Dua minggu telah berlalu dari mulai hari pernikahan Aerith dan Ryuzaki. Selama dua minggu itu pula mereka bisa dengan baik merahasiakan pernikahan mereka di kampus. Tidak ada seorang pun yang curiga karena memang kedua orang ini tidak memiliki interaksi di kampus. Gedung fakultas yang berbeda dan juga sebelum-sebelumnya yang memang tidak pernah memiliki alasan untuk membuat mereka bersama, menjadi keuntungan bagi mereka berdua merahasiakan pernikahan mereka.
Ada hal yang berbeda di pagi ini, karena pagi ini mommy Bulan dan saudara ipar Ryuzaki, datang berkunjung dan akan mengajak Aerith pergi ke sebuah pesta amal. Tentu saja hal itu sedikit membuat Aerith dilema karena kedatangan ibu mertuanya ini ketika Ryuzaki sudah beradi di kampus. Hari ini Aerith tidak memiliki jadwal jadi dia hanya bermalas-malasan saja di unit kondominium milik Ryuzaki.
" Ikut ya sayang... " mommy Bulan meminta dengan wajah yang melas. Aerith dibuat tidak bisa menolak hal itu.
" Tapi suami aku belum tahu, mom.. Hari ini dia tahunya aku akan berada di rumah.. Bagaimana ya? " Aerith terlihat lebih ke takut daripada enggak untuk pergi.
" Nggak khawatir soal Ryuzaki.. Masalah dia biar aku sama mommy yang urus.. Kamu ganti dress deh, kita berangkat sekarang.. " Kyomi langsung menarik Aerith menuju kamarnya dan meletakan paper bag berisikan dress untuk dipakai di acara nanti.
Aerith bisa bernafas lega saat iparnya itu tidak menyadari tentang kamarnya yang hanya berisikan barang-barang pribadi miliknya tanpa ada milik Ryuzaki sedikitpun. Aerith bergegas memakai dress yang dibawakan oleh mertuanya tadi dan mematut sebentar dirinya sebentar di depan cermin. Setelah dirasa sudah sesuai, Aerith keluar dari kamar menghampiri ibu mertua dan saudara iparnya.
" Kamu cantik sekali nak.. Kyomi chan benar, kamu pasti cantik memakai pakaian dengan warna itu.. " mommy Bulan terkekeh senang. Ketiga nyonya keluarga Narita ini pun akhirnya berangkat ke acara amal yang diselenggarakan di sebuah gedung yang ada di tengah kota Kyoto.
Aerith sedikit gugup karena dia akan bertemu banyak orang dan akan dikenal sebagai nyonya muda Narita. Berharap tidak akan bertemu dengan orang-orang yang mengenalnya. Aerith tidak ingin kedoknya terbongkar di depan ibu mertuanya.
Sejak kedatangan keluarga suaminya ini, Aerith tidak berhenti menghubungi suaminya bahkan berkirim pesan. Namun tidak ditanggapi sedikit pun, berarti suaminya sudah mulai mengajar saat ini. Jika memang iya, maka jangan salahkan Aerith karena pergi, dia tidak punya kuasa menolak. Yang memiliki kuasa itu justru orang yang tidak bisa dihubungi sampai sekarang.
Mobil yang membawa mereka sampai di gedung tempat diadakannya pesta amal. Ternyata yang dimaksud pesta amal adalah dijualnya beberapa barang yang nantinya hasil penjualan itu akan disumbangkan pada pihak yang membutuhkan. Ternyata orang-orang kaya juga memiliki acara seperti ini, tapi bukankah ini seperti ajang pamer.
Aerith diperkenalkan sebagai menantu Narita hanya pada beberapa orang yang sepertinya memang dekat dengan keluarga ini. Hanya saja mommy Bulan tidak mengatakan dengan putranya yang mana Aerith menikah, dan hanya akan tersenyum jika ditanya siapa yang menikahi Aerith. Beruntung paras Aerith cantik sehingga tidak malu-maluij saat diajak ke ajang pamer seperti ini.
" Gimana? Masih gugup? " tanya Kyomi.
" Lumayan.. Acara ini baru pertama kali aku hadiri, jadi aku takut sekali jika membuat kesalahan. " jawab Aerith kentara sekali gugup.
" Santai saja. Kedatangan kita berdua untuk menemani mommy. Karena mommy tidak memiliki anak perempuan, dan karena ketiga putranya tidak mungkin menemani nya, jadi ya kita yang diminta menemani.. " Aerith sedikit lega mendengar ucapan Kyomi.
" Apakah kamu juga sering ke acara ini? " tanya Aerith.
" Tentu.. Jika tidak dengan mommy yang dengan suami ku.. Suatu hari nanti kamu juga akan datang ke acara seperti ini bersama Ryu.. " ucap Kyomi percaya diri.
" Tidak mungkin dan tidak akan pernah.. Kami tidak bercerai di ending saja sudah bagus.. " komentar Aerith di dalam hati.
Kyomi pergi sebentar karena dipanggil oleh mommy Bulan. Meninggalkan Aerith yang duduk di kursi khusus keluarga Narita tengah menikmati camilan yang rasanya enak sekali. Tanpa Aerith sadari tak jauh dari tempatnya berada, ada seseorang yang menatap Aerith dengan kesal dan marah. Orang ini ingin mencari kesempatan agar Aerith bisa menemuinya.
Aerith sendiri seolah tidak peduli dengan sekitarnya karena tengah asyik makan. Sampai kala dia mencari-cari keberadaan ibu mertua dan juga iparnya, mata Aerith bertemu dengan seseorang yang memperhatikannya dengan emosi sejak tadi. Tubuh Aerith langsung meremang ketakutan karena hal itu, sungguh dia tidak mengerti kenapa bisa bertemu disini dengan orang ini.
Ketika sadar mereka tengah saling bertatap, orang yang ditakuti Aerith itu meminta agar Aerith mengikutinya. Aerith pun bangkit dari duduknya berjalan ke lorong tempat orang itu menghilang dari pandangan matanya. Saat sudah berada di lorong, tangan Aerith ditarik dengan kencang oleh orang itu dan membawanya ke dalam kamar mandi yang bertuliskan sedang diperbaiki.
" Kau gila mengikuti ku kemari? Disini ada istri dan putra ku,, bodoh.. " sentak Maximus. Sugar daddy Aerith.
" Aku tidak mengikuti mu daddy.. Sungguh.. " Aerith merasa bahwa sekarang ini dia akan mendapatkan kesialan.
" Tidak kau bilang.. Lalu kenapa kau berada di tempat yang seharusnya tidak bisa kau masuki.. Apa kau menjajakan tubuh mu pada orang lain untuk bisa masuk ke sini... " Maximus membentak Aerith bahkan mencengkeram lengan Aerith dengan sangat kuat.
" Daddy lepas ini sangat sakit dad... hiks... sakit dad... lepas... " Aerith terisak. Ini adalah kali pertama sugar daddy nya itu melakukan kekerasan padanya.
Maximus Keito, adalah seorang petinggi di pemerintahan Kyoto. Dia memiliki posisi yang bagus di pemerintahan dan sudah memiliki anak dan seorang putra yang seusia dengan Aerith. Kedua insan yang menjalani hubungan terlarang ini bertemu ketika Aerith bekerja di sebuah club sebagai lady escort. Karena jatuh hati dengan Aerith, Maximus langsung meminta pada pemilik club dan membeli Aerith untuk dijadikan miliknya.
Maximus jugalah yang pertama kali melepas keperawanan Aerith, membuat pria ini begitu menyayangi Aerith dan memberikan segala yang Aerith inginkan. Apartemen mewah, mobil mewah dan barang branded yang dimiliki Aerith, semua adalah hasil dari dia melayani nafsu Maximus. Hubungan keduanya sudah berjalan selama dua tahun tanpa terendus oleh media ataupun istri dan anak Maximus.
Kembali ke tempat di mana Maximus dan Aerith berada. Karena tidak tega dengan is akan Aerith, akhirnya Maximus melepaskan cengkraman nya di lengan Aerith dan langsung mengusap air mata Aerith yang jatuh dan mencium mata Aerith.
" Bersikaplah manis dan penurut seperti biasanya, maka aku akan menyayangi mu melebihi apapun, baby... " Maximus langsung memagut bibir merah cherry Aerith dan yang ditakutkan Aerith benar-benar terjadi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments