Seseorang yang tengah terbaring tidak sadarkan diri di sebuah ranjang dengan ukuran yang tidak terlalu besar sejak satu jam yang lalu mulai menampakan tanda-tanda akan segera tersadar. Kedua matanya mulai mengerjab dan mulai memindai ruangan dimana dia berada. Merasa asing, orang ini langsung saja terduduk dan memeriksa tubuhnya jikalau saja ada hal yang kurang. Namun sungguh dia sangat bersyukur karena pakaiannya sangat lengkap.
" Ini dimana? Bukankah tadi akhirnya di to.... aaargghhh... Kepala ku sakit sekali.. " keluhnya memegangi kepalanya.
Aerith,, mahasiswi yang tadi tengah menjalani hukuman dari dosennya karena terlibat perkelahian lalu pingsan di dalam kamar mandi wanita di gedung fakultas IT, tapi ketika sadar justru terlihat berada di sebuah ruangan yang lebih mirip ruangan pribadi dari pada ruang kesehatan. Hal itu membuat Aerith jadi sedikit takut dan cemas jika kondisinya saat ini justru sudah terbongkar.
Aerith menggigit kuku jarinya menyalurkan rasa cemas yang berlebihan di dalam benaknya. Aerith merasa hampir gila karena ketakutan siapa yang sudah menolongnya dan dimana dirinya sekarang.
Lama Aerith berpikir tapi tidak kunjung menemukan jawaban atas apa yang terjadi padanya. Ingatan terakhirnya adalah ketika dia memuntahkan semua isi perutnya di dalam kamar mandi kemudian karena kepalanya yang berdenyut sakit, pandangan Aerith mulai gelap dan setelah itu dia tidak ingat lagi.
" Tuhan... Siapa yang membawaku kemari? Apakah ini adalah akhir dari hidup ku Tuhan... Kau tahu aku baru menikah satu hari, jangan buat aku jadi janda ya Tuhan... Selamatkan aku dan hidup ku... " Aerith berdoa tulus dalam hati menyampaikan ketakutan dalam dirinya jika saja rahasia tentang kehamilannya diketahui oleh banyak orang.
Pikiran Aerith sudah menjelajah kemana-mana mulai dari dicemooh seluruh mahasiswa di kampusnya, belum lagi jika sampai suaminya mendengar itu semua dan kebohongannya terbongkar jelas pasti pernikahan ini akan berakhir dan Aerith akan menjanda dalam jangka waktu satu hari pernikahan. Dibenci keluarga Narita dan dimusuhi karena dianggap sebagai orang yang menipu keluarga itu. Adakah hal yang lebih buruk dari ini? Sungguh Aerith yang kini duduk bersandar di ranjang nya terlihat sangat frustasi.
Jarak sepuluh menit dari waktu Aerith tersadar, terdengar suara langkah kaki di luar kamar yang ada Aerith di dalamnya. Jantung Aerith berdetak sangat cepat sekali, rasanya seperti jantung miliknya ini bisa keluar dari tempatnya saking cepatnya berdetak. Dan ketika melihat siapa yang memasuki ruangan itu, mata Aerith membola dan dia pun menelan ludahnya dengan kasar.
" Semuanya berakhir... " batin Aerith.
Wajah Aerith menampilkan ekspresi yang sengaja dibuat terlihat baik-baik saja meski jantungnya tidak. Aerith berusaha memaksakan senyumnya melihat pria yang masuk ke kamarnya tempat dirinya berada ini ternyata adalah suaminya sendiri. Aerith sudah mempersiapkan diri jika sampai suaminya melemparkan surat cerai ke wajahnya saat ini.
Ketika tangan Ryuzaki terulur ke arah Aerith, sontak wanita ini langsung menutup matanya karena tidak sanggup melihat kenyataan menyakitkan yang akan terjadi berikutnya. Aerith menutup matanya sangat rapat membuat Ryuzaki yang ada di depannya mengernyit heran.
" Kau itu kenapa? Membersihkan kamar mandi saja sampai pingsan... " tanya Ryuzaki dengan telapak tangannya yang bertengger di dahi Aerith yang sedikit lebar itu.
" Sungguh kau ini luar biasa, pagi-pagi sudah ribut bahkan saking jambak dengan teman sekelas mu sendiri. Kau itu wanita, dan kau itu juga sudah berstatus menikah, kenapa jadi emosian begitu.. " imel Ryuzaki mengambilkan Aerith minum.
Mata Aerith mengerjab lucu sekali ketika dia menyadari bahwa ketakutan nya itu tidak terjadi. Suaminya terlihat biasa saja bahkan masih bisa mengomel padanya, bisakah Aerith mengartikan bahwa rahasia masih tertutup rapat. Atau mungkin suaminya ini tengah merencanakan sesuatu buruk padanya karena ketahuan menipunya.
" Hentikan ekspresi di wajah mu itu, kau melihat ku seperti seseorang yang ketahuan melakukan kesalahan dan siap dihukum.. Ingat kau belum menjalankan hukuman mu karena pingsan, aku akan menyiapkan hukuman yang lain agar kau jera berkelahi lagi di kampus... " Tuk.. Ryuzaki menepuk dahi Aerith sedikit keras membuat pemilik dahi memekik karena kaget dan sakit secara bersamaan.
" Anda sungguh akan kembali menghukum ku? Tidakkah anda terlalu kejam pada istri sendiri? " Aerith sudah memprotes tindakan suaminya.
" Aku disini dosennya, salah ya salah, meski kau istri ku sekalipun bahkan karena kau istri ku lebih tidak boleh lagi kau bertengkar dengan mahasiswi lain, kau dengar itu.. " tuk.. tuk.. tuk.. Ryuzaki menepuk sedikit lebih keras dahi Aerith.
" Aduh... sakit... Baru satu hari aku sudah mendapatkan kekerasan dalam rumah tangga.. Ini namanya KRDT... " pekik Aerith kesal.
" KDRR bodoh... Bukan KRDT... Ya Tuhan, otak mu itu terbuat dari apa.. Kenapa bodoh sekali, sampai hal seperti ini tidak tahu... " tuk... tuk.. tuk... tuk.. tuk..
" Aaarggghrhh sakit hentikan itu... " kesal Aerith karena Ryuzaki terus memukul pelan dahinya.
" Cepat makan itu, setelah itu aku ingin bicara serius dengan mu!! "dengan dagunya Ryuzaki menunjuk ke sebuah bungkusan plastik yang berisi makanan.
Tanpa banyak bicara segera saja Aerith menyantap makanan yang Ryuzaki belikan. Rasanya sangat enak dan juga karena dia yang tahu menguras seluruh isi perutnya menjadi sangat lapar sekali karena itu. Jadi tidak butuh waktu lama makanan yang ada di depannya ini langsung tandas tidak bersisa. Jika saja bungkus makanan itu bisa dimakan, maka dengan senang hati akan dia santap juga.
" Ya Tuhan... Aku baru tahu kau itu rakus juga.. " sindir Ryuzaki.
" Ini juga karena bapak membuat ku membersihkan kamar mandi yang jorok itu, sehingga aku justru memuntahkan.... Hoek... Hoek.... Hiiiii menjijikan... " Aerith bergidik ngeri karena kejadian di kamar mandi tadi.
" Eh... Kenapa bisa bapak yang menyelamatkan ku? Bukankah aku berada di kamar mandi wanita? Bapak menguntit ku ya... " Aerith langsung bangkit dengan tangan berkacak pinggang.
" Kau.... Benar-benar tidak ada yang bisa aku lakukan dengan isi di kepala mu itu... " Ryuzaki berjalan cepat menggapai dahi Aerith dan kembali memukulnya, meski pelan tapi tetap saja itu sedikit panas.
" Lupakan saja... Yang jelas aku mendapatkan laporan dari tukang bersih-bersih kau pingsan di kamar mandi.. Lebih dari itu aku sungguh penasaran kenapa sampai kau berkelahi? Karena tulisan yang ada di papan itu? Tapi bukanlah itu adalah kenyataan? " pertanyaan Ryuzaki seperti sebuah pisau tajam yang menghujam jantungnya. Jadi suaminya tahu siapa Aerith sebenarnya.
" Maksud ku, bukankah sejak dulu sudah sering kau diolok dengan hal itu, lalu kenapa sekarang kau marah.. " Ryuzaki langsung menjelaskan begitu melihat raut wajah Aerith terlihat sendu dan kecewa. Kecewa pada siapa, itulah batin Ryuzaki.
Bukannya menjawab tapi Aerith malah menangis, dia sebenarnya merasa kotor jika ditanya seperti itu oleh pria yang menjadi suaminya. Ini seperti menelanjangi nya karena suaminya bahkan tahu masa lalunya. Lalu haruskan Aerith berkata jujur, dan kemudian meminta Ryuzaki untuk tetap bertanggung jawab padanya,, tapi Aerith takut justru akan diceraikan karena itu.
Melihat kondisi Aerith seperti ini, rasanya Ryuzaki jadi tidak tega melanjutkan nya. Tapi mau bagaimana lagi dia begitu penasaran. Anak buahnya yang menyelidiki Aerith sudah mengatakan bahwa Aerith adalah seorang gadis yang lama terjun di dunia malam. Tapi apa alasannya, apakah hanya karena uang, atau ada alasan lainnya, Ryuzaki ingin mengetahui semuanya. Bukankah sebagai seorang suami dia berhak untuk tahu..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments