Dan pada malam harinya
"Hey, Arashi kau tak bisa tidur ya??" tanya Masamune.
"Yah... tempat ini indah tapi sayang rakyat di sini menderita." kata Arashi yang duduk di atap sambil memandangi desa.
"Iya, kau benar..." jawab Masamune.
"Ryuzaki, aku punya sebuah rencana, tapi kau jangan banyak nanya, ya?" jelas Arashi.
"Hah??" Masamune tak mengerti, "memang rencana untuk apa??"
"Sudah kubilang jangan banyak bertanya..."
Lalu keesokan harinya...
"Semuanya cepat kumpulkan pajaknya!!" Bentak si pejabat dengan kasar dan semena-mena
Dengan berat hati, penduduk satu persatu mengumpulkan uang yang dimilikinya walapun keadaan mereka sangat miskin.
"Apa? Hanya ini yang kalian berikan..."pejabat marah ketika penduduk memberi pajak tak sesuai.
"Tapi tuan hanya ini yang ku punya, untuk makan keluargaku besok saja tidak ada." jelas seorang penduduk.
"Banyak alasan, prajurit cepat pukul dia 20 kali." perintah pejabat.
Orang itu pun dipukuli dengan bringas dan tanpa mempedulikan nasibnya.
"Arashi, apa kita tidak bisa melakukan sesuatu??" Misaki kasihan dan tak melihat penduduk yang tak berdaya dipukuli.
"Misaki, misi kita hanya mengawal pajak." jawab Arashi tak mempedulikan,"diluar itu bukan urusan kita..."
"Tapi... Tapi..." Misaki mencoba membantah.
"Diamlah, Misaki!!" Masamune setuju pada Arashi.
Lalu setelah semua pajak terkumpul.
"Hahahaha... tuan putri akan senang dengan apa yang kalian berikan." tawa puas si penjabat.
"Semuanya ayo segera pulang tugas kita sudah selesai." kata penjabat.
"Aku sudah tak tahan dengan tempat kumuh ini..."
Pejabat beserta rombongan bergegas meninggalkan desa Kongo.
Setelah berjalan setidaknya dua kilometer prajurit mulai agak kelelahan.
"Tuan tugas kita sudah selesai, tapi apa kita tidak istirahat dahulu, aku ahli dalam memasak lho." kata Arashi kepada penjabat.
"Apa maksudmu bocah." pejabat bertanya.
"Tuan kalau kita beristirahat sebentar untuk makan pasti kerajaan tidak mengetahuinya, lagi pula tugas sudah selesai." jelas Arashi.
"Apa anda tak rugi jika tidak menggunakan jasa kami padahal sudah membayarnya??"
"Baiklah... idemu boleh juga, lagi pula kaliankan belum berguna rugi jika tidak melakukan apapun." jawab penjabat.
"Cepat buatkan aku makanan terlezat yang kau bisa!!" perintahnya dengan congkak
"SLLAASH..."
Arashi membuat makanan dengan lihai dan cepat. Dalam waktu yang singkat Arashi hampir selesai memasak.
"Wah... Tak rugi aku mempunyai kapten tim sepertimu, Arashi." Masamune kagum pada kemampuan memasak Arashi.
"Selesai, selamat makan!!" Arashi membagi makanan kepada prajurit.
Misaki, Masamune dan penjabat beserta prajurit memakan makanan dengan lahap karena sudah lumayan lapar
"Hahahaha... kau memang berguna bocah, tidak rugi aku membayarmu" tawa penjabat sambil memakan makanan.
"Arashi ini lezat." Masamune memuji.
"Ya, silakan habiskan" Arashi tersenyum licik
Mereka semua dengan rakus memakan masakan Arashi hingga beberapa saat kemudian perampok datang.
"Booomm..." seorang perampok melempar bom asap.
"Asap, apa ini? Tubuhku terasa gatal-gatal." Ucap beberapa prajurit sambil menggaruk-garuk tubuhnya.
Misaki dan Masamune juga ikut merasakan gatal-gatal.
"Semuanya lindungi pajaknya!!" Perintah si penjabat kepada prajurit, tapi prajurit tetap tak berdaya merasakan rasa gatal.
"Akanku kejar!!" Arashi mengejar perampok tapi karena kabut akibat bom asap masih ada Arashi jadi tak tahu arah.
Arashi berlari tanpa tujuan.
"Uwwaah..." tanpa Arashi sadari ia berlari ke arah jurang.
"Ryuzaki,aku jatuh!!" teriak Arashi.
"Bluuurr..." Arashi jatuh kesungai.
"Tolong aku, Ryuzaki!! aku tak bisa berenang!!" teriak Arashi yang tenggelam
"Tenang saja aku segera kesana!!" Masamune berlari tapi ia tersandung kerikil dan ikut jatuh kesungai.
"Bluurr..."
"Misaki, tolong kami!!"
"Kalian laki-laki, dasar menyusahkan!!" Misaki mengambil seutas tali.
"Pegang ini." Arashi dan Masamune memegang tali yang diulurkan Misaki
Namun kerena arus yang terlalu kuat dan beban yang terlalu berat Misaki ikut terjatuh kesungai.
"Bluurr..."
"apa ini bisa bertambah buruk!!" teriak misaki sambil berenang ke arah Masamune dan Arashi.
"Hei, lihat apa itu??" kata Masamune.
"Kyyaaa... itu air terjun!!" mereka histeris.
"Uuwwaah... kita jatuh!!" teriak ketiganya bersamaan
Bersambung Ke Kosuke Arashi Chapter 17 : Misi Gagal
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 907 Episodes
Comments
marwan mustofa
Misaki ikut tercebur dan mereka terus terbawa arus, namun yang mengejutkan di depan mereka ada air terjun
Apa yg akan terjadi dengan mereka?
2022-11-15
1
marwan mustofa
Kabut tebal menutupi mereka dan mereka semua merasakan gatal yg luar biasa. Pejabat berteriak agar melindungi pajak yg mereka hasilkan. Tapi mereka semua tidak berdaya, Arashi bermaksud mengejar perampok karena posisinya lebih dekat, mencoba mengejar tapi dia malah mengarah ke jurang karena matanya tertutup kabut dan terasa pedih. Akhirnyai Arashi meluncur jatuh ke jurang. Dia berteriak minta tolong kepada Misaki dan maumaze berusaha menolong tapi malah kecebur juga. Misaki segera datang bermaksud menolong, tapi karena arus sangat tetmotivasi
2022-11-15
1
marwan mustofa
Arashi selesai memasak dan menyuruh semuanya untuk makan, termasuk masumane dan Misaki. Tiba-tiba terdengar ledakan dan segerombolan perampok mengepung mereka
2022-11-15
1