaki mengajak Aerith untuk segera meninggalkan gereja tua itu karena mereka memiliki jadwal lagi untuk nanti malam. Seperti keinginan nyonya besar Narita, Bulan Narendra Narita, nanti malam akan diadakan pesta kecil-kecilan sebagai bentuk rasa syukur pernikahan putra ketiganya. Bahkan menurut yang Aerith dengar-dengar, nyonya besar Narita ini telah menyiapkan perjalanan bulan madu untuk dia dan Ryuzaki. Bukankah sungguh membuang-buang uang karena bulan madu itu tidak mungkin terjadi.

" Ayo...." Ryuzaki mengulurkan tangannya untuk disambut oleh Aerith. Karena menurut perjanjian pranikah itu, di poin ke dua mengatakan bahwa mereka akan memperlihatkan pasangan yang harmonis dan penuh cinta di depan anggota keluarga Ryuzaki.

" Hm..." Aerith tersenyum. Senyum yang sangat manis sekali, senyum yang bisa meluluhlantahkan hati para pria kecuali suaminya ini. Karena Ryuzaki sama sekali tidak terpengaruh dengan kecantikan dan senyum manis milik Aerith.

" Kau lihat itu Dai... Mereka serasi sekali, ucapan mu tempo hari itu tidak terbukti sama sekali..." ucap mommy Bulan mencibir putra pertamanya, Daigo Narita.

" Tapi aneh mom, karena tiba-tiba saja mereka menikah..." Daigo masih curiga.

" Mereka itu sering bertemu di kampus lalu tumbuh cinta.. Setelah itu RYuzaki memutuskan untuk menikah karena Aerith itu sebatang kara di dunia ini..." cerita mommy Bulan sama persis dengan cerita yang diucapkan Ryuzaki saat meminta izin unuk menikahi Aerith.

" Iya kah???" Daigo menatap tajam adik kembarnya dan saudara iparnya itu. Rasanya dia merasa ada sesuatu yang dua orang itu tengah perankan. Satu ketakutan Daigo jika benar Ryuzaki menikah dengan maksud tertentu, karena Ryuzaki masih terjebak di masa lalu dan belum bisa melepaskan itu. Daigo takut keduanya akan terluka karena masa lalu Ryuzaki yang belum usai.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!