Diluar Desa Kartaz, tepatnya diatas sebuah bukit seorang pengembara sedang minum sake, ia bersandarkan batang sebuah pohon
Karena dia berada diatas bukit maka ia melihat kepulan asap akibat, "Hmm... setelah menjalankan misi aku melihat sebuah masalah!!"
"Tolong tidak, ya?" Ucapnya dengan ekspresi agak malas
Pada akhirnya ia berdiri, "Tolong ah!! Siapa tau aku dapat imbalan dari mereka!! Seperti uang atau makanan..."
*
Didalam desa, seluruh penduduk histeris melihat runtuhnya bangunan rumah yang terbakar kobaran api tersebut dan terlebih lagi masih ada dua anak yang berada didalam bangunan tersebut
"Bagaimana keadaannya?"
"Apa kedua anak itu selamat?" tanya seorang warga ke warga yang lainnya
"Entahlah... Semoga saja mereka selamat, sekarang sudah lebih dari satu jam jika tidak ada keajaiban aku ragu mereka bisa selamat..." jawab warga yang lain
"Putriku!!"
"Kumohon tuhan selamatkan dia!!"
"Aku tak bisa hidup tanpanya!! Dia putriku satu-satunya..." tangis si ibu yang histeris berharap semuanya akan baik-baik saja
"Bagaimana ini...!!" Para warga hanya menatap penuh harap karena hampir sebagian dari rumah terlahap api
*
Kembali ke wilayah luar desa dimana sang pengembara semakin dekat, "Tap... Tap... Tap..." ia melangkahkan kaki dengan tenang dan santai meski dihadapan sudah jelas ada kebakaran
"Wah... Wah... disana ada ribut-ribut apa, ya?" Ucap si pengembara yang kemudian melangkahkan kaki berjalan ke arah kerumunan warga, "Hah... lebih baik aku bertanya..."
"Ini desa kecil diperbatasan jadi kejadian buruk biasa terjadi..." pikirnya dengan wajah datar
Di dalam kebakaran tepatnya didalam rumah yang runtuh, anak berambut merah itu mendekap gadis kecil dengan erat agar tak terkena panasnya api, "Apa aku akan mati di sini?"
"Jika aku mati karena api itu benar-benar menyedihkan..."
Ia memejamkan mata akan tetapi secara mendadak tiba-tiba waktu terhenti, api tak lagi membakar dan langit-langit bangunan berhenti runtuh
Yah, seseorang muncul dari kobaran api
Ia mengenakan jubah hitam, "Hay, kau!! Apa kau ingin mati disini??"
Anak dengan rambut merah itu sangat terkejut dengan kemunculan pria misterius dalam kobaran api, "Si-siapa kau? Dan kenapa waktunya terhenti?"
"Terlalu dini untuk mengetahui siapa aku..." ia malah tersenyum menyeringai, "Tapi aku akan memperkenalkan diriku..."
"Aku disebut oleh orang-oran sebagai pencipta segalanya, Induk Cakra
Anak berambut merah itu terdiam dan semakin kebingungan
"Kau ada didalam api..." ucap pria berjubah singkat
"Maksudmu??"
"Seharusnya kau mengerti, kau memiliki kekuatan Naga Api Merah tapi tak mau menggunakannya, bukan?" Tanya si pria berjubah itu
"Aku adalah Induk Cakra jadi aku adalah kau tapi kau bukan aku..."
Anak berambut merah semakin bingung dengan penjelasan tersebut
Pria berjubah hitam yang perlahan-lahan menghilang, "Jika kau ingin selamat gunakan kekuatanmu, kekuatan naga!! Takdirmu kembali berjalan sekarang..."
"Tunggu-tunggu siapa sebenarnya kau??" tanya anak berambut merah kepada pria berjubah sebelum menghilang
"Kita akan berjumpa lagi jadi jangan mati..." kata pria berjubah sebelum benar-benar menghilang, "hanya karena tragedi 7 tahun yang lalu, kau tak bisa menyangkalnya bahwa kau memiliki kekuatan naga..."
Pria berjubah membuka wajahnya yang tertutupi, dan terlihat wajah yang sama persis dengan si anak berambut merah hanya saja memiliki rambut merah lurus berbeda dengan si anak yang memiliki rambut merah kaku, "kita akan bertemu lagi??"
"Kekuatanku, ya?? Akan Ku coba." kata anak berambut merah dengan menundukan wajah, "Meskipun ini mengingatkanku tentang kejadian 7 tahun yang lalu..."
"Hiiyyaa..." Si anak berambut merah berteriak dan menfokuskan seluruh perasaan yang ada dihatinya dan perlahan api seakan-akan tunduk padanya
Ya, sepasang sayap api yang berkobar muncul dipunggungnya, "Sudah lama aku tak menggunakan kekuatan ini..." ucapnya dengan senyum bangga
*****
Di luar kebakaran
Orang-orang sangat panik dan khawatir
"Bagaimana apa bocah itu sudah keluar?" tanya seorang warga yang melihat rumah telah menjadi puing-puing abu
"Belum..."
"Anu... permisi pak, aku hanya kebetulan lewat, sebenarnya ada ribut-ribut apa ya?" tanya pengembara kepada warga, ia yang sebelumnya berada dibukit
"Anda pasti berasal dari luar desa..."
"Didalam sana ada anak muda yang mencoba mengelamatkan anak kecil yang terjebak di dalam..." jawab seorang warga sambil menunjuk ke arah kebakaran, "tetapi sampai sekarang ia belum keluar dari dalam sana..."
Di tengah-tengah warga yang histeris dan panik, tiba-tiba muncul aura api yang hebat dan dahsyat ditengah-tengah kobaran api
"Tekanan ini... tak salah lagi ini... ini miliknya, milik naga... naga api..." guman si pengembara yang merasakan aura api yang hebat
Dengan cekatan dan tanpa pikir panjang pengembara merapal sebuah jutsu.
"Elemen Air : Teknik Ledakan Bom Air"
Sang pengembara mengendalikan air yang besar, bergelombang dari dalam tanah
Kemudian perlahan tapi pasti kobaran api pun padam karena tersapu gelombang air, warga pun bergembira.
Akan tetapi tiba seluruh warga dibuat terkejut dan tercengang si anak berambut merah berjalan sambil menggendong gadis kecil setelah puing-puing rumah terbakar habis
"Mustahil, dia masih hidup meski terluka parah. Siapa sebenarnya dia?" kata penduduk yang kagum
"Nah, sekarang kau bisa turun sekarang kau sudah selamat..." kata anak berambut merah pada gadis yang digendongnya
"Ayah... ibu..." teriak si anak sambil berlari ke arah ibu dan ayahnya.
"Anakku... terima kasih nak, kau sudah menyelamatkan putriku..." kata si ibu ke anak berambut merah.
"Hahahaha... itu bukan masalah besar, kok..." Anak itu terlihat tak mau dipuji meski melakukan hal yang hebat
Seorang pengembara yang sebelumnya menggunakan teknik air mendekat, "Woiy... Anak berambut merah!!"
"Sok akrab!! Aku punya nama!! Dan namaku adalah Kosuke Arashi lalu memangnya anda sendiri siapa?" Pemuda yang bernama Arashi menatap tajam
"Perkenalkan namaku adalah Kobayashi Sauma, aku adalah guru dari Akademi Red Eagle dan aku merekomendasikanmu, Kosuke Arashi untuk bergabung..." ucap pengembara itu yang memperkenalkan diri dengan tersenyum, "Kau bisa memanggiku, Sauma-sensei...!!"
"Ehh...??" Arashi terkejut
"Bagaimana?? Kau tertarik bukan??" Ajak Sauma-sensei
"Emm... kemarin aku membaca berita tentang seorang anak yang ditipu oleh orang asing!! Kau tau seluruh uang bahkan pakaian yang ia kenakan hilang karena ditipu..."
"Wah... sadis banget!! Penipu memang tak pilih-pilih..." Sauma-sensei bertanya lagi, "jadi apa kau mau ikut denganku?"
"Ahh... aku tak mengenalmu, kau orang asing, jadi jangan sok akrab denganku!! Jangan-jangan kau penipu!!" Arashi tak menghiraukan dan berjalan pergi
"Woiy, aku tak suka ditolak!! Aku takkan menyerah!! Dan jangan mengatakan aku seorang penipu..." Teriak Sauma-sensei yang jengkel karena merasa dibodohi
"Huuaams..." Arashi menguap, "dia itu ngomong apa sih?? Ah... lupakan!! Lebih baik aku kembali ke padang rumput dan tiduran disana!!"
Arashi mendapatkan sebuah ajakan dan ia menolaknya tapi Sauma-sensei tak akan menyerah dengan mudah
Bersambung Ke Kosuke Arashi Chapter 3 : Perampok
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 907 Episodes
Comments
Kris Worro
Ini sungguh pertanyaan bodoh dr yg terbodoh, sdh jelas jelas ada kebakaran di depan mata masih tanya ada apa
2024-05-06
0
Irfan Yustiana
kalo ada sepasang, tidak usah laga pakai kata sebuah
2023-11-22
1
Raylanvas
yg aku suka dari novel ini unsur shounen-nya cukup kental. mantap!
2023-10-11
0